Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

REFORMASI BIROKRASI DAN ADMINISTRASI


Arah Perubahan Reformasi Birokrasi Dalam Penataan Sistem Sumber Daya Manusia

Disusun oleh kelompok 8

1. Putri adeliah (20211166)


2. Ayu dewi lestari (20211165)
3. Musdalifa (20211164)

STIA AL GAZALI BARRU SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

2023

DAFTAR ISI
BAB 1...........................................................................................................................................................3
KAJIAN TEORITIK..........................................................................................................................................3
1.1 Reformasi dan birokrasi...............................................................................................................3
1.2 Tiga macam pengertian SDM birokrasi........................................................................................4
1.3 Fungsi dan peran SDM Birokrasi..................................................................................................4
1.4 Tujuan Birokrasi...........................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
2.1. Arah dan Tujuan Reformasi Birokrasi di Bagian SDM...................................................................5
2.2. Sasaran Reformasi Birokrasi Nasional..........................................................................................5
2.3. Kerangka Reformai Birokrasi........................................................................................................6
2.4. Arah perubahan reformasi birokrasi dalam sumber daya alam...................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................................8
Kesimpulan..................................................................................................................................................8
daftar pustaka ..............................................................................................................................................9

BAB 1

KAJIAN TEORITIK

1.1 Reformasi dan birokrasi


Menurut Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan (www. ditjen.
kemenkumham.go.id, diakses 20 Agustus 2014), mengatakan bahwa reformasi
birokrasi adalah upaya perubahan, dimana perubahan yang dilakukan terkait reformasi
birokrasi yaitu : Perubahan cara berfikir, Penataan peraturan perundang-undangan,
Penguatan organisasi, Penataan tata laksana, Manajemen SDM aparatur, Penguatan
pengawasan, Penguatan akuntabilitas kinerja dan Peningkatan kualitas pelayanan
publik.
Sedangkan menurut Sedarmayanti (2009:72), mengatakan bahwa reformasi birokrasi
merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kinerja melalui berbagai cara
dengan tujuan efektifitas, efisien, dan akuntabilitas. Dimana reformasi biokrasi itu
mencakup beberapa perubahan yaitu:
a) Perubahan cara berfikir (pola pikir, pola sikap, dan pola tindak), Maksudnya yaitu
birokrasi harus merubah pola berfikir yang terdahulu (buruk), birokrasi harus
memliki pola pikir yang menyadari bahwa mereka sebagai pelayan masyarakat,
harus mempunyai sikap dan pola perilaku yang baik, yang artinya tidak
menyimpang dari peraturan yang sudah ditetapkan atau sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
b) Perubahan penguasa menjadi pelayan, maksudnya yaitu birokrasi harus merubah
sikap mereka, karena yang dapat kita ketahui selama ini bawha Birokrasi selalu
menganggap bahwa mereka adalah penguasa dikarenakan memiliki jabatan yang
tinggi dibanding dengan masyarakat sehingga mereka beranggapan bahwa mereka
adalah penguasa yang harus selalu dihormati. Oleh sebab itu hal yang demikian
harus dihilangkan dari birokrasi.
c) Mendahulukan peranan dari wewenang, perubahan yang dimaksud adalah
birokrasi harus selalu mengutamakan perananannya sebagai pelayan masyarakat.
Harus mampu melayani masyarakat dengan baik, dengan menyampingkan
wewenangnya sebagai pejabat atau pegawai pemerintah.
d) Tidak berfikir hasil produksi tapi hasil akhir, perubahan yang dimaksud adalah
birokrasi harus selalu mengutamakan hasil akhir dari pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat seperti menciptakan kepuasan bagi masyarakat.
e) Perubahan manajemen kinerja, maksud yaitu merubah manajemen kinerja birokrasi
agar menjadi lebih efektif dibandingkan sebelumnya

