Makalah Ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebidanan Keluarga 2
Dosen Pengempu: Melisa Putri Rahmadhena,M.Clin.Mid
ArseniaLolonlun 210604398
Dede IsahMita M 210604289
Emilia Noviyanti 210604356
Ine Sukmasari 210604226
Ismu Rohimah 210604212
Mianita Rahayu 210604239
Siti Rohmayani 210604252
Suryanah 210604266
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3Tujuan............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kehamilan trimester III................................................................. 3
2.2 Edukasi............................................................................................................ 3
2.3 Adaptasi fisiologi trimester III........................................................................ 4
2.4 ManfaatEdukasi............................................................................................... 4
2.5 Keluhan lazim Trimister III dan cara mengedukasi ibu dan keluarga............. 7
2.6 tanda bahya kehamilan.................................................................................... 8
2.7. Standar Pelayanan ANC................................................................................. 8
2.8 Kebijakan program kunjungan hamil.............................................................. 11
2.9 Psikologis Trimester III................................................................................... 13
2.10 Kebutuhan Psikologis Ibu hamil................................................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 16
3.2 Saran ............................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pemberian Edukasi Tentang Cara
Beradaptasi Dalam Fase Kehamilan Trimester III Kepada Keluarga.Penyusunan makalah
ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kebidanan Keluarga 2 di
STIKes Abdi Nusantara Jakarta.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam Penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan
makalah ini.
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil perlu adanya adaptasi yang disebut dengan
adaptasi maternal. Adaptasi maternal merupakan hasil dari kerja hormon kehamilan dan
tekanan mekanis uterus yang terus membesar serta adanya jaringan lain yang ikut andil
dalam proses adaptasi ini. Adaptasi maternal dibagi menjadi dua yakni adaptasi fisiologis
dan adaptasi psikologis. Perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil setiap
trimesternya tidaklah sama. Perubahan fisiologis trimester III ibu hamil akan
mengalami berupa ketidaknyamanan fisik serta gerakan janin yang semakin aktif
sehingga membuat istirahat ibu terganggu. Perubahan dari segi psikologis, ibu hamil akan
merasa takut, khawatir, cemas dan tidak mampu mengendalikan diri ketika menghadapi
persalinan (Indriyani, 2013).
1
f. Bagaimana standar pelayanan ANC?
g. Apa saja Kebijakan program kunjungan kehamilan berdasarkan PMK no 21 tahun
2021?
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian kehamilan trimester III
2.2. Edukasi
Secara umum, edukasi adalah suatu proses pembelajaran yang dilakukan baik secara
formal maupun non formal yang bertujuan untuk mendidik, memberikan ilmu
pengetahuan, serta mengembangkan potensi diri yang ada dalam diri setiap manusia,
3
kemudian mewujudkan proses pembelajaran tersebut dengan lebih baik. menurut DEPKES
RI (2021) dalam keperawatan kesehatan dan komunitas mendefinisikan edukasi sebagai
upaya yang berbentuk proses seseorang atau kelompok meningkatkan dan melindungi
kesehatan mereka dengan cara meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan meningkatkan
kemauan yang didorong karena adanya faktor tertentu. Macam-macam edukasi:
1) Edukasi formal
Dikatakan sebagai edukasi formal ketika cara memperoleh edukasi tersebut
disampaikan secara terstruktur. Salah satunya lewat pendidikan berjenjang dari Paud,
SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
Jadi edukasi formal bertolak belakang dengan edukasi nonformal. Dimana jika edukasi
nonformal output yang diperoleh bisa berbentuk keterampilan dan bakat. Maka pada
edukasi formal lebih menonjolkan keunggulan secara kognitif dan akademik.
2) Edukasi non formal Sementara yang disebut edukasi nonformal adalah edukasi yang
dilakukan lewat jalur di luar pendidikan formal. Namun tetap diperoleh secara
terstruktur dan berjenjang.
