Anda di halaman 1dari 23

PERAN SERTA WARGA NEGARA MENDUKUNG

IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan

Oleh

ARSY NIZLAN
EDWAR ADITYA
ENDENIA ARYANI
GERFANSYAH
JANUAR MUHAMMAD HILFANI
NABIL GHYAS
RATIH SULISTYOWATI
RESTU
SYAHLA SYALSABILA

X SIJA A

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI


2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Puji dan syukur


kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Serta Warga Negara
Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan”.

Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Penulis sudah melakukan
usaha semaksimal mungkin yang bisa dilakukan tetapi penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Cimahi, Maret 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAAN...................................................................5
BAB IV...............................................................................................17
PENUTUP...........................................................................................17
4.1 Kesimpulan.................................................................................................17

4.2 Saran............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................19
LAMPIRAN........................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh


interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional atau
internasional). Dalam hal ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip –
prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang – ambing dalam
memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta
tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan
nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut
WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa
dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan
menuju mayarakat yang adil, makmur dan sentosa,
Didalam “IMPLEMENTASI ATAU PENERAPAN WAWASAN
NUSANTARA” harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan
nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan
bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut
kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Imlementasi wawasan
nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam
kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, serta pertahanan nasional. Implementasi wawasan nusantara
senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air
secara utuh dan menyeluruh yaitu;
1.      Wawasan nusantara sebagai pancaran falsafah pancasila
2.      Wawasan nusantara dalam pembangunan nasional
3.      Penerapan wawasan nusantara
4.      Hubungan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat
wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan
diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa
nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau
organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya
bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-
bidang:
 Satu kesatuan wilayah
 Satu kesatuan bangsa
 Satu kesatuan budaya
 Satu kesatuan ekonomi
 Satu kesatuan hankam.
Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah
Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara Republik Indonesia.
Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam
terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa harus
ditingkatkan dan diImplementasi sesuai dengan tuntutan zaman.
Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang
meningkat, dalam "koridor" wasantara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat


merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apa pengertian Implementasi Wawasan Nusantara?
2. Bagaimana penerapan atau implementasi dari wawasan nusantara?
3. Bagaimana perwujudan kepulauan nusantara dalam Pembangunan
Nasional?
4. Tantangan dan keberhasilan dari Implementasi Wawasan Nusantara
1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui apa itu wawasan nusantara


2. Mengetahui cara pin-implementasian dari wawasan nusantara
3. Mengetahui peranan siswa dalam implementasi wawasan nusantara
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara berasal dari dua kata yaitu “wawasan” dan “nusantara. Secara
harfiah kata wawasan berarti pandangan, penglihatan, tinjauan atau tanggap inderawi.
Sementara itu, kata nusantara merupakan suatu kesatuan wilayah perairan dan gugusan
pulau-pulau Indonesia yang terletak dinatara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia
serta antara Benua Asia dan Australia.
Demikian wawasan nusantara bisa diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan ide nasional yang dilandasi Pancasila dan
UUD 1945.
Yang merupakan hasil aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, bermartabat, dan
berdaulat serta tetap menjiwai tata hidup dan tindakan kebijaksanaannya dalam
mencapai tujuan nasional.
Pada hakekatnya wawasan nusantara adalah cara pendang yang utuh serta
menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional yang tanpa
menghilangkan kepentingan kelompok, individu, dan daerah.
Wawasan nusantara hakekatnya juga merupakan dasar pengetahuan suatu bangsa
untuk hidup di suatu negara agar tetap tercapai tujuan nasional dan tetap
mengedepankan nilai persatuan. Oleh sebab itu setiap warga Indonesia harusnya
mempunyai pengetahuan tentang bangsa dan negaranya sebagai suatu subtansi
kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Bentuk Penerapan Wawasan Nusantara di Indonesia


Wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dengan melihat dari
berbagai aspek seperti sosial, ekonomi, poltik, budaya, hingga pertahanan dan
keamanan merupakan dasar bagi bangsa Indonesia untuk menyelesaikan beberapa
masalah yang terjadi di Indonesia. Selain itu juga untuk mengantisipasi ancaman yang
muncul dari dalam maupun luar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setelah Indonesia merdeka sebagai bangsa dan negera wawasan nusantara ini sudah
diterapkan dalam berbagai bentuk. Bentuk yang paling nyata dan penting adalah di
bidang politik kewilayahan.
Pada forum Internasional kawasan laut Indonesia memperoleh pengakuan
mengenai intergasi teriterial yang sering disebut dengan Laut Nusantara. Sebelumnya
kawasan laut nusantara tersebut sering dianggap sebagai kawasan laut bebas yang bisa
dilalui serta diambil kekayaannya oleh negara lain dengan begitu saja.
Selain itu juga adanya konsep landasan kontinental Indonesia dan Zona Ekslusif
Indonesia (ZEE) yang membawa banyak keuntungan bagi Indonesia khususnya di bidang
ekonomi.
Dengan demikian, Indonesia bisa memanfaatkan kekayaan alam yang lautan
Indonesia dengan baik dan maksimal. Adanya landasan kontinental juga menjadikan luas
wilayah Indonesia menjadi bertambah.
Pertambahan luas wilayah Indonesia tersebut nyatanya juga diterima dengan
baik oleh negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, India,
Australia, hingga Papua Nugini.
Hal itu juga bisa membuka hubungan antar negara dan saling memberi
akomodasi untuk kepentingan negara tetangga seperti di bidang perikanan maupun lalu
lintas dari laut.
Jauh sebelum itu ada Deklarasi Juanda taun 1957 yang menerapkan asas
kelautan yang memandang kepulauan Indonesia sebagai satu kesatuan yaang utuh. Hal
itu kemudian dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 4/PRP/1960.
Beberapa isi Undang-Undang tersebut mengatakan bahwa perairan Indonesia
adalah lautan wilayah beserta pedalaman atau perairan nusantara. Laut wilayah
nusantara adalah jalur melebar sebanyak 12 mil laut dari pulau-pulau yang terluar yang
dihubungkan garis lurus antara satu dengan yang lainnya.
Selain itu jika ada selat yang lebarnya kurang dari 24 mil laut dan Republik
Indonesia bukan merupakan satu-satunya negara tepi (ada negara tetangga), maka garis
batas laut wilayah ditarik pada tengah selat.
Perairan nusantara adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis
dasar. Ada juga hak lintas laut damai kapal perang asing yang diakui dan dijamin
sepanjang tidak mengganggu keamanan dan keselamatan negara dan bangsa.
Demikian beberapa bentuk implementasi wawasan nusantara tersebut
membuat Indonesia menjadi suatu negara yang benar-benar berdaulat. Selain itu
penerapan wawasan nusantara telah mempunyai landasan hukum yang tepat.

C. Pengertian Implementasi
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir,
pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan
nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa
dan bernegara. Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan
nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, serta pertahanan nasional. Implementasi wawasan nusantara senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh
sebagai berikut :

1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila


Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang
sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa
Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai
sekarang. Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya
mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan
dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian
dunia.

2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional


a.       Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif. Implementasi wawasan
nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara
yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat
aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
b.      Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan
ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, implementasi wawasan
nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaa sumber daya alam yang
memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta
kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
1.      Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah
modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah
Indonesia secara merata.
2.      Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh
daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
3.   Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan
sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
c.       Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan
sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan
hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan
masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul
daerah, agama, atau kepercayaan,serta golongan berdasarkan status sosialnya. Budaya
Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang
menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai
budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri dan
hasilnya dapat dinikmati.
d.    Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan
keamanan. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut
akan membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan
sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini menjadi modal utama yang akan
mengerakkan partisipasi setiap warga negara indonesia dalam menghadapi setiap
bentuk ancaman antara lain :
1.    Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya
adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2.      Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan
negara dan bangsa.

3. Penerapan Wawasan Nusantara


a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara. Khususnya
di bidang wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum
internasional. Sehingga terjaminlah integritas wilayah territorial Indonesia. Laut
nusantara yang semula dianggap “laut bebas” menjadi bagian integral dari
wilayah Indonesia.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber
daya alam yang mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional
terutama negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.
d. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang
tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana ekonomi,
komunikasi dan transportasi.
e. Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk
menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa
sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas pancasila.
f. Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada
kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan
Negara.
g. Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga
menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan
tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju
dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan
manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal
yang wajar, alamiah.
h. Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan
wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan
di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan
bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa
bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global
yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah
pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru
kapitalisme, dan kesadaran warga negara.

D. Implementasi Wawasan Nusantara diberbagai bidang


 Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan
tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga
dapat mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang
memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta
kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi yaitu :
1. Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal
dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah
Indonesia secara merata.
2. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah
tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam
pengembangan kehidupan ekonominya.
3. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan
untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
4. Contoh implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi diantaranya
dengan menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya
Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pusat dan Daerah. Pembagian keuangan yang semula hampir 80% anggaran
daerah harus menunggu didatangkan dari pusat, padahal 90% hasil-hasil daerah
diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU tersebut diubah menjadi :
1. Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk
daerah.
2. Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80%
untuk daerah.
3. Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan
80% untuk daerah.
4. Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70%
untuk pusat dan 30% untuk daerah.
Bahkan, porsi daerah ditambah lagi dengan adanya “Dana Alokasi Umum” yang
dialokasikan untuk daerah-daerah dengan perimbangan tertentu, yang jumlah totalnya
adalah 25% dari penerimaan dalam negeri APBN, sebagai perimbangan. (Dikutip dari
berbagai sumber)

 Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang Politik


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan
wawasan nusantara, yaitu:
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang, seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.Pelaksanaan
undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan
bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala
daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar
hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia
terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan
kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku secara nasional.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat
korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-
pulau terluar dan pulau kosong.

 Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang Social


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta
dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan
nasional maupun daerah.
Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

 Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Pertahanan dan


Keamanan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan,
yaitu:
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara
lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-
hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda
daerah dengan kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau
dan wilayah terluar Indonesia.

Adapun peran serta dalam penerapan asas-asas Wawasan Nusantara dalam tata
kehidupan nasional memerlukan kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam
seluruh proses penyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam
mengisi pembangunan. Peranan siswa dalam mendukung implementasi Wawasan
Nusantara adalah sebagai berikut.

1. Mendukung persatuan bangsa.


2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan individu atau golongan.
4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.
5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan
luas sebagai intelektual.
6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela
negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
7. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
8. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
9. Mewujudkan kepentingan nasional.
10. Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
11. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
12. Menciptakan kerukunan umat beragama.
13. Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
14. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
15. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
16. Merubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
17. Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
18. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll) dalam
masyarakat

E. Tantangan dari Implementasi Wawasan Nusantra


Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari
bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah
nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi
globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta,
perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar,alamiah.Dalam dunia ini,
yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang
syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang
sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan
kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan
dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu
antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru
kapitalisme, dan kesadaran warga negara.
1.      Pemberdayaan Masyarakat
John Naisbit dalam bukunya GLOBAL PARADOX menyatakan : negara harus
dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya. Pemberdayaan
masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi
masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-
negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top
Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga
diperlukan landasan operasional berupa GBHN.
Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan
dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan
terutama untuk daerah-daerah tertinggal.
2.      Dunia Tanpa Batas
a.       Perkembangan IPTEK
Mempengaruhi pola fikir , pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek
kehidupan. Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam
menghadapi tantangan global.
b.      Kenichi Omahe
Dalam bukunya “Borderless Word” dan “The End of Nation State” menyatakan :
dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi
dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin
dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan
konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu
negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan
kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Perkembangan Iptek dan perkembangan
masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan
Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapat mempengaruhi
masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3.      Era Baru Kapitalisme
a.       Sloan dan Zureker
Dalam bukunya “Dictionary of Economics” menyatakan Kapitalisme adalah suatu
sistim ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan
kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk
berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan
kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri. Di era baru
kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan
aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat
sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.

b.      Lester Thurow
Dalam bukunya “The Future of Capitalism” menyatakan : untuk dapat bertahan
dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance)
antara paham individu dan paham sosialis. Di era baru kapitalisme, negara-negara
kapitalis dalam rangka mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan
negara-negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu Demokrasi, Hak
Azasi Manusia, Lingkungan hidup.
4.      Kesadaran Warga Negara
a.       Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban
Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak
dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.
b.      Kesadaran bela negara
Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non
fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas
KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara
persatuan. Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan
yang tajam dibandingkan pada perjuangan fisik

F. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara


Diperlukan kesadaran WNI untuk :
1.    Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta
hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.
2.    Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa
dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara
sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang.
Agar ke-2 hal dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur,
terjadwal dan terarah.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan. Wilayahnya yang


sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah
kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya
dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa
Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670 pulau
memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan tersebut
tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan
masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang
persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik
– cabik oleh bangsa lain. Dengan adannya wawasan nusantara kemudian
diimplementasikan sesuai dengan UUD. Maka dengan begitu kita dapat
mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang saling
berbhineka tungga ika. Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah
wawasan Nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan
nasional menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional
merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan
nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan
suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa
Indonesia.
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin
pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau
kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka
menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat,
berbangsa dan bernegara. Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk
menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang
mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan
nasional. Dengan menerapkan pola-pola implementasi wawasan nusantara
sesuai dengan UUD dan Falsafah Pancasila maka bangsa dan Negara
Indonesia akan menjadi bangsa yang kokoh dan sejahtera.

4.2 Saran

Dengan adanya wawasan nusantara dan menerapakan sesuai


dengan UUD dan Falasafah Pancasila, maka kita harus dapat memiliki
sikap dan perilaku perjuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi
nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa
hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga
kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih
dalam. Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang
membahas/mempelajari tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam
suiatu kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia pendidikan di
Indonesia (misalnya : pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn dan -
lain).
Untuk masyarakat Indonsia (baik bagi si pembuat makalah,
pembaca makalah serta yang lain) agar dapat menerapkan (implementasi)
serta menjaga makna dan hakikat dari wawasan nusantara yang tercermin
dari perilaku – perilaku sehari-hari misalnya ikut menjaga keamanan dan
ketertiban lingkungan, ikut berpatisipasi dalam pembangunan daerah dan
mematuhi rambu-rambu lalu lintas demi menjaga keharmonisan berbangsa
dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA

http://fb-tgs.blogspot.com/2014/01/tugas-makalah-implementasi-wawasan.html
http://ihsanulriyadh.blogspot.com/2014/05/implementasi-wawasan-nusantara.html
http://demokrasipancasilaindonesia.blogspot.com/2015/03/wawasan-kebangsaan-
pengertian-makna.html
https://thegorbalsla.com/wawasan-nusantara/
http://annassolihinsmart.blogspot.com/2018/04/pkn-peran-serta-warga-negara-
mendukung.html
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai