Munawir Ismail
1
DAFTAR ISI
2
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN GORONTALO UTARA
TAHUN 2021
1. Pendahuluan
Program Reformasi Birokrasi merupakan program pemerintah
yang dibuat untuk mendukung Birokrasi yang bersih dan bebas KKN,
serta mampu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada publik.
Program Reformasi pertama kali dikenalkan ke publik melalui Peraturan
Presiden RI Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 yang
menetapkan 11 prioritas nasional, dengan prioritas nasional yang
pertama adalah reformasi birokrasi dan tata kelola.
Saat ini Reformasi Birokrasi telah memasuki periode ketiga dari
Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional, tiga periode Road Map
Reformasi Birokrasi Nasional, yaitu Road Map Reformasi Birokrasi
Tahun 2010-2014, 2015-2019, dan 2020-2024. Road Map Reformasi
Birokrasi adalah bentuk operasionalisasi Grand Design Reformasi
Birokrasi yang disusun dan dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali dan
merupakan rencana rinci reformasi birokrasi dari satu tahapan ke
tahapan selanjutnya selama lima tahun dengan sasaran per tahun yang
jelas. Padatahap ini diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang
berkelas dunia (World Class Bureaucracy) yang dibagi dalam 8 (delapan)
program area perubahan Reformasi Birokrasi yaitu:
1. Manajemen Perubahan.
2. Penataan Peraturan Perundang-Undangan.
3. Penataan dan Penguatan Organisasi.
4. Penataan Tata Laksana.
5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur.
6. Penguatan Pengawasan.
3
7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja.
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
4
- Pola pikir (mindset): Pegawai Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Gorontalo Utara, belum sepenuhnya mendukung
organisasi yang efisien, efektif, produktif dan professional. Selain
itu pola pikir pegawai yang berorientasi melayani, fokus pada
kinerja yang baik, dan pencapaian outcome masih perlu di
tingkatkan.
- Budaya kerja (culture-set): secara umum budaya kerja di
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gorontalo Utara
memiliki sifat belum berorientasi melayani, minim pemberdayaan,
adanya pekerjaan yang menumpuk pada pegawai tertentu,
cenderung lambat dalam pengambilan keputusan, masih bersifat
tertutup, dan belum berintegrasi.
- Perubahan sistem (system-set): keseluruhan sistem yang dijalankan
saat ini belum ada integrasi antar sistem. Kerja sama antar Sub
Bagian belum maksimail sehingga berakibat pada lambatnya
pelayanan baik pelayanan kepada pihak external atau masyarakat
dan pemenuhan permintaan data lainya yang bersifat internal (KPU
dan KPU Provinsi).
Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan terhadap perubahan secara
berjenjang dan menyeluruh dengan melaksanakan reformasi birokrasi
di Lingkungan kerja. Program Manajemen Perubahan menjadi salah
satu faktor terhadap suksesnya pelaksanaan reformasi birokrasi dan
membantu pelaksanaan birokrasi secara efektif dan efisien .
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gorontalo Utara telah
melakukan berbagai kegiatan guna menciptakan pola pikir (mindset),
budaya kerja (culture-set), dan perubahan sistem (system-set) yang
efektif, efisien, produktif, dan profesional, antara lain:
1) Terbitnya Surat Keputusan Ketua KPU Kabupaten Gorontalo
Utara tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
5
2) Pembangunan komitmen bersama seluruh jajaran pegawai dan
pejabat utuk melaksanakan reformasi birokrasi secara konsisten
dan melakukan perubahan mental.
3) Melakukan focus Group Discussian penyusunan Rencana Aksi
Agen Perubahan di lingkungan satuan kerja.
4) Sosialisasi Reformasi Birokrasi melalui berbagai media.
5) Penyelenggaraan Integritas di lingkungan kerja.
6) Internalisasi nilai-nilai dasar organisasi dan budaya kerja positif
yang dituangkan dalam SOP kegiatan/tugas keseharian.
7) Pembangunan Instrument reward dan punishment yang
mendorong motivasi perubahan terkait dengan pelayanan kepada
masyarakat, dan
8) Melakukan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Rencana Aksi RB
dan Aksi Agen Perubahan di lingkungan kerja.
Dari kegiatan yang dilakukan di atas, maka dapat dilihat berbagai
keberhasilan sebagai tolak ukur terlaksananya Rencana Aksi di
lingkungan kerja antara lain:
1) Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas:
- Terciptanya budaya kerja di lingkungan kerja;
- Terlaksananya sosialisasi dan internalisasi visi, misi, dan values
di lingkungan kerja;
- Terwujudnya kondisi harmonis dan sinergi antarpegawai dan
terbentuknya integritas di lingkungan kerja.
2) Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya
perubahan pola pikir:
- Terbentuknya agen perubahan (change agent) di lingkungan kerja;
- Terlaksananya agenda kegiatan Revolusi Mental Instansi.
3) Pembangunan sistem informasi reformasi birokrasi:
- Tersedianya sistem informasi reformasi birokrasi;
- Tersedianya tenaga terampil pengelola sistem informasi;
- Ter-update-nya content di dalam sistem.
6
b. Penataan Peraturan Perudang-Undangan
Area penataan peraturan perundang-undangan merupakan area
perubahan Reformasi Birokrasi yang difokuskan untuk mencapai
peraturan yang harmonis dan sinkron sehingga dalam
pelaksanaan peraturan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Kegiatan yang dilakukan di area penataan peraturan Perundang-
Undangan ini antara lain adalah pengelolaan Jaringan Dokumentasi
dan Informasi Hukum (JDIH) KPU Kabupaten Gorontalo Utara tahun
2022. Dengan adanya media JDIH ini masyarakat dapat dengan
mudah mengakses dan mendapatkan berbagai informasi kegiatan
yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Gorontalo Utara.
Keberhasilan dalam penataan peraturan Perundang-Undangan ini
diantaranya adalah:
1) Adanya data Perundan-undangan di lingkungan satuan kerja, dan
2) Dapat diakses melalui JDIH satuan kerja.
c. Penataan Organisasi/Kelembagaan
Penataan dan penguatan organisasi merupakan area perubahan
Reformasi Birokrasi yang di fokuskan untuk menata bisnis proses
organisasi dan kelembagaan dan menyusun organisasi secara tepat
fungsi dan tepat ukuran. Kegiatan yang dilakukan dalam penataan
Organisasi/Kelembagaan ini antara lain:
1) Evaluasi Organisasi:
- FGD Evaluasi di lingkungan satuan kerja
- Pengisian Kuisioner Evaluasi Organisasi
2) Penyesuaian SOTK:
- Dilaksanakannya penyesuaian SOTK satuan kerja sesuai
mandat.
- Pembuatan Dokumen Struktur Organisasi.
Dari hasil evaluasi organisasi ini dapat dilihat beberapa indikator
keberhasilan antara lain:
- Tersedianya Dokumentasi Laporan FGD Evaluasi Organisasi
7
- Pelaporan Kuisioner Evaluasi Organisasi kepada KPU RI dan
Kemenpan RB
- Terbitnya SOTK unit/satuan kerja sesuai mandat dan Struktur
organisasi.
8
1) Monitoring dan evaluasi sistem dan prosedur kerja: dengan hal
ini, sistem bekerja akan lebih efesien, efektif, terorganisir dan
hasilnya akan lebih berkualitas.
2) e-Government terutama dalam pengelolaan website pada Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Gorontalo Utara agar tingkat
transparansi yang lebih baik kepada masyarakat.
9
Berdasarkan capaian di atas, ada yang harus lebih diprioritaskan yaitu:
a. Pengisian jabatan yang kosong dan penambahan tenaga teknis
untuk persiapan perubahan Nomenklatur satker Komisi Pemilihan
Umum;
b. Sistem mutasi dan promosi secara terbuka dan adil;
c. Evaluasi pegawai non PNS menggunakan sistem CAT (Computer
Asisted Test).
10
a. Peningkatan kualitas akuntabilitas Komisi Pemilihan Pemilihan
Umum Kabupaten Gorontalo Utara, hal ini harus dimulai dari
komitmen pejabat yang memiliki kesadaran terhadap kontrak
kinerja unit mereka masing-masing;
b. Perlunya peningkatan kualitas akuntabilitas Komisi Pemilihan
Umum yang tercemin melalui penelusuran antara Kontrak Kinerja
Organisasi dan Kontrak Kinerja Individu.
Dengan cara ini, dapat dipastikan bahwa target-target kinerja Komisi
Pemilihan Umum dapat memberikan dampak yang signifikan dan dapat
lebih dipercaya oleh masyarakat.
5. Penguatan Pengawasan
Area penguatan pengawasan adalah area Reformasi Birokrasi yang
fokus pada upaya-upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta mencapai tujuan
organisasi secara efisien dan efektif yang taat pada peraturan dengan
menjalankan pengelolaan keuangan transparan dan akuntabel.
