Anda di halaman 1dari 15

KEWARGANEGARAAN

“Wawasan Nusantara (Ideologi, Politik, dan Ekonomi)”

Dosen Pengampu : Drs. Ida Bagus Widiadnya, MM

Oleh :

Kelas Manajemen Gianyar C

Kelompok 5

Desak Nyoman Ayu Mas Septiari Dewi (07 / 2102612011015)

Putu Ayu Amelia Putri (08 / 2102612011016)

Dewa Ayu Sasprita Prilia (09 / 2102612011017)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
kehendak-Nya, sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kami, yaitu dari mata kuliah
Kewarganegaraan. Adapun yang kami bahas dalam makalah ini mengenai “Wawasan
Nusantara (Ideologi, Politik, dan Ekonomi)”. Telah kita ketahui bahwa pembelajaran kita ini
menyangkut tentang satu kesatuan wawasan nusantara. Oleh karena itu, adanya makalah ini,
agar kita lebih memahami dan mengerti pentingnya upaya pelestarian pengetahuan nusantara.

Dalam penulisan makalah ini kami menemukan beberapa hambatan yang dikarenakan
terbatasnya ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pengampu yaitu Drs. Ida
Bagus Widiadnya, MM yang telah membimbing serta memberikan ilmu kepada kami.

Kami menyadari makalah ini terdapat banyak kekurangan, tetapi dalam penulisan ini
kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik
serta saran dari pembaca. Sehingga kedepannya kami dapat membuat makalah dengan lebih
baik lagi. Kami mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.

Gianyar, 08 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Wawasan Nusantara IPOLEK. .................................................................. 3

2.2 Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara Di Indonesia ........................... 4

2.3 Unsur Unsur Dasar Wawasan Nusantara .................................................................... 6

2.4 Implementasi Wawasan Nusantara ............................................................................. 7

2.5 Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara di Era Modern ................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 11

3.2 Saran .......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA 12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wawasan Nusantara berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang
GBHN yaitu Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber
pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Sebagai
bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan
membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik,
ekonomi, sosial budaya maupun hankamnya, selalu mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah. Untuk itu pembinaan dan penyelenggaraan tata
kehidupan bangsa dan negara Indonesia disusun atas dasar hubungan timbal balik
antara falsafah, cita-cita dan tujuan nasional, serta kondisi sosial budaya dan
pengalaman sejarah yang menumbuhkan kesadaran tentang kemajemukan dan
kebhinnekaannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.
Adanya gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
tersebut merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya,
yang dikenal dengan istilah Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia
dan diberi nama Wawasan Nusantara, disingkat “Wasantara” Wawasan nusantara
sebagai satu kesatuan, ideologi, politik, ekonomi, social budaya dan hankam
merupakan suatu pedoman yang dibutuhkan dalam suatu negara. Bangsa Indonesia
sebagai salah satu negara yang menjunjung tinggi wawasan nusantara untuk upaya
pelestarian pengetahuan nusantara tidak pernah meninggalkan unsur unsur penting
didalamnya. Unsur penting meliputi : ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam. Meningkatkan wawasan nusantara merupakan tugas seluruh warga Indonesia,
khususnya mahasiswa sebagai penggerak masyarakat harus selalu menerapkan
pengetahuan tentang wawasan nusantara.

1
1.2 Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara ?
 Bagaimanakah kedudukan, fungsi, dan tujuan dari wawasan nusantara ?
 Apa saja unsur yang terkandung dalam wawasan nusantara ?
 Jelaskan implementasi wawasan nusantara di bidang IPOLEK !
 Apa sajakah yang menjadi tantangan dalam implementasi wawasan nusantara ?

1.3 Tujuan
 Dapat mengetahui penjelasan mengenai wawasan nusantara.
 Agar dapat mengetahui kedudukan, fungsi, dan tujuan dari wawasan nusantara.
 Mampu memahami unsur yang terkandung dalam wawasan nusantara.
 Dapat memahami implementasi wawasan nusantara di bidang IPOLEK
 Mampu memahami tantangan dalam implementasi wawasan nusantara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawasan Nusantara IPOLEK.


Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya
yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan
kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
Ada beberapa pengertian wawasan nusantara, diantaranya sebagai berikut :
1) Berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN
Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada
Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2) Menurut Prof. DR. Wan Usman (Ketua Program S-2 PKN-UI)
“Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam”. Hal tersebut disampaikannya pada lokakarya Wawasan Nusantara
dan Ketahanan Nasional di Lemhannas pada bulan Januari Tahun 2000.
Dijelaskan juga bahwa Wawasan Nusantara merupakan geopoltik Indonesia.
3) Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi
Ketetapan MPR dan dibuat di Lemhannas tahun 1999
“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”

Jadi dapat disimpulkan Wawasan Nusantara dalam bidang IPOLEK adalah :


 Wawasan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ideologi :
1) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib,
dan seperjuangan untuk mencapai satu cita-cita bangsa yang sama.
3
2) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan model dan milik
bersama bangsa Indonesia
3) Keanekaragaman suku, budaya dan bahasa daerah serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia.

 Wawasan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik :


1) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia
yang membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama.
2) Kehidupan politik di seluruh wilayah nusantara sistem hukum nasional
3) Seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum
nasional.
4) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban
dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas dan
aktif.
 Wawasan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi :
1) Kekayaan di wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah
modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh
wilayah Indonesia secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh
daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara diselenggarakan
sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

2.2 Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara Di Indonesia


A. Kedudukan
1) Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi
penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-
cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan nusantara menjadi
landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.

4
2) Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya
sebagai berikut :
 Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara
berkedudukan sebagai landasan idiil.
 UUD 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
 Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan
visional.
 Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai
landasan konseptual.
 GBHN sebagai politik dan strategi atau sebagai kebijaksanaan dasar
nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
B. Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
C. Tujuan
 Tujuan Wawasan Nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan nasional
dalam era globalisasi yang sangat mendunia maupun kehidupan dalam negeri.
Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling
menghormati. Bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan
menjaga kepentingan nasionalnya dalam kehidupan internasionalnya di semua
aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan
keamanan demi tercapainya tujuan nasional yang tertera dalam UUD 1945.
 Tujuan Wawasan Nusantara ke Dalam adalah menjamin persatuan dan
kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun
aspek sosial. Bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berupaya
mencegah faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa sedini mungkin, juga
terus mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
Kemunculan konsep dan pemikiran wawasan nusantara disebabkan oleh lokasi
geografis, geopolitik, geostrategi, historis dan yuridis formal.

5
2.3 Unsur Unsur Dasar Wawasan Nusantara
A. Wadah
Wawasan nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen, yaitu :
- Wujud wilayah
- Tata inti organisasi
- Tata kelengkapan organisasi
B. Isi wawasan nusantara
Isi wawasan nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia
dalam eksistensinya yang meliputi cita-cita bangsa dan asas manunggal yang
terpadu.
1. Cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan :
a. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
b. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
c. Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2. Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang wajib
dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar tercipta
perdamaian serta keseimbangan di Indonesia. Secara keseluruhan ada 6 asas
wawasan nusantara yaitu :
a. Asas Solidaritas
Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk pada
hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa saling percaya,
kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya kesetiakawanan dan rasa
sepenanggungan. Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian
terhadap orang lain yang sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, tanpa membeda-bedakan. Kesetiaan menjadi tonggak
utama dalam menciptakan persatuan serta kesatuan suatu negara. Rasa setia
kawan atau solidaritas dapat menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan
tujuan dan cita-cita nasional.

6
b. Asas Kejujuran
Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas wawasan
nusantara yang sangat penting. Berani berpikir dan bertindak hanya yang
sesuai dengan fakta serta kenyataan, wajib dilakukan demi tercapainya
kemajuan.
c. Asas Kesamaan Tujuan
Mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama. Sebagai contoh, di masa
kemerdekaan saat semua rakyat Indonesia melakukan berjuang bersama-
sama mengusir para penjajah
d. Asas Keadilan
Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan
keadilan dan mewujudkan tujuan serta cita-cita nasional tidak boleh
merugikan pihak tertentu maupun mengutamakan kepentingan kelompok
atau golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam segala aspek kehidupan
bernegara, baik keadilan secara hukum, ekonomi, politik, serta sosial.
e. Asas Kerja Sama
Kerjasama serta koordinasi tersebut dapat dilaksanakan atas dasar
kesetaraan agar terciptanya efektivitas dalam mencapai tujuan bersama.
Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta
meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan
terhadap implementasi wawasan nusantara. Contoh penerapan wawasan
nusantara sendiri dimulai dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan
pedoman hidup bernegara serta bermasyarakat.

2.4 Implementasi Wawasan Nusantara


Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Implementasi wawasan nusantara
bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang
mencakup bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan nasional.
Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan
wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.

