Disusun Oleh :
Hudan Afghani (TS822023)
Berkat rahmat Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa, makalah tentang Reformasi Birokrasi
tanpa adanya hambatan dapat diselesaikan, proses penulisan ini mengalami beberapa kendala,
namun berkat kesungguhan dan kerja keras kendala-kendala itu dapat di atasi dengan baik,
makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan Reformasi
Birokasi.
Dengan kerendahan hati kami sebagai penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Sehubungan dengan hal tersebut tegur sapa, saran dan kritikan yang
bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik sangat diharapkan dan diterima
Judul
Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
a. Perubahan cara berfikir (pola pikir, pola sikap, dan pola tindak), Maksudnya yaitu
birokrasi harus merubah pola berfikir yang terdahulu (buruk), birokrasi harus
memliki pola pikir yang menyadari bahwa mereka sebagai pelayan masyarakat,
harus mempunyai sikap dan pola perilaku yang baik, yang artinya tidak
menyimpang dari peraturan yang sudah ditetapkan atau sesuai dengan peraturan
perundang-undangan .
d. Tidak berfikir hasil produksi tapi hasil akhir, perubahan yang dimaksud adalah
birokrasi harus selalu mengutamakan hasil akhir dari pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat seperti menciptakan kepuasan bagi masyarakat.
Dalam hal ini, penjelasan tentang maksud dari reformasi birokrasi hampir sama
dengan maksud reformasi administrasi yakni sebagai usaha perubahan untuk
meningkatkan kualitas birokrasi. Setiap perubahan yang akan dilaksanakan selalu
berfokus terhadap birokrasi sebagai sasaran perubahan, hal ini dilaksanakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang terdapat dimasyarakat. Mengingat bahwa birokrasi
selalu bersentuhan langsung dengan masyarakat oleh sebab itu birokrasi dituntut untuk
mampu memaksimalkan tugas dan fungsinya nya sebagai pelayan dalam melayani
masyarakat. Agar hal tersebutdapat tercapai maka pemerintah sebagai yang berwenang
melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan.
Beberapa perbaikan/penataan dapat dilaksanakan secara intuitif dan segera tanpa harus
melalui proses analisis dan perbaikan business process yang panjang.
Perbaikan/penataan ulang tatalaksana (business process) perlu dilaksanakan apabila :
a. Terjadi perubahan arah strategis Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung
Selatan (visi, misi dan sasaran strategis) yang berdampak pada atau mengakibatkan
perubahan tugas dan fungsi serta keluaran (output) organisasi/unit kerja.
Sedangkan muara dari penataan tatalaksana (business process) yaitu, antara lain:
Oleh sebab itu perubahan pada sistem tatalaksana sangat diperlukan dalam rangka
mendorong efisiensi penyelenggaraan dan pelayanan, serta untuk mengubah mental
aparatur.
3.1 Kesimpulan
Reformasi birokrasi adalah upaya perubahan, dimana perubahan yang dilakukan
terkait reformasi birokrasi yaitu : Perubahan cara berfikir, Penataan peraturan
perundang-undangan, Penguatan organisasi, Penataan tata laksana, Manajemen SDM
aparatur, Penguatan pengawasan, Penguatan akuntabilitas kinerja dan Peningkatan
kualitas pelayanan publik. Penataan tatalaksana dilaksanakan melalui serangkaian
proses analisis dan perbaikan tatalaksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur di
kantor kementerian agama kabupaten lampung selatan. Target yang ingin dicapai
melalui program ini antara lain yaitu meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses
manajemen pemerintahan serta kinerja di kantor kementerian agama kabupaten
lampung selatan.
Tujuan perbaikan Tatalaksana (business process) yaitu membuat proses lebih
efektif, efisien dan adaptif. Sedangkan target perbaikan Tatalaksana (business process)
antara lain : Penurunan biaya, Peningkatan kualitas output, Peningkatan kualitas
layanan, Peningkatan kecepatan delivery.
Hambatan yang harus diselesaikan, diantaranya :
Oleh sebab itu perubahan pada sistem tatalaksana sangat diperlukan dalam rangka
mendorong efisiensi penyelenggaraan dan pelayanan, serta untuk mengubah mental
aparatur.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No.12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tatalaksana,
langkah – langkah untuk melakukan perbaikan Tatalaksana (business process), antara
lain :
1. Memahami harapan pengguna utama atas perbaikan dari Tatalaksana (business
process) dimaksud.