Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“Wawasan Nusantara”

Dosen Pengampu: Rokilah, MH.

Disusun oleh

DINA DHIYA UN NAJMI ( 71122002 )

SITI NURHALIZA ( 71122009 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SERANG RAYA

2022
KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirabbil’aalamiin

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Semesta Alam. Atas karunia
dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Wawasan Nusantara” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas dari Ibu Rokilah, MH. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan
mengenai pancasila sebagai etika politik bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari walaupun penulisan makalah ini telah saya usahakan sebaik
mungkin tentu masih ada kekurangan maupun kekeliruan yang tidak disengaja.
Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan khususnya bagi penulis serta
memperoleh ridho Allah semata. Amien allahuma amiin.

Serang, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Permasalahan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Wawasan Nusantara

2.1.1 Pengertian Wawasan Nusantara

2.1.2 Hakikat Wawasan Nusantara

2.1.3 Kedudukan Wawasan Nusantara

2.2 Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli

2.2.1 Prof. Wan Usman

2.2.2 Munadjat Danusaputra,1981

2.2.3 Sumarsono,2002

2.2.4 Samsul Wahidin,2010

2.2.5 M. Panggabean,1979

2.2.6 Sabarti Akhadiah MK,1997

2.2.7 Srijanti,Kaelan,dan Achmad Zubaidi,2007

2.3 Sasaran Implementasi dan Perwujudan Wawasan Nusantara

2.4 Penerapan / Implementasi Wawasan Nusantara dan Otonomi Daerah

2.5 Aspek dan Unsur Wawasan Nusantara


2.6 Asas Wawasan Nusantara

2.7 Manfaat Wawasan Nusantara

2.8 Tujuan Wawasan Nusantara

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA iii


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat,


kepercayaan, hubungan, dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang
bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa
dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh
lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait
antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada
kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta
pengalaman sejarah. Upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan
kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang
dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati
diri. Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya
melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau
cara melihat. Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan
strategik sehingga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa
dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam
mengejar kejayaanya. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor
penentu utama yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa:
1. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekad dan semangat manusia atau rakyat

3. Lingkungan Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah
menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung
(interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah
lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian, hakikat, dan kedudukan Wawasan Nusantara?
2. Bagaimana implementasi dan perwujudan wawasan nusantara?
3. Apa saja aspek-aspek dan unsur-unsur wawasan nusantara?
4. Apa saja asas wawasan nusantara?
5. Apa manfaat dan tujuan memiliki wawasan nusantara dalam kehidupan?

1.3 Tujuan Permasalahan


1. Mengetahui pengertian Wawasan Nusantara serta hakikat dan
kedudukannya.
2. Mengetahui bahwa wawasan nusantara itu sangat penting dalam
kehidupan.
3. Mengetahui Perwujudan Wawasan Nusantara.
4. Mengetahui contoh implementasi wawasan nusantara.
5. Mengetahui manfaat dan tujuan jika kita memiliki wawasan nusantara
dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Wawasan Nusantara

2.1.1 Pengertian Wawasan Nusantara


Pengertian wawasan nusantara secara etimologi berasal dari bahasa
Jawa wawas yang berarti pandangan, nusa yang berarti kesatuan
kepulauan dan antara yang bermakna dua samudera. Jadi pengertian secara
umum dari Wawasan nusantara adalah cara pandang atau cara melihat
kesatuan kepulauan yang terletak diantara (Asia dan Australia) juga dua
samudera (Hindia dan Pasifik).Berdasarkan TAP MPR tahun 1993 dan
1998 tentang GBHN, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia, tentang jati diri dan lingkungan yang mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah demi tercapainya
tujuan nasional. Sementara pengertian Wawasan Nusantara menurut
dokumen ketetapan MPR tahun 1999 menyatakan: “Wawasan nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri dan lingkungan yang
serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tujuan mencapai tujuan
nasional.” Wawasan nusantara memiliki dua tujuan utama, diantaranya:
Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan nasional
dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam
negeri. Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling
menghormati. Bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan
menjaga kepentingan nasionalnya dalam kehidupan internasionalnya di
semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun
pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional yang tertera
dalam UUD 1945.Tujuan wawasan nusantara ke dalam adalah menjamin
persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek
alamiah maupun aspek sosial. Bangsa Indonesia harus meningkatkan
kepekaannya dan berupaya mencegah faktor-faktor penyebab timbulnya
disintegrasi bangsa sedini mungkin, juga terus mengupayakan terjaganya
persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
2.1.2 Hakikat Wawasan Nusantara
Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan
satu kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan
kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara
adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara
diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan.
2.1.3 Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan
nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa
depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara
adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran
Republik Indonesia. Dalam paradigma nasional, kedudukan wawasan
nusantara adalah sebagai berikut.
• Pancasila sebagai falsaah, ideologi bangsa dan dasar negara
berkedudukan sebagai landasan idil
• UUD 1945 adalah landasan konstitusi negara yang berkedudukan
sebagai
landasan konstitusional.
• Sebagai visi nasional yang berkedudukan sebagai landasan
visional
• Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional yang
berkedudukan sebagai landasan konsepsional
• GBHN (garis-garis besar haluan negara) sebagai politik dan
strategi nasional atau sebagai kebijakan dasar nasional yang berkedudukan
sebagai landasan operasioal.

2.2 Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli.

2.2.1 Prof. Wan Usman


Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara
kepulauan dalam segala aspek kehidupan yang beragam.

2.2.2 Munadjat Danusaputro, 1981


Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensi yang saling berhubungan serta penerapannya di tengah
lingkungan berdasarkan asas nusantara.Asas nusantara sendiri merupakan
suatu ketentuan dasar yang harus ditaati, dipatuhi dan dipelihara agar
kepentingan nasional dapat terwujud.Cara pandang Bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya juga harus sesuai dengan ide nasional
Pancasila, sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan
bermartabat di tengah-tengah lingkungan yang menjiwai tindak
kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perjuangan bangsa.

2.2.3 Sumarsono, 2002


Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang
menjiwai segenap peraturan perundang-undangan pada setiap strata di
seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku,
paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi dan
merupakan identitas atau jati diri Bangsa Indonesia.Wawasan nusantara
sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang merupakan gejala sosial
yang dinamis dengan tiga unsur:

1.Wadah dari wawasan nusantara adalah Wilayah negara kesatuan


RI berupa nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh.

2. Isi wawasan nusantara adalah inspirasi Bangsa Indonesia berupa


cita-cita nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

3. Tata laku dari wawasan nusantara adalah tindakan Bangsa


Indonesia untuk melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
apabila dilaksanakan dapat menghasilkan wawasan nusantara.

2.2.4 Samsul Wahidin, 2010


Menurut Samsul Wawasan Nusantara merupakan cara memahami,
cara menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan bertingkah laku
bagi bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi psikologis, sosiokultural dalam
arti luas dengan aspek-aspek astagatra.

2.2.5 M. Panggabean, 1979


Menurut M. Panggabean, wawasan nusantara merupakan doktrin
politik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mempertimbangkan pengaruh
ekonomi, geografi, demografi, teknologi dan peluang strategis lainnya.Wawasan
Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, dan nilai yang terkandung di dalam
wawasan nusantara telah diintegrasikan dalam lima aspek secara intern yaitu
kesatuan wilayah, kesatuan bangsa, kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan
kesatuan pertahanan.Sedangkan untuk ekstern nilai integrasi diarahkan untuk
mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2.2.6 Sabarti Akhadiah MK, 1997

Menurut Sabarti Akhadiah, wawasan nusantara adalah cara


pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan
Pancasila serta UUD 1945 sebagai bentuk aspirasi bangsa yang merdeka,
berdaulat dan bermartabat yang menjiwai kebijakan dalam mencapai tujuan
bangsa.

2.2.7 Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007

Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi,wawasan nusantara


adalah cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945, serta sesuai wilayah geografis nusantara yang menjiwai
kehidupan bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita nasional.

2.3 Sasaran Implementasi dan Perwujudan Wawasan Nusantara

Tantangan dalam Mengimplementasikan Wawasan Nusantara yaitu :


Sikap mental yang berarti kesukuan, kedaerahan,mementingkan
golongan/partai. dan Globalisasi yang berarti, Dunia tanpa batas, Kapitalisme
baru, Pasar bebas/pasar dunia.

Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia, Wawasan Nusantara


harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu
bangsa Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan
negara kesatuan Republik Indonesia. Karena itu implementasi atau penerapan
Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara Kesatuan
Republik Indonesia daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri. Dengan
kata lain Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir,
bersikap,dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi atau menangani
berbagai permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

- Perwujudan Wawasan Nusantara


Konsepsi Wawasan Nusantara dituangkan dalam peraturan perundang-
undangan, yaitu dalam ketetapan MPR mengenai GBHN. Secara berturut-turut
ketentuan tersebut adalah :

1. TapMPRNo.IV\MPR\1973

2. TapMPRNo.IV\MPR\1978

3. TapMPRNo.II\MPR\1983

4. TapMPRNo.II\MPR\1988

5. TapMPRNo.II\MPR\1993

6. TapMPRNo.II\MPR\1998

Dalam ketetapan tersebut dinyatakan bahwa Wawasan dalam


penyelenggaraan pembangunan nasional dalam mencapai Tujuan Pembangunan
Nasional adalah Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah wawasan
nasional yang bersumber dari pancasila dan UUD 1945.

Hakikat dari wawasan nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan


wilayah Indonesia. Cara pandang bangsa Indonesia tersebut mencakup :

1. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik

2. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi

3. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya

4. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan


Keamanan.

Masing-masing cakupan arti dari Perwujudan kepulauan Nusantara


sebagai Satu Kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan Keamanan
(POLEKSOSBUDHANKAM) tersebut tercantum dalam GBHN.
GBHN terakhir yang memuat rumusan mengenai Wawasan Nusantara
adalah GBHN 1998 yaitu dalam Ketetapan MPR No. II \ MPR \ 1998. Pada GBHN
1999 sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPR No. IV \ MPR \ 1999 tidak lagi
ditemukan rumusan mengenai Wawasan Nusantara.

Pada masa sekarang ini, dengan tidak adanya lagi GBHN, rumusan
Wawasan Nusantara menjadi tidak ada. Meski demikian sebagai konsepsi politik
ketatanegaraan Republik Indonesia, wilayah Indonesia yang berciri nusantara
kiranya tetap dipertahankan.

Hal ini tertuang dalam Pasal 25A UUD 1945 Amandemen IV yang berbunyi
“Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang
berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
dengan Undang-Undang”. Undang-Undang yang mengatur hal ini adalah
Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.

2.4 Penerapan/Implementasi Wawasan Nusantara dan Otonomi Daerah

Dalam implementasi wawasan nusantara, perlunya memperhatikan hal-


hal berikut.

a. Kehidupan Politik

• Pelaksanaan politik diatur dalam UU partai politik, pemilihan umum,


pemilihan presiden dimana pelaksanaannya sesuai hukum dan mementingkan
persatuan bangsa. Misalnya dalam pemilihan presiden, DPR, dan kepala daerah
harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, agar tidak menghancurkan
persatuan dan kesatuan bangsa indonesia.

• Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus sesuai


dengan hukum yang berlaku di Indonesia tanpa pengecualian.

• Mengembangkan sikap HAM dan pluralisme dalam mempersatukan dan


mempertahankan berbagai suku, agama, dan bahasa, sehingga terciptanya dan
menumbuhkan rasa toleransi.
• Memperkuat komitmen politik dalam partai politik dan pada lembaga
pemerintahan untuk meningkatkan kebangsaan, persatuan dan kesatuan.

• Meningkatkan peran indonesia dalam dunia internasional dan


memperkuat

korps diplomatik dalam upaya penjagaan wilayah Indonesia khususnya


pulau terluar dan pulau kosong.

b. Kehidupan Ekonomi

• Harus sesuai berorientasi pada sektor pemerintahan, perindustrian,


dan pertanian

• Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan


keseimbangan antara daerah, sehingga dari adanya otonomi daerah dapat
menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.

• Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti


dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

c. Kehidupan Sosial

• Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat


yang berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.

• Pengembangan budaya Indonesia untuk melestarikan kekayaan


Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan nasional maupun daerah.

d. Kehidupan Pertahanan dan Keamanan

• Memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan


aktif karena merupakan kewajiban setiap warga negara seperti meningkatkan
kemampuan disiplin, memelihara lingkungan, dan melaporkan hal-hal yang
mengganggu kepada aparat dan belajar kemiliteran.
• Membangun rasa persatuan dengan membangun rasa solidaritas dan
hubungan erat antara warga negara berbeda daerah dengan kekuatan keamanan
agar ancaman suatu daerah atau pulau menjadi ancaman bagi daerah lain untuk
membantu daerah yang diancam tersebut.

• Membangun TNI profesional dan menyediakan sarana dan prasarana


bagi kegiatan pengamanan wilayah indonesia, khususnya pulau dan wilayah
terluar Indonesia.

- Otonomi Daerah di Indonesia

Wawasan Nusantara menghendaki adanya persatuan bangsa dan


keutuhan wilayah nasional juga mengajarkan perlunya kesatuan sistem politik,
sistem ekonomi, sistem sosial, sistem budaya, dan sistem pertahanan-keamanan
dalam lingkup Negara Indonesia.

