Disusun Oleh :
Rohmah Nuraidah NIM. 210604253
Mianita Rahayu NIM. 210604239
Dini purwandani NIM. 210604213
Ismu Rohimah NIM. 210604212
Mimin Mintarsih NIM. 210604240
Rita Yulianti NIM. 210604251
Imas Rohah NIM. 210604359
Khalimatus Sa'adah NIM. 210604338
Afra Syadza NIM. 210604206
Siti Rohmayani NIM. 210604252
Emilia noviyanti NIM. 210604356
Martini Oktaviani NIM. 210604316
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Sholawat serta salam kita
junjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang kita nantikan syafa’atnya
kelak di yaumul akhir.
Kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Kami
atas nama kelompok 2 sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca khususnya dalam pembahasan Mata
Kuliah Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktik Profesionalisme Bidan.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
Daftar isi
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
Daftar isi........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
2.1 Rumusan Masalah...........................................................................................5
3.1 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
2.1 Pengaruh situasi sosial ekonomi terhadap pelayanan kebidanan....................6
2.2 Pengaruh Politik Dalam Layanan Kebidanan...............................................12
2.3 Pengaruh Kekuasaan terhadap pelayanan kebidanan...................................15
BAB III PENUTUP.....................................................................................................22
3.1 Kesimpulan...................................................................................................22
3.2 Saran.............................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Tujuan
a. Untuk mengetahui Pengaruh situasi sosial ekonomi terhadap pelayanan
kebidanan
b. Untuk mengetahui Pengaruh Politik Dalam Layanan Kebidanan
c. Untuk mengetahui Pengaruh Kekuasaan terhadap pelayanan kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan
masyarakat,mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan
status kesehatan masyarakat,khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah
kerjanya.Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat
khususnya, berkaitandengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru
lahir, anak remaja dan usia lanjut.Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi
yang cukup berkaitan dengan tugas, peran sertatanggung jawabnya.Dalam rangka
peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan-
pendekatan khususnya sosial budaya, untuk itu sebagai tenaga kesehatan
khususnyacalon bidan agar mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya
untuk meningkatkan peran aktif masyarakat agar masyarakat sadar pentingnya
kesehatan.
Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang di anugerahi pikiran, perasaan dan
kemauan secara naluriah memerlukan prantara budaya untuk menyatakan
rasaseninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam
kegiatan apresiatif. Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan terhadap
kesenian atau kebudayaan seolah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata.
Maka itu dalam mengadakan pendekatanterhadap kesenian kita tidak cukup hanya
bersimpati terhadap kesenian itu, tetapi lebih dari ituyaitu secara empati. Melalui
kegiatan-kegiatan kebudayaan tradisional setempat bidan dapat berperan aktif untuk
melakukan promosi kesehatan kepada masyaratkat dengan melakukan penyuluhan
kesehatan di sela-sela acara kesenian atau kebudayaan tradisional tersebut.
3.1 Kesimpulan
Sektor kesehatan merupakan bagian penting perekonomian di berbagai
negara. Sejumlah pendapat menyatakan bahwa sektor kesehatan sama seperti
spons menyerap banyak sumber daya nasional untuk membiayai banyak tenaga
kesehatan. Dalam memberikan pelayanannya bidan harus selalu merujuk pada
aturan dan kebijakan yang berlaku, jika tidak maka niat baik bidan dalam
memberikan pelayanan bisa-bisa membawa bidan sendiri dalam dugaan kasus
malpraktik atau wanprestasi. Kebijakan sendiri sangat bergantung pada suasa
politik dan ekonomi, sangat dinamis. Telah di jelaskan di atas bagaimana
pengaruh politik, situasi sosial dan regulasi dapat mempengaruhi model asuhan
kebidanan yang kita berikan.
Kesetaraan berarti keadilan atau keadilan sosial, yaitu konsep etis yang
didasarkan pada prinsip keadilan distributive yang juga dihubungkan dengan hak
asasi manusia.
Kesetaraan dalam kesehatan secara luas didefinisikan sebagai ketiadaan
kesenjangan sosial. Untuk keperluan operasionalisasi dan pengukuran, kesetaraan
dalam kesehatan dapat didefinisikan sebagai ketiadaan disparitas sistematis dalam
kesehatan (atau dalam determinan sosial kesehatan) antara kelompok sosial yang
memiliki tingkat keuntungan atau kerugian social mendasar yang berbeda yaitu,
berbeda posisi dalam hierarki sosial.
Ketidaksetaraan dalam kesehatan secara sistematis menempatkan kelompok-
kelompok orang yang secara sosial kurang beruntung (misalnya, karena menjadi
miskin, perempuan, dan/ atau anggota kelompok ras, etnis, atau agama yang
tercabut haknya) pada kerugian lebih lanjut berkenaan dengan kesehatan mereka ,
kesehatan sangat penting untuk kesejahteraan dan untuk mengatasi efek lain dari
kerugian social.
Era reformasi membawa dinamika politik yang sangat deras, antara lain
terepresentasi dalam pergantian pengelolaan kekuasaan dengan tak kurang
darienam kepala negara dimiliki Indonesia. Pada rentang waktu itu pula, terjadi
perubahan signifikan dalam bidang kesehatan yangpaling terlihat adalah
kebijakan pembiayaan kesehatan.
Kekuasaan pada umumnya dipahami sebagai kemampuan untuk mencapai
hasil yang diharapkan untuk “melakukan” sesuatu. Dalam penyusunan kebijakan,
konsep kekuasaansecara khusus dipertimbangkan dalam suatu pemikiran
hubungan “memiliki kekuasaan” atas orang lain
3.2 Saran
Dengan dasar pengetahuanHasil Penelitian Tentang Lingkungan Sosial,
Ekonomi Dan Politik Yang Mempengaruhi Kebijakan, pelayanan dan model
asuhan di harapkan semua bidan dapat memberikan pelayanan sesuai dengan
tupoksi.