Disusun oleh:
Nama : Tina Zurni
NIM : 220911018
Kelas : Profesi Kebidanan
LAPORAN KASUS
Disusun oleh:
Nama : ………………..
NIM : ………………..
Kelas : ………………..
Disetujui:
Pembimbing
Akademik Tanggal:
Pembimbing
Lapangan Tanggal: ___________
___________
(……………………….
(………………………. ) NIK.
) NIK. …………………..
…………………..
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karuniaNya Penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Fisiologis
Kehamilan Trimester I” tepat waktu. Selain itu makalah ini juga bertujuan supaya
pembaca dapat mengetahui dan memahami secara jelas mengenai asuhan
kebidanan pada ibu hamil fisiologis trimester pertma .Trimakasih penulis ucapkan
kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan kasus ini,
diantaranya :
1. Pembimbing Lapangan Ibu ……………………..
2. Pembimbing institusi Ibu ……………………….
3. Teman-teman yang membantu dan mendukung makalah ini. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan
dengan baik tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak.
TTD
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
zKebidanan Kehamilan Normal pada pada hamil fisiologis trimester I B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang laporan kasus ini maka dirumuskan masalah
bagaimanakah sikap dan tindakan bidan tentang Asuhan Kebidanan pada ibu
hamil fisiologis trimester I?
C. Tujuan
C.1 Tujuan umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis
trimester I secara komprehensip
C.2 Tujuan Khusus
1) Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada hamil fisiologis
trimester I
2) Melakukan interpretasi data pada hamil fisiologis trimester I 3)
Menentukan diagnosa potensial pada hamil fisiologis trimester I 4)
Menentukan tindakan segera pada hamil fisiologis trimester I 5)
Membuat perencanaan pada hamil fisiologis trimester I
6) Melakukan penatalaksanaan pada hamil fisiologis trimester I
7) Melakukan evaluasi tindakan pada hamil fisiologis trimester1 D.
Manfaat
a. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam
memberikan asuhan pada ibu hamil normal Trimester I.
b. Bagi Institusi
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber referensi
khususnya tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil normal Trimester I c.
Bagi institusi kesehatan
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi banding dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal Timester I d. Bagi
Profesi Bidan
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dalam
asuhan komprehensif pada ibu hamil normal Trimester I
BAB II
TINJAUAN TEORI
1
Denyut jantung janin, dengan stetoskop pada usia kehamilan 17-
19 minggu, dengan Doppler pada usia kehamilan 10 minggu,
dengan ekokardiografi dapat mendeteksi sejak 48 hari setelah
HPHT terakhir.
2. Persepsi gerakan janin
Gerakan janin terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia kehamilan
sekitar 20 minggu.
3. Deteksi kehamilan secara ultrasonografi
Setelah 6 minggu, denyut jantung sudah terdeteksi. Kantung
gestasi mulai dapat dilihat sejak usia kehamilan 4-5 minggu
sejak menstruasi terakhir. Dan pada minggu ke-8, usia gestasi
dapat diperkirakan secara cukup akurat.
2. Tanda tak pasti kehamilan
a. Terhentinya menstruasi
Baru setelah 10 hari atau lebih dari awitan menstruasi,
berhentinya menstruasi dapat menjadi indikator kehamilan yang
handal.
b. Perubahan payudara
Perubahan anatomis pada payudara ini menjadi indikator
kehamilan terutama bagi primipara.
c. Perubahan pada mukosa vagina
Tanda Chadwick yaitu mukosa vagina tampak gelap kebiruan
atau merah keunguan dan mengalami kongesti.
d. Perubahan pada mukus serviks
Karena pengaruh hormon progesteron, sel-sel leher rahim
mengeluarkan lendir yang tebal dan makin pekat selama
kehamilan. Lendir yang tebal membentuk sumbatan leher rahim
disebut operculum yang memberikan perlindungan terhadap
meningkatnya infeksi.
e. Meningkatnya pigmentasi kulit dan munculnya striae pada
2
abdomen.Striae pada wanita yang baru pertama kali hamil
berwarna keunguan, disebut striae livide. Striae pada wanita yang
sudah pernah hamil berwarna putih disebut striae albikan. Garis
pertengahan perut jadi jelas berpigmen, berwarna hitam
kecoklatan disebut linea nigra.
3. Tanda Kemungkinan kehamilan
a. Pembesaran abdomen
Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus biasanya teraba di
dinding abdomen tepat diatas simfisis; kemudian uterus
membesar secara bertahap sampai akhir kehamilan.
b. Perubahan ukuran, bentuk dan konsistensi uterus
1) Tanda Hegar : isthmus/segmen bawah uterus menjadi lebih
lembut pada perabaan. Karena pembesaran uterus, isthmus
makin melunak, meregang dan makin tertarik ke atas
menjadi segmen bawah rahim (SBR).
2) Tanda Piskacek : pertumbuhan rahim yang lebih cepat di
daerah implantasi, sehingga bentuk rahim tidak sama.
c. Perubahan pada serviks
Pada minggu ke-6 sampai ke-8, serviks biasanya sudah cukup
lunak seperti bibir.
d. Ballottement
Sekitar pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil dari
volume cairan amnion.
e. Kontur fisik janin
Pada paruh kedua kehamilan, kontur tubuh janin dapat dipalpasi
melalui dinding abdomen ibu.
f. Deteksi Gonadotropin Korionik (kadar HCG)
Produksinya dimulai sejak hari implantasi (hari ke-8 hingga ke 9
setelah ovulasi, sudah dapat dideteksi pada urin dan plasma ibu)
kemudian meningkat mencapai puncaknya pada sekitar hari
ke-60 sampai 70.
