Anda di halaman 1dari 14

INISIASI TUTON Ke-1

SISTEM DAN REFORMASI EKONOMI


Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
FAKULTAS EKONOMI

Penulis : Ifah Masrifah, SE. MM


E-mail : masrifah18@yahoo.co.id
Penelaah : Dra. Hendrin Hariati Sawitri, M. Si
E-mail : hendrin@ecampus.ut.ac.id
PENGERTIAN SISTEM
EKONOMI

Sistem ekonomi adalah cara seb


negara untuk mengatur jenis pro
yang dihasilkan, menghasilkan bar
itu dan bagaimana barang terse
didistribusikan kepada masyarak
Penentuan sistem ekonomi tidak da
dilepaskan dari ideologi yang diyak
oleh negara. Pada dasarnya sis
ekonomi dapat dibagi menjadi
titik ekstrim yaitu Sistem Ekon
Kapitalis dan Sistem Ekonomi Sosial
Pada perkembangannya muncul Sis
Ekonomi Campuran yang menggabung
kedua sistem ekonomi sebelumnya.
Sistem Ekonomi Kapitalis
Didasari oleh pandangan liberalisme, individualisme,
rasionalisme atau intelektualisme, materialisme dan
humanisme. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis
adalah :
1. Penjaminan atas hak milik perseorangan
2. Mementingkan diri sendiri (self interest)
3. Pemberian kebebasan penuh
4. Persaingan bebas (free competition)
5. Harga sebagai penentu (price system)
6. Peran negara minimal
Sistem Ekonomi
Sosialis

Dilandasi oleh falsafah kolektivisme dan


organisme. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis
adalah :
1. Negara sangat berkuasa dalam pemilikan
bersama (kolektivitas) semua faktor produksi
2. Produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan
(production for needs)
3. Perencanaan ekonomi (economic planning)
dilakukan oleh negara
SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem Ekonomi Sosialis dan Kapitalis dianggap terlal
ekstrim sehingga John Maynard Keynes mengajuka
Sistem Ekonomi Campuran. Sistem ini merupaka
penyatuan kebaikan sistem ekonomi kapitalis dan sistem
ekonomi sosialis yang melahirkan negara kesejahteraa
(welfare state) seperti yang dipraktikkan negara-negar
Eropa Barat saat ini. Dalam sistem ini tindakan yan
dilakukan negara dapat dikelompokkan menjadi tig
hal :
1. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang da
jasa yang digunakan untuk operasional Negara
2. Penarikan pajak, biasanya yang dikenakan paja
progresif
3. Subsidi, diberikan kepada pihak yang membutuhkan
SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM
EKONOMI INDONESIA
Ketika Indonesia merdeka, para
pemimpin bangsa berusaha merumuskan
kembali Sistem Ekonomi Indonesia yang
dianggap ideal dengan kondisi bangsa.
Muhammad Hatta mengemukakan sebuah
konsep Sistem Ekonomi Kerakyatan,
tetapi karena gejolak politik maka
Indonesia menerapkan Sistem Ekonomi
Etatisme (dominasi negara). Setelah
rezim Orde lama ditumbangkan,
pemerintah Orde Baru bersandar pada
“trilogi pembangunan”, yaitu
pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
stabilitas ekonomi dan pemerataan
pembangunan. Meskipun pemerintah
selalu mengklaim dirinya tidak
menerapkan Sistem Ekonomi Kapitalis,
PERANGKAT SISTEM EKONOMI DALAM
UUD 1945

Sistem Ekonomi Indonesia yang dituangkan dalam UUD 1945 pasal 33 ayat
1-3, yang kemudian di amandemen oleh MPR dengan menambah ayat 4 dan
5:
1.Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
2.Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4.Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan.
Konsep Sistem Ekonomi yang berdasarkan pasal tersebut menempatkan
negara pada pelindung dan pembangun perekonomian yang dikuasai dan
mampu dikendalikan oleh rakyat.
SISTEM EKONOMI PANCASILA

 Konsep Sistem Ekonomi Pancasila mulai dikembangkan lebih seriu


sejak Seminar Nasional di Universitas Gadjah Mada tahun 1980
Namun, perhatian terhadap gagasan Sistem Ekonomi Pancasila maki
melemah karena tidak didukung oleh rezim Orde Baru, yang ditopan
teknokrat ekonomi berhaluan Neo-liberal
 Sistem Ekonomi Pancasila sangat terkait dengan ideologi, sistem
nilai dan sosial-budaya (kelembagaan) masyarakat.
 Ekonomi Pancasila adalah Sistem Ekonomi yang mengacu pada sila
sila dalam Pancasila, yang terwujud dalam lima landasan ekonom
yaitu ekonomi moralistik (ber-Ketuhanan), ekonomi kemanusiaan
nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi (ekonomi kerakyatan
dan diarahkan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakya
Indonesia.
SISTEM EKONOMI KERAKYATAN

