Anda di halaman 1dari 21

KONSEP WAWASAN NUSANTARA

DISUSUN OLEH:

DESNA SUSANTI GULO (2361201050)


AMELIA (2361201016)
CHYNTIA MONICA SINURAT : (2361201046)
ANNISA PUTRI NASUTION : (2361201025)
CAHYANDA LISYANI PASARIBU : (2361201043)
ADI JOHANES SIMATUPANG : (2361201002)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SEMESTER 1-B MANAJEMEN PERUSAHAAN


STIE AL WASHLIYAH KOTA SIBOLGA/TAPANULI TENGAH
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
bantuan dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai
konsep wawasan nusantara.

Dalam makalah ini, kami akan membahas konsep wawasan nusantara. Penulisan
makalah ini tidak lepas dari sumber informasi yang kami peroleh dari berbagai referensi
terpercaya dan pengalaman praktis. Namun, kami juga menyadari bahwa makalah ini tidak
sempurna dan terbuka untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, setiap masukan dan
saran konstruktif dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang konsep wawasan
nusantara. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami
konsep wawasan nusantara. Akhir kata, kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
senantiasa memberikan rahmat dan keberkahan-Nya dalam setiap langkah kita dalam dunia
kerja. Semoga kita semua dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik dan harmonis untuk
mewujudkan kesuksesan bersama.

Terima kasih.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI ...........................................................................................
2.1 Pengertian konsep wawasan Nusantara...............................................................................
2.2 Sejarah konsep wawasan Nusantara...................................................................................
2.3 Hakikat konsep wawasan Nusantara ..................................................................................
2.4 Dasar Habitat konsep wawasan Nusantara ..........................................................................
2.5 Unsur-Unsur konsep wawasan
Nusantara ............................................................................
BAB III PEMBAHASAN ..........................................................................................
3.1 Menjawab Rumusan Masalah
BAB IV PENUTUP ..........................................................................................
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

Globalisasi merupakan fenomena yang meluas di seluruh dunia. Dalam konteks


globalisasi, batas antarnegara semakin kabur, dengan dampak positif dan negatif yang
signifikan. Salah satu manfaat positifnya adalah peningkatan investasi karena aliran
ekonomi yang lancar antar negara. Namun, hal ini juga menghadirkan dampak negatif,
seperti yang terlihat dalam kasus Korindo Group yang membakar hutan di Papua,
seukuran kota Seoul. Dampak negatif globalisasi tidak hanya dalam aspek ekonomi
tetapi juga dalam hal-hal seperti budaya. Dengan perbatasan yang semakin samar,
negara-negara cenderung mengklaim warisan budaya satu sama lain, seperti yang dialami
Indonesia ketika Malaysia mengklaim budaya Indonesia berulang kali.
Untuk melindungi diri dari dampak negatif globalisasi, suatu negara perlu
mengambil tindakan baik kuratif maupun preventif, termasuk peningkatan nasionalisme.
Salah satu konsep yang terkait dengan nasionalisme dan mencegah klaim budaya adalah
wawasan nusantara, yang mencerminkan pandangan dan sikap Indonesia terhadap
wilayah geografisnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Penting untuk menyebarkan
pemahaman tentang wawasan nusantara terutama kepada kelompok pekerja, yang
merupakan mayoritas penduduk Indonesia menurut BPS (2020). Pemahaman wawasan
nusantara juga menjadi kriteria penting bagi pegawai negeri di Indonesia, dan
pemahaman ini diuji dalam tes seleksi pegawai negeri. Namun, kelompok pegawai
swasta tidak diwajibkan untuk memiliki pemahaman yang serupa tentang wawasan
nusantara. Berkontribusi pada masyarakat ini adalah salah satu bentuk pengamalan dari
wawasan
Pemahaman wawasan nusantara menjadi syarat penting bagi pegawai negeri di
Indonesia, dan ini diuji dalam seleksi mereka. Namun, pegawai swasta tidak diwajibkan
memiliki pemahaman serupa tentang wawasan nusantara. Berkontribusi pada masyarakat
merupakan salah satu bentuk pengamalan dari wawasan nusantara, yang berarti bahwa
warga negara dan aparatur negara diharapkan bertindak untuk kepentingan bangsa,
termasuk dalam pembuatan produk hukum. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat, terutama kelompok pekerja, tentang pentingnya wawasan
nusantara.
1.1 LATAR BELAKANG