7
a. Contoh Implementasi di Bidang Ideologi :
 Bersikap demokratis.
 Mencintai produk dalam negeri
 Menghargai pendapat orang lain seperti yang sudah diatur dalam UU
 Berperilaku sesuai dengan ajaran dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
 Saling menghormati dengan mengingat semboyan "Bhineka tunggal ika"

b. Contoh Implementasi di Bidang Politik :


 Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang,seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.Pelaksanaan
undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan
bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala
daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
 Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
 Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
 Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat
korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-
pulau terluar dan pulau kosong.

c. Contoh Implementasi di Bidang Ekonomi :


Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi yaitu:
 Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal
dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah
Indonesia secara merata.
 Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah
tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam
pengembangan kehidupan ekonominya.

8
 Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan
sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
Contoh implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi diantaranya
dengan menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya
Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pusat dan Daerah. Pembagian keuangan yang semula hampir 80% anggaran
daerah harus menunggu didatangkan dari pusat, padahal 90% hasil-hasil daerah
diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU tersebut diubah menjadi :
1. Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90%
untuk daerah.
2. Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80%
untuk daerah.
3. Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan
80% untuk daerah.
4. Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70%
untuk pusat dan 30% untuk daerah

2.5 Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara di Era Modern


a. Perkembangan Pesat Teknologi
Perkembangan teknologi serta perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan
dunia tanpa batas yang tentu saja menjadi tantangan tersendiri untuk Wawasan
Nusantara, mengingat perkembangan ini dapat mempengaruhi pola pikir, pola sikap
dan pola tindak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Kenichi Omahe dalam
bukunya Borderless Word dan The End of Nation State menyatakan dalam
perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi
dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin
dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan
konsumen yang semakin individual.

9
b. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berdasarkan kepada hak milik
swasta atas beragam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian
dengan pihak lain dan berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang
dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta mencapai laba untuk
dirinya sendiri. Lester Thurow dalam bukunya The Future of
Capitalism menyatakan untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus
membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu dan
sosialis. James Fulcher dalam bukunya Kapitalisme: Sebuah Pengantar Singkat juga
berusaha mempertanyakan apakah terdapat alternatif dari sistem kapitalisme.

c. Pemberdayaan Masyarakat
Memberi peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk
mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju
dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan adanya
keterbatasan kualitas SDM sehingga diperlukan landasan operasional berupa
GBHN. Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan
keterbelakangan dan hal ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan
masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal. Setiap warga
negara sesungguhnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam membela
negara dan bangsa. Dengan konsep Wawasan Nusantara secara geografis,
kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dengan melihat kepada
kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek
kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam. Wawasan nusantara tidak dipengaruhi oleh perbedaan agama,
budaya dan ras. Keberagamaan dalam indonesia akan disatukan dalam satu ideologi
bangsa bhineka tunggal ika dan persatuan kesatuan bangsa. Orang yang berwawasan
nusantara akan selalu menjaga ketertiban, keamanan dan ketenangan. Berupaya
mematuhi tata tertib dan peraturan yang ditentukan oleh undang-undang dan hukum
yang telah diatur dalam tatanan ketatanegaraan. Minimnya pemahaman akan wawasan
nusantara akan mengakibatkan dampak yang cukup besar baik untuk diri sendiri dan
orang lain tentunya. Salah satu perilaku yang mencerminkan tidak memiliki wawasan
nusantara adalah korupsi, tidak membayar pajak, melakukan kerusakan, keributan, dan
melakukan penyelewengan.

3.2 Saran
Mari meningkatkan kesadaran agar mau berperilaku dan berpandangan wawasan
nusantara sebagai cermin akan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa Indonesia.
Dalam kaitannya dengan penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan
nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih
meyakini dan lebih dalam. Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang
membahas/mempelajari tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam suatu
kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia (misalnya :
pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn, dll). Untuk masyarakat Indonesia agar
dapat menjaga makna dan hakikat dari wawasan nusantara yang tercermin dari perilaku
perilaku sehari hari misalnya ikut menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/wawasan-nusantara/

https://osf.io/87ryz/download/?format=pdf

Triwahyuni, D. (2010). Wawasan Nusantara.

Adibowo, R. (2010). Wawasan Nusantara Indonesia.

Sutarwati, S. (2013). PERANAN PENGANGKUTAN UDARADI INDONESIA DALAM


MENUNJANG PENGIMPLEMENTASIAN WAWASAN NUSANTARA.
Jurnal Manajemen Dirgantara, 6(2), 51-58.

Awan, I., & Sodik, M. A. (2018). Diskriminasi dan Kesehatan Mental.

Karina, Z., & Sodik, M. A. (2018). Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kesehatan.

12

Anda mungkin juga menyukai