Reformasi birokrasi bukan lagi sekedar tuntutan dari segenap elemen masyarakat
yang mengharapkan agar birokrasi dan terutama aparatur dapat berkualitas lebih baik
lagi. Reformasi birokrasi kini benarbenar menjadi kebutuhan bagi para aparatur
pemerintahan (reformasi gelombang pertama) dan telah berhasil meletakkan landasan
politik, hukum, dan ekonomi bagi kehidupan demokrasi di Indonesia. Berbagai
perubahan dalam sistem penyelenggaraan negara dilakukan dalam rangka
membangun good governance, namun banyak pihak yang merasakan reformasi di
bidang birokrasi tertinggal dibanding reformasi di bidang politik, ekonomi, dan hukum.
Oleh karena itu, pemerintah menegaskan kembali untuk mereformasi birokrasi guna
mewujudkan clean government dan good governance dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
Reformasi Birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good
governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur.
 birokrasi adalah tipe organisasi yang dipergunakan pemerintahan modern untuk
pelaksanaan berbagai tugas yang bersifat spesialisasi, dilaksanakan dalam sistem
administrasi yang khususnya oleh aparatur pemerintahan.

1.2 Tiga macam pengertian SDM birokrasi


1. Birokrasi diartikan sebagai apaat yang diangkat penguasa untuk menjalankan
pemerintah ( government by bureaus).
2. Birokrasi diartikan sebagai sifat atau perilaku pemerintahan yang buruk ( patologi ).
3. Birokrasi sebagai tipe ideal organisasi.

1.3 Fungsi dan peran SDM Birokrasi


1. Melaksanakan pelayanan public
2. Pelaksanaan pembangunan yang professional.
3. Perencanaan,pelaksanaan, dan pengawas kebijakan
4. Alat pemerintah untuk melayani kepentingan masyarakat dan bukan merupakan
bagian dari kekuatan politik (netral).

1.4 Tujuan Birokrasi


1. Sejalan dengan tujuan pemerintah.
2. Melaksanakan kegiatan dan program demi tercapainya visi dan misi pemerintah
dan negara.
3. Melayani masyarakat dan melaksanakan pembangunan dengan netral dan
professional.
4. Menjalankan manajemen pemerintah,mulai dari perencanaan,pengawasan ,
evaluasi,koordinasi, sinkronasi,represif, prefentif,antisipatif,resolusi,dll.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Arah dan Tujuan Reformasi Birokrasi di Bagian SDM


1. Integritas tinggi
Perilaku aparatur negara yang bersikap profesioanal, menjunjung tinggi
moralitas (kesetiaan, komitmen, kejujuran), serta menjaga keutuhan pribadi.
2. Produktivitas yang tinggi dan bertanggung jawab
Yaitu hasil optimal yang dicapai oleh aparatur negara dari serangkaian
program kegiatan yang inovatif, efektif dan efisien dalam mengolah sumber
daya yang ada serta ditunjang oleh dedikasi dan etos kerja yang tinggi.
3. Kemampuan memberikan pelayanan yang prima
Yaitu kepuasan yang dirasakan oleh publik sebagai dampak dari hasil
birokrasi yang profesinal, berdedikasi dan memiliki standar nilai moral yang
tinggi dalam melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati

2.2. Sasaran Reformasi Birokrasi Nasional


Menciptakan birokrasi yang mengacu pada sistem Good Governance (UU
No. 28 Tahun 1999, diikuti dengan UU No.43 Tahun 1998)
1. Anccountable
Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sector swasta dan masyarakat
bertanggung jawab kepada public dan lembaga-lembaga stakenolders.
2. Transparency
Transparansi dibangun atas dasar kbebasan memperoleh arus informasi.
Proses-proses, lembaga-lembaga, dan informasi secara langsung dapat
diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi harus dapat dipahami dan
dapat dimonitor.
3. Efficient and Effective
Proses-proses dan lembaga-lembaga harus menghasilkan output,sesuai
dengan apa yang telah digariskan, dengan menggunakan sumber-sumber daya
seefisien dan sebaik mungkin
4. Law Enforcement
Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa pilih bulu, terutama
hukum untuk hak asasi manusia.