Wawasan adalah cara pandang atau sudut pandang dari seorang individu.
Sementara itu, "Nusantara" terdiri dari kata "nusa" yang merujuk pada pulau atau
kumpulan pulau, dan "antara" yang berarti berada di antara, diapit oleh, atau berada di
tengah-tengah. Nusantara adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan wilayah
perairan dan kelompok pulau yang terletak di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia,
serta di antara dua Samudra, yaitu Samudra Hindia dan Pasifik.
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional tahun 1999, wawasan nusantara
mencerminkan pandangan dan sikap bangsa Indonesia terhadap dirinya dan
lingkungannya yang beragam serta memiliki nilai strategis. Pendekatan ini menekankan
pentingnya persatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam menjalani kehidupan bersama,
mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara menjadi dasar geopolitik Indonesia, sesuai
dengan penjelasan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tahun
2016.
Wawasan nusantara memiliki tiga unsur dasar, yaitu wadah, isi, dan tata laku.
Wadah mencerminkan bahwa wawasan nusantara adalah kerangka kehidupan
masyarakat, berbangsa, dan bernegara yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dengan
beragam kekayaan alam, penduduk, dan budaya. Isi menunjukkan bahwa wawasan
nusantara adalah aspirasi dan cita-cita bangsa yang tercermin dalam Pembukaan UUD
1945. Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, terbagi menjadi dua tata
laku, yaitu tata laku bathiniah (jiwa, semangat, mentalitas) dan tata laku lahiriyah
(tindakan, perbuatan, perilaku). Kedua tata laku ini mencerminkan identitas bangsa
Indonesia yang didasarkan pada rasa kekeluargaan, kebersamaan, bangga, dan cinta
terhadap tanah air, serta mendorong nasionalisme dalam semua aspek kehidupan
nasional.
Arah pandang wawasan nusantara terdiri dari dua aspek utama, yaitu arah pandang
ke dalam dan ke luar. Arah pandang ke dalam berfokus pada menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia dengan mengatasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan
disintegrasi. Sementara arah pandang ke luar berkaitan dengan upaya untuk
mengamankan kepentingan nasional dalam berbagai aspek kehidupan internasional,
termasuk politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan, guna mencapai
tujuan nasional. Tujuan dari arah pandang ini adalah melindungi kepentingan nasional di
tengah perubahan dunia dan berperan dalam menjaga ketertiban global. Wawasan
nusantara memiliki peranan penting untuk mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh
warga negara Indonesia.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah mengenai konsep wawasan Nusantara

1.Mengapa berwawasan Nusantara itu sangat penting dalam kehidupan?

2.Bagaimana dampaknya jika kita tidak memiliki wawasan Nusantara?

3.Apa manfaat dan tujuan memiliki wawasan Nusantara dalam kehidupan?

4.Bagaimana cara menerapkan wawasan Nusantara di dalam kehidupan masing-masing?


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN KONSEP WAWASAN NUSANTARA

Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa,
dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang meliputi darat, laut, dan
Udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan
keamanan nusantara berasal dari kata ‘wawasan’ dan ‘nusantara’. Wawasan berasal Dari kata
‘wawas’ (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan Indra Selanjutnya,
muncul kata ‘mawas’, yang berarti memandang, meninjau atau Melihat. Seperti diketahui,
negara Indonesia merupakan negara multikultur. Indonesia Memiliki suku, ras maupun
agama yang sangat beragam.

Itulah mengapa, penting memahami banyaknya perbedaan tersebut melalui Wawasan


nusantara. sebagai warga negara yang baik, hendaknya memiliki wawasan Nusantara sebagai
bentuk perwujudan rasa nasionalisme. Pemahaman wawasan nusantara juga akan
meningkatkan rasa bangga atas bangsa Karena sesungguhnya Indonesia dikaruniai dengan
keberagaman, tetapi tetap bisa bersatu. Sebagai warga negara yang baik, penting untuk
mengenali makna wawasan nusantara Bagi bangsa Indonesia. Makna wawasan nusantara
bagi bangsa Indonesia mengandung arti cara pandang Dan pengetahuan. Makna wawasan
nusantara bagi bangsa Indonesia dikaitkan dengan Dasar ideologi dan konstitusional.

Wawasan adalah cara pandang atau sudut pandang dari seorang individu. Sementara
itu, "Nusantara" terdiri dari kata "nusa" yang merujuk pada pulau atau kumpulan pulau, dan
"antara" yang berarti berada di antara, diapit oleh, atau berada di tengah-tengah. Nusantara
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan wilayah perairan dan kelompok pulau
yang terletak di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta di antara dua Samudra, yaitu
Samudra Hindia dan Pasifik.
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional tahun 1999, wawasan nusantara mencerminkan
pandangan dan sikap bangsa Indonesia terhadap dirinya dan lingkungannya yang beragam
serta memiliki nilai strategis. Pendekatan ini menekankan pentingnya persatuan bangsa dan
kesatuan wilayah dalam menjalani kehidupan bersama, mencapai tujuan nasional. Wawasan
nusantara menjadi dasar geopolitik Indonesia, sesuai dengan penjelasan dari Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tahun 2016.
Wawasan nusantara memiliki tiga unsur dasar, yaitu wadah, isi, dan tata laku. Wadah
mencerminkan bahwa wawasan nusantara adalah kerangka kehidupan masyarakat, berbangsa,
dan bernegara yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dengan beragam kekayaan alam,
penduduk, dan budaya. Isi menunjukkan bahwa wawasan nusantara adalah aspirasi dan cita-
cita bangsa yang tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Tata laku merupakan hasil
interaksi antara wadah dan isi, terbagi menjadi dua tata laku, yaitu tata laku bathiniah (jiwa,
semangat, mentalitas) dan tata laku lahiriyah (tindakan, perbuatan, perilaku). Kedua tata laku
ini mencerminkan identitas bangsa Indonesia yang didasarkan pada rasa kekeluargaan,
kebersamaan, bangga, dan cinta terhadap tanah air, serta mendorong nasionalisme dalam
semua aspek kehidupan nasional.
Arah pandang wawasan nusantara terdiri dari dua aspek utama, yaitu arah pandang ke
dalam dan ke luar. Arah pandang ke dalam berfokus pada menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia dengan mengatasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan disintegrasi.

2.2 SEJARAH KONSEP WAWASAN NUSANTARA

Pada masa lalu, Nusantara digunakan untuk menyebut pulau-pulau di luar Majapahit
(Jawa). Perkataan Nusantara
kita dapatkan dari Sumpah Palapa Patih Gajah Mada yang diucapkan dalam upacara
pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Kerajaan Majapahit (tahun 1258
Saka/1336 M) yang tertulis di dalam Kitab Pararaton (Raja-raja):2
“Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukita palapa, sira Gajah Mada:
Lamun huwus kalah NUSANTARA ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun,
ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang,
Tumasik, samana ingsun amukti palapa”
“Ia Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak akan melepaskan puasa. Ia Gajah Mada:
Jika telah mengalahkan NUSANTARA, saya baru akan melepaskan puasa, jika
mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda,
Palembang, Tumasik, demikianlah saya baru akan melepaskan puasa”.
Istilah Nusantara dihidupkan kembali oleh Ki Hadjar Dewantara sebagai alternatif
kelanjutan dari Hindia Belanda yang belum terwujud. Meskipun nama Indonesia yang
berarti Kepulauan Hindia (dari bahasa yunani, indo-indos berarti India, nesia-nesos
berarti Pulau) disetujui untuk dipakai, namun penggunan istilah Nusantara tetap dipakai
sebagai sinonim untuk Kepulauan Indonesia. Pengertian ini sampai sekarang dipakai di
Indonesia. Akibat perkembangan politik selanjutnya, istilah ini kemudian dipakai pula
untuk menggambarkan kesatuan Geografi-Antropologi Kepulauan yang terletak di antara
benua Asia dan Australia, termasuk Semenanjung Malaya, namun tidak mencakup Filipina.3

Nusantara adalah sebutan untuk wilayah kepulauan yang membentang dari


Sumatera sampai ke Papua dimana hingga sekarang sebagian besar termasuk wilayah
negara Indonesia. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
terhadap rakyat, bangsa, dan wilayah NKRI yang meliputi darat, laut, dan udara di
atasnya, sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan. Wawasan Nusantara berarti konsep kepulauan atau lebih tepat merupakan
“visi kepulauan Indonesia”. Konsep ini berupaya untuk menjawab tantangan geografis
yang melekat pada diri Indonesia sebagai negara yang terdiri dari ribuan pulau serta
ribuan latar belakang sosial budaya penduduknya, yang terletak di antar dua benua (Asia
dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik). Istilah Wawasan Nusantara terdiri dari
dua suku kata yaitu “Wawasan” dan
“Nusantara”. Wawasan berarti : (1) hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga
berarti: (2) konsepsi cara pandang.1 Nusantara berasal dari dua kata bahasa Sanskerta,
yaitu nusa yang berarti “pulau” dan antara yang berarti “luar”. Pada masa lalu, Nusantara
digunakan untuk menyebut pulau-pulau di luar Majapahit (Jawa). Perkataan Nusantara
kita dapatkan dari Sumpah Palapa Patih Gajah Mada yang diucapkan dalam upacara
pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Kerajaan Majapahit (tahun 1258
Saka/1336 M) yang tertulis di dalam Kitab Pararaton (Raja-raja):2
“Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukita palapa, sira Gajah Mada:
Lamun huwus kalah NUSANTARA ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun,
ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang,
Tumasik, samana ingsun amukti palapa”
“Ia Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak akan melepaskan puasa. Ia Gajah Mada:
Jika telah mengalahkan NUSANTARA, saya baru akan melepaskan puasa, jika
mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda,
Palembang, Tumasik, demikianlah saya baru akan melepaskan puasa”.
2.3 HAKIKAT KONSEP WAWASAN NUSANTARA

Hakikat wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara atau nasional. Dengan kata
lain, hakikat wawasan Nusantara adalah menjaga keutuhan nusantara secara menyeluruh
dalam ruang lingkup nusantara demi kepentingan bangsa dan negara.
Mengutip dalam buku Wawasan Nusantara (2012) karya Sri Widayati, hakikat wawasan
nusantara adalah penjabaran dari Pancasila sebagai falsafah, pandangan hidup, ideologi
bangsa Indonesia berdasarkan pengalaman sejarah, kondisi geografi, dan kehidupan sosial
budaya bangsa Indonesia.

Setiap warga negara dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara
utuh serta menyeluruh, semata-mata demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Hal
tersebut juga mencakup produk yang dihasilkan oleh lembaga negara yang wajib untuk selalu
berada dalam lingkup dan juga demi kepentingan bangsa Indonesia. Serta, yang terpenting
tanpa mengesampingkan kepentingan daerah, golongan dan individu.

Dengan begitu, hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan serta kesatuan wilayah
nasional, atau persatuan bangsa serta wilayah. Hal ini juga disebutkan oleh Garis Besar
Haluan Negara atau GBHN, bahwa hakikat wawasan Nusantara adalah diwujudkan dengan
pernyataan, bahwa kepulauan nusantara ialah sebagai satu kesatuan ekonomi, politik, sosial
budaya, serta pertahanan keamanan.

Hal tersebut secara luas dapat diartikan sebagai cara pandang yang selalu utuh
menyeluruh dalam lingkup nusantara, demi kepentingan nasional. Tiap warga negara tanpa
terkecuali harus berpikir, bertindak, dan bersikap secara utuh dan menyeluruh semata-mata
demi kepentingan nasional. Karena itulah hakikat wawasan nusantara juga dapat diartikan
sebagai kesatuan serta keutuhan wilayah nasional, atau persatuan bangsa dan wilayah.
Sedangkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN)menjelaskan jika hakikat wawasan
nusantara diwujudkan dengan pernyataan. Hakikat wawasan kebangsaan adalah keutuhan
nusantara /nasional, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh
dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga
bangsa dan aparatur negara harus berpikir, bersikap dan bertindak
secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa
termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.
Asas wawasan kebangsaan adalah kepentingan atau tujuan yang sama,
keadilan, kejujuran, solidaritas, kerja sama dan kesetiaan terhadap
kesepakatan.
Wawasan kebangsaan bagi bangsa Indonesia, memiliki beberapa
makna antara lain :
1. Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar
menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan.
2. Wawasan kebangsaan mengembangsaan mengembangkan persatuan
Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika
diperlukan.
3. Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang
picik.

2.4 DASAR HUKUM KONSEP WAWASAN NUSANTARA

Dasar Hukum Wawasan Nusantara

Dasar hukum wawasan nusantara diterima sebagai konsepsi politik kewarganegaraan


yang tercantum dalam dasar-dasar hukum antara lain sebagai berikut :
- Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 maret 1973.
- Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN.
- Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983
• Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa ataupun daerah. Hal tersebut bukan
berarti menghilangkan kepentingankepentingan individu, kelompok, suku bangsa, ataupun
daerah. Kepentingankepentingan tersebut tetap dihormati, diakui dan dipenuhi selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.
1. Landasan Idiil
Landasan idiil wawasan nusantara adalah Pancasila. Pancasila telah diakui sebagai
ideologi dan dasar negara yang terumuskan dalam pembukaan UUD 1945. Pada hakikatnya,
Pancasila mencerminkan nilai keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan dan
kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan dan kearifan dalam membina kehidupan nasional.

Perpaduan nilai-nilai tersebut mampu mewadahi kebhinnekaan seluruh aspirasi bangsa


Indonesia. Pancasila merupakan sumber motivasi bagi perjuangan seluruh bangsa Indonesia
dalam tekadnya untuk menata kehidupan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
secara berdaulat dan mandiri.

Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat para penyelenggara negara, para pimpinan pemerintahan, dan seluruh
rakyat Indonesia.

2. Landasan Konstitusional

Landasan konstitusional wawasan nusantara adalah UUD 1945. UUD 1945 merupakan
konstitusi dasar yang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa,
dan bernegara. Bangsa Indonesia bersepakat bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk Republik dan berkedaulatan rakyat.

3. Landasan Visional

Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai wawasan nasional
bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan
tujuan agar tidak terjadi penyesalan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan
mewujudkan cita-cita tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea
keempat yaitu :
• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
• Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia
4. Landasan Konseptual

Landasan konsepsional wawasan nusantara adalah ketahanan nasional. Ketahanan


nasional adalah kondisi dinamis yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.

Dalam upaya mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya, bangsa Indonesia menghadapi
berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. Agar dapat mengatasinya, bangsa
Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan
nasional.

5. Landasan Operasional

Landasan operasional wawasan nusantara adalah GBHN. GBHN sebagai landasan


wawasan operasional dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973 pada tanggal
22 Maret 1973

2.5 UNSUR KONSEP WAWASAN NUSANTARA

Unsur dasar wawasan nusantara ada tiga yaitu wadah, isi, dan tata laku. Wadah
(content) bermakna bahwa wawasan nusantara merupakan wadah kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba
nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Sementara itu, isi
(content) menandakan bahwa wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa yang berkembang di
masyarakat dan cita -cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
Selanjutnya, hasil interaksi antara wadah dan isi yang disebut dengan tata laku (conduct)
terdiri dari dua tata laku yaitu tata laku bathiniah dan tata laku lahiriyah. Tata laku Bathiniah
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia sedangkan
Tata laku Lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan
kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan
tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan
nasional (Menristekdikti, 2016).Arah pandang wawasan nusantara terbagi menjadi dua
bagian besar yaitu ke dalam dan ke luar.
Untuk arah pandang ke dalam, bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah
dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa dan
mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia itu
sendiri. Hal ini bertujuan untuk menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Untuk arah pandang ke luar,
bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk
mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional. Tujuan dari arah
pandang ini adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikut
serta melaksanakan ketertiban dunia (Menristekdikti, 2016).Dalam pembentukannya,
wawasan nusantara terdiri dari beberapa asas. Asas yang pertama yaitu kepentingan yang
sama. Kepentingan yang sama memiliki makna bahwa warga negara Indonesia harus
memiliki satu visi dan satu orientasi dalam memahami wawasan nusantara ini.
Asas yang kedua adalah keadilan yang bermakna distribusi sumber daya dan hasil
Asas selanjutnya adalah yang memiliki makna bahwa terdapat kesesuaian antara kata
dengan tindakan. Asas yang ke empat adalah solidaritas yang bermaksud bahwa seluruh
elemen negara dapat saling berempati dan bersimpati dalam rangka menjaga kesatuan dan
persatuan negara Indonesia. Asas yang ke lima adalah kerjasama yang memiliki definisi
untuk harus bekerjasama secara strategis maupun taktis untuk mencapai tujuan bersama yaitu
tujuan nasional.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 MENJAWAB RUMUSAN MASALAH

1. sebagai Satu Kesatuan di Generasi Sekarang (2021) yang ditulis oleh Musdalifah
Qadariah, wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya sesuai dengan Pancasila dan UUD NKRI tahun 1945.

