Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA PRAKONSEPSI DI PUSKESMAS


KARANG PULAU BENGKULU UTARA

Disusun guna Memenuhi Persyaratan


Praktik Asuhan Kebidanan Pranikah dan Prakonsepsi

Disusun oleh:
Nama : Tina Zurni
NIM : 220911018
Kelas : Profesi Kebidanan

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNA BANGSA
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA NY.M


USIA 42 TAHUN G3P2A0 USIA HAMIL 7 MINGGU DI PUSKESMAS
KEBAK KRAMAT I KAB. KARANG ANYAR

Disusun oleh:
Nama : ………………..
NIM : ………………..
Kelas : ………………..

Disetujui:
Pembimbing
Akademik Tanggal:
Pembimbing
Lapangan Tanggal: ___________

___________

(……………………….

(………………………. ) NIK.

) NIK. …………………..

…………………..
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karuniaNya Penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Fisiologis
Kehamilan Trimester I” tepat waktu. Selain itu makalah ini juga bertujuan supaya
pembaca dapat mengetahui dan memahami secara jelas mengenai asuhan
kebidanan pada ibu hamil fisiologis trimester pertma .Trimakasih penulis ucapkan
kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan kasus ini,
diantaranya :
1. Pembimbing Lapangan Ibu ……………………..
2. Pembimbing institusi Ibu ……………………….
3. Teman-teman yang membantu dan mendukung makalah ini. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan
dengan baik tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak.

TTD

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………........ i


Kata pengantar ………………………………………………………………....... ii
Daftar Isi …………………………………………………………………......…. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Tanda Gejala
C. Tahapan
D. Perubahan diologis
E. Perubahan psikologis
F. Penatalaksanaan
BAB III KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 10
B. Saran ……………………………………………………………….... 10
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN : CRITICAL APPRAISAL


BAB I

PENDAHULUAN
zKebidanan Kehamilan Normal pada pada hamil fisiologis trimester I B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang laporan kasus ini maka dirumuskan masalah
bagaimanakah sikap dan tindakan bidan tentang Asuhan Kebidanan pada ibu
hamil fisiologis trimester I?
C. Tujuan
C.1 Tujuan umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis
trimester I secara komprehensip
C.2 Tujuan Khusus
1) Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada hamil fisiologis
trimester I
2) Melakukan interpretasi data pada hamil fisiologis trimester I 3)
Menentukan diagnosa potensial pada hamil fisiologis trimester I 4)
Menentukan tindakan segera pada hamil fisiologis trimester I 5)
Membuat perencanaan pada hamil fisiologis trimester I
6) Melakukan penatalaksanaan pada hamil fisiologis trimester I
7) Melakukan evaluasi tindakan pada hamil fisiologis trimester1 D.
Manfaat
a. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam
memberikan asuhan pada ibu hamil normal Trimester I.
b. Bagi Institusi
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber referensi
khususnya tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil normal Trimester I c.
Bagi institusi kesehatan
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi banding dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal Timester I d. Bagi
Profesi Bidan
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dalam
asuhan komprehensif pada ibu hamil normal Trimester I
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Tinjauan teori Medis


A. Pengertian
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin
yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di
dalam rahim).Kehamilan trimester 1 adalah kehamilan dengan usia 0-
12 minggu dimulai sejak terjadinya fertilisasi sampai masa kehamilan
mencaai usia 12 minggu.
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin (Saifuddin,Abdul Bani, dkk, 2001)Kehamilan adalah periode
dimana ovum telah dibuahi dan berkembangdidalam uterus mengalami
proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisamenunjang
sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam;1988).Kehamilan
trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsisampai
minggu ke-12 kehamilan.
Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena
pada akhir periode ini semua system organ janin sudah terbentuk dan
berfungsi. Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus
dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu
terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang
berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang sulit
juga.
B. Tanda Gejala
Menurut Manuaba (2009), untuk menegakan kehamilan ditetapkan
dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala
hamil. Tanda dan gejala tersebut antara lain:
1. Tanda pasti kehamilan
a. Kerja jantung janin

1
Denyut jantung janin, dengan stetoskop pada usia kehamilan 17-
19 minggu, dengan Doppler pada usia kehamilan 10 minggu,
dengan ekokardiografi dapat mendeteksi sejak 48 hari setelah
HPHT terakhir.
2. Persepsi gerakan janin
Gerakan janin terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia kehamilan
sekitar 20 minggu.
3. Deteksi kehamilan secara ultrasonografi
Setelah 6 minggu, denyut jantung sudah terdeteksi. Kantung
gestasi mulai dapat dilihat sejak usia kehamilan 4-5 minggu
sejak menstruasi terakhir. Dan pada minggu ke-8, usia gestasi
dapat diperkirakan secara cukup akurat.
2. Tanda tak pasti kehamilan
a. Terhentinya menstruasi
Baru setelah 10 hari atau lebih dari awitan menstruasi,
berhentinya menstruasi dapat menjadi indikator kehamilan yang
handal.
b. Perubahan payudara
Perubahan anatomis pada payudara ini menjadi indikator
kehamilan terutama bagi primipara.
c. Perubahan pada mukosa vagina
Tanda Chadwick yaitu mukosa vagina tampak gelap kebiruan
atau merah keunguan dan mengalami kongesti.
d. Perubahan pada mukus serviks
Karena pengaruh hormon progesteron, sel-sel leher rahim
mengeluarkan lendir yang tebal dan makin pekat selama
kehamilan. Lendir yang tebal membentuk sumbatan leher rahim
disebut operculum yang memberikan perlindungan terhadap
meningkatnya infeksi.
e. Meningkatnya pigmentasi kulit dan munculnya striae pada

2
abdomen.Striae pada wanita yang baru pertama kali hamil
berwarna keunguan, disebut striae livide. Striae pada wanita yang
sudah pernah hamil berwarna putih disebut striae albikan. Garis
pertengahan perut jadi jelas berpigmen, berwarna hitam
kecoklatan disebut linea nigra.
3. Tanda Kemungkinan kehamilan
a. Pembesaran abdomen
Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus biasanya teraba di
dinding abdomen tepat diatas simfisis; kemudian uterus
membesar secara bertahap sampai akhir kehamilan.
b. Perubahan ukuran, bentuk dan konsistensi uterus
1) Tanda Hegar : isthmus/segmen bawah uterus menjadi lebih
lembut pada perabaan. Karena pembesaran uterus, isthmus
makin melunak, meregang dan makin tertarik ke atas
menjadi segmen bawah rahim (SBR).
2) Tanda Piskacek : pertumbuhan rahim yang lebih cepat di
daerah implantasi, sehingga bentuk rahim tidak sama.
c. Perubahan pada serviks
Pada minggu ke-6 sampai ke-8, serviks biasanya sudah cukup
lunak seperti bibir.
d. Ballottement
Sekitar pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil dari
volume cairan amnion.
e. Kontur fisik janin
Pada paruh kedua kehamilan, kontur tubuh janin dapat dipalpasi
melalui dinding abdomen ibu.
f. Deteksi Gonadotropin Korionik (kadar HCG)
Produksinya dimulai sejak hari implantasi (hari ke-8 hingga ke 9
setelah ovulasi, sudah dapat dideteksi pada urin dan plasma ibu)
kemudian meningkat mencapai puncaknya pada sekitar hari
ke-60 sampai 70.

3
C. Tahapan
Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam
Kandungan Usia Minggu ke-1 :
Minggu ini merupakan proses pembentukan antara sperma dan telur
yang memberikan informasi bahwa telah ada calon bayi dalam rahim.
Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi
unik berupa 46 jenis kromosom manusia. ini adalah minggu
permulaan, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Proses
pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi
kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin
sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa
23 jenis kromosom manusia. Sel – sel telur yang berada didalam
rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari Sel
ini akan bertemu dengan sel – sel sperma dan memulai proses
pembuahan

sekitar 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir


mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel
telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada
akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.

Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam


Kandungan usia Minggu ke-2 :

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah
dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.Sel-sel
mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga
pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu
blastocyst terpaut pada endometrium

Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam


Kandungan usia Minggu 3: Sampai usia kehamilan 3 minggu,
Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang
telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim
disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam
Kandungan usia Minggu ke-4 ( 1 bulan ): Hasil Pembuahan mulai
memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin –

5
HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya
positif.

Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam


Kandungan usia Minggu ke-5 :

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm.


Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk
system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak,
tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada
lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung janin, buah
pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu
lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan
pundi kencing.
Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam
Kandungan usia Minggu ke-6 : Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm
yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang
punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar,
jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan

6
pernafasan janin mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan
berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak

Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam


Kandungan usia Minggu ke-7 : Akhir minggu ketujuh, panjangnya
janin sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji
kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu
dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan
bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam
paru-paru

Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam


Kandungan usia Minggu ke 8 (2 Bulan): Panjang janin kira-kira 14-
20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda
bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang,
begitu pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru
dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan
ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah
pembuahan. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan
lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan
berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki
juga terbentuk walaupun belum sempurna

Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam


Kandungan usia Minggu ke-9 : Telinga bagian luar janin mulai
terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan
tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak
merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak
jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.
Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam
Kandungan usia Minggu ke-10 : Semua organ penting janin yang
telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat
dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit.
Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan
berat 7 gram.

8
Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam
Kandungan usia Minggu ke-11 : Panjang tubuhnya mencapai sekitar
6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh.
Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki
dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan
menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini
sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang,
bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan
sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri

Gambar Proses Perkembangan Pertumbuhan Bayi Janin dalam


Kandungan usia Minggu ke-12 (3 bulan ): Panjang fetus 6-7 cm
(crown rump length), dengan berat sekitar 14 gram .Pusat
pertumbuhan tulang mulai timbul pada seluruh tulang janin.Jari-jari
dan kaki mulai terbentuk Kulit dan kuku mulai terbentuk Janin mulai
bergerak spontan– Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung
kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Akibat
meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi
meningkat. . Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi
membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai
terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

