Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

STASE KEHAMILAN FISIOLOGIS

TANDA-TANDA KEHAMILAN

Dosen Pembimbing Pendidikan : Siti Nur Endah, SST., SKM M.Kes


Dosen Pembimbing Lapangan : Rehni Yenamulo, SST., Bdn

Disusun Oleh :

Devi Haliyanti Subagio 2250351042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2022/ 2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
STASE KEHAMILAN FISIOLOGIS

TANDA-TANDA KEHAMILAN

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Dosen Pembimbing Pendidikan : Siti Nur Endah, SST., SKM M.Kes


Dosen Pembimbing Lapangan: Rehni Yenamulo, SST., Bdn

Cimahi, November 2022

Pembimbing Preceptor Mahasiswa

Siti Nur Endah, SST., SKM.,M.Kes Rehni Yenamulo, SST., Bdn Devi Haliyanti Subagio

ii
KATA

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

kepada penulis sehingga penulisdapat menyelesaikan Laporan

Pendahuluan (LP) Tentang Tanda-Tanda Kehamilan.

Laporan Pendahuluan (LP) )ini disusun untuk memenuhi

salah satu persyaratan mengikuti Stase Kehamilan Fisiologis di

Program Studi Profesi Bidan Fakultas Ilmu dan Teknologi

Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi. Penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Laporan Pendahuluan (LP) ini tidak dapat diselesaikan secara baik.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan

pendahuluan (LP)ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga dengan

kekurangan ini akan menjadikan pembelajaran yang berguna bagi

masa yang akan datang dan tak lupa penulis mohon kritik dan saran

yang membangun. Semoga Laporan Pendahuluan (LP) ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Sumedang, November 2022

Penulis

iii
COVER

LEMBAR PENGESAHAN ..…………………...…………………… ii

KATA PENGANTAR ..…………………………………. …………. iii

DAFTAR ISI ....……………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1

BAB II TINJAUAN TEORI ………………………………………… 3

DAFTAR PUSTAKA

iv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita
dimana dalam masa kehamilan terjadi perubahan fisik, psikologis dan sosial. Setiap
kehamilan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh
wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilanya
serta mengancam jiwanya (Hani, 2010).

Antenatal care sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko
kehamilan. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk
ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal
yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Pelayanan antenatal sesuai standar
meliputi anamnesis pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium
atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus Menurut (Depkes RI, 2015).

Menurt WHO, antenatal care merupakan cara untuk mendeteksi dini terjadinya
resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan dan dapat menurunkan angka kematian
ibu serta memantau keadaan janin (Hardiani, 2012).

Menurut data WHO tahun 2013 , AKI di Indonesia yang tertinggi di Negara
ASEAN yakni 190per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara
Malaysia 29 per kelahiran hidup, Singapura 6 per kelahiran hidup, Thailand 26 per
kelahiran hidup dan Vietnam 49 perkelahiran hidup (dalam Ardilah, 2015). 2
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, diantaranya dapat dilihat dari indikator AKI.

AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas
yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengolalaanya tetapi bukan
karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan,terjatuh, dan lain-lain disetiap 100.000
kelahiran hidup. Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu,
terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karna sensitifnya terhadap
pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksebilitas maupun kualitas. Penurunan AKI di
Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228.
Namun demikian,
2

SDKI tahun 2012 menunjukan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukan penurunan menjadi
305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survey Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) 2015 (KEMENKES RI, 2015).

Kematian ibu menunjukan lingkup yang luas, tidak hanya terkait dengan kematian yang
terjadi saat proses persalinan, tetapi mencakup kematian ibu yang sedang dalam masa
hamil dan nifas. Dua kategori kematian ibu pertama adalah kematian yang disebabkan
oleh penyebab langsung obsteri (direk) yaitu kematian yang diakibatkan langsung oleh
kehamilan dan persalinanya, kedua adalah kematian yang disebabkan oleh penyebab
tidak langung (indirek) yaitu kematian yang terjadi pada ibu hamil yang disebabkan oleh
penyakit dan bukan oleh kehamilan atau persalinannya (Triana, 2015). Menurut Hailu
(dalam Isdiaty, 2013), penyebab kematian maternal antara lain perdarahan (25%), infeksi
(15%), aborsi yang tidak aman (13%), eklampsia 3 (12%), persalinan yang buruk (8%),
penyebab obstetrik langsung lainya (8%) dan penyebab tidak langsung (20%), beberapa
penyebab kematian maternal tersebut disebabkan adanya komplikasi yang dapat muncul
melalui tanda bahaya kehamilan.

