Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI SARANA MEMAHAMI INDONESIA

NIM : ISI
NAMA : ISI
Matakuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI SARANA MEMAHAMI INDONESIA

A. Pendahuluan

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan sekitar 17.000


pulau yang membentang di antara dua samudera besar, Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia. Indonesia juga memiliki keberagaman budaya, agama, suku,
bahasa, dan kekayaan alam yang luar biasa. Dengan kondisi geografis dan sosial
budaya yang kompleks ini, Indonesia memerlukan sebuah konsep yang dapat menjadi
landasan untuk memahami dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Konsep tersebut adalah Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah


sebuah konsep yang dikembangkan oleh Bapak Soedjatmoko pada tahun 1963.
Konsep ini mengajarkan tentang pentingnya memahami keberagaman budaya, adat
istiadat, bahasa, agama, dan sejarah yang ada di Indonesia dalam rangka membangun
kesatuan dan persatuan bangsa. Wawasan Nusantara juga mencerminkan pemahaman
bahwa Indonesia adalah satu kesatuan, meskipun terdiri dari banyak pulau yang
terpisah secara geografis.

Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan makna, sejarah, dan
pentingnya Wawasan Nusantara sebagai sarana memahami Indonesia. Artikel ini juga
akan membahas beberapa tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Indonesia dalam
menerapkan Wawasan Nusantara di era globalisasi saat ini. Artikel ini disusun
berdasarkan kajian pustaka dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal ilmiah, dan
artikel online.

B. Kajian Pustaka

Wawasan Nusantara adalah sebuah konsep yang telah lama menjadi bagian
integral dari pemikiran Indonesia tentang dirinya sendiri. Kata “nusantara” berasal
dari bahasa Sanskerta yang berarti “nusa” (negeri) dan “antara” (tengah) atau “antar”
(antara). Oleh karena itu, Wawasan Nusantara dapat diartikan sebagai “negeri di
antara” atau “negeri tengah-tengah.” Konsep ini mencerminkan posisi geografis
Indonesia sebagai negara yang terletak di antara berbagai benua dan samudera.

Pada tingkat yang lebih mendalam, Wawasan Nusantara mencerminkan


pemahaman bahwa Indonesia adalah satu kesatuan, meskipun terdiri dari banyak
pulau yang terpisah secara geografis. Ini adalah upaya untuk memahami,
menghormati, dan memelihara keberagaman budaya, agama, suku, dan bahasa yang
ada di seluruh negeri ini. Wawasan Nusantara mendorong persatuan dalam keragaman
dan pemahaman bahwa semua bagian Indonesia memiliki peran penting dalam
pembentukan identitas negara.

Page2|7
Konsep Wawasan Nusantara tidak muncul begitu saja, tetapi memiliki akar
sejarah yang dalam. Salah satu tokoh yang sangat berperan dalam pengembangan
konsep ini adalah Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Dalam pidato-pidatonya
pada tahun 1950-an, Soekarno secara aktif mempromosikan konsep Wawasan
Nusantara sebagai bagian dari upaya mempersatukan Indonesia yang baru merdeka.
Pentingnya Wawasan Nusantara semakin ditekankan saat Perang Dingin melanda
dunia. Pada saat itu, Indonesia berada dalam tekanan dari dua kekuatan besar,
Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dalam konteks ini, Soekarno mengusulkan
Wawasan Nusantara sebagai doktrin politik yang mendorong Indonesia untuk
menjaga kemerdekaannya dan tidak terjebak dalam konflik global.

Selanjutnya, konsep ini terus berkembang dalam pemikiran politik dan sosial
Indonesia. Hal ini tercermin dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
menyatakan, “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan dengan
wilayah daratan, perairan dan udara.” Hal ini juga diperkuat dalam Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia Menjadi Undang-Undang
yang menyatakan, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”

Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam


mengelola faktor produksi (SDA, tenaga kerja, modal, teknologi, dan menejemen)
dan distribusi barang serta jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan
ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran
barang serta jasa secara merata ke seluruh wilayah negara, Ketahan di bidang
ekonomi sangat erat sekali dengan ketahanan nasional.

Wawasan Nusantara memiliki beberapa nilai-nilai yang menjadi landasan bagi


pemahaman Indonesia. Beberapa nilai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nilai kebangsaan, yaitu nilai yang menekankan pentingnya menjaga persatuan


dan kesatuan bangsa Indonesia di tengah keberagaman yang ada. Nilai ini juga
mencakup rasa cinta tanah air, rasa tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap
Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara.

2. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang menekankan pentingnya menghormati hak


asasi manusia, martabat manusia, dan kesejahteraan manusia. Nilai ini juga
mencakup rasa empati, toleransi, dan solidaritas terhadap sesama manusia,
terutama yang lemah dan tertindas.

3. Nilai kerjasama, yaitu nilai yang menekankan pentingnya bekerja sama dalam
mencapai tujuan bersama. Nilai ini juga mencakup rasa gotong royong,
musyawarah, dan mufakat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi.

Page3|7
4. Nilai keseimbangan, yaitu nilai yang menekankan pentingnya menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban, antara kepentingan individu dan
kolektif, antara kepentingan nasional dan internasional, serta antara manusia
dan alam. Nilai ini juga mencakup rasa adil, bijaksana, dan harmonis dalam
berbagai aspek kehidupan.

C. Pembahasan

Wawasan Nusantara memiliki peran penting dalam membantu kita memahami


Indonesia sebagai negara yang kompleks dan beragam. Dengan memahami Wawasan
Nusantara, kita dapat menghargai dan menghormati keberagaman budaya, agama,
suku, dan bahasa di Indonesia. Selain itu, kita juga dapat memahami komitmen
Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dan kerja
sama global.

Dalam usaha mewujudkan ketahan ekonomi bangsa diperlukan stabilitas


ekonomi yang sehat dan dinamis, dan mampu meciptakan kemandirian dengan daya
saing tinggi serta muaranya untuk kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Pembangunan diharapkan memantabkan ketahanan ekonomi, melalui iklim usaha
yang sehat serta pemanfaatan Iptek, tersedianya barang dan jasa dan meningkatkan
daya saing dalam lingkup perekonomian global.

Namun, Wawasan Nusantara juga menghadapi beberapa tantangan dan


peluang di era globalisasi saat ini. Beberapa tantangan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Tantangan internal, yaitu tantangan yang berasal dari dalam negeri sendiri.
Beberapa contoh tantangan internal adalah: konflik sosial yang muncul akibat
perbedaan pandangan politik, agama, atau etnis; ketimpangan ekonomi yang
menyebabkan kesenjangan antara daerah-daerah maju dan tertinggal;
degradasi lingkungan yang mengancam kelestarian sumber daya alam; serta
rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan yang mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat.

2) Tantangan eksternal, yaitu tantangan yang berasal dari luar negeri. Beberapa
contoh tantangan eksternal adalah: persaingan global yang semakin ketat
dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya; ancaman terorisme,
radikalisme, separatisme, dan intervensionisme yang mengganggu kedaulatan
negara; perubahan iklim global yang berdampak pada bencana alam; serta
pandemi Covid-19 yang menimbulkan krisis kesehatan dan ekonomi.

Di sisi lain, Wawasan Nusantara juga memiliki beberapa peluang di era


globalisasi saat ini. Beberapa peluang tersebut adalah sebagai berikut:

1) Peluang internal, yaitu peluang yang berasal dari dalam negeri sendiri.
Beberapa contoh peluang internal adalah:

Page4|7
 Pemanfaatan kekayaan sumber daya alam dan budaya yang dimiliki
Indonesia sebagai modal pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
dan berkeadilan. Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang
pertanian, perikanan, pertambangan, pariwisata, dan industri kreatif
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
dan mengurangi ketergantungan pada impor.

 Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang menjadi aset utama


bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan global. Indonesia
memiliki jumlah penduduk yang besar dan mayoritas berusia
produktif yang dapat menjadi kekuatan jika diberikan pendidikan,
kesehatan, dan keterampilan yang memadai.

 Penguatan demokrasi dan hukum yang menjadi landasan bagi


penyelenggaraan negara yang baik dan bersih. Indonesia telah
berhasil menjalankan sistem demokrasi yang dinamis dan partisipatif
yang dapat menampung aspirasi dan kepentingan berbagai kelompok
masyarakat. Indonesia juga telah berupaya untuk memberantas
korupsi dan menegakkan supremasi hukum yang dapat meningkatkan
kepercayaan publik terhadap negara.

2) Peluang eksternal, yaitu peluang yang berasal dari luar negeri. Beberapa
contoh peluang eksternal adalah:

 Peningkatan peran dan pengaruh Indonesia di tingkat regional dan


internasional sebagai negara besar dan berpengaruh. Indonesia
memiliki posisi strategis sebagai negara kepulauan terbesar di dunia,
anggota G20, anggota ASEAN, anggota OKI, anggota APEC, dan
anggota PBB. Indonesia juga memiliki hubungan baik dengan
berbagai negara sahabat dan mitra strategis yang dapat dimanfaatkan
untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan global.