D. Perubahan Fisik
1. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil , yaitu
a. Uterus
Rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, berat uterus
meningkat, pada bulan-bulan pertama kehamilan seperti buah alpukat.
Pada minggu pertama; islhmus rahim mengadakan hipertrofi dan
bertambah panjang sehingga jika di rahim terasa lebih lunak (tanda Hegar).
Serviks uteri bertambah vaskularisasi (tanda Goodell); karena pertambahan
dan pelebaran pembuluh darah warnanya menjadi liquid (tanda Chadwick).
b. Ovari
Ovulasi terhenti terdapat corpus luterium graviditas sampai terbentuk
plasenta
c.Vagina dan vulva
Akibat hipervaskulasasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah / kebiruan
(tanda Chadwick).
d. Dinding Perut : Pembesaran perut menimbulkan peregangan dan
menyebabkan robekan serabut elastik dibawah kulit, sehingga
timbul striae gravidarum.
e. Volume darah: Meningkat hingga 25 % pada akhir trimester 1

10
f. System pernafasan. Kadang-kadang mengeluh sesak nafas, yang lebih
menonjol pernapasan dada.
g. Saluran pencernaan. Saliva naik dan pada trimester I mengeluh
mual muntah, terkadang terjadi konstipasi.
h. Tulang dan gigi. Persendian panggul akan terasa lebih longgar,
dan sedikit pelebaran pada ruang persendian.
i. Kulit terjadi hiperpigmentasi, Muka terdapat cloasma gravida,
Payudara pada areola mamae terjadi penebalan warna, Perut
nampak linea nigra dan striae
j. Kelenjar endokrin
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar adrenal : tidak begitu berpengaruh
Metabolisme : Berat badan naik 6,5 – 16,5 Kg, metabolisme mineral seperti
kalsium (1,5 gram / hari), Fosfor (2 gram / hari), Zat besi (30 – 50 mg / hari),
Air (7-8 gelas / hari).cara menghitug IMT : 1)Progesteron :
Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus luteum
dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon
ini meningkat selama hamil dan menjelang persalinan mengalami
penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250 mg/hari.
Aktivitas progesterone diperkirakan :
(1) Menurunkan tonus otot polos:
i. Motilitas lambung terhambat sehingga terjad
ii. Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan lambat,
menyebabkan reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu hamil
mengalami konstipasi.
iii. Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas menurun. iv.
Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan terjadi statis
urine.
( 2) Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic menurun

11
sehingga terjadi dilatasi vena.
( 3) Meningkatkan suhu tubuh
(4) Meningkatkan cadangan lemak
(5) Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar
menurun.
(6) Memicu perkembangan payudara
2) Estrogen
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium. Selanjutnya
estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus
kali lipat, out put estrogen maksimum 30 – 40 mg/hari.Kadar terus meningkat
menjelang aterm. Aktivitas estrogen adalah : Memicu pertumbuhan dan
pengendalian fungsi uterus Bersama dengan progesterone memicu
pertumbuhan payudara Merubah konsitusi kimiawi jaringan ikat sehingga lebih
lentur dan menyebabkan servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas
persendian meningkat. Retensi air Menurunkan sekresi natrium.
3).Kortisol.
Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal maternal dan pada
kehamilan lanjut sumber utamanya adalah plasenta. Produksi harian 25mg/hari.
Sebagian besar diantaranya berikatan dengan protein sehingga tidak bersifat
aktif.Kortisol secara simultan merangsang peningkatanproduksi insulin dan
meningkatkan resistensi perifer ibu pada insulin, misalnya jaringan tidak bisa
menggunakan insulin, hal ini mengakibatkan tubuh ibu hamil membutuhkan
lebih banyak insulin. Sel- sel beta normal pulau Langerhans pada pankreas
dapat memenuhi kebutuhan insulin pada ibu hamil yang secara terus menerus
tetap meningkat sampai aterm. Ada sebagian ibu hamil mengalami peningkatan
gula darah hal ini dapat disebabkan karena resistensi perifer ibu hamil pada
insulin.
4) Human Chorionic gonadotropin (HCG).
Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan. Pada hamil muda hormon
ini diproduksi oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan oleh plasenta. HCG
dapat untuk mendeteksi kehamilan dengandarah ibu hamil pada 11 hari setelah

12
pembuahan dan mendeteksi pada urine ibu hamil pada 12–14 hari setelah
kehamilan. Kandungan HCGpada ibu hamil mengalami puncaknya pada 8-11
minggu umur kehamilan. Kadar HCG tidak boleh dipakai untuk memastikan
adanya kehamilan karena kadarnya bervariasi, sehingga dengan adanya kadar
HCG yang meningkat bukan merupakan tanda pasti hamil tetapi merupakan
tanda kemungkinan hamil. Kadar HCG kurang dari 5mlU/mldinyatakan tidak
hamil dan kadar HCG lebih 25 mlU/ml dinyatakan kemungkinan hamil.
5).Human Placental Lactogen.
Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat seiring
dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan.Hormon ini mempunyai efek
laktogenik dan antagonis insulin.HPL juga bersifat diabetogenik sehingga
menyebabkan kebutuhan insulin padawanita hamil meningkat.
6).Relaxin.
Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama kehamilan, kadar
tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran fisiologis belum jelas, diduga
berperan penting dalam maturasi servik.
7).Hormon Hipofisis.
Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan, namun
kadar prolaktin meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan kholostrum.
Pada saat persalinan setelah plasenta lahir maka kadar prolaktin menurun,
penurunan ini berlangsung terus sampai pada saat ibu menyusui. Pada saat ibu
menyusui prolaktin dapat dihasilkan dengan rangsangan pada puting pada saat
bayi mengisap puting susu ibu untuk memproduksi ASI.
k). Payudara. Bertambah besar, tegang dan berat, jika diperas akan keluar
kolustrum, pada trimester ke II dan Ke III.
L.Traktus Degistivus
Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada
traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di
lambung sehingga akan menimbulkan gejala seperti pyrosis (heartburn)
yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus bawah sebagai
akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus sfingter esofagus

