Disusun Oleh:
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya
kepada kita semua. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan
kita nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan orang-orang
yang senantiasa mengikuti jejak dan langkahnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen dan
Kepemimpinan dalam Pelayanan Kebidanan, dengan adanya makalah ini penulis
berharap agar dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Regulasi adalah “mengendalikan prilaku manusia atau masyarakat dengan
aturan atau pembatasan” Regulasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk,
misalnya: pembatasan hokum diumumkan oleh otoritas pemerintah, regulasi
soaial (misalnya norma), co-regulasi dan pasar. Seseorang
dapat,mempertimbangkan regulasi dalam tindakan perilaku misalnnya
menjatuhkan sanksi ( seperti denda).
Peraturan adalah sesuatu yang disepakati dan mengikat sekelompok orang/
lembaga dalam rangka mencapai suatu tujuan dalam hidup bersama. Dalam
pasal 28 H Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1945, menentukan
bahwa setiap orang hidup sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal dan
mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar republic
Indonesia tahun 1945 menentukan bahwa Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak,
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Bagaimana Lingkungan Social,Ekomoni,Politk Yang Mempengaruhi
Kebijakan, Pelayanan Dan Asuhan Kebidanan?
1.2.2 Bagaimana Regulasi Dan Peraturan Dalam Pelayanan Kebidanan?
1.2.3 Bagaimana Tanggung Jawab Dan Akuntabilitas Dalam Asuhan
Kebidanan?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Dapat mengetahui Bagaimana Lingkungan Social,Ekomoni,Politk
Yang Mempengaruhi Kebijakan, Pelayanan Dan Asuhan Kebidanan
1.3.2 Dapat mengetahui Bagaimana Regulasi Dan Peraturan Dalam
Pelayanan Kebidanan
1.3.3 Dapat mengetahui Bagaimana Tanggung Jawab Dan Akuntabilitas
Dalam Asuhan Kebidanan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tabulin
6
Tabungan ini sifatnya insidensial, keberadaannya terutama pada
saat mulainya kehamilan dan dapat berakhir pada saat seorang ibu sudah
melahirkan. Tabungan ini akan sangat membantu terutama bagi ibu hamil
dan keluarganya pada saat menghadapi persalinan terutama masalah
kendala biaya sudah dapat teratasi Perlindungan pembiayaan kesehatan
sendiri seharusnya dimiliki setiap orang pada setiap fase kehidupannya.
Tujuan Tabulin:
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan bayi diindonesia
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat terutama ibu hamil
Memotivasi masyarakat terutama ibu hamil,menyisihkan sebagian
dananya untuk ditabung sebagai persiapan persalinan
2. Dasolin
Dasolin adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur, juga
ibu yang mempunyai balita dianjurkan menabung yang kegunaan untuk
membantu ibu tersebut saat hamil lagi Sedangkan Tabulin hanya untuk ibu
hamil saja Dasolin merupakan suatu upaya pemeliharaan kesehatan diri,
oleh, dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan azas usaha
bersama dan kekeluargaan dengan pembiayaan secara pra upaya dan
bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat terutama ibu
hamil. Ciri khas Dasolin adalah dana yang berasal dari masyarakat dalam
bentuk uang atau modal dan benda yang dikelola oleh masyarakat untuk
kepentingan dan kesehatan masyarakat terutama ibu hamil. Tujuan
Dasolin:
a. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu hamil
c. Memotivasi masyarakat, untuk menyisihkan sebagian dananya
untuk ditabung, yang kegunaannya untuk membantu ibu tersebut
saat hamil lagi
d. Terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang bermutu, berhasil
guna dan berdaya guna.
7
e. Tersedianya dana yang dihimpun secara pra upaya atu azas gotong
royong
f. Terwujudnya pengelolaan yang efisien dan efektif oleh lembaga
organisasi masyarakat yang melindungi kepentingan peserta.
8
cakupannya, Regulasi banyak dipelajari dan digunakan dalam berbagai hal
untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang teratur.
9
hal yang sangat mutlak dan bersifat membatasi ruang gerak atau
"kemerdekaan" setiap individu. Jadi, regulasi adalah tindakan nyata dalam
mengatur tindakan masyarakat sedangkan peraturan adalah bukti tertulis
dari regulasi yang sah di mata hukum.
10
143 BAB V Bidan Warga Negara Asing
11
2. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan normal;
3. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa persalinan dan
menolong persalinan normal;
4. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa nifas;
5. Melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil.
bersalin, nifas, dan rujukan; dan
6. Melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada masa
kehamilan, masa persalinan, pascapersalinan, masa nifas, serta
asuhan pascakeguguran dan dilanjutkan dengan rujukan.
d. Pasal 50. Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan
anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf b. Bidan
berwenang:
1. Memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita,
dan anak prasekolah;
2. Memberikan imunisasi sesuai program Pemerintah Pusat,
3. Melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita, dan
anak prasekolah serta deteksi dini kasus penyulit, gangguan
tumbuh kembang, dan rujukan;
4. Memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi
baru lahir dilanjutkan dengan rujukan
e. Pasal 51. Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi perempuan dan keluarga berencana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 46 ayat (1) huruf c. Bidan berwenang melakukan komunikasi,
informasi, edukasi, konseling, dan memberikan pelayanan kontrasepsi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
f. Pasal 59 ayat 1-5:
1. Dalam keadaan gawat darurat untuk pemberian pertolongan
pertama, Bidan dapat melakukan pelayanan kesehatan di luar
kewenangan sesuai dengan kompetensinya.
2. Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk menyelamatkan nyawa Klien.
12
3. Keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan keadaan yang mengancam nyawa Klien
4. Keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Bidan sesuai dengan hasil evaluasi berdasarkan
keilmuannya.
5. Penanganan keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat 141 dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
13
4. Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani ke dokter atau Fasilitas
Pelayanan Kesehatan:
5. Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan sesuai dengan standar
6. Menjaga kerahasiaan kesehatan Klien;
7. Menghormati hak Klien;
8. Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari dokter sesuai
dengan Kompetensi Bidan:
9. Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat:
10. Meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan;
11. Mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan/atau
keterampilannya melalui pendidikan dan/atau pelatihan; dan/ atau
Melakukan pertolongan gawat darurat.
14
pertanggungjawaban dan hingga memikul kerugian (bila dituntut atau jika
dituntut) baik dalam kaitan dengan hukum maupun dalam administrasi).
Pandangan tersebut sesuai dengan ensiklopedi administrasi sebagaimana
dikutip Nasution (2011: 49) mendefinisikan responsibility sebagai
keharusan untuk melaksanakan secara layak apa yang telah diwajibkan
kepadanya.
Smail Suny dalam Nasution (2011: 50-51) menyebutkan dalam
teori hukum dikenal 2 (dua) macam pengertian tanggung jawab. Pertama
ialah tanggung jawab dalam arti sempit yaitu tanggung jawab tanpa sanksi
dan yang kedua ialah tanggung jawab dalam arti luas yaitu tanggung
jawab dengan sanksi. Tanggung jawab dalam istilah Bahasa Inggris dalam
Kamus Inggris Indonesia (Echols, John M., dan Hassan Shadily, 1988: 24
25 481) dikenal dengan responsibility, yang menurut Pinto dalam Nasution
(2011: 47) responsibility ditujukan pada adanya indikator tertentu yang
telah ditentukan terlebih dahulu sebagai suatu kewajiban yang harus ditaati
yang menyebabkan lahirnya suatu tanggungjawab.
15
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan
masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini
mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan nommal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain
yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
UNDP, Human Development Report 2005, Indonesia peringkat ke 110 dari 177
negara
18