Anda di halaman 1dari 7

Tugas Tutorial 2

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial

1. Salah satu tugas pemimpin adalah mempengaruhi 30 Modul 4 BMP


seluruh anggota organisasi agar bersedia ADPU4331
berbuat/berperilaku yang mengarah pada Administrasi
tercapainya tujuan organisasi. Perkantoran,
Tugas anda adalah mencari kemampuan apa Edisi 2
sajakah yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin
yang dapat mempengaruhu bawahan, dan mengkaji
bagaimana kemampuan-kemampuan tersebut
dalam perspektif Revolusi Industri 4.0 atau
terakhir.
2. Perkembangan Teknologi Informasi dan 30 Modul 5 BMP
Komunikasi (TIK) berlangsung sangat cepat dan ADPU4331
berpengaruh terhadap semua aktifitas kantor. Salah Administrasi
satu pengaruh terhadap pekerjaan kantor adalah Perkantoran,
pembuatan formulir berbasis elektronik. Edisi 2
Tugas Anda adalah membuat sebuah formulir
berbasis komputer dengan menggunakan salah satu
perangkat google.drive. Formulir yang dibuat
adalah yang biasa digunakan dalam aktivitas
kantor.
3. Setiap organisasi harus memiliki pedoman dalam 40 Modul 6 BMP
membuat surat atau yang disebut Tata Naskah ADPU4331
Dinas.. Salah satu fungsi pedoman ini adalah untuk Administrasi
mengetahui asli tidaknya surat yang dibuat Perkantoran,
Tugas Anda adalah membuat pedoman pembuatan Edisi 2
surat atau Tata Naskah Dinas.

Jawaban :
1.
 Kemampuan seorang pemimpin yang dapat mempengaruhi bawahan :

 Kejujuran dan Integritas

Kejujuran dan integritas merupakan dua hal yang mutlak harus dimiliki oleh seorang
pemimpin. Dengan kejujuran, seorang pemimpin dapat membangun kepercayaan dengan
bawahannya, serta memberikan kepercayaan diri bagi mereka untuk bersikap jujur pula.
Kejujuran itu sendiri merupakan dasar bagi seseorang untuk memiliki integritas, dan
keduanya merupakan kunci kesuksesan bagi setiap pemimpin yang baik.

 Visi dan Tujuan


Seorang pemimpin harus memiliki visi dan tujuan yang jelas serta mampu
menyampaikannya dengan baik kepada para bawahan. Dengan demikian, bawahan dapat
mengerti dan mengikuti arah yang dikehendaki oleh si pemimpin. Pemimpin yang baik
biasanya mengintegrasikan bawahan mereka ke dalam visi dan tujuannya, menjadikan
para bawahan merasa mereka adalah aset yang diperlukan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan.

 Memberdayakan Orang Lain


Ketika seorang pemimpin belajar mempercayai dan memberdayakan orang-orang di
sekitarnya untuk mengambil keputusan, hal-hal yang hebat dapat terjadi. Dalam dunia
kerja, hal ini berarti si pemimpin menunjukkan bahwa ia mempercayai bawahannya,
sekaligus memberikan mereka kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka
dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, para bawahan akan merasa lebih
memiliki tanggung jawab atas kepercayaan yang telah
 Empati Terhadap Sesama
Empati mungkin terlihat sebagai kemampuan dasar yang biasa saja, tetapi sesungguhnya
ini merupakan hal yang amat penting bagi seorang pemimpin. Dengan empati, seseorang
dapat melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, dan merasakan sesuatu dari sisi
orang lain. Seorang pemimpin yang tidak memiliki empati tidak akan dapat memiliki
hubungan yang baik dengan bawahannya, karena ia tidak mengerti permasalahan ataupun
perasaan para bawahannya dengan baik. Hal itu akan menghalangi para bawahannya
untuk bekerja sesuai dengan potensi diri mereka, yang mana akan mengurangi
produktivitas perusahaan secara keseluruhan.

 Percaya Diri
Sebagai seorang pemimpin, kamu harus cukup percaya diri agar orang lain mau
mengikuti perintahmu. Jika kamu saja tidak percaya akan keputusan dan kualitasmu
sendiri, maka bawahanmu tidak akan pernah mengikutimu. Tetapi jangan sampai
kepercayaan dirimu berlebihan dan mengaburkan kemampuan penilaian menjadi
subjektif.

 Kemampuan Mengambil Keputusan


Seorang pemimpin haruslah dapat mengambil keputusan yang tepat dalam setiap keadaan
dan permasalahan. Karena ketika masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
muncul, maka atasanlah yang akan berperan untuk mengatasinya. Setiap keputusan yang
diambil oleh pemimpin akan memiliki dampak yang luas dan signifikan. Jika keputusan
pemimpin berkesan asal-asalan dan plin-plan, sulit bagi bawahan untuk mengikuti dan
percaya kepadanya di masa depan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memikirkan
baik-baik setiap keputusan yang diambil, dan memiliki keteguhan untuk
mempertahankannya. Agar dapat mengambil keputusan yang tepat, seorang pemimpin
sebaiknya mengikutsertakan bawahannya, terutama mereka yang terkena dampak dari
keputusannya, sebelum membuat keputusan agar hasilnya akan berguna dan diterima
semua orang.