3
C. Tahapan
Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam
Kandungan Usia Minggu ke-1 :
Minggu ini merupakan proses pembentukan antara sperma dan telur
yang memberikan informasi bahwa telah ada calon bayi dalam rahim.
Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi
unik berupa 46 jenis kromosom manusia. ini adalah minggu
permulaan, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Proses
pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi
kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin
sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa
23 jenis kromosom manusia. Sel – sel telur yang berada didalam
rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari Sel
ini akan bertemu dengan sel – sel sperma dan memulai proses
pembuahan
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah
dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.Sel-sel
mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga
pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu
blastocyst terpaut pada endometrium
5
HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya
positif.
6
pernafasan janin mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan
berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak
8
Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam
Kandungan usia Minggu ke-11 : Panjang tubuhnya mencapai sekitar
6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh.
Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki
dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan
menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini
sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang,
bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan
sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
D. Perubahan Fisik
1. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil , yaitu
a. Uterus
Rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, berat uterus
meningkat, pada bulan-bulan pertama kehamilan seperti buah alpukat.
Pada minggu pertama; islhmus rahim mengadakan hipertrofi dan
bertambah panjang sehingga jika di rahim terasa lebih lunak (tanda Hegar).
Serviks uteri bertambah vaskularisasi (tanda Goodell); karena pertambahan
dan pelebaran pembuluh darah warnanya menjadi liquid (tanda Chadwick).
b. Ovari
Ovulasi terhenti terdapat corpus luterium graviditas sampai terbentuk
plasenta
c.Vagina dan vulva
Akibat hipervaskulasasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah / kebiruan
(tanda Chadwick).
d. Dinding Perut : Pembesaran perut menimbulkan peregangan dan
menyebabkan robekan serabut elastik dibawah kulit, sehingga
timbul striae gravidarum.
e. Volume darah: Meningkat hingga 25 % pada akhir trimester 1
10
f. System pernafasan. Kadang-kadang mengeluh sesak nafas, yang lebih
menonjol pernapasan dada.
g. Saluran pencernaan. Saliva naik dan pada trimester I mengeluh
mual muntah, terkadang terjadi konstipasi.
h. Tulang dan gigi. Persendian panggul akan terasa lebih longgar,
dan sedikit pelebaran pada ruang persendian.
i. Kulit terjadi hiperpigmentasi, Muka terdapat cloasma gravida,
Payudara pada areola mamae terjadi penebalan warna, Perut
nampak linea nigra dan striae
j. Kelenjar endokrin
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar adrenal : tidak begitu berpengaruh
Metabolisme : Berat badan naik 6,5 – 16,5 Kg, metabolisme mineral seperti
kalsium (1,5 gram / hari), Fosfor (2 gram / hari), Zat besi (30 – 50 mg / hari),
Air (7-8 gelas / hari).cara menghitug IMT : 1)Progesteron :
Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus luteum
dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon
ini meningkat selama hamil dan menjelang persalinan mengalami
penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250 mg/hari.
Aktivitas progesterone diperkirakan :
(1) Menurunkan tonus otot polos:
i. Motilitas lambung terhambat sehingga terjad
ii. Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan lambat,
menyebabkan reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu hamil
mengalami konstipasi.
iii. Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas menurun. iv.
Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan terjadi statis
urine.
( 2) Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic menurun
11
sehingga terjadi dilatasi vena.
( 3) Meningkatkan suhu tubuh
(4) Meningkatkan cadangan lemak
(5) Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar
menurun.
(6) Memicu perkembangan payudara
2) Estrogen
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium. Selanjutnya
estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus
kali lipat, out put estrogen maksimum 30 – 40 mg/hari.Kadar terus meningkat
menjelang aterm. Aktivitas estrogen adalah : Memicu pertumbuhan dan
pengendalian fungsi uterus Bersama dengan progesterone memicu
pertumbuhan payudara Merubah konsitusi kimiawi jaringan ikat sehingga lebih
lentur dan menyebabkan servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas
persendian meningkat. Retensi air Menurunkan sekresi natrium.
3).Kortisol.
Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal maternal dan pada
kehamilan lanjut sumber utamanya adalah plasenta. Produksi harian 25mg/hari.
Sebagian besar diantaranya berikatan dengan protein sehingga tidak bersifat
aktif.Kortisol secara simultan merangsang peningkatanproduksi insulin dan
meningkatkan resistensi perifer ibu pada insulin, misalnya jaringan tidak bisa
menggunakan insulin, hal ini mengakibatkan tubuh ibu hamil membutuhkan
lebih banyak insulin. Sel- sel beta normal pulau Langerhans pada pankreas
dapat memenuhi kebutuhan insulin pada ibu hamil yang secara terus menerus
tetap meningkat sampai aterm. Ada sebagian ibu hamil mengalami peningkatan
gula darah hal ini dapat disebabkan karena resistensi perifer ibu hamil pada
insulin.
4) Human Chorionic gonadotropin (HCG).
Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan. Pada hamil muda hormon
ini diproduksi oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan oleh plasenta. HCG
dapat untuk mendeteksi kehamilan dengandarah ibu hamil pada 11 hari setelah
12
pembuahan dan mendeteksi pada urine ibu hamil pada 12–14 hari setelah
kehamilan. Kandungan HCGpada ibu hamil mengalami puncaknya pada 8-11
minggu umur kehamilan. Kadar HCG tidak boleh dipakai untuk memastikan
adanya kehamilan karena kadarnya bervariasi, sehingga dengan adanya kadar
HCG yang meningkat bukan merupakan tanda pasti hamil tetapi merupakan
tanda kemungkinan hamil. Kadar HCG kurang dari 5mlU/mldinyatakan tidak
hamil dan kadar HCG lebih 25 mlU/ml dinyatakan kemungkinan hamil.
5).Human Placental Lactogen.
Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat seiring
dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan.Hormon ini mempunyai efek
laktogenik dan antagonis insulin.HPL juga bersifat diabetogenik sehingga
menyebabkan kebutuhan insulin padawanita hamil meningkat.
6).Relaxin.
Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama kehamilan, kadar
tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran fisiologis belum jelas, diduga
berperan penting dalam maturasi servik.
7).Hormon Hipofisis.
Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan, namun
kadar prolaktin meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan kholostrum.
Pada saat persalinan setelah plasenta lahir maka kadar prolaktin menurun,
penurunan ini berlangsung terus sampai pada saat ibu menyusui. Pada saat ibu
menyusui prolaktin dapat dihasilkan dengan rangsangan pada puting pada saat
bayi mengisap puting susu ibu untuk memproduksi ASI.
k). Payudara. Bertambah besar, tegang dan berat, jika diperas akan keluar
kolustrum, pada trimester ke II dan Ke III.
L.Traktus Degistivus
Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada
traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di
lambung sehingga akan menimbulkan gejala seperti pyrosis (heartburn)
yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus bawah sebagai
akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus sfingter esofagus
13
bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan
penurunan motilitas usus besar. Gusi akan lebih hiperemis dan lunak
sehingga trauma sedang saja bisa menyebabkan perdarahan. Epulis selama
kehamilan akan muncul, tetapi setelah persalinan akan berkurang secara
spontan (Prawirohardjo, 2011).
k.Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih.
(Prawirohardjo, 2011).
n.Perubahan pada Kekebalan.
Pada ibu hamil terjadi perubahan pH pada vagina, sekresi vagina berubah dari
asam menjadi lebih bersifat basa sehingga pada ibu hamil lebih rentan
terhadap infeksi pada vagina. Mulai kehamilan 8 minggu sudah kelihatan
gejala terjadinya kekebalan dengan adanya limfosit–limfosit. Semakin
bertambahnya umur kehamilan maka jumlah limfosit semakin meningkat.
E.Perubahan psikologis
Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian) a. Ibu merasa
tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya (Sulistyawati, 2009)
Kebutuhan Psikologis
1)Dukungan Keluarga
14
Dukungan dari keluarga sangat penting artinya dalam membantu ibu menjalani
kehamilan yang sehat.
2) Dukungan yang diberikan sebaiknya bersifat psikoterapi karena dapat
mengurangi rasa takut, rasa cemas, rasa sakit dan ketidakseimbangan emosi
yang biasa terjadi pada seorang ibu hamil.
3) Dukungan suami dapat berupa dukungan fisik, dukungan ekonomi dan
dukungan psikologis.
4) Dukungan anggota keluarga dapat berupa dukungan moril, memberi dukungan
sebagai calon donor darah jika diperlukan dan dukungan danan bila dibutuhkan.
5) Support tenaga kesehatan dukungan berupa informasi, dukungan psikologis
dan pemberian perawatan antenatal.
G.KETIDAKNYAMANAN PADA TRIMESTER I SERTA
PENATALAKSANAAN
15
Relaksasi otot-otot halus
Perubahan metabolisme karbohidrat yang berlebih. Cara
meringankan:
1) Minum hangat dan gula saat bangun tidur sebelum berjalan
2) Makanan porsi kecil sering, yang bergizi.
3) Hindari makanan yang berlemak.
4) Hindari bau atau faktor penyebab.
5) Duduk tegak setiap kali selesai makan.
6) Makan makanan kering dengan minum diantara waktu maka
7) Minum minuman berkarbonat
8) Bangun secara berlahan dan hindari melakukan gerakan tiba-tiba
9) Hindari menggosok gigi segera setelah makan
10) Istirahat sesuai kebutuhan dengan posisi kaki ditinggikan saat
berbaring. 11) Hindari tempat tertutup dan cari tempat dengan udara sejuk.
c. Hipersalivasi
Penyebab : Hormone kehamilan yang menyebabkan peningkatan pengeluaran
saliva.
Cara meringankan :
1) Gunakan pembersih mulut jika diperlukan.
2) Kunyahlah permen karen dan hisap permen yang keras.
3) Hindari kebiasaan meludah.
d. Sering berkemih/Nocturia
Penyebab :Tekanan kandung kemih karena pembesaran uterus.
Cara meringankan:
1) Berkemihlah segera setiap ada keinginan untuk berkemih.
2) Tingkatkan asupan cairan siang hari dan kurangi asupan cairan malam hari,
hindari cafein
3) Tingkatkan kebersihan genetalia.
e. Nyeri ulu hati
Penyebab : Tekanan ulu hati karena pembesaran uterus.
Cara meringankan:
16
1.Tekuk lutut kearah abdomen
2. Mandi dengan air hangat
3. Gunakan bantalan hangat pada area yang nyeri.
4. Topang uterus dengan bantal saat berbaring miring.
f. Keringat bertambah
Penyebab : Penurunan metabolism tubuh.
Cara meringankan:
1. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar.
2. Banyak minum dan bukalah jendela.
3. Hindari tempat tertutup dengan suhu tinggi.
4. Mandi dan berendam air hangat
5. Carilah tempat yang sejuk saat istirahat.
g. Sakit kepala
Biasanya timbul pada hamil muda dan sukar menentukan sebabnya. Pada
pertengahan kehamilan akan berkurang dengan sendirinya.
17
5) Sering ganti celana dalam setiap kali basah.
i. Konstipasi
Peningkatan kadar hormon dapat menyebabkan sistem pencernaan melambat,
sehingga menimbulkan konstipasi.
Cara meringankan:
Dengan banyak minum dan olahraga secara teratur serta makan makanan
yang berserat banyak makan akan membantu mencegah konstipasi.
j. Anemia
18
tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks
massa tubuh (IMT) adalah hubungan antara tinggi badan dan berat badan.
Ada rumus tersendiri untuk menghitung IMT anda yakni :
IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm))2
Tabel 2.4 Klasifikasi Nilai IMT
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Rendah < 19,8 12,5 – 18
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16
Tinggi 26 – 29 7 – 11,5
Obesitas > 29 ≥ 7
Gemeli - 16 – 20,5
Sumber : (Prawirohadjo, 2013)
Prinsip dasar yang perlu diingat: berat badan naik perlahan dan bertahap,
bukan mendadak dan drastis. Pada trimester II dan III perempuan dengan
gizi baik dianjurkan menambha berat badan 0,4 kg. Perempuan dengan
gizi kurang 0,5 kg gizi baik 0,3 kg. Indeks masa tubuh adalah suatu
metode untuk mengetahui penambahan optimal, yaitu:
a) 20 minggu pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5 kg
b) 20 minggu berikutnya terjadi penambahan sekitar 9 kg
c) Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg. (Sari, Ulfa, &
Daulay, 2015)
Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor
resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan
rongga panggul.
2) Ukur Tekanan Darah (T2)
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung. Pemeriksaan
tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau
rendah. Tekanan darah yang normal 110/80 - 120/80 mmHg.
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di
19
bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT)
dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama
dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT. Menentukan
tanggal perkiraan partus, dengan rumus Naegele, yaitu hari + 7, bulan – 3,
tahun + 1. Jika seorang wanita memiliki siklus haid 35 hari, menurut
rumus Neagle HPHT akan ditambah 14 hari bukan 7 hari dan wanita
dengan siklus haidnya 21 hari, HPHT tidak perlu ditambah
(Sarwono,2008). Jika HPHT lupa, menggunakan patokan gerakan janin
primigravida dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu, multigravida pada
kehamilan 16 minggu. Dapat pula sebagai pegangan dipakai perasaan
nausea yang biasanya hilang pada kehamilan 12-14 minggu.
a.Cara menentukan umur kehamilan :
Dihitung dari tanggal haid terakhir. Ditambahkan 4,5 bulan dari
waktu ibu merasa janin hidup “feeling life” (quickening).Menurut
Spieggelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis,
maka diperoleh tabel sebagai berikut :
20
34 minggu 31 cm diatas simfisis
(Wiknjosatro, 2007).
Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan
usia kehamilan (dengan cara Leopold) :
Mengukur Tinggi Fundus Uteri dengan Cara Leopold
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
21
Tinggi Fundus Uteri Sesuai Umur Kehamilan
UK TFU Keterangan
22
TT 1 dengan TT 2 minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001 ; Depkes RI,
2000) . (Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)
23
hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein
urin ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia. 8) Pemeriksaan VDRL
(Veneral Disease Research Lab) (T8) Pemeriksaan Veneral Desease Research
Laboratory (VDRL) adalah untuk mengetahui adanya treponema pallidum/
penyakit menular seksual, antara lain syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yang
pertama kali datang diambil spesimen darah vena ± 2 cc. Apabila hasil tes
dinyatakan postif, ibu hamil dilakukan pengobatan/rujukan. Akibat fatal yang
terjadi adalah kematian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut
dapat menyebabkan premature, cacat bawaan.
9) Pemeriksaan urine reduksi (T9)
Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Melitus
Gestasioal. Diabetes Melitus Gestasioal pada ibu dapat mengakibatkan adanya
penyakit berupa pre-eklampsia, polihidramnion, bayi besar.
10) Perawatan Payudara (T10)
Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil, dilakukan 2 kali
sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
11) Senam Hamil ( T11 )
Senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam mempersiapkan
persalinan. Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat dan
mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot dasar
panggul, memperoleh relaksasi tubuh dengan latihan-latihan kontraksi dan
relaksasi.
12) Pemberian Obat Malaria (T12)
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu
hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil
apusan darah yang positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu
hamil yakni kehamilan muda dapt terjadi abortus, partus prematurus juga
anemia.
24
13) Pemberian Kapsul Minyak Yodium (T13)
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis
yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh kembang manusia.
14) Temu wicara / Konseling ( T14 ).(Pantiawati & Suryono, 2010).
Pelayanan Standar Asuhan 17 T
Tabel 2.6 Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu
Pemeriksaan Trimester II
Trimester I Trimester III Keterangan
No Jenis
1 Keadaan Umum √ √ √ Rutin 2 Suhu Badan √ √ √ Rutin 3 Tekanan
Darah √ √ √ Rutin 4 Berat Badan √ √ Rutin 5 LILA √ Rutin 6 TFU √ √
Rutin 7 Presentasi Janin √ √ Rutin 8 DJJ √ √ Rutin 9 Pemeriksaan HB √ √
Rutin 10 Golongan Darah √ Rutin 11 Protein Urin · · · Rutin 12 Gula
26
e.Kunjungan ANC secara rutin.
asuhan ini lebih mengarah ke frekuensi dan jumlah dari pada terhadap unsur
yang mengarah kepada tujuan yang esensial.
II. Tinjauan Teori Asuhan Kehamilan
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan tertulis.
Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses pemikiran
penatalaksaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumenkan asuhan pasien
dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan. Model SOAP sering
digunakan dalam catatan perkembangan pasien. Seorang bidan hendaknya
menggunakan SOAP setiap kali dia bertemu dengan pasiennya. Selama
antepartum, seorang bidan bisa menulis satu catatan SOAP untuk setiap
kunjungan, sementara dalam masa intrapartum, seorang bidan boleh menulis
lebih dari satu catatan untuk satu pasien dalam satu hari. Bentuk
penerapannya adalah sebagai berikut (Mufdlilah, 2009).
Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses
pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumenkan
asuhan pasien dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan. Bentuk
SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian awal pasien, dengan cara
penulisannya adalah sebagai berikut:
S (subjektif) : Data subektif :Berisi data dari pasien melalui anamnesis
(wawancara) yang merupakan ungkapan langsung O (objektif) : Data
objektif
Data yang dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik A
(assesment) : Analisis dan interpretasi
Berdasarkan data yang terkumpul kemudian dibuat
kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi diagnosis atau
masalah potensial, serta perlu tidaknya dilakukan tindakan
segera.
27
P (plan) : Perencanaan
Merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan
termasuk asuhan mandiri, kolaborasi, diagnosis atau
labolatorium, serta konseling untuk tindak lanjut.
a. Pentingnya melakukan pendokumentasikan SOAP
1) Menciptakan catatan permanen tentang asuhan kebidanan yang
diberikan kepada pasien.
2) Kemungkinan berbagai informasi diantara para pemberi asuhan
3) Memfasilitasi pemberian asuhan yang berkesinambungan
4) Memungkinkan pengevaluasian dari asuhan yang diberikan
5) Memberikan data untuk catatan nasional, riset, dan statistic
mortalitas dan Morbiditas
6)Meningkatakan pemberi asuhan yang lebih aman, bermutu tinggi
pada klien
b. Alasan SOAP digunakan sebagai pendokumentasian
1) Pembuatan grafik metode SOAP merupakan progesi informasi yang
systematis yang mengorganisir penemuan dan konklusi bidan menjadi
suatu rencana asuhan.
2) Metode ini merupakan penyulingan inti sari dari proses penatalaksanaan
kebidanan untuk tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan. 3) SOAP
merupakan urutan-urutan yang dapat membantu bidan dalam mengorganisir
pikiran bidan dan memberikan asuhan yang menyeluruh. B Konsep Asuhan
Kebidanan
PENGKAJIAN
Tanggal : ................. Waktu : .................. Tempat : .................. Pada langkah
pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengkajian data wanita hamil
terdiri atas anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. ( Hani,
Ummi, dkk, 2010 : 86 )
1 Pengumpulan Data
A. Identitas
28
Nama : Untuk membedakan antara klien yang satu dengan yang lainnya
Umur : Untuk mengetahui masa reproduksi klien beresiko tinggi atau tidak
Suku/bangsa : Untuk mengetahui apakah ibu WNI atau WNA dan untuk
mengetahui adat istiadat yang berlaku.
Agama : Untuk menentukan bagaimana kita memberikan dukungan pada ibu
sesuai dengan kepercayaannya.
Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien tentang
kesehatan
Pekerjaan : Untuk mengetahui status sosial ekonomi. pengaruh terhadap
hyperemesis gravidarum dapat dilihat dari pekerjaan ibu, berat atau tidak.
Alamat : Untuk mengetahui dimana ibu tinggal dan untuk memudahkan
menghubungi keluarga ibu.
B. Anamnesa
Tanggal dan jam : Untuk memudahkan pengetahuan waktu dan kapan
dilakukan pemeriksaan.
1.Alasan kunjungan : Apakah klien datang untuk kunjungan pertama atau
kunjungan ulang
2.Keluhan yang dirasakan : Untuk mengetahui apakah klien mempunyai resiko
tinggi yang dapat mempengaruhi kehamilan pada kasus hyperemesis
gravidarum keluhan yang dirasakan mual dan muntah sampai tidak ada
makanan yang masuk.