 Pemanfaatan kerja sama internasional dalam bidang ekonomi, politik,


sosial budaya, lingkungan, dan kesehatan sebagai sarana untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengatasi berbagai masalah
global. Indonesia dapat memperluas pasar ekspor, menarik investasi
asing, mendapatkan bantuan pembangunan, serta berbagi pengalaman
dan pengetahuan dengan negara-negara lain melalui kerja sama
bilateral, regional, maupun multilateral.

 Penyebaran nilai-nilai Wawasan Nusantara sebagai kontribusi


Indonesia bagi perdamaian dan kerukunan dunia. Indonesia dapat
menjadi contoh bagi dunia tentang bagaimana menjaga persatuan
dalam keragaman, menghormati hak asasi manusia, serta menjalin
hubungan damai dan harmonis dengan negara-negara lain
berdasarkan prinsip-prinsip Wawasan Nusantara.

Page5|7
D. Penutup

Wawasan Nusantara adalah konsep yang sangat relevan dan bermanfaat bagi
Indonesia sebagai negara kepulauan yang beragam dan berpotensi. Dengan
memahami Wawasan Nusantara, kita dapat menghargai kekayaan budaya, alam, dan
sejarah yang ada di Indonesia. Kita juga dapat menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa di tengah tantangan dan peluang di era globalisasi.

Namun, Wawasan Nusantara juga memerlukan pembaruan dan pengembangan


agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Kita perlu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, demokrasi, dan hukum agar dapat menerapkan Wawasan
Nusantara secara optimal. Kita juga perlu memperluas kerja sama internasional dan
menyebarluaskan nilai-nilai Wawasan Nusantara sebagai kontribusi Indonesia bagi
perdamaian dan kerukunan dunia.

Saran yang dapat diberikan untuk memperkuat Wawasan Nusantara adalah


sebagai berikut:

1. Meningkatkan pendidikan dan literasi tentang Wawasan Nusantara bagi


seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda. Hal ini dapat
dilakukan melalui kurikulum sekolah, media massa, sosial media, dan
kegiatan-kegiatan budaya.

2. Mendorong dialog dan pertukaran antara berbagai kelompok masyarakat


yang memiliki latar belakang budaya, agama, suku, atau bahasa yang
berbeda. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program pertukaran
pelajar, kunjungan budaya, festival-festival seni, dan diskusi-diskusi
publik.

3. Mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional dengan cara yang


proporsional dan sesuai dengan hukum internasional. Hal ini dapat
dilakukan melalui peningkatan kualitas aparat penegak hukum,
pengawasan terhadap wilayah perbatasan dan perairan, serta pencegahan
terhadap ancaman terorisme, radikalisme, separatisme, dan
intervensionisme.

4. Meningkatkan kesejahteraan dan keseimbangan pembangunan di seluruh


wilayah Indonesia dengan cara yang berkelanjutan dan berkeadilan. Hal ini
dapat dilakukan melalui pemanfaatan potensi sumber daya alam dan
budaya secara optimal, pengurangan ketimpangan ekonomi antara daerah-
daerah maju dan tertinggal, serta pelestarian lingkungan hidup.

Page6|7
DAFTAR PUSTAKA

1. MKDU4111/3SKS/MODUL1-9 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (modul)

2. Anwar, C. (2019). Wawasan nusantara: Konsep geopolitik Indonesia dalam konteks


hubungan internasional. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 23(1), 1-15

3. Hidayatullah, S., & Prasetyo, A. (2019). Wawasan nusantara sebagai paradigma


pembangunan nasional Indonesia. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 15(2), 189-
202

4. Kurniawan, A., & Suryadi. (2018). Wawasan nusantara sebagai identitas bangsa
Indonesia dalam era globalisasi. Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sosial Budaya
(JPSSB), 3(2), 1-10

5. Prasetyo, B., & Setiawan, B. (2018). The concept of archipelagic outlook (wawasan
nusantara) in the development of Indonesian maritime culture and its implication to
the world maritime order. Journal of Maritime Studies and National Integration, 2(1),
1-14

6. Soedjatmoko. (1963). Wawasan nusantara: Suatu pendekatan baru dalam studi


tentang Indonesia. Prisma: Majalah Masalah Sosial Politik Dan Ekonomi Indonesia,
2(1), 3-11

Page7|7

Anda mungkin juga menyukai