1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
3.1 Kesimpulan...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
menerima pembaharuan masukan untuk kepentingan kemajuan bagsa. Menurut
pemikiran Rizal Ramli bangsa ini akan cepat makmur jika pemimpinpemimpin
kita melakukan transformasi seluruh hidupnya untuk kepentingan rakyat; baik
pemikirannya, seluruh hartanya, Waktu dan tenaganya, segalanya untuk
kepentingan rakyat dan bersedia tampil all aut untuk kepentingan rakyat. Sebagai
contoh apa yang dilakukan oleh PM Mahatir dari Malaysia, PM Li Kwanyu dari
Singapura, sehingga negara tersebut lebih cepat makumur meninggalkan
Indonesia. Sedang menurt Amin rais dalam orasinya ”Slamatkan Indonesia” untuk
menyejahterakan rakyat perlu penataan negara lebih terencana dan pemimpin-
pemimpin bangsa tidak menjadi kakitangan asing (komprador) untuk menguras
kekayaan bangsa Indonesia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. Nasional menunjukkan kata sifat, ruang lingkup, bentuk kata yasng berasal dari
istilah nation berarti bangsa yang telah mengidentiikasikan diri ke dalam
kehidupan bernegara atau secara singkat dapat dikatakan sebagai bangsa yang
telah menegara.
4. Wawasan Nasional merupakan “cara pandang” suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya . Wawasan merupakan penjabaran dari falsafat bangsa Indonesia
sesaui dengan keadaan geografis suatu bangsa, serta sejarah yang pernah
dialaminya. Esensinya; bagaimana bangsa itu memanfaatkan kondisi geografis,
sejarahnya, serta kondisi sosial budayanya dalam mencapai cita-cita dan tujuan
nasionalnya. Bagaimana bangsa tersebut memandang diri dan lingkungannya. `
2
Ilyasa, A. (2021, June). Wawasan Nusantara. In UNUSIA CONFERENCE (Vol. 1, No. 1, pp.
227-238).
5
kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara adalah
cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara berfikir, cara
bertindak, cara bertingkah laku, bangsa Indonesia sebagai interaksi prosees
psikologis, sosiokultural, dengan aspek ASTAGATRA (Kondisi geografis,
kekayaan alam dan kemampuan penduduk serta IPOLEKSOSBUD Hankam).
b. Bahwa Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam
berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat
dalam arti seluas-luasnya.
c. Bahwa secara psikologis, bahwa bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad di dalam
mencapai cita-cita bangsa.
d. Bahwa Pancasila adalah adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan
Negara, yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju
tujuannya.
6
2. Perwujudan Kepulaun Nusantara sebagai Kesatuanj Sosial dan Budaya dalam
arti:
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam
budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan
landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat
dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.
b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di
dalam pembelaan Negara3 (Lemhanas, 1989: 7).
3
Lemhanas. 1995. Wawasan Nusantara. Jakarta: Penerbit Ismujati.
7
penyelenggara Negara, semua lembaga kenegaraan dan kemasyarakatan, serta
semua warga negara Indonesia. Hal ini berarti bahwa setiap rumusan
kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan nasional harus mencerminkan
hakekat rumusan Wawasasn Nusantara.
Hal ini bisa atau dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari yang
mencerminkan nilai-nilai religius, kekeluargaan, serta menjaga persatuan sesuai
dengan Pancasila. Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan adanya sikap
yang lebih menitikberatkan pada kepentingan bangsa serta negara di atas
kepentingan pribadi, golongan, serta agama. Mewujudkan pembangunan bangsa
dengan tindakan nyata serta prestasi.4 Berikut penerapan wawasan Nusantara dan
Tantangan yang dihadapi dalam perwujudannya di era:
4
Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara.
8
2. Implementasi di Bidang Politik
Implementasinya ada dalam Pelaksanaan kehidupan berpolitik Indonesia.
Terdapat juga dalam Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, dan
UU Pemilu. Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga
dimaksudkan untuk menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan
dapat dipercaya oleh masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan
nusantara di bidang politik yakni:
a. Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai
politik dalam rangka meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa.
b. Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat
korps diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia.
c. Pelaksanaan Pemilu dengan sistem demokrasi yang menjunjung tinggi
keadilan.
d. Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk mempersatukan
keberagaman di Indonesia
9
4. Implementasi di Bidang Sosial
Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada saling
menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman yang ada
di Tanah Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya.
5
Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara.
10
Hirarki V = Landasan Operasional adalah GBHN (Garis-garis Besar Haluan
Negara) Jika mengacu pada pengertian wawasan nusantara, sebenarnya fungsi
utama dari wawasan nusantara adalah sebagai panduan, pedoman, acuan bagi
bangsa Indonesia dalam bernegara.
11
kepentingan nasionalnya dalam kehidupan internasionalnya di semua aspek
kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan
keamanan demi tercapainya tujuan nasional yang tertera dalam UUD 1945.
12
(off shore) maupun di laut dalam. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat
diterima oleh dunia internasional, termasuk tentangga dekat kita, yaitu Malaysia,
Singapura, Thailand, Filipina, India, Australia, dan Papua Nugini yang dinyatakan
dengan persetujuan yang menyangkut laut teritorial maupun landas kontinen.
Persetujuan tersebut dapat dicapai karena Indonesia dapat memberikan akomodasi
kepada kepentingan negara-negara tetangga antara lain bidang perikanan
(traditional fishing right) dan hak lintas dari Malaysia Barat ke Malaysia Timur
atau sebaliknya.
6
Kusrahmadi, S. D. (2017). Pentingnya Wawasan Nusantara dan Integrasi Nasional.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang terhadap bangsa dengan tujuan
menjaga persatuan dan kesatuan, yang diwujudkan dengan mengutamakan
kepentingan nasional dibanding kepentingan pribadi, kelompok atau golongan
tertentu. Wawasan Nusantara sendiri digunakan sebagai pedoman, motivasi,
dorongan, dan rambu-rambu dalam menentukan kebijaksanaan, keputusan,
tindakan dalam penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara
berpikir, bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri
dimulai dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara
serta bermasyarakat. WawasanNusantara memiliki peranan penting untuk
mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia. Perbedaan
persepsi, perbedaan pendapat, dan freksi-freksi antar kelompok dalam konteks
sosologis, politis serta demokrasi dianggap hal yang wajar dan sah-sah saja. Hal di
atas justru diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang dinamis dan kreatif,
sinergis, untuk saling menyesuaikan menuju integrasi. Suatu pantangan yang
harus dihindari adalah perbuatan, tindakan yang melanggar norma-norma etika,
moral, nilai agama atau tindakan anarkis menuju ke arah disintegrasi bangsa.
Namun demikian wawasan normatif, wawasan yang disepakati bersama perlu
dimengerti, dipahami di sosialisasikan bahwa Nusantara sebagai kesatuan
kewilayahan, kesatuan IPOLEKSOSBUD-HANKAM tidak dapat ditawar lagi,
tidak dapat diganggu gugat sebagai harga mati yang normatif.
14
DAFTAR PUSTAKA
15