3. Riwayat kehamilan sekarang
- Riwayat menstruasi : Memberikan penilaian tentang faal alat kandungan,
teratur tidaknya haid serta siklusnya. HPHT digunakan untuk mengetahui
usia kehamilan dan perhitungan taksiran tanggal persalinan. - Tanda-tanda
kehamilan : Pada trmester satu bisa terjadi hiperemesis gravidarum dan
pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan pada usia trimester I.
29
- Pergerakan janin : Pada primigravida gerakan janin dirasakan pertama
kali pada usia kehamilan 20 minggu, sedangkan pada multigravida gerakan
janin dirasakan pertama kali pada usia kehamilan 16 minggu.
- Pola nutrisi : Untuk mengetahui pemenuhan gizi pada ibu hamil pada
kasus hyperemesis gravidarum nafsu makan menurun uang biasa makan 3
kali sehari sekurang-kurangnya 1 kali sehari. - Pola eliminasi : Untuk
mengetahui ada tidaknya gangguan pada system pencemaan ibu hamil.
Pada awal normal BAB ± 1 x / hari dan BAK ± 5 x / hari.
- Riwayat imunisasi : Untuk mengetahui apakah klien sudah mendapatkan
imunisasi TT atau belum. Imunisasi TT diberikan untuk mencegah tetanus
neonatorium dan diberikan 2 kali dan interval antara TT I dan TT II selama
-minggu.
- Riwayat kontrasepsi : Untuk mengetahui alat kontrasepsi apa yang
pernah klien gunakan.
4. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Untuk mengetahui apakah klien pernah menderita penyakit kronis seperti :
jantung, hati, ginjal, paru-paru yang dapat menyebabkan timbulnya
hyperemesis gravidarum.
5. Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui apakah ada penyakit keturanan seperti : diabetes
mellitus, hipertensi, jantung, hepatitis, gemeli.
6. Riwayat sosial
Kehamilan ini diharapkan atau tidak Perkawinan :
- Status perkawinan
- Jumlah perkawinan
- Lama perkawinan
- Perkawinan sah atau tidak
Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan untuk mengetahui
apakah ada pantangan di keluarga klien, untuk ibu biasanya berhubungan
30
dengan makanan, jamu-jamu, obat-obatan dan kebiasaan ibu hamil di
suatu daerah.
C. Pemeriksaan Fisik
1.Keadaan umum ibu, dengan hyperemesis gravidarum pucatdan lemah,
composmentis, status emosional ibu cemas dan masih belum menerima.ia
perubahan yang terjadi pada dirinya.
2.Tanda-tanda Vital :
Tekanan darah : Normalnya 110/70 - 130/80 mmHg pada kasus
hyperemesis gravidarum biasanya 90/70 mmHg sampai dengan 100/80
mmHg
Nadi : Normalnya 80-100 x / menit. Pada kasus hyperemesis gravidarum
tingkat I dan 111 nadi biasanya naik > 100 x / menit. Pada kasus
hyperemesis gravidarum tingkat II nadi biasanya turun < 80 x / menit.
Pernapasan : Normalnya 18-24 x/menit
Suhu : Normalnya 36.5-37.2 0C Pada kasus hyperemesis gravidarum
biasanya mengalami kenaikan suhu > 37.2°C.
3.Berat badan :
Kenaikan berat badan normal pada trimester I ± 1 - 2 kg. Pada kasus
hyperemesis gravidarum kemungkinan kenaikan berat badan < 1 kg pada
trimester 1 karena ibu memuntahkan semua makanan yang masuk. Tinggi
badan : ≥ 145 cm
Lila : Normalnya > 23.5 cm. Pada kasus hyperemesis gravidarum tidak
menutupi kemungkinan lila < 23.5 cm.
4. Muka : - Dilihat ada oedema/tidak
- Dilihat ada cloasma gravidarum/tidak
5. Mata : - Dilihat conjungtiva merah/pucat
Pada kasus hyperemesis gravidarum.
konjungtiva tampak pucat.
- Dilihat selera icterik/an icteric.
6. Mulut : - Dilihat bibir kering/tidak
31
Pada kasus hyperemesis gravidarum bibir tampak kering dan pecah-pecah.
- Dilihat lidah bersih/tidak
Pada kasus hyperemesis gravidarum. lidah tampak kotor dan kering.
7. Leher :
- Ada pembengkakan kelenjar thyroid/tidak
- Ada pembengkakan kelenjar getah bening/tidak
8. Dada :
a. Paru : - Dilihat ada Wheezing atau tidak
- dilihat ada ronchi atau tidak
b. Jantung : - Dilihat bunyi jantugn normal / tidak
(Reguler/irregular)
c. Payudara : - Dilihat bentuk simetris / tidak
- Dilihat terjadi hyperemesis / tidak
- Dilihat ada linea / tidak
- Dilihat putting susu menonjol /tidak
- Diraba ada masa/tidak
9. Abdomen
Inspeksi : - Dilihat ada bekas operasi/ tidak
- Dilihat ada striae / tidak
- Dilihat ada linea / tidak
Pada ibu hamil trimester I striae dan linea belum terlihat
- Dilihat pembesaran perut sesuai dengan kehamilan / tidak
10. Palpasi
1) Leopold 1 : Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang
teraba fundus.