 Ekonomi rakyat menggambarkan tentang pelaku ekonominya,


maka perekonomian rakyat lebih menunjuk pada obyek atau
situasinya. Makna yang lebih luas Ekonomi kerakyatan ini
dikatakan sebagai subsistem dari Sistem Ekonomi Pancasila.
 Ekonomi rakyat dibedakan dari ekonomi konglomerat dalam
sifatnya yang tidak kapitalistik.
 Ekonomi konglomerat yang kapitalistik menomorsatukan
pengejaran keuntungan tanpa batas dengan cara bersaing,
kalau perlu saling mematikan (free fight competition).
 Perekonomian rakyat semangat yang lebih menonjol adalah
bekerja sama, karena hanya melalui kerja sama berdasar asas
kekeluargaan tujuan usaha dapat dicapai (Mubyarto, 1998: 40-
46).
SISTEM EKONOMI KAPITALIS-NEO
LIBERAL
 Sistem Ekonomi Kapitalis yang muncul sejak abad ke-17 telah
mengalami perkembangan yang luar biasa.
 Sistem Ekonomi kapitalis-neo liberal sering kali ditandai
dengan globalisasi. Awal tahun 1990-an arus pemikiran
tentang globalisasi ekonomi mewarnai hampir seluruh dunia.
 Di penghujung tahun 1990-an. Impian globalisasi untuk
percepatan pembangunan ekonomi dan penghapusan
kemelaratan ternyata tidak mewujud. Situasi yang ada justru
melahirkan keadaan sebaliknya, dan ketimpangan negara kaya-
miskin dinilai makin membesar.
 Indonesia dalam Sistem Ekonomi Kapitalisneo liberal ini,
melalui kerangka peminjaman utang luar negeri untuk
membiayai pembangunan, Indonesia terjebak dalam siklus
pembayaran utang yang tiada habisnya.
REFORMASI EKONOMI
 Pada tahun 1997-1998 Indonesia mengalami krisis moneter
yang membawa perubahan drastis pada perekonomian,
ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah yang sangat
drastis. Krisis moneter ini tidak hanya terjadi di Indonesia
tetapi juga di beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan
Thailand.
 Krisis moneter yang dialami oleh Indonesia disebabkan oleh
faktor internal dan eksternal.
 Faktor internal adalah defisit transaksi berjalan Indonesia
yang cenderung membesar dari tahun ke tahun, tingkat
akumulasi inflasi Indonesia yang sangat tinggi dan utang luar
negeri Indonesia yang terlalu banyak sehingga terjadi outflow
negatif.
 Faktor eksternal yang mendorong terjadinya krisis moneter
adalah pergerakan finansial di tiga kutub dunia (AS, Eropa
dan Jepang).
REFORMASI EKONOMI
LANJUTAN

 Krisis moneter yang dialami oleh Indonesia disebabkan oleh


faktor internal dan eksternal.
 Faktor eksternal yang mendorong terjadinya krisis moneter
adalah pergerakan finansial di tiga kutub dunia (AS, Eropa dan
Jepang), terdapat institusi finansial berbentuk negara dan
lembaga keuangan yang memiliki otoritas yang lebih besar
daripada negara berkembang dan spekulasi yang mengiringi
gejolak finansial global.
 Indonesia harus melaksanakan reformasi ekonomi, antara lain
denga cara : memperbaiki fundamental ekonomi yang bertitik
tolak pada pemerataan ekonomi, melakukan tindakan yang
tegas dalam menentukan sistem kurs, menciptakan kestabilan
politik dan keamanan, melakukan reformasi institusi hukum
dan birokrasi serta melakukan pemutihan utang luar negeri.
REFORMASI EKONOMI
LANJUTAN

 Reformasi ekonomi tersebut hanya dapat dilakukan jika para


pemegang keputusan ekonomi mengubah paradikma liberal
menjadi paradikma ekonomi kerakyatan yang berdasar pada
Pancasila dan UUD 1945. Melalui sistem ekonomi
kerakyatan diharapkan pemerataan ekonomi dapat berjalan
sehingga fundamental ekonomi bertumpu pada kemampuan
sendiri bukan pada bantuan asing . Lebih lanjut kemiskinan
dan praktik KKN dapat ditekan karena semua pihak
dilibatkan dalam perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai