Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENTINGNYA WAWASAN NUSANTARA


SEBAGAI CAGAR BUDAYA BANGSA

Disusun oleh :

Nama : RANU WIJAYA


NIM : 041120199
E-mail : ranuwijaya89@gmail.com
Kode/Nama UPBJJ : 18/Palembang

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA


PALEMBANG

i
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi, liberalisasi perdagangan, dan menguatnya new etnisitas atau
kesadaran hak-hak kesukubangsaan, semakin menguatnya tuntutan daerah
pinggiran meminta hak-haknya baik sosial, politik dan ekonomi untuk
mempercepat kesejahteraannya. Faktor-faktor dan kondisi tersebut
mengakibatkan freksi-freksi dan gejolak daerah yang melahirkan potensi
kekerasan dan konflik berdarah. Hal ini disebabkan karena tidak adanya persepsi
yang sama di antara warga negara. Wawasan Nusantara merupakan jawaban
untuk menyamakan persepsi untuk hidup bersama dalam koridor Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mewujudkan integrasi nasional.
Dalam rangka mewujudkan integrasi nasional banyak kendala yang
dihadapi, baik dalam tataran konsep maupun implementasinya. Pada tataran
konsep tidak adanya kata sepakat antara perkataan dan perbuatan di antara para
elit politik. Contoh kongkrit konsep ekonomi liberal, ekonomi kerakyatan dan
perwujudan Welfare State atau negara kesejahteraan. Konsep ekonomi liberal
mengutamakan kepentingan pasar bebas dan merupakan salah satu varian dari
kapitalisme yang terdiri dari merkantilesme, liberaliseme, dan keynesianisme dan
neoliberalisem yang merupakan upaya untuk mengoreksi kelemahan dalam
liberalisme.
Wawasan nusantara diharapkan mampu menyatukan pandangan-
pandangan yang berbeda dalam masyarakat dan memberikan solusi untuk
mendasari ketahanan nasional suatu bangsa, sehingga tujuan nasional dapat
terwujud. Dalam Wawasan Nusantara sebagai konsep pemikiran bersifat inklusif
menerima pembaharuan masukan untuk kepentingan kemajuan bagsa, bangsa
Indonesia akan cepat makmur jika pemimpin-pemimpinnya melakukan
transformasi seluruh hidupnya untuk kepentingan rakyat, baik pemikirannya,
seluruh hartanya, waktu dan tenaganya, segalanya untuk kepentingan rakyat dan
bersedia tampil all aut untuk kepentingan rakyat, sehingga negara tersebut lebih
cepat makumur.
Untuk kesejahteraan rakyat perlu penataan negara lebih terencana dan
pemimpin-pemimpin bangsa tidak menjadi kaki tangan asing atau komprador
2

untuk menguras kekayaan bangsa Indonesia, perlu menihilkan pengangguran dan


kemiskinan untuk menyejehterakan rakyat.
Wawasan Nusantara merupakan cagar budaya bangsa Indonesia karena
merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku
kehidupan manusia yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan
sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sehingga perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat
melalui upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka
memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Berdasarkan uraian di atas apapun pemikirannya untuk mewujudkan
Indonesian Dream atau Impian bangsa Indonesia yang ideal perlu kesamaan
persepsi, kesamaan pandangan, dan kesamaan dalam implementasinya. Konsep
Wawasan Nusantara memberikan solusi untuk menyamakan pandangan yang
sama sehingga dapat mewujudkan Integrasi nasional seperti yang diharapkan
bangsa Indosnesia dan integrasi nasional dapat mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
UUD 1945 mengamanatkan dijaganya seluruh bentuk kebudayaan,
kekayaan, pemikiran dan ilmu pengetahuan yang terdapat di Indonesia.
Ditengarai bahwa politik hukum terhadap cagar budaya yang berlaku pada kurun
waktu tertentu di Indonesia ternyata berorientasi pada perlindungan identitas
bangsa Indonesia dan upaya untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Sementara
itu dalam Wawasan Nusantara Indonesia masih rentan. Melalui penelusuran
peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang wawasan nusantara sebagai
cagar budaya bangsa Indonesia, terdapat temuan penting bahwa belum
maksimalnya pemahaman pentingnya wawasan nusantara sebagai cagar budaya
bangsa Indonesia dan perannya dalam membentuk identitas bangsa Indonesia.
Wawasan nusantara sebagai “cara pandang” bangsa Indonesia yang
melihat Indonesia sebagai kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan dan keamanan merupakan landasan dan dasar bagi bangsa Indonesia
dalam menyelesaikan segala masalah dan hekikat ancaman yang timbul baik dari
luar maupun dari dalam segala aspek kehidupan bangsa.
B. Permasalahan
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana
Pentingnya Wawasan Nusantara Sebagai Cagar Budaya Bangsa ?
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Menurut Sigit (2017:2)
Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi.
Selain menunjukkan kegiatan untuk mengetahui serta arti pengaruh-pengaruhnya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Wawasan juga mempunyai
pengertian menggabarkan cara pandang, cara tinjau, cara melihat atau cara
tanggap indrawi. Sedangkan Nusantara adalah istilah yang dipergunakan untuk
menggambarkann kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau yang
terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia, serta di antara Benua
Asia Benua Australia.