 Rasa Tanggung Jawab Yang Tinggi


Setiap pemimpin tentu memiliki tanggung jawab yang besar, oleh karena itu ia juga harus
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Pastikan setiap bawahanmu bekerja dengan
baik sesuai job desc-nya, karena pemimpinlah yang akan bertanggung jawab atas setiap
kesalahan yang dilakukan anak buahnya. Buat mereka bertanggung jawab atas
tindakannya, sehingga para bawahan akan lebih serius dalam mengerjakan tugas-
tugasnya.

 Pembagian Tugas
Tidak ada pemimpin yang dapat bekerja sendirian. Oleh karena itu, penting bagi seorang
pemimpin untuk dapat membagi tugas atau mendelegasikan tanggung jawabnya secara
efektif dan efisien. Dengan demikian, beban yang ditanggung akan semakin ringan
karena dikerjakan bersama-sama. Jika seorang pemimpin terlalu banyak mengatur
bawahan mereka untuk hal-hal yang bersifat mikro, maka akan muncul persepsi bahwa si
pemimpin tidak mempercayai bawahan mereka dan malah menghalangi si pemimpin itu
sendiri dari hal-hal yang lebih penting yang seharusnya dilakukan. Percayakan kepada
bawahan yang memang memiliki kapabilitas untuk itu dan dukunglah mereka dengan
sumberdaya yang mereka butuhkan untuk mencapai objektif.
 Kreativitas dan Inovasi
Steve Jobs pernah berkata bahwa inovasi membedakan antara pengikut dan pemimpin.
Agar dapat bertahan di dunia yang semakin cepat bergerak ini, kita membutuhkan inovasi
dan kreativitas yang relevan dengan masa kini. Dengan demikian, perusahaanmu akan
lebih menonjol dibandingkan yang lain dan memiliki competitive advantage yang cukup
signifikan.

 Kecerdasan Emosional
Pemimpin yang baik haruslah berpengaruh agar bawahannya dapat mengikuti apa kata
mereka. Hal ini dapat dicapai dengan menjalin hubungan dengan para bawahan dengan
profesional dan baik. Untuk itu, kita membutuhkan kecerdasan emosional yang baik.
Seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional yang baik dapat mengatur emosi
bawahan dengan efektif, memiliki social awareness yang tinggi, mampu menyelesaikan
konflik dengan baik, dan berkomunikasi dengan lancar. Selain itu, dengan kecerdasan
emosional, seorang pemimpin dapat mencegah pikiran negatif mempengaruhi pikiran
mereka dan menghambat kemampuan mereka.

 Menghargai Hasil Kerja Bawahan


Sebagai seorang pemimpin yang berempati, tentulah ia harus bisa menghargai hasil kerja
orang lain, terlepas dari baik atau buruknya. Berilah mereka kompensasi atau penalti
sesuai dengan hasil yang dicapai, jika mereka tidak mencapai target, tentu mereka akan
diberi penalti jika mereka berhasil mencapai target, maka sewajarnya mereka diberi
kompensasi yang cocok. Tidak perlu terlalu muluk, terkadang sebuah ucapan terima
kasih juga sudah cukup.

 Kemampuan dalam perspektif Revolusi Industri 4.0

1) Pemimpin atau leader yang dapat menyatukan dan memberikan arah tujuan yang
jelas. Menurut Yudi Candra, sangat penting untuk seorang leader untuk dapat
berkomunikasi, membuat tim merasa aman, membuat sebuah engagement dan
menjadi sebuah komunitas yang searah. Leader yang kuat, memiliki visi yang bukan
sekedar visi untuk perusahaan, tetapi juga yang lebih besar dari itu, yang memiliki
pengaruh untuk seluruh timnya, lingkungan sekitarnya, bahkan dunia.
2) Pemimpin atau leader yang memiliki kecepatan dalam membuat keputusan. Leader
harus turun dan melihat. Leader perlu mengevaluasi dan mengontrol tim bersama
sama, feedback atau masukan perlu dilakukan secara konstan dan terintegrasi bukan
hanya secara internal tetapi juga terhubung dengan pihak eksternal seperti klien dan
supplier. Leader juga harus berani, mau menerima, mendorong, dan memotivasi tim
untuk memberikan feedback terhadap kepemimpinannya demi kemajuan bersama.
3) Pemimpin atau leader yang dapat memilih dan mengembangkan bakat anggota
timnya. Generasi dimana pekerja loyal dan setia bekerja pada satu perusahaan sudah
mulai tergantikan dengan generasi yang mudah bosan dan mobile. Generasi yang
lebih memilih untuk bekerja secara bebas, menjadi entrepreneur sendiri dan tidak
terikat oleh satu perusahaan.
4) Pemimpin atau leader yang beradaptasi dengan cepat pada perubahan zaman.
Organisasi yang tidak beradaptasi dengan cepat dari pemikiran tradisional akan
punah. Perusahaan yang bergerilya yang terkoneksi, berkolaborasi, yang terus belajar,
terbuka akan perubahan, yang memiliki tim yang bergairah dan semangat maju, yang
memiliki dan mengadaptasi teknologi atau cara yang lebih maju akan menjadi
pimpinan di Industrinya.
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 8 TAHUN 2017
TENTANG
TATA NASKAH DINAS LEMBAGA SANDI NEGARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