3) Edukasi informal adalah edukasi pendidikan yang dapat dipelajari di luar formal
maupun informal. Edukasi informal adalah pendidikan yang diberikan keluarga
ataupun orangtua kepada anak-anak mereka. Termasuk lingkungan tempat tinggal juga
sebagai edukasi informal
4
Pemeriksaan palpasi abdomen (Leopold) dilakukan pada wanita hamil
mulai dari UK 36 minggu untuk kehamilan normal, dan UK 28 minggu apabila
pada pemeriksaan McD ditemukan TFU lebih tinggi dari seharusnya. Tujuan
pemeriksaan palpasi adalah untuk mengetahui UK dan presentasi janin.
2) Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak kebiruan.
Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada
selutuh serviks, bersama terjadinya hipertropi dan hiperplasia pada kelenjar-
kelenjar serviks (Saifuddin, 2010)
3) Payudara
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke Pintu Atas Panggul (PAP),
kandung kemih tertekan sehingga menyeybabkan sering kencing (Saifuddin, 2011).
5
7) Kenaikan berat badan
Pada masa kehamilan, kenaikan berat badan yang dialami ibu hamil
disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam uterus.
Penambahan berat badan yang direkomendasikan oleh Institut Of Medicine (IOM)
adalah 11,5 – 16 kg atau masa indeks tubuh sekitar 19,8-26 dan kenaikan berat
badan tida lebih dari 0,5 kg perminggu untuk trimester III (Saifuddin, 2010).
Tabel 1
Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan
berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT)
1) Kebutuhan nutrisi
Peningkatan konsumsi makanan pada ibu hamil mencapai 300 kalori per
hari.Kalori dan protein sangat dibutuhkan oleh ibu agar tidak terjadi defisiensi
protein yang dapat berakibat pada berat bayi yang dikandung (Varney, Jan,
Kriebs, Gegor, 2007)
2) Kebutuhan istirahat
Ibu hamil dianjurkan untuk tidur malam sedikitnya 6-7 jam dan siang hari
sedikitnya 1-2 jam. Bersama dengan suami lakukan rangsangan atau stimulasi
pada janin dengan sering mengelus-elus perut ibu dan ajak janin berbicara sejak
usia kandungan empat bulan (Kemenkes RI, 2016a).
6
3) Kebutuhan personal hygine
Wanita hamil trimester akhir cenderung mengalami banyak perubahan
hormonal yang mempengaruhi sistem tubuh ibu hamil. Perubahan PH vagina yang
menjadi lebih basa yaitu 5 sampai 6,5 menyebabkan mudah terkena infeksi. Mandi
teratur menggunakan air bersih dan sabun serta teknik pembasuhan vagina dari
depan ke belakang dapat mencegah iritasi (Varney, Jan, Kriebs, Gegor, 2007).
4) Kebutuhan seksual
Hubungan seksual pada kehamilan cukup bulan tidak membahayakan
janin dalam kandungan, tetapi hubungan seksual pada usia kehamilan belum
cukup bulan dianjurkan untuk menggunakan kondom. Prostaglandin pada sperma
dapat menyebabkan kontraksi yang memicu terjadinya persalinan (Varney, Jan,
Kriebs, Gegor, 2007).
2.5. Keluhan lazim trimester III dan cara mengedukasi Ibu dan Keluarga
Keluhan yang lazim terjadi pada kehamilan trimester III dan cara
mengatasinya (Pantikawati, 2010)
1) Sesak napas, cara mengatasinya yaitu dengan mengambil sikap tubuh yang benar,
makan jangan terlalu kenyang dengan porsi kecil tetapi .
2) Kram pada kaki, cara mengatasinya dengan beristirahat yang cukup, selama kram
kaki difleksikan.
3) Oedema, cara mengatasinya dengan minum yang cukup, istirahat dan pada saat
tidur kaki ditinggikan atau di ganjal dengan bantal.
4) Varises, cara mengatasinya dengan istirahat dan kaki ditinggikan serta jangan
terlalu lama berdiri.
5) Sering Kencing
Sering kencing, cara mengatasinya yakni dengan batasi minum sebelum tidur,
jika kencing terasa sakit disertai nyeri segera datang ke pelayanan kesehatan
(Pantikawati, 2010). Ibu hamil yang mengalami keluhan sering kencing pada akhir
masa kehamilan dikarenakan adanya penekanan bagian terendah janin pada kandung
kemih saat akan mencari jalan lahir (Varney, H., Jan M. Kriebs, dan Carolyn
L.Gegor, 2007).
7
6) Haemoroid, cara mengatasinya dengan banyak mengonsumsi makanan yang
berserat seperti sayur dan buah agar feses tidak keras. Duduk jangan terlalu lama,
posisi tidur miring, obat suppositoria atas indikasi dokter.
10
f) Pemeriksaan sifilis
Pemeriksaan tes sifilis Veneral Disease Research Laboratory (VDRL)
Pemeriksaan tes sifilis dilakukan di daerah dengan risiko tinggi dan ibu hamil
yang diduga sifilis (Kemenkes, RI 2017).
g) Pemeriksaan Human Imunodeficiency Virus (HIV)
Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi kasus HIV dan
ibu hamil yang dicurigai menderita HIV. Ibu hamil setelah menjalani konseling
kemudian diberikan kesempatan untuk menetapkan sendiri keputusannya untuk
menjalani tes HIV (Kemenkes, RI 2017).
h) Pemeriksaan Hepatitis B surfance Antigen (HbsAg)
HbsAg merupakan antigen permukaan yang ditemukan pada virus hepatitis B
yang memberikan arti adanya infeksi hepatitis B aktif (Kemenkes, RI 2017).
i) Pemeriksaan Basil tahan Asam (BTA)
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai menderita
tuberculosis sebagai pecegahan agar infeksi tuberkolosis tidak mempengaruhi
kesehatan janin.
9) Tatalaksana kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak
dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan
10) KIE Efektif
Bimbingan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dan konseling sesuai
kebutuhan ibu termasuk P4K dan kontrasepsi setelah melahirkan. KIE efektif
dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi: a) Kesehatan ibu, b) dan
perencanaan persalinan, d) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, nifas serta
kesiapan mengahadapi komplikasi, e) Asupan gizi seimbang, f) Gejala penyakit
menular dan tidak menular, g) Penawaran untuk melakukan konseling dan testing
HIV di daerah tertentu (resiko tinggi), h) Inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI
eksklusif, i) KB paska persalinan, j) Imunisasi, k) Peningkatan kesehatan
intelegensia pada kehamilan.
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang – kadang ibu merasa
khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu
seringkali merasa khawatir atau takut kalau–kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
13
melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan
banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih
karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama
hamil. Pada trimester inilah ibu sangat memerlukan keterangan dan dukungan dari suami,
keluarga dan bidan.
Dukungan dari suami. Suami adalah orang yang terdekat dari istri. Dukungan dari
suami selama hamil sangat diperlukan untuk kesiapan ibu hamil dalam menghadapi
persalinan. Dukungan suami yang dibutuhkan istrinya yang sedang hamil diantaranya
adalah :
Ibu hamil membutuhkan perasaan aman dan nyaman yang dapat didapat dari
diri sendiri dan orang sekitar. Untuk memperoleh rasa aman dan nyaman maka ibu
hamil sendiri harus dapat menerima kehamilan dengan senang hati. Rasa aman dan
15
nyaman dari orang sekitar terutama dari orang terdekat yaitu bapak dari bayi yang
dikandungnya. Maka perlu dukungan orang terdekat untuk memperoleh rasa aman
dang nyaman.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 . Kesimpulan
3.2 .Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Buku ibu hamil dan nifas dalam ancaman depresi/oleh Fidora irna-Ed 1,cet 1—
Purwakarta:pena persada,Novemberr 2019.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Asuhan-
Kebidanan-Kehamilan-Komprehensif.pdf
Marmi, S.ST. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Salmah, dkk. 2006. Asuhan kebidanan antenatal. Jakarta: EGC
Sulistyawati. A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.
18