Sebagai bangsa Indonesia tentu memiliki alasan mendasar yang kuat


mengapa wawasan nusantara begitu penting, karena memiliki dampak dan
implikasi terhadap semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu wawasan nusantara
sangat penting serta harus diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Untuk itulah mengapa wawasan nusantara menjadi
cagar budaya bangsa.
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (1997:12)
Hakikat Wawasan Nusantara Keutuhan bangsa dan nusantara dalam cara
pandang yang utuh dan menyeluruh demi kepentingan nasional. Artinya warga
negara dan aparatur negara harus berpikir, bertindak, bersikap untuk kepentingan
bangsa, termasuk produk hukum yang dihasilkan oleh lembaga negara dan
lembaga masyarakat. Prioritas kepentingan bangsa juga tidak menutup
kepentingan daerah, golongan dan individu

Dengan demikian Waasan Nusantara dapat diartikan sebagai cara


pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide
nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi
bangsa merdeka, berdaulat, bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak
kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara adalah
cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara berfikir, cara
4

bertindak, cara bertingkah laku, bangsa Indonesia sebagai interaksi prosees


psikologis, sosiokultural, dengan aspek kondisi geografis, kekayaan alam dan
kemampuan penduduk serta pertahanan dan keamanan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010
Tentang Cagar Budaya menyatakan bahwa
Cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud
pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting artinya bagi
pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu
dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya pelindungan, pengembangan,
dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.

Untuk melestarikan wawasan nusantara sebagai cagar budaya bangsa,


negara bertanggung jawab dalam pengaturan pelindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan wawasan nusantara sehingga wawasan nusantara dapat menjadi
cagar budaya bangsa Indonesia.
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (1997:12) menyatakan bahwa :
Arah Wawasan Nusantara Arah pandang ke dalam, bertujuan menjamin
perwujudan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan bangsa. Sebagai
bangsa kita harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin
faktor-faktor penyebab disintegrasi bangsa. Arah pandang ke luar yaitu demi
terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang dinamis dalam
melaksanakan ketertiban dunia.

Menurut UUD 1945 pasal 25 menyatakan bahwa “Negara Kesatuan


Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara
dengan wilayah dan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang-
Undang”.
Dengan ditetapkannya rumusan Wawasan Nusantara, maka Wawasan
Nusantara memiliki kekuatan yang mengikat semua penyelenggara Negara dan
menjadikannya sebagai cagar budaya bangsa Indonesia, semua lembaga
kenegaraan dan kemasyarakatan, serta semua warga negara Indonesia . Hal ini
berarti bahwa setiap rumusan kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan
5

nasional harus mencerminkan hakekat rumusan Wawasasn Nusantara sehingga


Wawasan Nusantara sebagai cagar budaya bangsa Indonesia dapat terwujud.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang, menyatakan bahwa :
Untuk memperkukuh Ketahanan Nasional berdasarkan Wawasan
Nusantara dan sejalan dengan kebijakan otonomi daerah yang memberikan
kewenangan semakin besar kepada pemerintah daerah dalam penyelenggaraan
penataan ruang, maka kewenangan tersebut perlu diatur demi menjaga keserasian
dan keterpaduan antar daerah dan antara pusat dan daerah agar tidak
menimbulkan kesenjangan antar daerah.

Wawasan nusantara sebagai “cara pandang” bangsa Indonesia yang


melihat Indonesia sebagai kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan dan keamanan merupakan landasan dan dasar bagi bangsa Indonesia
dalam menyelesaikan segala masalah dan hekikat ancaman yang timbul baik dari
luar maupun dari dalam segala aspek kehidupan bangsa
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010
Tentang Cagar Budaya Pasal 2 menyatakan bahwa “Pelestarian Cagar Budaya
berasaskan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, kenusantaraan, keadilan, ketertiban
dan kepastian hukum, kemanfaatan, keberlanjutan, dan partisipasi, serta
transparansi dan akuntabilitas”.
Menurut Hafidz (2018:3) “Cagar budaya sangat penting demi memupuk
kesadaran jati diri bangsa dan mempertinggi harkat dan martabat bangsa, serta
memperkuat ikatan rasa kesatuan dan persatuan bagi terwujudnya cita-cita
bangsa di masa depan, sehingga perlu dilestarikan dan dilindungi untuk
kepentingan nasional”.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang, menyatakan bahwa :
Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional, antara lain,
dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing nasional dalam menghadapi
tantangan global, serta mewujudkan Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional. Ruang sebagai sumber daya pada dasarnya tidak mengenal batas
wilayah. Namun, untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman,
nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan
6

