Anda di halaman 1dari 10

ETIKA MORAL,DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DAN HAK TANGGUNG

JAWAB BIDAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : ZHELINE MEY
NIM : PO7124322052

DOSEN PEMBIMBING :
JAMILA, S.Si.T.M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah “Etika moral,dalam pelayanan kebidanan dan hak tanggungjawab bidan "”. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah Etika Hukum dan Moral dalam pelayanan kebidanan yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Muara Enim, 22 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................................6
2.1 Pengertian etika, moral dalam pelayanan kebidanan.....................................................................6
2.2 Hak dan tanggung jawab bidan......................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bidan merupakan tenaga kesehatan yang membantu menangani dan menjaga


kesehatan wanita, termasuk ibu hamil, menyusui, dan bayi. Berkat bantuan bidan, ibu bisa
melahirkan bayi dengan selamat serta terhindar dari risiko persalinan. Dalam menjalankan
tugasnya, umumnya bidan akan bekerja sama dengan dokter, baik dokter umum maupun
dokter spesialis kandungan dan ginekologi (sp.OG), di rumah sakit untuk memastikan pasien
memiliki akses ke perawatan yang dibutuhkan.
Secara umum, tugas seorang bidan yaitu sebagai tenaga kesehatan profesional yang
membantu wanita mulai dari sejak masa kehamilan hingga melahirkan. Seperti antara lain
melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan, termasuk memantau kesehatan fisik dan
psikis ibu hamil. Profesi kesehatan pada era kekinian, menghadapi berbagai macam tantangan
yang perlu dicarikan solusi utamanya terkait dengan penguatan regulasi guna mendukung
pengembangan dan pemberdayaan tenaga kesehatan terutama dibidang kebidanan.
Dukungan dari seluruh stake holder yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama
sangat dibutuhkan baik dari pusat dan daerah. Karena dengan kemajuan zaman, serta
kemudahan dalam mengakses informasi membuat akses informasi tampa batas, serta
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat semakin kritis. Disisi lain
menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan etik di masyarakat. Selain itu perubahan
gaya hidup, budaya dan tata nilai masyarakat, membuat masyarakat semakin peka
menyingkapi berbagai persoalan, termaksud memberi penilaian terhadap pelayanan yang
diberikan oleh bidan.
Bidan sebagai pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang profesional dan
akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Pengetahuan dan penerapan etika
dalam praktik kebidanan, akan menjadikan seorang bidan terlindung dari pelanggaran etik
ataupun moral yang sedang berkembang di hadapan publik. Hal ini erat kaitannya dengan
pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan, harus kompeten
dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan tindakan selanjutnya
sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan. Seorang bidan dalam menjalankan profesinya,
etika dan moral merupakan harga mati, tanpa etika dan moral dalam melakasanakan tugas
pelayanan maka akan melahirkan berbagai penyimpangan baik bidan sebagai pemberi
pelayanan maupun seorang pasien (wanita hamil,bersalin,orang sakit,anak-anak, lansia dan
lain sebagainya) sebagai konsumen kesehatan.10 Penyimpangan disini mempunyai konotasi
yang negative yang berhubungan dengan hukum. Seseorang bidan dikatakan profesional bila
ia mempunyai kekhususan yang sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai seorang bidan.
Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan sendiri terutama dalam
praktek di komunitas, tidak seperti bidan yang bekerja di rumah sakit, rumah bersalin atau
institusi kesehatan lainnya, bidan di komunitas mempertanggungjawabkan sendiri apa yang
dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian etika, moral dalam pelayanan kebidanan?
2. Apa hak dan tanggung jawab bidan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian etika, moral dalam pelayanan kebidanan
2. Untuk mengetahui hak dan tanggung jawab bidan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian etika, moral dalam pelayanan kebidanan

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos", yang
berarti, karakter, watak, kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Sebagai suatu subyek, etika
akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai
apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai "the discipline which can act as
the performanceindex or reference for our control system" yang artinya disiplin yang dapat
bertindak sebagai acuan atau indeks capaian untuk sistem kendali kita kami. Etika disebut
juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia.
Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia
harus bertindak.
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian etika adalah: Ilmu tentang apa
yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral, Kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat. Etika
dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat, dimanasering terjadi
karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika.Pelayanan
kebidanan adalah proses dari berbagai dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidanyang
mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Bidan harus berpartisipasi dalammemberikan
pelayanan kepada ibu sejak konseling pra konsepsi, screening antenatal,pelayanan
intrapartum, perawatan intensive pada neonatal, dan pengakhiran kehamilan.Mempersiapkan
ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di rumah, kelahiran dansebagainya. Bidan sebagai
Pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang professional dan akutabilitas sertaaspek
legal dalam pelayanan kebidanan. Praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan praktik
berdasarkan sehingga disini berbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang
etikamerupakan hal yang penting untuk digali dan dipahami. merupakan suatu gambaran
manusiawi yang menyeluruh, moralitas hanyaterdapat pada manusia serta tidak terdapat pada
makhluk lain selain manusia. Moralitas berasaldari bahasa latin moralis, artinya pada
dasarnya sama dengan moral, moralitas suatu perbuatanartinya segi moral suatu perbuatan
atau baik buruknya.
Seluruh asas dan nilai yang menyangkut baik dan buruk. Kaitan antara etika dan
moralitas adalah, bahwa etika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku moral
atau ilmu yang membahas tentang moralitas. Moral adalah mengenai apa yang dinilai
seharusnya oleh masyarakat. Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada
situasi nyata. Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dan
tindakannya didasar nilai-nilai
Meta etika berasal dari bahasa Yunai meta artinya melebihi yang dipelajari disini adalah
ucapan ucapan kita di bidang moralitas atau bahasa yang digunakan di bidang moral.
Metaetika mengenal status moral ucapan dan bahasa yang digunakan dalam batasan
pengertian baik, buruk atau bahagia. Etika atau teori moral untuk memformulasikan prosedur
atau mekanisme untuk memecahkan masalah etika. Teori praktik. Etika praktik merupakan
penerapan etika dalam praktik sehari-hari, dimana dalam situasi praktik ketika kecelakaan
terjadi keputusan harus segera dibuat.