2)Leopold 2 : Untuk menentukan bagian punggung dan bagian terkecil janin
3)Leopold 3 : Untuk menentukan apakah bagian terendah janin sudah masuk
PAP atau belum
4)Leopold 4 : Untuk menentukan seberapa jauh bagian terendah janin
sudah masuk PAP.
32
5. Auskultasi : Untuk mengetahui denyut janin janin DDJ normal
120-160 x / menit terdengar jelas di puntum maksumum. 11. Punggung dan
pinggang
- Posisi tulang belakang lordosis/tidak
- Pinggang ada nyeri ketuk/tidak
12. Ekstimitas
Atas kanan dan kiri : ada oedema atau tidak
Ada varices/tidak
Bawah kanan dan kiri : Ada oedema atau tidak
Ada varices/tidak Refleks patella ada/tidak
13. Anogenital
Vulva vagina : - Dilihat ada luka parut tidak
- Dilihat ada varices/tidak
- Dilihat ada condilomata aquminata atau tidak
- Dilihat ada pembengkakan kelenjar atau tidak
- Pengeluaran pervaginam dilihat warna, konsistensi.
- jumlah dan baunya.
Anus : Ada haemoroid/tidak
14. Pemeriksaan laboratorium
- Haemoglobin : Normalnya 11 gr%
Pada hyperemesis gravidarum tidak menutup kemungkinan lib ibu hamil
kurang dari 11 gr% dikarenakan kurangnya asupan nutrisi yang
mengakibatkan terjadinya anemia.
- Urine : Untuk megetahui ada/tidaknya protein dan albumin dalam
urine. Normalnya protein negatif. albumin urine (reduksi) negatif. II. Assesment
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas
data-data yang dikumpulkan.
Diagnosa : G..P..A..gravida….minggu keadaan umum ibu lemah dengan
hyperemesis gravidarum.
33
Masalah : Ibu mengeluh mual, muntah, lemas dan pusing
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa dari
data subyektif dan data obyektif kemudian masalah dan kebutuhan saat itu.
1.Diagnosa : G2 P2A0 UK 38 minggu, aterm, tunggal, hidup, letak kepala,
intra uteri, jalan lahir normal.
2. Masalah : muncul dari psiko, sosio, spiritual, culture dan lain-lain
V. Pelaksanaan
Untuk menentukan tujuan, kriteria dari diagnosa yang ditentukan kemudian
menentukan rencana yang akan dilakukan.
RASIONALISASI : alasan secara mendasar dilakukan asuhan kebidanan
yang diberikan petugas.
hasil : Ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan.
Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien dengan komunikasi
terapeutik
R: Dengan komunikasi dapat terjalin kerjasama dan kepercayaan pasien
terhadap tenaga kesehatan.
Hasil : pasien mengerti apa yang di dihrapkan dan disampaikan petugas
kesehatan
2.Beri penjelasan tentang keadaan kehamilannya
R: Penjelasan informasi tentang keadaan kehamilannya.
Hasil : pasien mengerti atas informasi yang diberikn terhadap dirinya
3.Jelaskan pada pasien tentang bahaya kehamilan TM III
R: Menambah pengetahuan dan untuk mengantisipasi Ibu kapan harus
segera ke RS.
Hasil : pasien memahami dan tahu tanda bahaya pda TM III
4. Beri penjelasan tentang mengkonsumsi menu seimbang dan manfaatnya
R: Konsumsi menu seimbanga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
membantu perkembangan janin.
Hasil : Pasien dapat melaksanakan dan mengkonsumsi jenis menu yang
sudah disampaikan oleh bidan
34
5. Anjurkan untuk istirahat yang cukup
R: Istirahat yang cukup bisa membuat sirkulasi darah menjadi lancar dan
membuat relaksasi.
Hasil : pasien dapat membagi waktu istirahat.
6. Anjurkan Ibu untuk kontrol 1 minggu sekali
R: Memantau kehamilan baik kondisi kesehatan Ibu dan janin.
Pelaksanaannya sesuai dengan intervensi
Hasil :pasien bersedia untuk kontrol sesuai jadwal
35
KASUS
PENGKAJIAN:
Tanggal : 17 November 2017 Jam : 09.25WIB
IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab Status : Suami/.kedua
1. Nama : Ny.M 1. ALASAN DATANG:
2. Umur : 30 tahun 1. Nama : Tn.S 2. Umur : 33 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam 4. Pendidikan :
4. Pendidikan : SMP SMP 5. Pekerjaan : Buruh 6.
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 6. SukuBangsan: Jawa 7. Alamat :
Suku bangsa : Jawa Kauman
7. Alamat : Kauman
I. DATA SUBYEKTIF
Ibu datang pukul 09.25 WIB kedatang dari Puskesmas Kebak Kramat I
mengatakan ingin periksa kehamilannya.
KELUHAN UTAMA:
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ketiga dan sebelumnya tidak
pernah keguguran. Ibu mengatakan mengeluh sering nyeri pinggang. Uraian
keluhan utama :
ibu mengatakan akhir-akhir ini sering merasakan nyeri pada pinggang
RIWAYAT KESEHATAN:
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Saat ini ibu mengatakan tidak ada yang dikeluhkan hanya merasa nyeri
pinggang
Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) : Ibu
mengatakan saat ini di dalam keluarganya merasa tidak terdapat sesuatu
keadaan kesehatan keluarga yang dapat menularkan penyakit seperti batuk
pilek atau batuk yang tidak sembuh dalam sebulan .
RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche : 14 tahun Nyeri Haid : saat haid tidak merasakan sakit
Siklus : 30 hari Lama : 5 hari
Warna darah : Merah Leukhorea : -
Banyaknya : ganti dua softek setiap hari
b. RiwayatKehamilansekarang :
1) G3P2A0
2) Usia kehamilan : 36 minggu
3) HPHT : 10 – 3 - 2017
4) HPL : 17 – 12 -2017
5) Gerak janin
▪ Pertama kali : ada gerakan bayi
▪ Frekuensi dalam 12 jam : ibu mengatakan dalam 12 gerakan
bayinya ada 20 an kali
6) Tanda bahaya :
a) TM I : tidak ditemukan tanda bahaya pada trimester 1 b)
TM II : Tidak ditemukan tanda bahaya trimester 2
c) TM III : Tidak ditemukan tanda bahaya trimester 3
7) Keluhan
a) Trimester I : mual dan pusing
b) Trimester II : pusing
c) Trimester III : sering kencing
8) Riwayat terapi
a) Trimester I : memberikan resep B6 dan Pct
b) Trimester II : Fe,kalk dan asam folat 400 mcg
c) Trimester III : kalk, SF
9) Riwayat Alergi:
Ibu mengatakan tidak ada alergi apapun selama ini.
10) Kekhawatiran khusus :
Pada kehamilan saat ini ibu merasa siap untuk menghadapi proses
persalinan
11) Imunisasi / TT :
Ibu sedah mengatakan di immunisasi TT dari sejak SD sudah ada 5 kali
penyuntikan .
12) ANC : 3 x
ANC Tanggal Tempat Suplement MASALAH TINDAKAN/PENDKES
Ke & Fe
(Jenis&Jml)
C ana ara
n ng
2009 5 Tidak ada 38 spontan BPM Bidan P/300 Tidak tidak Tidak ya Sehat
0gm ada ada
2013 4 Tidak ada 37 spontan BPM Bidan Laki Tidak tidak Tidak tidak sehat
laki ada ada
3200g
r
2. RIWAYATKB :Pernah
a. Jika pernah :
Jenis Lama Keluhan Alasan dilepas
Kontrasepsi Pemakaian
A. Nutrisi
1) Makan
2) Minum
Jumlah total 3-4 gelas perhari; jenis air teh 4-5gelas perhari; jenis air putih
Perubahan selama Hamil Berat badan setabil Berat badan naik 7 kg dari
sbl hamil
b. Eliminasi
1) BAK
Frekuensiperhari 3-4x 7x
2) BAB
Frekuensiperhari 1x 1x
C. Personal Hygine
d. Hubungansexsual
e. Istirahat/Tidur
f. Aktivitas fisik
dan olah raga
g. Kebiasaan yang
merugikan kesehatan
4. Riwayat Psikososial-spiritual
a. Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah , umur waktu menikah : 21 tahun.
2) Pernikahan ini yang ke 1sah lamanya 9 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik
b. Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga;
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : dalam keluarga
dukungannya biasa biasa saja karena ini kehamilan ke 2 dengan jarak anak
panjang 4 thun
c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : Dengan suami untuk
berbicara secara terbuka dengan suami dalam menyelesaikan
permasalahannya.
d. Ibu tinggal serumah dengan : ibu tinggal dengan keluarga inti e.
Pengambil keputusan utama dalam keluarga : dalam melakukan
pengambilan keputusan ibu bersepakat dengan suaminya tetapi yang
sangat berperan dari suaminya.
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.
f. Orang terdekat ibu : dengan suaminya
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : mandiri
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan pasien
mengatakan tidak ada pantangan atau kepercayaan dalam adat istiadat. h.
Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : .di temat
persalinan di praktek mandiri Bidan
i. Penghasilan perbulan: Rp.2.000.000 Cukup
j. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini?ibu
mengatakan tidak pernah berpuasa selama kehamilan ke dua. k.
Tingkat pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu: Ibu merasa bahwa saat menghadapi
proses persalinnannya nanti sudah mempersiapkan bahan yang diperlukan
Hal-hal yang ingin diketahui ibu: Bagaimana cara mempersiapkan
persalinan apabila tidak bisa di RB
l. Lingkungan:
Kebiasaan kontak dengan binatang: Pasien mengatakan mempunyai
peliharaan sapi
m. Paparan dengan polutan: pasien mengatakan tidak bersinggungan dengan
limbah pabrik
Pembimbing Klinik
(…………………….)
(………………………..)
Karang Anyar , 17 November 2017 Mengetahui
Praktikan Pembimbing Prodi
(…………………………)
BAB IV
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis sampaikan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pemberian asuhan kebidanan bagi seorang wanita hamil pada trimester
pertama perlu suatu kajian yang mendalam agar dapat mendapatkan informasi
dari pasien tersebut secara global.
Abdul Bari Saifudin,et al. (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Abdul Bari Saifudin, et al. (2009). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawihardjo. Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Cunningham, FG. (2006). Obstetri Williams. Jakarta : EGC.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
Anggrita, S., Mardiatul, U. I., & Ramalida, D. (2015). Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Bogor: IN MEDIA.