Anda di halaman 1dari 3

BENTUK NEGARA

1. Negara Federal
2. Konfederasi
3. Negara Kesatuan
Pengertian FEDERASI
Federasi, dari bahasa Belanda, federasi berasal dari bahasa Latin; foeduratio yang berarti
“kesepakatan”. Federasi pertama adalah makna “perjanjian” dari Kekaisaran Romawi dengan
suku Jerman yang menetap di provinsi Belgia, kira-kira pada abad ke-4 Masehi. Pada saat itu,
mereka berjanji untuk tidak melawan satu sama lain, tetapi untuk pekerjaan yang sama.
Federasi adalah bentuk pemerintahan di mana beberapa negara untuk bekerja sama dan
membentuk satu kesatuan yang disebut negara federal. Setiap negara memiliki beberapa otonomi
khusus dan pemerintah pusat mengatur beberapa hal yang dianggap nasional.
Dalam sebuah federasi setiap negara biasanya memiliki otonomi yang tinggi dan dapat
mengelola cukup bebas. Hal ini berbeda dari negara kesatuan, di mana biasanya hanya ada
provinsi saja. Keuntungan dari negara kesatuan, adalah kurangnya keseragaman di antara semua
provinsi.

Federasi mungkin multi-etnis, atau melingkup wilayah yang luas dari suatu daerah, meskipun
mereka bukan suatu keharusan. Federasi biasanya ditemukan dalam perjanjian awal antara
‘berdaulat’ beberapa negara. Bentuk pemerintahan atau struktur konstitusional ditemukan dalam
federasi dikenal sebagai federalisme.

Pengertian Konfederasi
Konfederasi adalah bentuk persatuan antara negara-negara merdeka oleh perjanjian atau hukum
sebagai berbagai kebijakan bersama-sama.

Bentuk konfederasi tidak diakui sebagai negara berdaulat terpisah dalam hukum internasional,
karena masing-masing negara yang membentuk konfederasi masih memiliki berdiri internasional
sebagai negara yang berdaulat. Contoh lain dari konfederasi antara PBB dan ASEAN.

Perbedaan Federasi Dan Konfederasi

 Federasi (Bondstaat), yakni adanya sebuah negara besar yang berfungsi sebagai negara
pusat dengan konstitusi federal di mana ada sejumlah negara, masing-masing memiliki
konstitusi sendiri. Konstitusi federal adalah untuk mengatur batas-batas kewenangan
pusat (federal), sedangkan sisanya dianggap sebagai milik daerah (negara).
 Konfederasi (Statenbond), yaitu adanya banyak negara, dengan konstitusi sendiri, tetapi
setuju untuk bergabung dengan asosiasi longgar didirikan bersama-sama dengan nama
konfederasi. Dalam kedaulatan konfederasi terletak di negara bagian.

Keputusan pemerintah federal untuk mengikat warga negara, tetapi tidak keputusan pemerintah
konfederasi. Membentuk konfederasi negara adalah kombinasi antara negara-negara yang
memiliki kedaulatan dengan hanya satu perangkat yang dimiliki, yaitu kongres.
Perbedaan Antara Negara Kesatuan dan Negara Federasi
Berikut Ini Merupakan Perbedaan Antara Negara Kesatuan dan Negara Serikat.

Negara Kesatuan :

1. Hak otonomi dari daerah-daerah dalam negara kesatuan merupakan pemberian dari
pemerintah pusat.
2. Kekuasaan yang belum diatur dengan jelas apakah termasuk kekuasaan pemerintah pusat,
maka kekuasaan itu dianggap merupakan pemerintah pusat.
c. Pemerintahan  Pemerintahan daerah (Sentralisasi)/ pusat

Negara Federasi :

1. Hak-hak negara bagian untuk mengatur urusan dalam negaranya adalah hak asli dari
negara bagian itu.
2. Bila hal ini terdapat (terjadi) dalam negara serikat, maka kekuasaan yang belum jelas itu
dianggap termasuk kekuasaan pemerintah negara bagian.
3. Negara Negara Bagian (Desentralisasi) Serikat

Negara Kesatuan (Unitarisme) atau Eenheidstaat


Yang dimaksud dengan “negara kesatuan”, ialah suatu negara yang merdeka dan berdaulat,
dimana diseluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh
daerah, jadi tidak terdiri atas beberapa daerah yang berstatus negara bagian (deelstaat).

Negara Kesatuan merupakan negara tunggal, negara yang terdiri dari satu negara saja betapapun
besar dan kecilnya, dan kedalam maupun keluar merupakan kesatuan. Negara Kesatuan
merupakan negara tunggal, mewujudkan kesatuan, unity, dan yang mono-centris (berpusat satu).

Negara Kesatuan Dapat Berbentuk


Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi, dimana segala urusan diatur oleh pemerintah pusat.
Sedang pemerintah daerah tidak mempunyai hak untuk mengurus sendiri daerahnya, pemerintah
daerah tinggal melaksanakan.

Contoh :
Jerman dibawah Hitler.

Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi (gedecentraliseerde eenheidsstaat), dimana kepada


daerah-daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengurus rumah-tangganya sendiri
(otonomi daerah) yang dimanakan daerah swatantra.

Contoh :
Republik indonesia dengan Daerah Swatantra (autonomie) tingkat I (Daswati) dan

Daswati II
Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer

Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat
antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu
partai atau koalisi partai. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
public jelas. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial:

1. Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan


kekuasaan mutlak.
2. Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
3. Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara
eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan
4. memakan waktu yang lama.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial:


Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.

1. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa
jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima
tahun.
2. Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
3. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh
orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Anda mungkin juga menyukai