Bagaimana menjaga prinsip moral, teori nilai dan penentuan suatu tindakan. Etika pada
hakekatnya berkaitan dengan falsafah dan moral, yaitu mengenai apa yang dianggap baik
atau buruk di masyarakat dalam kurun waktu tertentu, karena etika bisa berubah dengan
lewatnya waktu. Etika khusus adalah etika yang dikhususkan bagi profesi tertentu, misalnya
etika kedokteran, etika rumah sakit, etika kebidanan, etika keperawatan, dll. Guna etika
adalah memberi arah bagi perilaku manusia tentang:
1. Apa yang baik atau buruk
2. Apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak)
3. Apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.

Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi yang bersangkutan di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk bagi anggota
profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, dan larangan- larangan,
termasuk ketentuan-ketentuan apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan
oleh anggota profesi, tidak hanya dalam menjalankan tugas profesinya, melainkan berkaitan
juga dengan tingkah lakunya secara umum dalam pergaulan sehari-han di masyarakat.
Secara umum tujuan merumuskan kode etik adalah untuk kepentingan anggota dan
organisasi, meliputi:
1) Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
2) Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3) Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4) Meningkatkan mutu profesi.

2.2 Hak dan tanggung jawab bidan


Hak dan kewajiban adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Pasien memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterimanya. Hak pasti berhubungan
dengan individu, yaitu pasien. Sedangkan bidan mempunyai kewajiban/keharusan untuk
pasien, jadi hak adalah sesuatu yang diterima oleh pasien. Sedang kewajiban adalah suatu
yang diberikan oleh bidan. Seharusnya juga ada hak yang harus diterima oleh bidan dan
kewajiban yang harus diberikan oleh pasien
A. Hak Bidan:
a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.
b. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat jenjang
pelayanan kesehatan.
c. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan dengan
peraturan perundangan dan kode etik profesi.
d. Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh
pasien, keluarga maupun profesi lain.

e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan
maupun pelatihan. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk mmingkatkan
jenjang karir dan jabatan yang sesuai. Bidan berhak mendapat kompensasi dan
kesejahteraan yang sesuai.

B. Kewajiban Bidan
a. Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara
bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.
b. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi
dengan menghormati hak-hak pasien.
c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai
kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau
keluarga.
e. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien.
f. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent) atas tindakan yang akan
dilakukan. pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal.
g. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai
dengan keyakinannya.
h. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan
serta risiko yang mungkiri dapat timbul.
i. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan. j. Bidan wajib
mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu
j. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secra timbal
balik dalam memberikan asuhan kebidanan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak, sedangkan etiket adalah sopan santun. Moral merupakan nilai-nilai
dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya. Hukum berhubungan erat dengan moral.
Hukum membutuhkan moral, hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh
moralitas. Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issue utama di berbaai tempat.
dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap
etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai dimensi. Hal tersebut membutuhkan
bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Screening antenatal, pelayanan
intrapartum, perawatan intensive pada neonatal dan pengakhiran yang profesional dan
akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan kode etik profesi bidan merupakan
suatu pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan profesional
bidan.
Dalam upaya mendorong profesi kebidanan agar dapat diterima dan dihargai oleh
pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-nilai kebidanan
dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran
profesionalnya. Dengan demikian perawat atau bidan yang menerima tanggung jawab, dapat
melaksanakan asuhan keperawatan atau kebidanan secara etis profesional. Sikap etis
profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut
akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasen, penghormatan terhadap hak-hak pasen,
akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan kebidanan.

3.2 Saran
Melalui makalah ini, penulis berharap agar para bidan maupun calon bidan menjalankan
profesionalitas pekerjaannya sesuai kode etik kebidanan, antara lain menjunjung tinggi martabat dan
citra profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian para
anggoa profesi, dan meningkatkan mutu profesi
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Atwi Suparman. 2012.
Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga Irham Machfoed, Asmar Yetti Zein, 2008,
Tehnik Membuat Alat ukur Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan,
Yokyakarta, Fitramaya.

Haryanto, (2010) Perencanaan Pengajaran, Cetakan keempat, Pt Rineka Cipta,Jakarta.


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.938/MemKes/SK/VIII/ 2007 Tentang
Standar Praktek Kebidanan. Maulana,D Heri.2009. Promosi kesehatan Jakarta: EGC

Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta,
Salemba Medika

Nursalam, Ferry Efendi, 2008, Pendidikan Dalam Keperawatan, Jakarta, Salemba Medika.

Notoatmojo Suokidjo, (2003), Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Rineka.

Anda mungkin juga menyukai