Berdasarkan data diatas, maka diharapkan dengan perempuan mengetahui


tentang tanda-tanda kehamilan maka dapat menjaga kehamilannya dengan baik
dikarenakan dengan pengetahuan yang cukup tentang kehamilan dan tanda-tanda
kehamilan, seorang perempuan dapat mencegah terjadinya kenaikan angka kematian dan
kesakitan ibu hamil.
2. Tujuan
Laporan Pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui dasar teori Tanda-
Tanda Kehamilan secara lengkap.
3. Manfaat
Diharapakan dapat menambah pengetahuan mengenai Tanda-Tanda Kehamilan..
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Kehamilan
a. Pengertian
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,
kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi (Prawirohardjo, 2010).
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam
rahim seseorang perempuan. Masa kehamilan di dahului oleh
terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki
dengan sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. Setelah
pembuahan, terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh di
dalam rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang aman
dan nyaman bagi janin (Pudiastuti, 2011).
b. Proses kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar
harike-12 sampai hari ke-14 pada siklus menstruasi normal 28
hari. Saat berhubungan sekitar 300 juta sperma tersimpan
sepanjang perjalanan di sepanjang uterus dan hanya seribu yang
dapat mencapai tuba uterin dan bertemu dengan ovum.
Setelahnya, membrane ditutup untukmencegah masuknya sperma
yang lain dan inti dari dua sel ini bersatu.Dalam beberapa jam
setelah pembuhaan terjadi, mulailah pembekalanzigot.
Segera setelah pembelahan sel terjadi, maka pembelahan-
pembelahan selanjutnya dalam waktu tiga hari terbentuk suatu
kelompok sel-sel yang sama besarnya yang disebut morulla.
Proses selanjutnya adalah perubahan morulla menjadi blastula.
Hasil konsepsi tiba ke dalam cavum uteri pada tingkat blastula
(Sulistyawati, 2011).
4

Nidasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya sel


telur yang telah dibuahi kedalam endometrium. Ketika blastula
mencapai rongga rahim jaringan endometrium berada dalam fase
sekresi. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam
(inner sell mass)akan mudah masuk ke dalam dessidua,
menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup
lagi. Itulah sebabnya kadang-kadangpada saat nidasi terjadi
sedikit perdarahan akibat luka dessidua yang disebut dengan tanda
Hartman (Sulistyawati, 2011).
c. Tanda dan gejala kehamilan
Menurut Prawiroharjo (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi
menjadi 3, yaitu :
1) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Amenorea (tidak dapat haid), gejala ini penting, karena
wanita hamil tidak haid lagi dan perlu diketahuin tanggal
pertama haid terakhir untuk mengetahui tuanya
kehamilan.
b) Nausa (enek) dan emesis (muntah), sering terjadi pada
pagi hari tetapi tidak selalu.
c) Mengidam, terjadi pada bulan-bulan pertama dan
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d) Mammae menjadi tegang dan membesar.
e) Anoreksia (tidak nafsu makan).
f) Sering kencing terjadi karena kadung kencing tertekan oleh
uterus yang mulai membesar.
g) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun.
h) Pigmentasi kulit terjadi karena pengaruh dari hormon
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan
kulit.
2) Tanda-tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar, yaitu hipertropi ismus, ismus menjadi
5

panjangdan lunak.
d) Tanda chadwick, yaitu vagina dan vulva mengalami
peningkatan pembuluh darah, karena pengaruh estrogen,
sehingga semakin tampak merah dan kebiru-biruan.
e) Tanda piscaseck, yaitu uterus membesar kesalah satu
jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran
tersebut.
f) Kontraksi-kontraksi kecil uterus atau Braxton hicks.
g) Teraba ballotement, yaitu lentingan dari bawah janin.
h) Reaksi kehamilan positif.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur kehamilan 20 minggu gerakan janin kadang-
kadang dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan
bagian-bagian janin dapat diraba pada kehamilan lebih
tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur
kehamilan 18-20 minggu memakai stetoskop sedangkan
dengan Doppler terdengar pada kehamilan 12 minggu
c) Pada primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya
pada usia kehamilan 18 minggu sedang pada ibu
multigravida umur 16 minggu.
d) Bila dilakukan pemeriksaan USG, janin dapat terlihat.
6

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2015. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Kementrian Kesehatan republik
Indonesia.

Hani, Ummi; Jiarti K; Marjati; dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.
Jakarta : Salemba Medika.

Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas Teori dan Aplikasi
Dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sulistyawati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.

Saifuddin, Prawirohardjo Sarwono. 2010. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta: Yayasan Bina.

WHO. Maternal Mortality: World Health Organization; 2014.

Anda mungkin juga menyukai