Wawasan nusantara memiliki peran untuk membimbing bangsa Indonesia dalam


penyelenggaraan kehidupan dan berfungsi sebagai rambu-rambu dalam perjuangan untuk
mengisi kemerdekaannya.
Wawasan nusantara penting bagi bangsa Indonesia karena dapat menjadi pedoman,
dorongan, motivasi dan rambu-rambu dalam menentukan segala keputusan, kebijaksanaan,
tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat maupun daerah untuk
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.
Nilai dari wawasan kebangsaan terwujud dalam kesatuan dan persatuan bangsa
dengan enam dimensi manusia yang memiliki sifat mendasar serta fundamental, yaitu
sebagai berikut:
Penghargaan pada harkat serta martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Kuasa.Tekad bersama untuk memiliki kehidupan dengan kebangsaan yang bebas,
bersatu serta bebas.Mencintai tanah air dan bangsa.Memiliki karakter setia kawan
sosial.Masyarakat yang bersikap adil maupun makmur.Demokrasi maupun kedaulatan
rakyat.
Selain dapat berguna sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara, wawasan
nusantara juga penting karena memiliki peran dalam kehidupan nasional. sebagai Satu
Kesatuan di Generasi Sekarang (2021) yang ditulis oleh Musdalifah Qadariah, wawasan
nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
sesuai dengan Pancasila dan UUD NKRI tahun 1945.
Wawasan nusantara memiliki peran untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan kehidupan dan berfungsi sebagai rambu-rambu dalam perjuangan untuk
mengisi kemerdekaannya.
Wawasan nusantara penting bagi bangsa Indonesia karena dapat menjadi pedoman,
dorongan, motivasi dan rambu-rambu dalam menentukan segala keputusan,
kebijaksanaan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat
maupun daerah untuk seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa,
bermasyarakat dan bernegara.
Nilai dari wawasan kebangsaan terwujud dalam kesatuan dan persatuan bangsa dengan
enam dimensi manusia yang memiliki sifat mendasar serta fundamental, yaitu sebagai
berikut:
Penghargaan pada harkat serta martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Kuasa.Tekad bersama untuk memiliki kehidupan dengan kebangsaan yang bebas,
bersatu serta bebas.Mencintai tanah air dan bangsa.Memiliki karakter setia kawan sosial.
Masyarakat yang bersikap adil maupun makmur.Demokrasi maupun kedaulatan rakyat.
Selain dapat berguna sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara, wawasan
nusantara juga penting karena memiliki peran dalam kehidupan nasional.

2. Dampak jika tidak memahami konsep wawasan Nusantara yaitu tidak adanya lagi rasa
persatuan dan kesatuan di antara para warga negara dan tidak adanya rasa untuk
melindungi bangsa secara utuh.sehingga dapat mudah terombang ambing dan
terpengaruh oleh bangsa lain.dan juga menganggap kebudayaan luar negeri lebih baik
dari kebudayaan negara sendiri.Jika para generasi bangsa tak berwawasan Nusantara
maka negara ini dapat di jajah lagi oleh bangsa lain.Bahkan dapat menjadi negara
yang hancur.Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan
kesatuan di antara para warga negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa
secara utuh.Solidaritas bangsa akan terbelah.Selain itu,kedaulatan yang di anut oleh
suatu negara dalam konsep bangsa akan hilang dan yang terpenting tidak aka nada
lagi sifat nasionalisme suatu bangsa terhadap bangsa.Negara ini dapat dijajah lagi oleh
bangsa lain.Bahkan dapat menjadi negara yang hancur.Hal tersebut disebabkan karena tidak
adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh.sehingga dapat dengan mudah terombang
ambing dan di pengaruhi oleh bangsa lain.

3. Manfaat wawasan nusantara tentu sangat penting bagi kelangsungan hidup berbangsa dan
brnegara. Terlebih kondisi wilayah geografis Indonesia yang sangat luas dan dihuni dari
bermacam-macam suku dan ras. Maka dari itu mengetahui tujuan dan fungsi wawasan
nusantara sangat penting untuk diketahui dan dipahami bersama.
Tujuan wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia dibagi menjadi dua. Sebab
konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan kehidupan
bangsa. Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dengan berbagai keragaman
di dalamnya, Indonesia memerlukan suatau pemahaman sebagai dasar pengembasan
wawasan nasional, yaitu wawasan nusantara.Tidak hanya faktor geografis, wawasan
nusantara juga mengutamakan kepentingan masayarakat dalam aspek lain seperti sosial,
budaya, politik, pertahanan, dan keamanan serta ekonomi.Tujuan wawasan nusantara
adalah sebagai geopolitik Indonesia. Secara umum tujuan ini tertuang dalam Undang-
Undang Dasar 1945 berbunyi “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan social”.Tujuan wawasan nusantara yang
pertama adalah sebagai geopolitik Indonesia ke luar dan sebagai geopolitik Indonesia ke
dalam.
Sementara itu, fungsi wawasan nusantara dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
Wawasan nusantara sebagai satu kesatuan politik
Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Sosial
Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan

4. Penerapan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari adalah:

Menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara


Menumbuhkan sikap nasionalisme dan cinta tanah air
Menghargai tiap perbedaan yang ada.
Dikutip dari Buku Ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2019) oleh Wahono
dan Abdul Atsar, berikut beberapa contoh penerapan wawasan nusantara di berbagai
bidang kehidupan:
1. Bidang politik
Melaksanakan pemilu dengan adil dan demokratis
Hukum di Indonesia dijadikan pedoman dalam hidup sehari-hari
Menjaga dan mengembangkan sikap pluralisme.
2. Bidang ekonomi
Melaksanakan pembangunan ekonomi yang adil dan merata
Sektor ekonomi berorientasi pada pemerintahan, industri, serta pertanian
Masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi daerah dan nasional.
3. Bidang sosial
Menghormati dan menghargai perbedaan serta keberagaman yang ada
Melestarikan kebudayaan lokal
Menjaga keberagaman di Indonesia.
4. Bidang pertahanan dan keamanan
Membentuk sikap disiplin dalam membela tanah air
Meningkatkan rasa persatuan dan solidaritas dalam masyarakat
Membangun sarana dan prasarana yang bertujuan meningkatkan pertahanan dan
keamanan wilayah serta negara.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak
celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat
meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang
memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana
pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan
masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang
lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik - cabik oleh bangsa lain. Dengan adannya
wawasan nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang
saling berbhineka tunggal ika.

Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan


pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan
nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional
tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan
nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya
yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi
geografi
negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Dalam penerapan Wawasan
Nusantara harus tercermin pada pola dan tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, Wawasan
Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka
menghadapi berbagai masalah yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penerapan Wawasan Nusantara selalu berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah
tanah
air secara utuh dan menyeluruh
4.2 SARAN

Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang
sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya
dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini
sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih dalam.
Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang membahas/mempelajari tentang wawasan
nusantara dimasukan ke dalam suiatu kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia
pendidikan di Indonesia (misalnya: pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn dan lain-
lain).

Untuk masyarakat Indonsia (baik bagi si pembuat makalah, pembaca makalah serta
yang lain) agar dapat menjaga makna dan hakikat dari wawasan nusantara yang tercermin
dari perilaku - perilaku sehari hari misalnya ikut menjaga keamanan dan ketertiban
lingkungan.
mari meningkatkan kesadaran agar mau berperilaku dan berpandangan wawasan nusantara
sebagai cermin akan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa indonesia ini. Sekecil
apapun kebaikan untuk bangsa dan negara lebih baik dibanding dari segudang ilmu yang ada
didunia ini.

Untuk meningkatkan kesadaran kita akan bangsa indonesia. Dalam makalah ini
memang tidak membahas wawasan nusantara secara mendalam namun cukup untuk
menambah khasanah tentang wawasan nusantara.
Makalah wawasan nusantara ini dapat dijadikan dasar pemikiran dalam menentukan sikap
kita sebagai warganegara. Belajar untuk memandang positif bukan kearah negatif. Bangsa ini
sangat membutuhkan sikap dengan tegas dan berpendirian bukan sekedar berpengetahuan
namun minim akal dan kesadaran.
DAFTAR PUSTAKA

Ilyasa, A. (2021, June). Wawasan Nusantara. In UNUSIA CONFERENCE (Vol. 1, No. 1, pp.
227-238).
Aminullah, R., & Umam, M. (2020). Pancasila sebagai Wawasan Nusantara.
Kusrahmadi, S. D. (2017). Pentingnya Wawasan Nusantara dan Integrasi Nasional.
Sodik, M. A., Salam, D. M., & Kardjati, S. (2020). Analysis Of Android-Based Online
Message
Gateway Towards The Use Of Plastic Bags. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(2), 1657-
1664.
NABILA, W. S. (2021). Dampak Pemilihan Umum Serentak Bagi Pembangunan Demokrasi
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai