Disusun oleh:
Nama :
NIM :
Kelas : Profesi Kebidanan
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.R UMUR 21 TAHUN
G1P0A0 HAMIL 10-11 MINGGU DENGAN FISIOLOGIS
DI RUANG KIA PUSKESMAS LUMBUNG
Disusun oleh:
Nama :
NIM :
Kelas : Profesi Kebidanan
Disetujui:
Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik
Tanggal : ................................ Tanggal : ................................
(.............) (.............)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan karuniaNya Penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Kasus Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. R Umur 21 Tahun G1P0A0 Hamil
32-33 Minggu dengan Fisiologis di Ruang KIA Puskesmas Lumbung” tepat
waktu. Selain itu laporan ini juga bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui
dan memahami secara jelas mengenai asuhan kebidanan pada kehamilan.
Terimakasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini, diantaranya :
1. Pembimbing Lapangan Ibu ......
2. Pembimbing institusi Ibu .............
3. Ny. R selaku responden dalam pembuatan laporan ini.
4. Teman-teman yang membantu dan mendukung laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak mungkin dapat
terselesaikan dengan baik tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa
pihak.
TTD
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Kehamilan...........................................4
B. Konsep Dasar Kehamilan..........................................................................8
C. Manajemen Kebidanan............................................................................29
D. Konsep Asuhan Kehamilan Fisiologis.....................................................32
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................39
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN......................................................................51
A. Simpulan..................................................................................................51
B. Saran........................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................53
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada
wanita. Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester
pertama (3 bulan pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan periode
tumbuh kembang yang cepat bagi bayi. Kehamilan biasanya berlangsung
selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita
yang berarti bahwa itu mencakup dua minggu sebelum ovulasi dan konsepsi
terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yang disebut trimester.
Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu. Trimester pertama
merupakan saat perubahan besar dalam tubuh seorang wanita, dan akan
mengalami perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanita langsung
tahu bahwa mereka telah hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin
mereka sedang hamil bahkan setelah tes kehamilan positif dan dokter telah
mengkonfirmasi. Trimester pertama dapat membawa peningkatan energi dan
rasa kesejahteraan.
Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk
menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang
tua dan janin berkembang pada trimester ini. Perhatian ibu hamil biasanya
mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan dengan harapan
akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan
fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik
akibat melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu
mendapat perhatian pula
Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan emosional. Mungkin tidak
melihat banyak perubahan sampai kemudian pada kehamilan.Selama tubuh
mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke rutinitas
sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atau sering makan,
makanan kecil. Dalam mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang laporan kasus ini maka dirumuskan
masalah bagaimakah sikap dan tindakan bidan tentang asuhan kebidanan
kehamilan normal pada pada hamil fisiologis trimester I?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan normal pada pada
hamil fisiologis trimester I.
3
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada hamil
fisiologis trimester I
b. Melakukan interpretasi data pada hamil fisiologis trimester I
c. Menentukan diagnosa potensial pada hamil fisiologis trimester I
d. Menentukan tindakan segera pada hamil fisiologis trimester I
e. Membuat perencanaan pada hamil fisiologis trimester I
f. Melakukan penatalaksanaan pada hamil fisiologis trimester I
g. Melakukan evaluasi tindakan pada hamil fisiologis trimester1
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam
memberikan asuhan kebidanan kehamilan normal pada pada hamil
fisiologis trimester I.
2. Bagi Institusi
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber referensi
khususnya tentang asuhan kebidanan kehamilan normal pada pada hamil
fisiologis trimester I.
3. Bagi Institusi Kesehatan
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi banding dalam
melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan normal pada pada hamil
fisiologis trimester I.