2.3. Kerangka Reformasi Birokrasi


1. Manajemen perubahan
Kesiapan manajer SDM dalam melakukan sosialiasi dan internalisasi,
visi,misi, tugas dan fungsi
2. Penataan system
Analisis jabatan yang terdiri
- Analisis jabatan yang dilakukan untuk memperoleh data jabatan yang diolah
menjadi informasi jabaran dan disajikan untuk kepentingan program
kepegawaian serta memberi umpan balik bagi organisasi dan tata laksana.
- Evaluasi jabatan yang dibuat untuk menganalisa dan menilai sekelompok
jabatan dalam rangka menetapkan nilai jabatan. Output dari kedua kegiatan
diatas adalah uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
3. Penguatan unit organisasi
 Penguatan unit organisasi kediklatan
- Yang sudah mempunyai lembaga khusus, diberikan scope of work (ruang
lingkup pekerjaan ) lebih dalam menangani pegawai
- Yang belum membuka link- link ke K/L yang sudah ada untuk membuat unit
diklat atau membuat rancangan diklat tahunan.
 Perbaikan sarana dan prasarana
- Inventarisasi identitas sarana dan prasarana
- Penyusunan SOP pemanfaatan dan perawatan sarana dan prasarana
gedung
- Penyusunan jadwal perawatan sarana dan prasarana gedung
- Evaluasi kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana gedung
- Penyediaan alat absensi tersistem
- Reevaluasi penyediaan sarana kerja
- Peralatan sistem pengamanan ruang kerja
- SOP penggunaan sarana kerja
- Menganalisa kebutuhan penambahan serta perbaikan sarana dan
prasarana kerja
- Pembuatan dokumen usulan pemenuhan sarana dan prasarana

2.4. Arah perubahan reformasi birokrasi dalam sumber daya alam


Menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi PANRB tjahjo
kumolo menyatakan bahwa terdapat ekspektasi yang harus dipenuhi dalam
melakukan transformasi sumber daya manusia SDM
1. Ekspektasi kepada seluruh instansi unsur pimpinan birokrasi, baik di instansi
pusat dan daerah
2. Ekpektasi selanjutnya yang harus dipenuhi adalah ekspektasi ASN
3. Setiap instansi pemerintah diperkenankan untuk merumuskan contoh
perilaku spesifik untuk setiap butir panduan perilaku yang ada sesuai
kebutuhan pada masing-masing instansi pemerintah.

Tjaho menyapaikan, dengan terlaksananya ketiga ekspektasi tersebut , maka


transformasi SDM Aparatur akan terjadi. Transformasi tersebut diwujudkan
dengan perubahan pada pola pikir ASN, dimana perilaku ASN menentukan hasil
kerja yang dihasilkan oleh ASN dan menentukan hasil kerja birokrasi.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Upaya-upaya pembangunan SDM aparatur yang berkualitas, berdaya saing, dan bangga
melayani bangsa kunci untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia pada tahun 2021. Oleh
karenanya, perlu adanya transformasi pola pikir sikap, dan perilaku kerja dalam birokrasi yang
berorientasi pada human capital management yang mengedepankan kinerja dan potensial
ASN.
Daftar pustaka

Ginting, Rosalina, and Titik Haryati. "Reformasi birokrasi publik di Indonesia." CIVIS: Jurnal Ilmiah Ilmu
Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan 1.2 (2011).

Haning, M. T. (2018). Reformasi Birokrasi di Indonesia: Tinjauan Dari Perspektif Administrasi


Publik. JAKPP (Jurnal Analisis Kebijakan & Pelayanan Publik), 25-37.

AKNY, Aldenila Berlianti. Mewujudkan Good Governance melalui Reformasi Birokrasi di Bidang SDM
Aparatur untuk Peningkatan Kesejahteraan Pegawai. Jejaring Adm. Publik J. Ilmiah, Univ. Airlangga,
2014, 6.1: 416-427.

Anda mungkin juga menyukai