13
bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan
penurunan motilitas usus besar. Gusi akan lebih hiperemis dan lunak
sehingga trauma sedang saja bisa menyebabkan perdarahan. Epulis selama
kehamilan akan muncul, tetapi setelah persalinan akan berkurang secara
spontan (Prawirohardjo, 2011).
k.Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih.
(Prawirohardjo, 2011).
n.Perubahan pada Kekebalan.
Pada ibu hamil terjadi perubahan pH pada vagina, sekresi vagina berubah dari
asam menjadi lebih bersifat basa sehingga pada ibu hamil lebih rentan
terhadap infeksi pada vagina. Mulai kehamilan 8 minggu sudah kelihatan
gejala terjadinya kekebalan dengan adanya limfosit–limfosit. Semakin
bertambahnya umur kehamilan maka jumlah limfosit semakin meningkat.
E.Perubahan psikologis
Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian) a. Ibu merasa
tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya (Sulistyawati, 2009)
Kebutuhan Psikologis

1)Dukungan Keluarga

14
Dukungan dari keluarga sangat penting artinya dalam membantu ibu menjalani
kehamilan yang sehat.
2) Dukungan yang diberikan sebaiknya bersifat psikoterapi karena dapat
mengurangi rasa takut, rasa cemas, rasa sakit dan ketidakseimbangan emosi
yang biasa terjadi pada seorang ibu hamil.
3) Dukungan suami dapat berupa dukungan fisik, dukungan ekonomi dan
dukungan psikologis.
4) Dukungan anggota keluarga dapat berupa dukungan moril, memberi dukungan
sebagai calon donor darah jika diperlukan dan dukungan danan bila dibutuhkan.
5) Support tenaga kesehatan dukungan berupa informasi, dukungan psikologis
dan pemberian perawatan antenatal.
G.KETIDAKNYAMANAN PADA TRIMESTER I SERTA
PENATALAKSANAAN

1. Ketidaknyamanan umum ibu hamil (Varney, 2007) trimester I, yaitu


a. Ngidam
Penyebab : Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut
mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Cara meringankan :
1) Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asal cukup berganti dan
makanan yang diidamkan bukan makanan yang tidak sehat.
2) Menjelaskan tentang bahaya makanan yang tidak baik.
3) Mendiskusikan makanan yang dapat diterima yang meliputi makanan
yang bergizi dan memuaskan ngidam atau kesukaan tradisional.
b. Morning sickness
Biasanya terjadi pada trimester pertama karena perubahan hormon kehamilan.
Peningkatan frekuensi berkemih (non patologi)Sering terjadi pada trimester
pertama karena peningkatan berat uterus yang akhirnya menekan kandung
kemih. Frekuensi berkemih pada trimester ketiga terutama pada primigravida
karena penurunan kepala sehingga menekan kandung kemih.

Penyebab :Peningkatan kadar HCG, estrogen / progesterone

15
Relaksasi otot-otot halus
Perubahan metabolisme karbohidrat yang berlebih. Cara
meringankan:
1) Minum hangat dan gula saat bangun tidur sebelum berjalan
2) Makanan porsi kecil sering, yang bergizi.
3) Hindari makanan yang berlemak.
4) Hindari bau atau faktor penyebab.
5) Duduk tegak setiap kali selesai makan.
6) Makan makanan kering dengan minum diantara waktu maka
7) Minum minuman berkarbonat
8) Bangun secara berlahan dan hindari melakukan gerakan tiba-tiba
9) Hindari menggosok gigi segera setelah makan
10) Istirahat sesuai kebutuhan dengan posisi kaki ditinggikan saat
berbaring. 11) Hindari tempat tertutup dan cari tempat dengan udara sejuk.
c. Hipersalivasi
Penyebab : Hormone kehamilan yang menyebabkan peningkatan pengeluaran
saliva.
Cara meringankan :
1) Gunakan pembersih mulut jika diperlukan.
2) Kunyahlah permen karen dan hisap permen yang keras.
3) Hindari kebiasaan meludah.
d. Sering berkemih/Nocturia
Penyebab :Tekanan kandung kemih karena pembesaran uterus.
Cara meringankan:
1) Berkemihlah segera setiap ada keinginan untuk berkemih.
2) Tingkatkan asupan cairan siang hari dan kurangi asupan cairan malam hari,
hindari cafein
3) Tingkatkan kebersihan genetalia.
e. Nyeri ulu hati
Penyebab : Tekanan ulu hati karena pembesaran uterus.
Cara meringankan:

16
1.Tekuk lutut kearah abdomen
2. Mandi dengan air hangat
3. Gunakan bantalan hangat pada area yang nyeri.
4. Topang uterus dengan bantal saat berbaring miring.
f. Keringat bertambah
Penyebab : Penurunan metabolism tubuh.
Cara meringankan:
1. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar.
2. Banyak minum dan bukalah jendela.
3. Hindari tempat tertutup dengan suhu tinggi.
4. Mandi dan berendam air hangat
5. Carilah tempat yang sejuk saat istirahat.
g. Sakit kepala
Biasanya timbul pada hamil muda dan sukar menentukan sebabnya. Pada
pertengahan kehamilan akan berkurang dengan sendirinya.