4. Bagi Profesi Bidan
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dalam
melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan normal pada pada hamil
fisiologis trimester I.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
c. Communicator (komunikator)
Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi secara
efektif dengan perempuan, keluarga, masyarakat, sejawat dan profesi
lain dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.
d. Decision Maker (pengambil keputusan dalam asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengambil keputusan
klinik dalam asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan
masyarakat dengan menggunakan prinsip partnership.
e. Manager (pengelola)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengelola klien
dalam asuhan kebidanan dalam tugas secara mandiri, kolaborasi
(team) dan rujukan dalam kontek asuhan kepada individu, keluarga
dan masyarakat.
5. Evidence based dalam Praktik Kehamilan (Tyastuti & Wahyuningsih,
2016).
Evidence based practice adalah praktik berdasarkan penelitian
yang terpilih dan terbukti bermanfaat serta merupakan penerapan yang
sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini dalam
pengambilan keputusan asuhan kebidanan. Hal ini menghasilkan asuhan
yang efektif. Asuhan yang tidak selalu melakukan intervensi. Kajian
ulang memunculkan asumsi bahwa sebagian besar komplikasi obstetri
yang mengancam jiwa sebenarnya bisa diprediksi atau dicegah. Menurut
MNH (Maternal Neonatal Health) asuhan antenatal atau yang dikenal
antenatal care merupakan prosedur rutin yang dilakukan oleh bidan dalam
membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil hingga
persiapan persalinannya. Dengan memberikan asuhan antenatal yang baik
akan menjadi salah satu tiang penyangga dalam safe motherhood dalam
usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Dengan adanya evidence based practice maka praktik asuhan antenatal
menjadi lebih terfokus pada pilihan praktik yang terbukti menguntungkan
klien (refocusing antenatal).
8
7) Teraba ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan
pemeriksa. Hal ini harus ada pada pemeriksaan kehamilan
karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup
karena dapat saja merupakan myoma uteri.
8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya human
cjorionicgonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh sinsiorro
poblasrik sel selama kehamilan. Hormon direkresi ini peredaran
darah ibu (pada plasma darah), dan dieksresi pada urine ibu.
Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi
dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat
tertinggi pada hari 60-70 usia gastasi, kemudian menurun pada
hari ke 100-130.
c. Tanda Pasti (Positive Sign)
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung
keberadaan janin, yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa. Tanda
pasti kehamilan terdiri atas hal-hal berikut ini.
1) Gerakan janin daiam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Denyut jantung janin
Dapat didengar dengan pada usia 12 minggu dengan
menggunakan alat fetal electrocardiograf (misalnya dopier).
Dengan stethoscope laenec, DJJ baru dapat didengar pada usia
kehamilan 18-20 minggu.
3) Bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan
bokong) serta bagian kecil janin (Iengan dan kaki) dapat diraba
15
kesehatan yang jauh lebih baik, ibu sudah mulai merasa nyaman
dengan kehamilan yang sedang dilaluinya. Pada fase dan proses
trimester kedua ini dimana banyak sekali fase kemunduran yang
dilalui ibu hamil.
c. Trimester Ketiga
Akhir trimester ini yang paling ditunggu dan juga dinanti-
nanti, karena adanya sebuah periode penantian kelahiran sang buah
hati menjadikan ibu waspada dan membuat ibu tidak sabar. Ibu akan
mulai banyak melakukan persiapan untuk kelahiran bayi. Perubahan
seperti gerakan bayi di dalam perut akan semakin menambah ikatan
ibu dan anak. Namun hal ini jugalah yang biasanya banyak
dikhawatirkan setiap ibu. Karena takut anaknya lahir sewaktu-waktu,
sehingga perlu dilakukan kewaspadaan, sehingga terjadinya
persalinan yang tidak terduga pun akan bisa dikurangi.
6. Perubahan Fisiologi pada kehamilan
Menurut (Mandang, 2016) perubahan-perubahan fisiologis pada
masa kehamilan adalah sebagai berikut:
a. Rahim atau uterus
Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau
beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia,
sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot
dalam rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih
besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin.
b. Vagina (liang senggama)
Perubahan yang terjadi pada vagina selama kehamilan antara
lain terjadinya peningkatan vaskularitas dan hiperemia (tekanan
darah meningkat) pada kulit dan otot perineum, vulva, pelunakan
pasa jaringan ikat, munculnya tanda chadwick yaitu warna kebiruan
pada daerah vulva dan vagina yang disebabkan hiperemia, serta
adanya keputihan karena sekresi serviks yang meningkat akibat
18
stimulasi estrogen.
c. Ovarium (indung telur)
Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematangan folikel
ditunda. Biasanya hanya satu corpus luteum kehamilan dapat
ditemukan di dalam ovarium wanita hamil dan hanya berfungsi
maksimal sampai 6-7 minggu pertama kehamilan dan selanjutnya
fungsinya menurun sampai akhirnya pada minggu ke-16 kehamilan
fungsinya digantikan oleh plasenta untuk menghasilkan estrogen dan
progesterone.
d. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudara
menjadi semakin lunak. Seletah bulan kedua payudara akan
bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih
terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak.
Areola akan lebih besar dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola
akan membesar dan cenderung menonjol keluar.
e. Sirkulasi Darah Ibu
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran
darah (hemodilusi). Sel darah merah semakin meningkat jumlahnya
untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalalm rahim, tetapi
pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume
darah sehingga terjadi hemodelusi yang disertai anemia fisiologis.
f. Sistem Respirasi
Kapasitas paru secara total menurun 4-5% dengan adanya
elevasi diafragma. Fungsi respirasi juga mengalami peru-bahan.
Respirasi rate 50% mengalami peningkatan, 40% pada tidal volume
dan peningkatan konsumsi oksigen 15–20% diatas kebutuhan
perempuan tidak hamil.
19
g. Sistem Pencernaan
Seiring dengan makin membesarnya uterus, lambung, dan usus
akan tergeser. Perubahan yang nyata terjadi pada penurunan
motilitas otot polos pada traktus digestivus. Mual terjadi akibat
penurunan asam hidrokloroid dan penurunan motilitas, serta
konstipasi akibat penurunan motilitas usus besar. Gusi akan menjadi
lebih hiperemis dan lunak sehingga dengan trauma sedang saja bisa
menyebabkan perdarahan. Epulis selama kehamilan akan muncul.
Hemorroid juga merupakan suatu hal yang sering terjadi akibat
konstipasi dan peningkatan tekanan vena pada bagian bawah karena
pembesaran uterus.
h. Sistem Perkemihan
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala
bayi pada hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering
berkemih. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh. Hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin
lancar sehingga pembentukan urin akan bertambah.
i. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone
lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba,
areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (khloasma
gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan
menghilang.
j. Metabolisme
Menurut (Manuaba, 2010) perubahan metabolisme pada
kehamilan, metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula,
terutama pada trimester ketiga, keseimbangan asam basa mengalami
penurunan dari 155 mEq perliter menjadi 145 mEq per liter
disebabkan hemo-delusi darah dan kebutuhan mineral yang
20
makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, segeralah untuk
buang air besar agar tidak terjadi konstipasi. Sering buang air kecil
merupakan keluhan yang fisiolgis pada ibu hamil, pada awal
kehamilan hal ini terjadi karena adanya pembesaran uterus yang
mendesak kandung kemih berkurang, sedangkan pada trimester III
terjadi karena pembesaran janin yang menyebabkan desakan pada
kandung kemih. tindakan mengurangi asupan cairan untuk
mengurangi keluhan sering buang air kecil sangat tidak dianjurkan
karena akan menyebabka dehidrasi, dianjurkan ibu unutuk minum 8-
12 gelas cairan setiap hari (Walyani, 2015).
f. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan
sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat
sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang
kelahiran. Koitus tidak dibenarkan bila terdapat pendarahan
pervaginam, terdapat riwayat abortus berulang, abortus/partus
prematurus imminens, ketuban pecah, dan serviks telah membuka
(Mandang, 2016).
g. Mobilisasi dan Body Mekanik
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktifitas fisik biasa
selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat melakukan
pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak, dan mengajar. Semua
pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut
dan mempunyai cukup waktu untuk istirahat. Untuk ibu hamil yang
sebelumnya sudah pernah dioperasi baik itu karena sesar atau karena
penyakit lainnya harus benar-benar mengurangi beban kerja yang
berat dan harus rajin melakukan olahraga ringan dan secara teratur
(Mandang, 2016).
h. Exercise atau Senam Hamil
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara
berjalan-jalan di pagi hari, renang, olahraga ringan, dan senam
hamil. Senam hamil dilakukan dimulai pada umur kehamilan setelah
24
j. KIE efektif
Tindakan KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan antenatal
yang meliputi :
1) Kesehatan ibu
2) Perilaku hidup bersih dan sehat
3) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan
4) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta
kesiapan menghadapi komplikasi
5) Gejala penyakit menular dan tidak menular
6) Penawaran untuk melakukan konseling dan tes HIV di daerah
tertentu (risiko tinggi)
7) Inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif
8) KB pasca persalinan
9) Imunisasi
C. Manajemen Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Kebidanan
Manajemen Kebidanan adalah proses pemberian pelayanan
kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan
tujuan mencipkan kesejahteraan ibu dan anak, kepuasan pelanggan dari
kepuasan bidan sebagai provider. Aktifitas management dan pelayanan
melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengaarahan, kordinasi,
dan pengawasan (supervisi dan evaluasi) (Juliana, 2012).
Managemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan dalam
rangakaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus
pada kilen (Juliana, 2012).
30
2. Proses Manajemen
Proses manajemen menurut Helen Varney ada tujuh langkah yang
berurutan yang setiap langkahnya disemprnakan secara periodik. Tujuh
langkah Varney yaitu:(Mufdlilah, 2013)
a. Langkah I (Pengumpulan Data Dasar)
Pengumpulan data dasar dilakukan untuk mengevaluasi
keadaan pasien termasuk didalamnya, riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik, catatan rumah sakit sebelum atau baru, data
laboratorium.
b. Langkah II (Interprestasi Data Dasar)
Identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa dan
kebutuhan klain berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data
yang telah dikumpulkan. sehingga ditemukan masalah atau diagnosa
yang spesifik. Masalah dan diagnosa keduanya digunakan karena
beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi
dibutuhkan penaganan yang dituangkan ke dalam sebuah rencana
asuhan terhadap klien.
c. Langkah III (Antisipasi Masalah atau Diagnosa Potensial)
Setelah didapatkan masalah atau diagnosa, maka masalah
tersebut dirumuskan mencakup masalah potensial yang berkaitan
dengan diagnosa kebidanan adalah merupakan masalah yang
mungkin timbul apabila tidak segera ditanggulangi maka dapat
mempegaruhi keselamatan hidup pasien/klien. Oleh sebab itu
masalah potensial haruslah segera diatasi, dicegah dan diawasi serta
segera dipersiapkan untuk mengatasinya.
d. Langkah IV (Tindakan segera atau Kolaborasi)
Beberapa hal yang mencerminkan kesinambungan dan
kegiatan yang dilakukan dari mulai ANC sampai persalinan. Dalam
langkah tersebut mencakup kegiatan yang dilakukan secara mandiri,
kolaborasi ataupun rujukan. Bisa jadi dalam kegiatan ini dapat
mengumpulkan data baru yang kemudian dievaluasi bila menunjukan
31
a. S= Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari sudut pandang pasien
atau segala bentuk pernyataan atau keluhan dari pasien. Pada pasien
bisu maka dibagian data belakang “S” diberi kode”0” atau “X”.
b. O=Objektif
Data objektif merupakan data yag diperoleh dari hasil pemeriksaan /
observasi bidan atau tenaga kesehatan lain. Yang termasuk dalam data
objektif meliputi pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium,
atapu pemeriksaan diagnostik lainnya.
c. A=Analisa Data
Analisa data merupakan pendokumentasian dari hasil analisa data
subjektif dan data objektif. Analisa yang cepat dan akurat sangat
diperlukan guna pengambilan keputusan / tindakan yang tepat.
d. P=Penatalaksanaan
Penatalaksanaan adalah mencakup rencana yang dibuat berdasarkan
hasil analisa, pelaksanaan asuhan dan evaluasi hasil asuhan. Pada
pelaksanaan ini juga meliputi rencana saat ini dan akan datang.
ibu hamil.
- Pola eliminasi : Untuk mengetahui ada tidaknya
gangguan pada system pencemaan ibu hamil. Pada awal
normal BAB ± 1 x / haridan BAK ± 5 x / hari.
- Riwayat imunisasi : Untuk mengetahui apakah klien
sudah mendapatkan imunisasi TT atau belum. Imunisasi
TT diberikan untuk mencegah tetanus neonatorium dan
diberikan 2 kali dan interval antara TT I dan TT II
selama -minggu.
- Riwayat kontrasepsi : Untuk mengetahui alat kontrasepsi
apa yang pernah klien gunakan.
e) Riwayat penyakit yang pernah diderita
Untuk mengetahui apakah klien pernah menderita penyakit
kronis seperti : jantung, hati, ginjal, paru-paru yang dapat
menyebabkan timbulnya kegawatan kehamilan.
f) Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui apakah ada penyakit keturanan seperti :
diabetes mellitus, hipertensi, jantung, hepatitis, gemeli.
g) Riwayat sosial
Kehamilan ini diharapkan atau tidak Perkawinan :
- Status perkawinan
- Jumlah perkawinan
- Lama perkawinan
- Perkawinan sah atau tidak
Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan untuk
mengetahui apakah ada pantangan di keluarga klien, untuk
ibu biasanya berhubungan dengan makanan, jamu-jamu,
obat-obatan dan kebiasaan ibu hamil di suatu daerah.
b. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum ibu, dengan hyperemesis gravidarum pucatdan
lemah, composmentis, status emosional ibu cemas dan masih
35
fisiologis.
Masalah : Ibu mengeluh akan kehamilannya atau tidak mengeluh.
3. Pelaksanaan
Untuk menentukan tujuan, kriteria dari diagnosa yang ditentukan
kemudian menentukan rencana yang akan dilakukan.
RASIONALISASI : alasan secara mendasar dilakukan asuhan kebidanan
yang diberikan petugas. Hasil : Ibu dapat mengulang penjelasan yang
diberikan.
Intervensi
a. Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien dengan komunikasi
terapeutik
R: Dengan komunikasi dapat terjalin kerjasama dan kepercayaan
pasien terhadap tenaga kesehatan.
Hasil : pasien mengerti apa yang di dihrapkan dan disampaikan
petugas kesehatan
b. Beri penjelasan tentang keadaan kehamilannya
R: Penjelasan informasi tentang keadaan kehamilannya. Hasil :
pasien mengerti atas informasi yang diberikn terhadap dirinya
c. Jelaskan pada pasien tentang bahaya kehamilan TM III
R: Menambah pengetahuan dan untuk mengantisipasi Ibu kapan
harus segera ke RS.
Hasil : pasien memahami dan tahu tanda bahaya pda TM III
d. Beri penjelasan tentang mengkonsumsi menu seimbang dan
manfaatnya
R: Konsumsi menu seimbanga dapat meningkatkan daya tahan tubuh
dan membantu perkembangan janin.
Hasil : Pasien dapat melaksanakan dan mengkonsumsi jenis menu
yang sudah disampaikan oleh bidan
e. Anjurkan untuk istirahat yang cukup
R: Istirahat yang cukup bisa membuat sirkulasi darah menjadi lancar
dan membuat relaksasi.