Pada tahun 2021 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gorontalo
Utara telah membentuk Tim Pengendalian Intern atas Laporan
Keuangan sebagai upaya untuk memperkuat peran pengawasan
internal.
Sasaran yang ingin dicapai tahun 2021 antara lain:
11
a. Pembuatan banner gratifikasi, tolak politik uang, dan reformasi
birokrasi di daerah strategis (front office) Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Gorontalo Utara;
b. Kepatuhan Wajib Lapor Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) di lingkungan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum adalah
100%;
c. Kepatuhan Wajib Lapor Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara
(LHKASN) di lingkungan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
adalah 100%;
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Penerapan sistem manajemen pelayanan belum sepenuhnya
mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan, yang lebih cepat,
murah, berkekuatan hukum, nyaman, aman, jelas dan terjangkau serta
menjaga profesionalisme para petugas pelayanan. Oleh karena itu tujuan
dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik
di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gorontalo Utara yang profesional.
Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2021 oleh Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Gorontalo Utara antara lain:
a. Meningkatnya kemudahan, kepastian dan kecepatan proses
pelayanan;
b. Meningkatnya aksesibilitas pelayanan;
c. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam pemberian
pelayanan;
d. Meningkatnya kompetensi SDM yang bertugas melaksanakan
pelayanan;
e. Meningkatnya inovasi dalam pelayanan publik;
f. Meningkatnya partisipasi publik dalam pengawasan Pemilu, dan
g. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gorontalo Utara;
Capaian Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik pada tahun 2021
antara lain:
12
a. Pembuatan SOP Pelayanan dan penerapan Budaya Kerja yang
profesional;
b. Pencanangan Budaya Prima dengan pembuatan media sosial
(Facebook, Twitter, IG, Youtube), website yang memuat berbagai
informasi yang akurat sebagai bentuk akuntabilitas kinerja;
c. Penataan Rumah Pintar Pemilu (RPP) di mana masyarakat dapat
membaca buku-buku terkait kepemiluan, melihat dokumentasi
kegiatan serta perkembangan dan informasi kepemiluan lainnya.
7. Evaluasi
13
2) Pola pikir (mindset) dan budaya kerja (culture-set) pada kebiasaan
yang sudah dilakukan yang terkadang salah atau sudah
kadaluwarsa;
3) Cara berfikir ego sektoral, belum mengedepankan kesatuan.
4) Penataan Tatalaksana Monitoring dan evaluasi SOP belum berjalan
dengan baik.
5) Penataan Sistem Manajemen SDM:
a) Kurangnya pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM di
lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gorontalo
Utara;
b) Terbatasnya pegawai yang tidak seimbang dengan beban kerja
yang terus meningkat.
c) Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Belum ada keselarasan antara kontak kinerja organisasi dan
individu.
d) Penguatan Pengawasan
i) Pengawasan belum bersifat subtantif.
ii) Tenaga pengawas kurang profesional.
e) Peningkatan Kualitas Pelayanan.
Keterbatasan Anggaran Pengembangan website
15
8. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
Dalam rangka menilai dan mengawal pelaksanaan reformasi
birokrasi, KemenPAN dan RB membentuk program Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Online. PMPRB adalah
instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi
yang dilakukan secara mandiri (self assessment) oleh Kementerian/
Lembaga dan Pemerintah Daerah. Program Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) memiliki kemampuan untuk:
a. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta memperbaikinya;
b. Meningkatkan kinerja Lembaga Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Gorontalo Utara Kepulauan Bangka Belitung;
c. Memberikan motivasi dan mendorong keterlibatan para pegawai
dalam proses dan pengelolaan pelaksanaan kebijakan;
d. Meningkatkan kepekaan para pegawai; dan
e. Sebagai benchlearning/proses pembanding untuk perbaikan kinerja
instansi pemerintah.
Tujuan dilaksanakannya PMPRB adalah:
a. Untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan pelaksanaan
reformasi birokrasi di Lingkungan kerja Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Gorontalo Utara dan upaya-upaya perbaikan yang perlu
dilakukan;
b. Untuk melakukan penilaian mandiri (self-assessment) atas
pelaksanaan reformasi birokrasi;
c. Bagi Kementerian PAN dan RB, PMPRB digunakan sebagai sarana
untuk menyusun profil nasional pelaksanaan reformasi birokrasi.
16
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Rekomendasi
17