Penyebab : Pengumpulan darah pada tungkai yang menghambat aliran balik


vena dan menurunkan output cardiak.Cara meringankan:
1. Lakukan latihan nafas dalam dan teknik relaksasi supaya bisa
rileks. 2. Minum banyak air supaya tidak mengalami dehidrasi.
3. Istirahat yang cukup dan makan teratur.
4. Bangun perlahan dari posisi istirahat.
5. Hindari waktu berdiri lama.
6. Hindari posisi berbaring telentang lama, tetapi miring ke kiri.
h. Keputihan
Penyebab : Perubahan hormon kehamilan yang meningkatkan ekskresi vagina. Cara
meringankan:
1) Tingkat kebersihan genetalia.
2) Hindari pencucian vagina dengan bahan kimia yang membahayakan.
3) Hindari celana dalam yang terlalu ketat.
4) Pakai celana dalam berbahan katun.

17
5) Sering ganti celana dalam setiap kali basah.
i. Konstipasi
Peningkatan kadar hormon dapat menyebabkan sistem pencernaan melambat,
sehingga menimbulkan konstipasi.
Cara meringankan:
Dengan banyak minum dan olahraga secara teratur serta makan makanan
yang berserat banyak makan akan membantu mencegah konstipasi.

j. Anemia

Penyebab : Dalam kehamilan terjadi perubahan volume darah atau hydraemia


(peningkatan sel darah merah 20-30% sedangkan plasma darah 50%).
Cara meringankan :
1) Konsumsi tablet Fe 1 x 1 selama 90 hari pada kehamilan.
2) Konsumsi makanan berupa sayuran hijau.
3) Konsumsi makanan dengan pola gizi seimbang.
A. Penatalaksanaan

Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam


jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat
kali kunjungan selama periode antenatal.
1. Jadwal Kunjungan
1). Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu),
2). Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28), 3).
Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
sesudah minggu ke 36).
Standar asuhan minimal kehamilan termasuk dalam "14T".
1) Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil
dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 9-13,9 kg dan
kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5
kg tiap minggu mulai TM II. Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri

18
tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks
massa tubuh (IMT) adalah hubungan antara tinggi badan dan berat badan.
Ada rumus tersendiri untuk menghitung IMT anda yakni :
IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm))2
Tabel 2.4 Klasifikasi Nilai IMT
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Rendah < 19,8 12,5 – 18
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16
Tinggi 26 – 29 7 – 11,5
Obesitas > 29 ≥ 7
Gemeli - 16 – 20,5
Sumber : (Prawirohadjo, 2013)
Prinsip dasar yang perlu diingat: berat badan naik perlahan dan bertahap,
bukan mendadak dan drastis. Pada trimester II dan III perempuan dengan
gizi baik dianjurkan menambha berat badan 0,4 kg. Perempuan dengan
gizi kurang 0,5 kg gizi baik 0,3 kg. Indeks masa tubuh adalah suatu
metode untuk mengetahui penambahan optimal, yaitu:
a) 20 minggu pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5 kg
b) 20 minggu berikutnya terjadi penambahan sekitar 9 kg
c) Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg. (Sari, Ulfa, &
Daulay, 2015)
Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor
resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan
rongga panggul.
2) Ukur Tekanan Darah (T2)
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung. Pemeriksaan
tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau
rendah. Tekanan darah yang normal 110/80 - 120/80 mmHg.
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di

19
bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT)
dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama
dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT. Menentukan
tanggal perkiraan partus, dengan rumus Naegele, yaitu hari + 7, bulan – 3,
tahun + 1. Jika seorang wanita memiliki siklus haid 35 hari, menurut
rumus Neagle HPHT akan ditambah 14 hari bukan 7 hari dan wanita
dengan siklus haidnya 21 hari, HPHT tidak perlu ditambah
(Sarwono,2008). Jika HPHT lupa, menggunakan patokan gerakan janin
primigravida dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu, multigravida pada
kehamilan 16 minggu. Dapat pula sebagai pegangan dipakai perasaan
nausea yang biasanya hilang pada kehamilan 12-14 minggu.
a.Cara menentukan umur kehamilan :
Dihitung dari tanggal haid terakhir. Ditambahkan 4,5 bulan dari
waktu ibu merasa janin hidup “feeling life” (quickening).Menurut
Spieggelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis,
maka diperoleh tabel sebagai berikut :

Mengukur Tinggi Fundus Uteri


Umur Kehamilan TFU

22-28 minggu 24-25 cm diatas simfisis

28 minggu 26,7 cm diatas simfisis

30 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis

32 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis

20
34 minggu 31 cm diatas simfisis

36 minggu 32 cm diatas simfisis

38 minggu 33 cm diatas simfisis

40 minggu 37,7 cm diatas simfisis

(Wiknjosatro, 2007).
Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan
usia kehamilan (dengan cara Leopold) :
Mengukur Tinggi Fundus Uteri dengan Cara Leopold
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri

12 mgg 3 jari diatas simphisis

21
Tinggi Fundus Uteri Sesuai Umur Kehamilan
UK TFU Keterangan

8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek

12 mgg Di atas simfisis Sebesar telur angsa

16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi

4) Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4) Tablet ini


mengandung 200mg sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat dengan laktosa.
Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil
dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring
pertumbuhan janin. Zat besi ini penting untuk mengkompensasi peningkatan
volume darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan
dan perkembangan janin. 5) Pemberian Imunisasi TT (T5)
Imunisasi tetanus toxoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman
tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Pemberian
imunisasi tetanus toxoid (TT) artinya pemberian kekebalan terhadap penyakit
tetanus kepada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
Umur kehamilan mendapat imunisasi TT :
a) Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk
mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005).
b) TT1 dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya
diberikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes
RI, 2000).
Jadwal Imunisasi TT :
Sesuai dengan WHO, jika seorang ibu yang tidak pernah diberikan
imunisasi tetanus maka ia harus mendapatkan paling sedikitnya dua kali
(suntikan) selama kehamilan (pertama pada saat kunjungan antenatal dan
kedua pada empat minggu kemudian)Jarak pemberian (interval) imunisasi

22
TT 1 dengan TT 2 minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001 ; Depkes RI,
2000) . (Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)

Tabel 2.5 Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid


%
Antigen Interval Lama Perlindungan
perlindungan
minggu -
TT 1 TT 2 TT
setelah TT1 25
6 bulan setelah 3 tahun tahun/seumur
3 TT 4 TT 5
TT2 hidup
1 tahun setelah 5 tahun
Pada -
kunjungan TT3
antenatal 1 taun setelah 10 tahun 80 95 99 99
pertama 4 TT4
Sumber : (Saifuddin dalam Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)
6) Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan dengan cara
Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil pertama kali,
lalu periksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu
upaya untuk mendeteksi Anemia pada ibu hamil. Pemeriksaan Hb dilakukan
2 kali selama kehamilan, pada trimester pertama dan pada kehamilan 30
minggu, karena pada usia 30 minggu terjadi puncak hemodilusi. Ibu
dikatakan anemia ringan Hb < 11 gr%, dan anemia berat < 8 gr%. Dilakukan
juga pemeriksaan golongan darah, protein dan kadar glukosa pada urine.
Untuk saat ini anemia dalam kehamilan di Indonesia ditetapkan dengan kadar
Hb < 11 gr% pada trimester I dan III atau Hb < 10,5 gr% pada trimester.
Anjuran program nasional Indonesia adalah pemberian 60 mg/hari elemental
besi dan 50 μg asam folat untuk profilaksis anemia. Program Depkes
memberikan 90 tablet besi selama 3 bulan (Pengurus IBI, 2006).
7) Pemeriksaan Protein urine (T7)
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu
hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3% ditujukan pada ibu

23
hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein
urin ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia. 8) Pemeriksaan VDRL
(Veneral Disease Research Lab) (T8) Pemeriksaan Veneral Desease Research
Laboratory (VDRL) adalah untuk mengetahui adanya treponema pallidum/
penyakit menular seksual, antara lain syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yang
pertama kali datang diambil spesimen darah vena ± 2 cc. Apabila hasil tes
dinyatakan postif, ibu hamil dilakukan pengobatan/rujukan. Akibat fatal yang
terjadi adalah kematian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut
dapat menyebabkan premature, cacat bawaan.
9) Pemeriksaan urine reduksi (T9)
Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Melitus
Gestasioal. Diabetes Melitus Gestasioal pada ibu dapat mengakibatkan adanya
penyakit berupa pre-eklampsia, polihidramnion, bayi besar.
10) Perawatan Payudara (T10)
Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil, dilakukan 2 kali
sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
11) Senam Hamil ( T11 )
Senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam mempersiapkan
persalinan. Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat dan
mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot dasar
panggul, memperoleh relaksasi tubuh dengan latihan-latihan kontraksi dan
relaksasi.
12) Pemberian Obat Malaria (T12)
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu
hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil
apusan darah yang positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu
hamil yakni kehamilan muda dapt terjadi abortus, partus prematurus juga
anemia.

24
13) Pemberian Kapsul Minyak Yodium (T13)
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis
yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh kembang manusia.
14) Temu wicara / Konseling ( T14 ).(Pantiawati & Suryono, 2010).
Pelayanan Standar Asuhan 17 T
Tabel 2.6 Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu
Pemeriksaan Trimester II
Trimester I Trimester III Keterangan
No Jenis
1 Keadaan Umum √ √ √ Rutin 2 Suhu Badan √ √ √ Rutin 3 Tekanan
Darah √ √ √ Rutin 4 Berat Badan √ √ Rutin 5 LILA √ Rutin 6 TFU √ √
Rutin 7 Presentasi Janin √ √ Rutin 8 DJJ √ √ Rutin 9 Pemeriksaan HB √ √
Rutin 10 Golongan Darah √ Rutin 11 Protein Urin · · · Rutin 12 Gula