38
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Identitas Ibu Identitas Suami
Nama : Ny.R Tn. Y
NIK : - -
Umur : 21 tahun 21 tahun
Gol.Darah : - -
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Wiraswasta
Agama : Islam Islam
Alamat : Lumbung Lumbung
No. Tlp : - -
Jenis dan No BPJS Kesehatan
Jaminan
B. Keluhan utama
Ibu ingin kontrol kehamilan, tidak ada keluhan apapun.
39
40
C. Riwayat Kehamilan
1. Hamil ke /G..P..A.. : Hamil pertama G1P1A0
2. Jumlah anak hidup : -
3. Usia anak terakhir :-
4. Kehamilan ini direncanakan : Ya
5. Kehamilan ini diinginkan : Ya
6. Mengikuti kelas ibu : Ya
7. Memanfaatkan kelas ibu : tidak
8. Tgl Haid Terkahir :
9. Perkiraan persalinan :
10. Riwayat penyakit ibu /keluarga : ibu mengatakan tidak ada riwayat
penyakit jantung, diabetes mellitus, asma, dan hipertensi. Tidak ada
riwayat penyakit menular: tuberculosis, malaria, hipertensi, dan penyakit
menular seksual. Di dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit jantung,
hipertensi, diabetes militus, asma, dan penyakit keturunan lainnya.
D. Deteksi Dini Resiko Tinggi dan Tanda Bahaya Kehamilan
1. Resiko Tinggi pada Ibu Hamil
a. Umur ibu kurang dari 20 thn : tidak
b. Umur ibu lebih dari 35 thn : tidak
c. Kehamilan ke 4 atau lebih : tidak
d. Usia anak terakhir kurang dari 2 thn : tidak
e. Ibu pendek (TB < 145 cm) : tidak
f. Ibu tampak kurus / LILA < 23,5 cm dan BB < 45 kg : tidak
g. Terlalu lambat hamil pertama (≥ 4 tahun) : tidak
h. Riwayat persalinan dengan ekstraksi vakum (EV) : tidak
i. Riwayat persalinan dengan manual plasenta : tidak
j. Riwayat IUFD : tidak
k. Riwayat persalinan caesar : tidak
l. Riwayat keguguran berulan (lebih dari 1 kali) : tidak
m. Riwayat melahirkan bayi besar (lebih dari 4 kg) : tidak
n. Riwayat melahirkan anak kembar : tidak
41
2. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
N : 78 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36,8°C
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut
Warna : Hitam
Kebersihan : rambut bersih
Mudah rontok/tidak : tidak rontok
2) Telinga
Kebersihan : bersih
Gangguan pendengaran : tidak ada gangguan pendengaran
3) Mata
Konjungtiva : merah muda
Sklera : an ikterik
Kebersihan : bersih
Kelainan : tidak ada kelainan
Gangguan penglihatan : tidak ada gangguan penglihatan
45
4) Hidung
Kebersihan : bersih
Polip : tidak ada
5) Mulut
Warna bibir : merah
Integritas jaringan : tidak ada
Kebersihan lidah : kebersihan terawat/ bersih
Gangguan pada mulut : tidak ada gangguan
b. Leher
Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
c. Dada
Simetris/tidak : simetris
Besar payudara simeteris/tidak : simetris
Nyeri : tidak ada nyeri pada payudara
Hiperpigmentasi : tidak ada
Kolostrum : belum ada
Keadaan puting : menonjol
Kebersihan puting : bersih
d. Perut
Inspeksi
Bentuk : tampak pembesaran perut seseuai dengan usia kehamilan
Bekas luka operasi : tidak ada
Striae : tidak ada
Linea : tidak ada
Hasil palpasi
Leopold I : teraba balotement (+). 1 jari diatas simpisis
Leopold II : tidak dilakukan pemeriksaan
Leopold III : tidak dilakukan pemeriksaan
Leopold IV : tidak dilakukan pemeriksaan
TBJ : tidak dilakukan
DJJ : belum ada
46
e. Ekstremitas
1) Atas
Kelainan : tidak ada
Kebersihan : bersih, agak pucat pada kuku jari
2) Bawah
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
Perkusi reflek patella : ada (+/+)
f. Genital
Kebersihan : bersih
Pengeluargan pervaginam : tidak ada
Tanda infeksi vagina : tidak ada
g. Anus
Hemmoroid :tidak ada
Kebersihan : bersih
4. Pemeriksaan Penunjang
HB : 12,6 gr%
USG : hamil 10-11 minggu
PP test : Positif
III. ANALISA DATA
A. Diagnosa Kebidanan : G1P0A0 hamil 10-11 minggu dengan fisiologis
Data Dasar
DS : pasien tidak mengeluh apa-apa. Ini merupakan kehamilan pertama
dan tidak pernah mengalami keguguran.