Menimbang : a. bahwa untuk terlaksananya ketertiban dan keseragaman yang


berkaitan dengan naskah dinas di Lembaga Sandi Negara,
diperlukan pengaturan mengenai naskah dinas;
b. bahwa Pedoman Sekretaris Utama Lembaga Sandi Negara
Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas
sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Tata Naskah Dinas
di Lembaga Sandi Negara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5071);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik


Indonesia Nomor 5286);
3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322);
. 4. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 1 Tahun
2010 tentang Logo dan Bendera Pataka di Lingkungan
Lembaga Sandi Negara dan Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Bumi Sanapati Lembaga Sandi Negara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 39);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
TENTANG TATA NASKAH DINAS LEMBAGA SANDI
NEGARA.

Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Lembaga ini yang dimaksud dengan:
1. Tata Naskah Dinas adalah pengaturan tentang jenis,
format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi
dan media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
2. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang dibuat oleh pejabat yang
berwenang di lingkungan lembaga negara, pemerintahan
daerah, perguruan tinggi negeri, badan usaha milik
negara/badan usaha milik daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan.
3. Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak
dan kewajiban yang ada pada pejabat untuk
menandatangani Naskah Dinas sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab kedinasan pada jabatannya.
4. Kop Surat Dinas adalah kepala surat yang menunjukan
jabatan atau nama lembaga negara, pemerintahan daerah,
perguruan tinggi negeri, badan usaha milik negara/badan
usaha milik daerah tertentu yang ditempatkan di bagian
atas kertas.
5. Kop Amplop Surat Dinas adalah kepala sampul surat yang
menunjukan jabatan atau nama lembaga negara,
pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, badan usaha
milik negara/badan usaha milik daerah tertentu yang
ditempatkan di bagian atas sampul surat.
6. Lambang Negara adalah simbol negara yang dituangkan
dalam gambar burung garuda sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
7. Logo adalah gambar/huruf sebagai identitas lembaga
negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, dan
badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah.
8. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan
administrasi yang meliputi Tata Naskah Dinas, penamaan
lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, serta tata
ruang perkantoran.
9. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam
penyampaian informasi kedinasan yang dilakukan antar
unit kerja dalam organisasi secara vertikal dan horizontal.
10. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian
informasi kedinasan yang dilakukan oleh pejabat di
lingkungan Lembaga Sandi Negara dengan pihak lain.
11. Kode Klasifikasi Surat adalah tanda pengenal isi informasi
dalam naskah berdasarkan sistem tata berkas Lembaga
Sandi Negara.
12. Kurir/Caraka adalah petugas pengantar surat dinas
Lembaga Sandi Negara.

Pasal 2
Pengaturan mengenai Tata Naskah Dinas Lembaga Sandi
Negara dimaksudkan sebagai acuan bagi pegawai Lembaga
Sandi Negara dalam pengelolaan Naskah Dinas di Lembaga
Sandi Negara.

Pasal 3
Pengaturan Tata Naskah Dinas Lembaga Sandi Negara bertujuan
untuk menciptakan kelancaran komunikasi tertulis yang efektif
dan efisien dalam penyelenggaraan administrasi di Lembaga
Sandi Negara.

Pasal 4
Ruang lingkup Peraturan Kepala Lembaga ini mencakup:
a. jenis dan format Naskah Dinas;
b. pembuatan Naskah Dinas;
c. pengendalian Naskah Dinas;
d. kewenangan penandatangan Naskah Dinas;
e. penggunaan Lambang Negara, Logo, dan cap dinas; dan
f. perubahan, pencabutan, pembatalan, dan ralat Naskah
Dinas.

Pasal 5
Ketentuan mengenai Tata Naskah Dinas Lembaga Sandi Negara
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Kepala Lembaga ini.

Pasal 6
Pada saat Peraturan Kepala Lembaga ini mulai berlaku,
Pedoman Sekretaris Utama Nomor 2 Tahun 2010 tentang Tata
Naskah Dinas Lembaga Sandi Negara, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 7
Peraturan Kepala Lembaga ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Kepala Lembaga ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di
Jakarta pada tanggal
23 Mei 2017

KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

ttd.

DR. Djoko Setiadi, M.Si

Diundangkan di
Jakarta pada
tanggal 30 Mei
2017

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

Prof. Dr. WIDODO EKATJAHJANA, S.H., M.Hum

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 759

Anda mungkin juga menyukai