Kata Pengantar
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab III Metodologi Penelitian
Bab IV Pembahasan
Bab V Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik Dan Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Satu karangan terdiri darri beberapa kalimat yang kemudian dissun
menjadi suatu kesesuaian yang kemudian membentuk paragraf-
paragraf,sehingga dapat membentuk suatu karangan. Pada suatu
karangan,tentunya akan mengacu pada maksud dari penulisan utama karangan
tersebt terutama dalam menentukan topik yang ada dalam bagian karangan,
sehingga pembaca dapat mengerti maksud karangan tersebut.
Karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, masing-masing dari
paragraf tersebut berisi pikiran utama dan diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas.
Sebuah paragraf belum tentu dapat berwujud keselrhan karangan.
Namun,sebuah paragraf sudah bisa memberikan suat informasi kepada pembaca
Karena ada kalanya suatu karangan hanya berisi satu paragraf saja sehingga
dalam karangan tersebut hanya beris satu pikiran pokok.
Membat suatu karangan, penulis diharapkan dapat menguasai struktur
paragraf yang digunakan agar dalam penlisan karangan tersebut dapat tersusn
suatu paragraf yang baik.Dalam menyusun paragraf dimulai dengan menyusun
tema dan kerangka karangan yang kemudian dilanjtkan dwngan menyusun
kalimat-kalimat secara rntut, logis, dan dalam bentuk kesatuan ide yang
kemudian dikembangkan dan akan terbentuk beberapa kalimat yang dapat
mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama sebagai pemikiran utama
bagi titik pusatnya dan pemikiran penjelas sebagai pendukungnya.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
B. Karhi Nisjar
Pendapat yang kedua adalah disampaikan oleh Karhi Nisjar. Menurut
Nisjar, pemerintahan yang baik adalah ensio pemerintahan yang mengandung
unsur utama yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, keterbukaan dan aturan
ensi.
Daftar Reseller
C. J.B Kristiadi
Pendapat yang terakhir disampaikan oleh J.B Kristiadi, menurutnya
pemerintahan yang baik adalah suatu ensio pemerintahan yang ens dicapai
melalui pengaturan yang tepat di antara dua fungsi pasar dan fungsi organisasi
termasuk organisasi ensio, sehingga tercapai transaksi transaksi dengan biaya
rendah. Melalui sejumlah definisi yang disampaikan para ahli tersebut, maka
ens disimpulkan. Bahwa good governance adalah kondisi dimana pemerintahan
suatu ensio ens sangat baik. Yakni menyediakan ensio yang akuntabilitas,
transparansi, keterbukaan, dan mengikuti aturan ensi. Sehingga terjadi keadilan
bagi seluruh rakyat, tidak peduli status ensio dan jabatan yang dipegang. Ketika
ada tanggung jawab maka menjadi tanggung jawab yang wajib dilaksanakan.
Kemudian tidak ada lagi istilah ensi yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
2.3 TUJUAN GOOD GOVERNANCE
Pemerintah Indonesia sekaligus pemerintah dari ensio lain tentunya
ingin memiliki sistem pemerintahan yang baik. Sebab lewat sistem inilah
kondisi ensio bisa tetap aman, damai, dan tentram. Sekaligus bisa semakin
sejahtera, dimana masyarakat punya penghasilan yang tinggi. Kemudian kondisi
keuangan ensio juga membaik berkat tingginya kemampuan ekonomi
masyarakat. Penerapan kebijakan pemerintahan yang baik di Indonesia
diketahui didasarkan pada PERMENPAN Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008
tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara. Melalui Permenpan tersebut juga dijelaskan mengenai tujuan
dari pelaksanaan pemerintahan yang baik. Diantaranya adalah:
6. Terciptanya Birokrasi yang Bersih
Tujuan yang pertama adalah untuk menciptakan birokrasi atau sistem
pemerintahan yang bersih. Bersih disini adalah bebas dari tindakan KKN
mencakup korupsi, kolusi, dan nepotisme. KKN adalah praktek yang merugikan
banyak pihak, tidak hanya masyarakat di satu daerah saja tapi seluruh
Indonesia. KKN yang diterapkan oleh satu pihak saja di dalam birokrasi
kemudian membuat wajah birokrasi menjadi hitam seluruhnya.
2. Terciptanya Birokrasi yang Bekerja Secara Efisien
Membangun sistem pemerintahan yang baik juga bertujuan untuk
menciptakan birokrasi yang bekerja secara efisien, efektif, dan juga produktif.
Sehingga mereka mampu memberikan dampak yang besar kepada masyarakat.
Misalnya saat proses administrasi diperpendek dalam mengurus pembuatan
KTP. Sistem dibuat lebih praktis, sehingga KTP bisa jadi dalam hitungan jam
atau mungkin hari saja. Tidak ada istilah harus “menembak” untuk terbebas dari
birokrasi yang berbelit-belit.
3. Membangun Birokrasi yang Bekerja Transparan
Tujuan yang ketiga dari good governance adalah membangun
birokrasi yang transparan, sehingga tidak ada yang ditutupi. Namun, pada aspek
tertentu tetap melindungi informasi yang sifatnya rahasia dan bukan untuk
dikonsumsi oleh ensio.
4. Menciptakan Birokrasi yang Melayani Masyarakat
Pemerintah bersama jajarannya pada dasarnya bertujuan untuk
melayani segala keperluan masyarakat. Mulai dari pembuatan KTP, NPWP,
pemasangan listrik, dan lain sebagainya. Semua layanan yang disediakan
pemerintah harapannya bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. Maka
membangun pemerintahan yang baik bertujuan untuk membuat birokrasi punya
kemampuan melayani masyarakat dengan prima.
5. Menciptakan Birokrasi yang Akuntabel
Tujuan yang terakhir adalah menciptakan atau membangun
birokrasi yang akuntabel. Yakni memiliki tanggung jawab atas semua tindakan
yang dilakukan. Sehingga tidak pernah mencari kambing hitam atas kesalahan
yang dilakukan.
3. Swasta
Pihak swasta berperan dalam menciptakan sebuah lapangan pekerjaan
dan pendapatan bagi masyarakat pada sebuah daerah sekelilingnya. Ketiganya
diatas tidak bisa berjalan sendiri, tetapi perlu sinergi bersama membangun hal
tersebut.