DO : K/U baik, kesadaran composmentis, BB : 58 kg, TB : 151 cm,
LILA : 25 cm, TD 120/80 mmHg, N : 78 x/menit, P : 24 x/menit, S :
36,5°C. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan palpasi
teraba balotement. Pemeriksaan penunjang berupa USG terlihat kantong
kehamilan, PP test positif.
47
B. Masalah
Masalah pada Ny.R adalah merasa mual sedikit.
C. Kebutuhan
Kebutuhan yang diperlukan Ny.R adalah beri penyuluhan tentang mual
merupakan hal yang wajar ketika memasuki kehamilan trimester
pertama.
IV. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga.
Rasionalisasi: Dengan pendekatan terapeutik akan tercipta hubungan
saling percaya dan terjalin kerjasama yang baik antara nakes dan klien.
Hasil : Ibu merasa nyaman dan lebih percaya diri
2. Menjelaskan kondisi ibu dan janin saat ini dalam keadaan baik
Rasionalisasi: Agar ibu tidak khawatir akan kehamilannya memasuki
usia kehamilan trimester pertama dan mendapatkan dukungan mental
dari suami
Hasil: Ibu mengerti kondisinya dan janin saat ini dalam keadaan baik
3. Melakukan pemeriksaan TTV ibu pada setiap kunjungan ANC.
Rasionalisasi: Dengan melakukan pemeriksaan TTV dapat mengetahui
perkembangan kesehatan ibu dan janin dan apabila ditemukan masalah/
keabnormalan dapat dilakukan tindakan sedini mungkin.
Hasil : kondisi ibu dan janin dalam keadaan normal
4. Menganjurkan kepada ibu untuk ikut kelas ibu hamil.
Rasionalisasi: Dengan mengikuti kelas ibu hamil diharapkan mengikuti
program salah satunya senam ibu hamil
Hasil : ibu bersedia akan ikut kels ibu hamil.
5. Menganjurkan ibu untuk lebih sering duduk tegak dan mengurangi
mengangkat beban yang berat.
Rasionalisasi: Dengan memeberikan konseling lebih sering duduk tegak
akan dapat mengurangi rasa nyeri pada pinggang Ibu. Hasil: ibu mengerti
tentang keadaanya saat ini
48
49
50
A. Simpulan
Dari uraian yang telah penulis sampaikan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pemberian asuhan kebidanan bagi seorang wanita hamil pada
trimesterpertama perlu suatu kajian yang mendalam agar dapat mendapatkan
informasi dari pasien tersebut secara global. Ketika kita akan memberikan
intervensi terhadap pasien tersebut dengan memperhatikan pada
IPOLEKSOSBUD (pengetahuann, ekonomi politik sosial, budaya dan
pertahanannya) dari pasien. Setelah melaksanakan pengkajian dan
pengumpulan semua data ibu baik data subjektif maupun data objektif yang
berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien, dilanjutkan dengan
mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan
interprestasi yang benar atas data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa
pada Ny. R umur 21 tahun G1P0A0 kehamilan 10-11 minggu fisiologis
trimester I jalan lahir normal.
Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai dasar untuk
mengambil keputusan berdasarkan masalah yang ditemukan dan semua
asuhan yang diberikan dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan
demikian sangat diperlukan sekali seorang bidan yang profesional dimana
mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan tepat, efisien sehingga
semua masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik
dan benar. Ketika kita akan memberikan intervensi terhadap pasien tersebut
dengan memperhatikan pada IPOLEKSOSBUD (pengetahuann, ekonomi
politik sosial, budaya dan pertahanannya) dari pasien untuk dapat secara
komprehensip memberikan asuhan kebidanan dan memperhatikan juga
evidence based praktek kebidannya yang sesuai dengan lingkungan,
masyarakat dan budaya.
51
52
B. Saran
1. Klien
a. Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang
telah diberikan oleh bidan
b. Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat
keluhan serta kelainan yang dirasakan sedini mungkin, untuk
mendapatkan pelayanan pengobatan.
c. Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang
dirasakanya sehingga petugas kesehatan (bidan) dapat merencanakan
asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut, sehingga dapat
mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber
terbaru agar mempermudah mahasiswa dalam meningkatkan
pengetahuan, wawasan dan teknologi terkini.
3. Mahasiswa
a. Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat
menerapkan pada ibu, asuhan yang diberikan secara holistik dan
komprehensip sertasesuai dengan standar profesi kebidanan.
b. Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai
dengan daftar tilik yang ada dan anmanesa dilakukan dengan
pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam
menyampaikan keluhan yang dirasakan
DAFTAR PUSTAKA
Hernawati, E. and Kamila, L. (2017) Buku Ajar Bidan Kegawatdaruratan
Meternal dan Neonatal. Jakata: CV. Trans Info Media.
Kemenkes RI. (2021). Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) Revisi. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
53
54
ARTIKEL JURNAL
A. ANALISA PICO
P (Population) : Teknik pengambilan sampel secara purposive
sampling dengan jumlah sampel 5 bidan dan 1
petugas laboratorium
I (Intervention) : Dilakukan wawancara secara menyeluruh
C (Comparation) : Tidak ada
O (Outcome) : Hasil evaluasi context menunjukan masih
ditemukannya kebutuhan yang belum terpenuhi dari
sasaran. Evaluasi input menunjukan masih ditemui
kendala pendistribusian/pembagian tugas SDM, serta
belum adanya sosialisasi dan SOP yang spesifik
mengenai standar pelayanan ANC 10T. Evaluasi
process memperlihatkan pelaksanaan kesepuluh
komponen standar ANC 10T belum dijalankan secara
optimal sesuai dengan prosedur/tatalaksana yang
sudah ada, dan masih ditemui beberapa kendala.
Evaluasi product menunjukan adanya pencapaian
dari tujuan standar pelayanan ANC 10T namun
hasilnya belum optimal yaitu mulai dari penerapan
tindakan kesepuluh komponen 10T oleh bidan,
capaian K1 dan K4, komplikasi ibu hamil serta tidak
ditemuinya kematian ibu dan bayi. implementasi
standar pelayanan ANC 10T memperlihatkan
beberapa pencapaian sebagaimana dari tujuan
pelaksananannya, namun untuk hasilnya belum
optimal. Hal ini dikarenakan masih ditemui beberapa
56
B. PERTANYAAN KLINIK
Bagaimana Evaluasi Penerapan Standar Layanan 10 T Antenatal Care
(ANC)?
Sumber Jurnal:
Kurniasih, N.D et al., (2020). Evaluasi Penerapan Standar Layanan 10 T
Antenatal Care (ANC). Jurnal Riset Kesehatan. 12(2). 429-444.