Darah/reduksi · · · Atas indikasi 13 Darah Malaria · · · Atas indikasi 14


BTA · · · Atas indikasi 15 Darah Sifilis · · · Atas indukasi 16 Serologi HIV · · · Atas
indikasi 17 USG · · · Atas indikasi Sumber : (Kementrian Kesehatan RI, 2015)
M. Peran dan tanggungjawab Bidan dalam Asuhan kebidanan
Anda perlu mengingat dan memahami lingkup peran dan tanggungjawab bidan
dalam menjalankan asuhan kebidanan adalah berikut ini;
a.Care Provider ( pemberi asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemampuan memberikan asuhan kebidanan secara
efektif, aman dan holistik dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu
hamil, bersalin, nifas dan menyusui, bayi baru lahir, balita dan kesehatan
reproduksi pada kondisi normal berdasarkan standar praktek kebidanan dan
kode etik profesi.
25
b.Community Leader .
(Penggerak masyarakat) dalam bidang kesehatan ibu dan
pengelola masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak dengan
menggunakan prinsip partnership dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan
kewewenang dan lingkup praktek bidan
c.Communicator (komunikator)
Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan
perempuan, keluarga, masyarakat, sejawat dan profesi lain dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.
d.Decision Maker (pengambil keputusan dalam asuhan kebidanan) Seseorang yang
mempunyai kemampuan mengambil keputusan klinik dalam asuhan kebidanan
kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan menggunakan prinsip
partnership.
e.Manager (pengelola)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengelola klien dalam asuhan
kebidanan dalam tugas secara mandiri, kolaborasi (team) dan rujukan dalam
kontek asuhan kepada individu, keluarga dan masyarakat.
O.Evidence based dalam Praktik Kehamilan
Dengan memberikan asuhan antenatal yang baik akan menjadi salah satu tiang
penyangga dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal. adanya evidence based practice maka praktik asuhan
antenatal timester I menjadi lebih terfokus pada pilihan praktik yang terbukti
menguntungkan klien (refocusing antenatal).
Hal-hal yang mendorong efektifitas Antenatal Care pada trimester I adalah hal hal
sebagai berikut:
a.Asuhan diberikan oleh bidan secara terampil dan berkesinambungan. b.Asuhan
yang diberikan berdasarkan evidence based practice saat melaksanakan
konseling di sesuaikan dengan kebutuhan pasien trimester 1
c.Anjuran pasien untuk lebih tenang dalam beraktifitas
d.Mempromosikan kesehatan dan pencegahan penyakit (tetanus toksoid,
suplemen gizi, pencegahan konsumsi alkohol dan rokok dan lain-lain).

26
e.Kunjungan ANC secara rutin.
asuhan ini lebih mengarah ke frekuensi dan jumlah dari pada terhadap unsur
yang mengarah kepada tujuan yang esensial.
II. Tinjauan Teori Asuhan Kehamilan
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan tertulis.
Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses pemikiran
penatalaksaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumenkan asuhan pasien
dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan. Model SOAP sering
digunakan dalam catatan perkembangan pasien. Seorang bidan hendaknya
menggunakan SOAP setiap kali dia bertemu dengan pasiennya. Selama
antepartum, seorang bidan bisa menulis satu catatan SOAP untuk setiap
kunjungan, sementara dalam masa intrapartum, seorang bidan boleh menulis
lebih dari satu catatan untuk satu pasien dalam satu hari. Bentuk
penerapannya adalah sebagai berikut (Mufdlilah, 2009).
Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses
pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumenkan
asuhan pasien dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan. Bentuk
SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian awal pasien, dengan cara
penulisannya adalah sebagai berikut:
S (subjektif) : Data subektif :Berisi data dari pasien melalui anamnesis
(wawancara) yang merupakan ungkapan langsung O (objektif) : Data
objektif
Data yang dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik A
(assesment) : Analisis dan interpretasi
Berdasarkan data yang terkumpul kemudian dibuat
kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi diagnosis atau
masalah potensial, serta perlu tidaknya dilakukan tindakan
segera.

27
P (plan) : Perencanaan
Merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan
termasuk asuhan mandiri, kolaborasi, diagnosis atau
labolatorium, serta konseling untuk tindak lanjut.
a. Pentingnya melakukan pendokumentasikan SOAP
1) Menciptakan catatan permanen tentang asuhan kebidanan yang
diberikan kepada pasien.
2) Kemungkinan berbagai informasi diantara para pemberi asuhan
3) Memfasilitasi pemberian asuhan yang berkesinambungan
4) Memungkinkan pengevaluasian dari asuhan yang diberikan
5) Memberikan data untuk catatan nasional, riset, dan statistic
mortalitas dan Morbiditas
6)Meningkatakan pemberi asuhan yang lebih aman, bermutu tinggi
pada klien
b. Alasan SOAP digunakan sebagai pendokumentasian
1) Pembuatan grafik metode SOAP merupakan progesi informasi yang
systematis yang mengorganisir penemuan dan konklusi bidan menjadi
suatu rencana asuhan.
2) Metode ini merupakan penyulingan inti sari dari proses penatalaksanaan
kebidanan untuk tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan. 3) SOAP
merupakan urutan-urutan yang dapat membantu bidan dalam mengorganisir
pikiran bidan dan memberikan asuhan yang menyeluruh. B Konsep Asuhan
Kebidanan
PENGKAJIAN
Tanggal : ................. Waktu : .................. Tempat : .................. Pada langkah
pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengkajian data wanita hamil
terdiri atas anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. ( Hani,
Ummi, dkk, 2010 : 86 )
1 Pengumpulan Data
A. Identitas