Kesatuan Republik Indonesia memilih cara Desentralisasi dalam


penyelenggaraan pemerintahannya bukan sentralisasi. Hal ini disebabkan
wilayah Indonesia yang sangat luas dan memiliki kondisi geografis serta memiliki
budaya yang berlainan.

Negara Indonesia melaksanakan otonomi daerah karena melaksanakan


amanat UUD 1945 Pasal 18 yang berbunyi sebagai berikut.

• Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas beberapa provinsi dan


daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota.

• Pemerintahan provinsi, kabupaten, dan kota mengaturs sendiri urusan


pemerintahan menurut asas otonomi.

• Setiap daerah kabupaten dan kota memiliki dewan Perwakilan Rakyat


yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

• Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala


pemerintahan.
• Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya.

• Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah untuk

melaksanakan otonomi.

• Susunan dan tata cara penyelenggara pemerintahan diatur dalam UUD.

2.5 Aspek dan Unsur Wawasan Nusantara

2.5.1 Aspek Wawasan Nusantara

a. Falsafah Pancasila

Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-


nilai tersebut adalah penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi
kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing,
mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan, dan,
pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

b. Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu


diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan
suku bangsa.

c. Aspek sosial budaya

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki


adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga tata
kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan
mengandung potensi konflik yang besar.mengenai berbagai macam ragam
budaya.

d. Aspek sejarah

Indonesia memiliki pengalaman sejarah yang tidak menghendaki


terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini
dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan
hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia
sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa
dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.

2.5.2 UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA

Wawasan nusantara memiliki unsur dasar yang terbagi menjadi 3 bagian,


yaitu :

1. Wujud Wilayah, batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh


lautan yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan
oleh perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta
dihubungkan oleh perairan didalamnya. Setelah bernegara dalam negara
kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia memiliki organisasi kenegaraan
yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud suprastruktur
politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga
dalam wujud infrastruktur politik. Letak geografis negara berada di posisi dunia
antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua
benua, yaitu benua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini
menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan
keamanan.

2. Tata Inti Organisasi, bagi Indonesia, tata inti organisasi negara


didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara
kekuasaaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan di
tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR). Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden
memegang kekuasaan berdasarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara
hukum( Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan ( Machtstaat ).
3. Tata Kelengkapan Organisasi, wujud tata kelengkapan organisasi
adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh
seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi
masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan
demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal
berdasarkan dasar filsafat pancasila.

2.6 Asas Wawasan Nusantara

Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang


wajib dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar
tercipta perdamaian serta keseimbangan di Indonesia. Secara keseluruhan ada 6
asas wawasan nusantara yang wajib kamu pahami, diantaranya:

1. Asas Solidaritas

Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk pada


hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa saling percaya,
kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya kesetiakawanan dan rasa
sepenanggungan.

Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian terhadap orang


lain. Sikap solidaritas sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh masyarakat
Indonesia, tanpa membeda-bedakan dari dan kepada siapa.

Kesetiaan menjadi tonggak utama dalam menciptakan persatuan serta


kesatuan suatu negara. Rasa setia kawan atau solidaritas dapat menjadi
kekuatan tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional.

2. Asas Kejujuran

Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas wawasan


nusantara yang sangat penting. Berani berpikir dan bertindak hanya yang sesuai
dengan fakta serta kenyataan, wajib dilakukan demi tercapainya kemajuan.
3. Asas Kesamaan Tujuan

Mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama. Sebagai contoh, di


masa kemerdekaan saat semua rakyat Indonesia melakukan berjuang bersama-
sama mengusir para penjajah.

4. Asas Keadilan

Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama dalam


mendapatkan keadilan dan mewujudkan tujuan serta cita-cita nasional tidak
boleh merugikan pihak tertentu maupun mengutamakan kepentingan kelompok
atau golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam segala aspek kehidupan bernegara,
baik keadilan secara hukum, ekonomi, politik, serta sosial.

5. Asas Kerja Sama

Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama akan
menciptakan kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama serta koordinasi
tersebut dapat dilaksanakan atas dasar kesetaraan agar terciptanya efektivitas
dalam mencapai tujuan bersama.

Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta


meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan terhadap
implementasi wawasan nusantara.

2.7 Manfaat Wawasan Nusantara

Manfaat Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut:

1. Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara diforum internasional.

2. Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia.

3. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi


sumber

daya yang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.


4. Penerapan wawasan nusantara menghasilkan cara pandang tentang
keutuhan wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia.

5. Wawasan Nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.

2.8 Tujuan Wawasan Nusantara

Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan Nasionalisme yang


tinggi di segala aspek kehidupan rakyat yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional dibanding kepentingan individu, kelompok, golongan, suku, atau
daerah. Kedudukan Wawasan Nusantara sendiri berada dalam Hirarki Paradigma
Sosial, dimulai dari:

Dalam mewujudkan nasionalisme yang tinggi itu bukanlah hal yang


mudah, dimana dengan adanya globalisasi saat ini mengakibatkan liberalisasi
serta dominasi pasar bebas. Buku berjudul Nasionalisme dan Ketahanan Budaya
Indonesia: Sebuah Tantangan yang dibuat oleh M. Azzam Manan berupaya
mencari sebuah solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Hirarki I = Landasan Ideologi atau Pancasila sebagai falsafah, ideologi


bangsa, dasar negara

Hirarki II = Landasan Konstitusionalnya UUD 1945

Hirarki III = Landasan Visional adalah Wawasan Nusantara

Hirarki IV = Landasan Konsepsional merupakan Ketahanan Nasional

Hirarki V = Landasan Operasional adalah GBHN (Garis-garis Besar Haluan


Negara)

a. Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan


nasional dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam
negeri. Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling
menghormati.

Bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan menjaga


kepentingan nasionalnya dalam kehidupan internasionalnya di semua aspek
kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan
keamanan demi tercapainya tujuan nasional yang tertera dalam UUD 1945.

b. Tujuan wawasan nusantara ke dalam adalah menjamin persatuan dan


kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun
aspek sosial.

Bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berupaya


mencegah faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa sedini mungkin,
juga terus mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari isi makalah wawasan nusantara adalah cara
pandang dan berpikir seseorang atau individu yang berdasarkan atas falsafah
pancasila dan dasar-dasar bangsa yang luhur dan menyeluruh.Jika disederhanakan
wawasan nusantara adalah sebuah pikir dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai
budaya, bangsa dan kepercayaan kebenaran untuk mengedepankan kepentingan
bersama. Wawasan nusantara tidak dipengaruhi oleh perbedaan agama, budaya
dan ras. Keberagamaan dalam indonesia akan disatukan dalam satu ideologi
bangsa bhineka tunggal ika dan persatuan kesatuan bangsa. Orang orang yang
berwawasan nusantara akan selalu menjaga ketertiban, keamanan dan ketenangan.
Berupaya mematuhi tata tertib dan peraturan yang ditentukan oleh undang-undang
dan hukum yang telah diatur dalam tatanan ketatanegaraan.Minimnya pemahaman
akan wawasan nusantara akan mengakibatkan dampak yang cukup besar baik
untuk diri sendiri dan orang lain tentunya. Salah satu perilaku yang mencerminkan
tidak memiliki wawasan nusantara adalah korupsi, tidak membayar pajak,
melakukan penyelewengan, melakukan kerusakan dan keributan.

3.2 Saran
Adapun saran dari pemakalah dalam pembahasan wawasan nusantara adalah
mari meningkatkan kesadaran agar mau berperilaku dan berpandangan wawasan
nusantara sebagai cermin akan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa
indonesia ini. Sekecil apapun kebaikan untuk bangsa dan negara lebih baik
dibanding dari segudang ilmu yang ada didunia ini.

Pembahasan makalah wawasan nusantara ini masih di jelaskan secara


sederhana dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran kita akan bangsa
indonesia. Dalam makalah ini memang tidak membahas wawasan nusantara
secara mendalam namun cukup untuk menambah khasanah tentang wawasan
nusantara. Makalah wawasan nusantara ini dapat dijadikan dasar pemikiran dalam
menentukan sikap kita sebagai warganegara. Belajar untuk memandang positif
bukan kearah negatif. Bangsa ini sangat membutuhkan sikap dengan tegas dan
berpendirian bukan sekedar berpengetahuan namun minim akal dan kesadaran.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pinhome.id/blog/makalah-wawasan-nusantara/

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
9c056473bed4391fb510da1bbe51fd5f.pdf

http://blog.ub.ac.id/ulfahalimi/files/2014/12/WAWASAN-NUSANTARA.docx

http://blog.ub.ac.id/ulfahalimi/files/2014/12/WAWASAN-NUSANTARA.docx

Anda mungkin juga menyukai