Ketahanan Nasional, serta sejalan dengan kebijakan otonomi daerah yang nyata,
luas, dan bertanggung jawab, penataan ruang menuntut kejelasan pendekatan
dalam proses perencanaannya demi menjaga keselarasan, keserasian,
keseimbangan, dan keterpaduan antardaerah, antara pusat dan daerah,
antarsektor, dan antarpemangku kepentingan.

Dalam UndangUndang ini, penataan ruang didasarkan pada pendekatan


sistem, fungsi utama kawasan, wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan nilai
strategis kawasan. Masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa
merupakan kahidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan
masyarakat yang sama, merata dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan
yang sesuai dengan kemajuan bangsa.
Budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam
budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan
landasan pengembangan budaya bangsa Indonesia seluruhnya, yang hasil-
hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

B. Analisis Permasalahan
Wawasan Nusantara Sebagai Cagar Budaya Bangsa Indonesia, Pokok-
pokok Wawasan Nusantara dinyatakan sebagai Wawasan dalam mencapai tujuan
Pembangunan Nasional adalah Wawasan Nusantara mencakup:
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik dalam arti:
a. Bahwa kebutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan
matra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan menjadi modal dan milik
bersama bangsa.
b. Bahwa Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara
dalam berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu
kesatuan bangsa yang bulat dalam arti seluas-luasnya.
c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad di
dalam mencapai cita-cita bangsa.
7

d. Bahwa Pancasila adalah adalah satu-satunya falsafah serta ideologi


bangsa dan Negara, yang melandasi, membimbing dan mengarahkan
bangsa dalam mencapai tujuannya.
e. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan hukum
dalam arti bahwa hanya ada satu hukum yang mengabdi kepada
kepentingan nasional.
2. Perwujudan Kepulaun Nusantara sebagai Kesatuan Sosial dan Budaya dalam
arti:
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus
merupakan kaehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan
masyarakat yang sama, merata dan seimbang serta adanya keselarasan
kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak
ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi
modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang
hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Ekonomi dalam arti :


a. Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah
modal dan milik bersama bangsa, dan keperluan hidup sehari-hari harus
tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh
daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah-daerah
dalam mengembangkan ekonominya.
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Pertahanan dan
Keamanan dalam arti:
a. Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakekatnya merupakan
ancaman bagi seluruh bangsa dan negara.
b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
di dalam pembelaan Negara
5. Hakikat Wawasan Nusantara sebagai cagar budaya bangsa Indonesia yaitu
Keutuhan bangsa dan nusantara dalam cara pandang yang utuh dan
menyeluruh demi kepentingan nasional. Artinya warga negara dan aparatur
negara harus berpikir, bertindak, bersikap untuk kepentingan bangsa, termasuk
8

produk hukum yang dihasilkan oleh lembaga negara dan lembaga masyarakat.
Prioritas kepentingan bangsa juga tidak menutup kepentingan daerah,
golongan dan individu .
6. Arah Wawasan Nusantara sebagai cagar budaya bangsa Indonesia yakni Arah
pandang ke dalam, bertujuan menjamin perwujudan persatuan dan kesatuan
segenap aspek kehidupan bangsa. Sebagai bangsa kita harus peka dan
berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab
disintegrasi bangsa Arah pandang ke luar, demi terjaminnya kepentingan
nasional dalam dunia yang dinamis dalam melaksanakan ketertiban dunia
7. Fungsi Wawasan Nusantara sebagai cagar budaya bangsa Indonesia yakni
menjadi pedoman, motivasi, dorongan serta rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan danperbuatan bagi penyelenggara negara
di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat indonesia dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
8. Tujuan Wawasan Nusantara sebagai cagar budaya bangsa Indonesia yakni
mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan bangsa
Indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional. Nasionalisme tinggi
demi tercapainya tujuan nasional merupakan pancaran dari makin
meningkatkan rasa, paham dan semangat kebangsaan dalam jiwa kita sebagai
hasil pemahaman dan penghayatan wawasan nusantara
9. Wawasan Nusantara sebagai Cagar Budaya bangsa Indonesia dapat
ditetapkan menjadi Cagar Budaya apabila memenuhi syarat sebagai:
a. wujud kesatuan dan persatuan bangsa;
b. karya yang mencerminkan kekhasan kebudayaan bangsa Indonesia;
c. Cagar Budaya yang jenisnya, unik rancangannya, dan sedikit jumlahnya
di Indonesia;
d. bukti evolusi peradaban bangsa serta pertukaran budaya lintas negara dan
lintas daerah, baik yang telah punah maupun yang masih hidup di
masyarakat; dan/atau
e. contoh penting kawasan permukiman tradisional, lanskap budaya,
dan/atau pemanfaatan ruang bersifat khas yang terancam punah
Sebagai negara hukum, sudah menjadi kewajiban Bangsa Indonesia untuk
belajar dan merawat kebudayaan bangsa sesuai dengan amanat Pasal 32 ayat (1)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
9

menyebutkan bahwa: “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di


tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.” Hal ini menunjukkan
bahwa kebudayaan perlu dilestarikan, dipelajari, dan dipetakan kembali kebesaran
Nusantara, meluruskan sejarah kebudayaan bangsa, mencari peninggalan dan
bukti tentang kebesaran leluhur nusantara di masa lalu, dan lain-lain yang
berhubungan dengan kebudayaan nasional.
Salah satu unsur cagar budaya bangsa Indonesia yang merupakan aset
bangsa Indonesia dan perlu dilindungi adalah Wawasan Nusantara, yang
merupakan sesuatu yang menjadi cagar budaya yang keberadaannya memiliki
nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan.
cagar budaya dinyatakan lebih luas, cagar budaya sangat penting demi memupuk
kesadaran jati diri bangsa dan mempertinggi harkat dan martabat bangsa, serta
memperkuat ikatan rasa kesatuan dan persatuan bagi terwujudnya cita-cita bangsa
di masa depan, sehingga perlu dilestarikan dan dilindungi untuk kepentingan
nasional.

BAB III
SIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dibuat simpulan berikut ini :


1. Wawasan Nusantara Sebagai Cagar Budaya Bangsa Indonesia adalah Wawasan
Nusantara mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
politik, sosial dan budaya, dan ekonomi, serta pertahanan dan keamanan.
2. Wawasan Nusantara sebagai cagar budaya bangsa Indonesia memiliki peranan
penting untuk mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga negara
Indonesia. Perbedaan persepsi, pendapat, dan freksi antar kelompok dalam
konteks sosologis, politis serta demokrasi dianggap hal yang wajar dan sah. Hal
tersebut justru diharapkan menghasilkan masyarakat yang dinamis dan kreatif,
sinergis, untuk saling menyesuaikan menuju integrasi. Suatu pantangan yang
harus dihindari adalah perbuatan, tindakan yang melanggar norma etika, moral,
nilai agama atau tindakan anarkis menuju ke arah disintegrasi bangsa.
3. Dengan Wawasan Nusantara sebagai cagar budaya bangsa Indonesia diharapkan
dapat membawa bangsa menuju kesepahaman dan kesehatian dalam mewujudkan
cita-cita nasional. Suatu persepsi atau pandangan yang berbeda-beda dalam
mencapai tujuan bersama akan merugikan kesatuan, kebersamaan dan keserasian
sehingga menimbulkan gejolak sosial yang dapat merugikan bangsa keseluruhan
sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Perilaku korupsi,
mementingkan diri sendiri, tidak bertanggung jawab, tidak sungguh-sungguh
dalam menjalankan tugas akan mengakibatkan perilaku bunuh diri bersama-
sama.
4. Negara yang tidak bisa mengimplementasikan wawasan nusantara sebagai cagar
budaya bangsa akan minimbulkan konflik yang berlarut-larut sehingga
menghasilakan bangsa yang gagal. Pembinaan dan sosialisasi Wawasan
Nusantara sebagai cagar budaya bangsa sangat penting bagi negara dan bangsa
karena dapat menghasilkan Ketahanan Nasional. Daya tahan yang kuat sauatu
bangsa dan kerja sama yang sinergis antar bidang yang diusahakan continue
dapat menghasilkan integrasi nasional yang utuh menyeluruh.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Hafidz Putra. "POLITIK HUKUM CAGAR BUDAYA DALAM


PERLINDUNGAN IDENTITAS BANGSA INDONESIA." Veritas et Justitia 4.2
(2018): 470-492.

Kusrahmadi, Sigit Dwi. "Pentingnya Wawasan Nusantara dan Integrasi Nasional."


(2017).
Nasional, Lembaga Ketahanan. "Wawasan Nusantara." (1997).

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan


Ruang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya

Anda mungkin juga menyukai