DISUSUN OLEH :
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
(Penulis)
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 16
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena
lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Karena itu,
selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan, agar dapat diterima di
masyarakat bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai pedoman bersikap/
bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan kebidanan.
Agar mempunyai etika yang baik dalam pendidikannya bidan di didik tentang
etika artinya jika peserta didik tidak mempraktekannya dalam kehidupannya di
masyarakat.
Di era globalisasi seperti saat ini, etika informasi berkaitan dengan topik
seperti privasi, hak kekayaan intelektual, representasi yang adil (fair
representation), non kejahatan jabatan (non malefience) (Basuki 2019, 5). Namun
dalam menjaga kerahasiaan rekod medis, topik etika informasi lebih dititik
beratkan kepada privasi. Privasi ialah hak seseorang untuk mengendalikan atau
menentukan informasi tentang dirinya yang boleh atau tidak boleh diketahui orang
lain atau yang boleh atau tidak boleh disiarkan tanpa seizin yang bersangkutan
(Basuki 2019, 8).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Dalam tujuan pembuatan makalah ini, dapat kita ketahui mengenai :
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat kebiasaan dimana etika berhubungan erat dengan konsep
individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap
sesuatu yang telah dilakukan.
Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena
lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Karena itu,
selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan, agar dapat diterima di
masyarakat bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai pedoman bersikap/
bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan kebidanan.
Agar mempunyai etika yang baik dalam pendidikannya bidan di didik tentang
etika artinya jika peserta didik tidak mempraktekannya dalam kehidupannya di
masyarakat.
Etika dapat didefinisikan secara luas sebagai seperangkat prinsip atau nilai
moral. Masing-masing dari kita memiliki seperangkat nilai, meskipun kita
mungkin atau tidak mempertimbangkannya secara eksplisit.
Bidan memandang care atau asuhan sebagai dasar dan kewajiban moral.
Perspektif asuhan memberikan arah Dengan cara bagaimana bidan dapat berbagi
waktu untuk duduk bersama dengan pasien atau sejawat, merupakan suatu
kebahagiaan bila didasari etika. Komitmen utama pada asuhan kebidanan adalah
bagaimana advokasi terhadap pasien dalam memberikan asuhan. Advokasi adalah
memberikan saran dalam upaya melindungi dan mendukung hak-hak pasien.
Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai standar melaksanakan advokasi,
menjamin keselamatan pasien menghormati terhadap hak-hak pasien.
C. Nilai
1. Pilihan
a. Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keunikan setiap
individu.
b. Perbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada, asuhan yang diberikan
bukan hanya karena martabat seseorang tetapi hendaknya perlakuan yang
diberikan mempertimbangkan sebagaimana kita diperlakukan.
c. Keyakinan bahwa penghormatan akan martabat seseorang merupakan
konsekuensi terbaik bagi semua masyarakat.
2. Penghargaan
a. Merasa bangga dan bahagia dengan pilihannya sendiri (apabila
mengetahui asuhan yang anda berikan dihargai pasien serta klien sejawat
atau superior memberi pujian atas keterampilan hubungan interpersonal
yang terjadi).
b. Dapat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada seseorang yang tidak
memperhatikan martabat manusia sebagaimana mestinya.
3. Tindakan
a. Gabungkan nilai-nilai tersebut ke dalam kehidupan atau pekerjaan sehari-
hari.
b. Upayakan selalu konsisten untuk mempertahankan martabat manusia
dalam kehidupan pribadi dan profesional sehingga timbul rasa sensitif atau
tindakan yang dilakukan. Semakin disadari nilai-nilai profesional maka
semakin timbul nilai-nilai moral yang dilakukan serta selalu konsisten
untuk mempertahankannya.
Hak dan kewajiban merupakan hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial
sehari-hari. Pasien memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterima,
sedangkan bidan memiliki kewajiban untuk pasien. Jadi hak adalah sesuatu yang
diterima oleh pasien, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang diberikan oleh
bidan. Seharusnya juga ada hak yang harus diterima oleh bidan dan ada kewajiban
yang harus diberikan oleh pasien.
1. Hak Bidan
a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
b. Bidan berhak bekerja sesuai standar profesi pada setiap jenjang/tingkat
pelayanan kesehatan.
c. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang
bertentangan dengan peraturan perundangan dan kode etik profesi.
d. Bidan berhak atas privasi atau kedirian dan menuntut apabila nama
baiknya dicemarkan baik oleh pasien, keluarga atau profesi lainnya.
e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui
pendidikan ataupun pelatihan.
f. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir
dan jabatan yang sesuai.
g. Bidan berhak mendapatkan kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.
2. Kewajiban Bidan
a. Kewajiban bidan mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan
hukum antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana
pelayanan di mana ia bekerja.
b. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan
standar profesi dengan menghormati hak-hak pasien.
c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang
mempunyai kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami
atau keluarga.
e. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan
ibadah sesuai dengan keyakinannya.
f. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien.
g. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (infomed consent) atas tindakan
yang akan dilakukan.
h. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
i. Bidan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal.
3. Hak Pasien
a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
b. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
c. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi
bidan tanpa diskriminasi.
d. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan
keinginannya.
e. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi kehamilan,
persalinan, nifas dan bayinya yang baru dilahirkan.
f. Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses
persalinan berlangsung.
g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
h. Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
i. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi penyakit yang diderita.
4. Kewajiban Pasien
a. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan
tata tertib rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
b. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan yang
merawatnya.
c. Pasien atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan
atas jasa pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan baik
dokter,bidan,dan perawat.
d. Pasien atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang selalu
disepakati atau perjanjian yang telah dibuatnya.
E. Hubungan Etika,Nilai,dan HAM
Perhatian dan tidak dapat dipisahkan dari memuliakan dan menghargai semu
orang dan sesuai dengan HAM, meliputi perhatian pada determinasi diri,
memelihara partisipasi, melayani dan mengidentifikasi orang, dan
mengembangkan kekuatan. Hubungan nilai etika dengan HAM yaitu bahwa nilai
merupakan suatu penghargaan terhadap sesuatu yang dianggap baik, sementara
etika merupakan sebuah aturan yang dijalankan melalui kode etik untuk
menentukan nilai yang baik. Dan hubungnnya dengan HAM bahwa ketika etika
dan nilai sudah berlangsung secara baik, maka akan dapat mewujudkan sebuah
perlakuan terhadap HAM dengan baik.
Di era globalisasi seperti saat ini, etika informasi berkaitan dengan topik
seperti privasi, hak kekayaan intelektual, representasi yang adil (fair
representation), non kejahatan jabatan (non malefience) (Basuki 2019, 5). Namun
dalam menjaga kerahasiaan rekod medis, topik etika informasi lebih dititik
beratkan kepada privasi. Privasi ialah hak seseorang untuk mengendalikan atau
menentukan informasi tentang dirinya yang boleh atau tidak boleh diketahui orang
lain atau yang boleh atau tidak boleh disiarkan tanpa seizin yang bersangkutan
(Basuki 2019, 8).
Ibu hamil biasanya sering merasa kegerahan akibat perubahan tubuh dan
hormon. Adanya perubahan tersebut juga dapat mempengaruhi kondisi
rambutnya. Tadinya punya rambut tebal tiba-tiba rontok dan mulai menipis.
Gerah dan rambut rontok bisa membuat ibu hamil tidak nyaman namun karena
mitos potong rambut dapat menyebabkan cacat janin, seperti gangguan
penglihatan dan keguguran, ibu hamil terpaksa mengurungkan niatnya.
Faktanya dari sisi medis maupun hukum agama Islam, potong rambut untuk
ibu hamil muda maupun hamil tua diperbolehkan. Tidak ditemukan bahaya bagi
ibu hamil yang dipotong rambutnya,asal memperhatikan hal berikut ini :
Namun kalau ternyata setelah makan, bumil merasakan sensasi panas di perut,
itu karena buah nangka punya kandungan gas cukup tinggi. Jadi bukannya tidak
boleh makan buah nangka selama hamil, asalkan konsumsinya tidak berlebihan.
Bagi dukun dengan makan nanas, buah ini mengandung bromelain yakni enzim
yang dapat memberi reaksi kontraksi uterus kalau dikonsumsi dalam jumlah
banyak.
3) Pijat punggung belakang bawah membuat wajah bayi belang
Sakit punggung kerap dialami ibu hamil, itu terjadi lantaran banyak perubahan
hormon dan otot panggul sehingga mengakibatkan sakit pada bagian tulang
panggul dan punggung bagian bawah. Kalau sudah merasakan sakit, rasanya ingin
segera memijat punggung belakang.
Sebetulnya yang tidak boleh adalah memijat perut. Justru jangan percaya
kalau perut ibu hamil turun kemudian harus dipijat. Itu malah membahayakan
janin karena berpotensi lepasnya plasenta yang nempel di rahim.
Mitos yang banyak diyakini ibu hamil lainnya adalah minum air kelapa agar
kulit bayi bersih, putih, dan mulus. Air kelapa tidak dapat mengubah warna kulit
seseorang termasuk bayi, meski air kelapa mengandung vitamin C yang bisa
membuat kulit lebih kenyal.
Soal warna kulit bayi, itu dipengaruhi oleh genetik orang tua. Sedangkan bayi
akan bersih kalau terlahir cukup umur, yakni lebih dari 36 Minggu karena lemak
fernik yang menutupi tubuh janin akan rontok. Minum air kelapa supaya terhindar
dari infeksi saluran kemih dan mencegah dehidrasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena
lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Karena itu,
selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan, agar dapat diterima di
masyarakat bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai pedoman bersikap/
bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan kebidanan.
Agar mempunyai etika yang baik dalam pendidikannya bidan di didik tentang
etika artinya jika peserta didik tidak mempraktekannya dalam kehidupannya di
masyarakat.
Di era globalisasi seperti saat ini, etika informasi berkaitan dengan topik
seperti privasi, hak kekayaan intelektual, representasi yang adil (fair
representation), non kejahatan jabatan (non malefience) (Basuki 2019, 5). Namun
dalam menjaga kerahasiaan rekod medis, topik etika informasi lebih dititik
beratkan kepada privasi. Privasi ialah hak seseorang untuk mengendalikan atau
menentukan informasi tentang dirinya yang boleh atau tidak boleh diketahui orang
lain atau yang boleh atau tidak boleh disiarkan tanpa seizin yang bersangkutan
(Basuki 2019, 8).
DAFTAR PUSTAKA