28
Nama : Untuk membedakan antara klien yang satu dengan yang lainnya
Umur : Untuk mengetahui masa reproduksi klien beresiko tinggi atau tidak
Suku/bangsa : Untuk mengetahui apakah ibu WNI atau WNA dan untuk
mengetahui adat istiadat yang berlaku.
Agama : Untuk menentukan bagaimana kita memberikan dukungan pada ibu
sesuai dengan kepercayaannya.
Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien tentang
kesehatan
Pekerjaan : Untuk mengetahui status sosial ekonomi. pengaruh terhadap
hyperemesis gravidarum dapat dilihat dari pekerjaan ibu, berat atau tidak.
Alamat : Untuk mengetahui dimana ibu tinggal dan untuk memudahkan
menghubungi keluarga ibu.
B. Anamnesa
Tanggal dan jam : Untuk memudahkan pengetahuan waktu dan kapan
dilakukan pemeriksaan.
1.Alasan kunjungan : Apakah klien datang untuk kunjungan pertama atau
kunjungan ulang
2.Keluhan yang dirasakan : Untuk mengetahui apakah klien mempunyai resiko
tinggi yang dapat mempengaruhi kehamilan pada kasus hyperemesis
gravidarum keluhan yang dirasakan mual dan muntah sampai tidak ada
makanan yang masuk.
3. Riwayat kehamilan sekarang
- Riwayat menstruasi : Memberikan penilaian tentang faal alat kandungan,
teratur tidaknya haid serta siklusnya. HPHT digunakan untuk mengetahui
usia kehamilan dan perhitungan taksiran tanggal persalinan. - Tanda-tanda
kehamilan : Pada trmester satu bisa terjadi hiperemesis gravidarum dan
pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan pada usia trimester I.

29
- Pergerakan janin : Pada primigravida gerakan janin dirasakan pertama
kali pada usia kehamilan 20 minggu, sedangkan pada multigravida gerakan
janin dirasakan pertama kali pada usia kehamilan 16 minggu.
- Pola nutrisi : Untuk mengetahui pemenuhan gizi pada ibu hamil pada
kasus hyperemesis gravidarum nafsu makan menurun uang biasa makan 3
kali sehari sekurang-kurangnya 1 kali sehari. - Pola eliminasi : Untuk
mengetahui ada tidaknya gangguan pada system pencemaan ibu hamil.
Pada awal normal BAB ± 1 x / hari dan BAK ± 5 x / hari.
- Riwayat imunisasi : Untuk mengetahui apakah klien sudah mendapatkan
imunisasi TT atau belum. Imunisasi TT diberikan untuk mencegah tetanus
neonatorium dan diberikan 2 kali dan interval antara TT I dan TT II selama
-minggu.
- Riwayat kontrasepsi : Untuk mengetahui alat kontrasepsi apa yang
pernah klien gunakan.
4. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Untuk mengetahui apakah klien pernah menderita penyakit kronis seperti :
jantung, hati, ginjal, paru-paru yang dapat menyebabkan timbulnya
hyperemesis gravidarum.
5. Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui apakah ada penyakit keturanan seperti : diabetes
mellitus, hipertensi, jantung, hepatitis, gemeli.
6. Riwayat sosial
Kehamilan ini diharapkan atau tidak Perkawinan :
- Status perkawinan
- Jumlah perkawinan
- Lama perkawinan
- Perkawinan sah atau tidak
Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan untuk mengetahui
apakah ada pantangan di keluarga klien, untuk ibu biasanya berhubungan

30
dengan makanan, jamu-jamu, obat-obatan dan kebiasaan ibu hamil di
suatu daerah.
C. Pemeriksaan Fisik
1.Keadaan umum ibu, dengan hyperemesis gravidarum pucatdan lemah,
composmentis, status emosional ibu cemas dan masih belum menerima.ia
perubahan yang terjadi pada dirinya.
2.Tanda-tanda Vital :
Tekanan darah : Normalnya 110/70 - 130/80 mmHg pada kasus
hyperemesis gravidarum biasanya 90/70 mmHg sampai dengan 100/80
mmHg
Nadi : Normalnya 80-100 x / menit. Pada kasus hyperemesis gravidarum
tingkat I dan 111 nadi biasanya naik > 100 x / menit. Pada kasus
hyperemesis gravidarum tingkat II nadi biasanya turun < 80 x / menit.
Pernapasan : Normalnya 18-24 x/menit
Suhu : Normalnya 36.5-37.2 0C Pada kasus hyperemesis gravidarum
biasanya mengalami kenaikan suhu > 37.2°C.
3.Berat badan :
Kenaikan berat badan normal pada trimester I ± 1 - 2 kg. Pada kasus
hyperemesis gravidarum kemungkinan kenaikan berat badan < 1 kg pada
trimester 1 karena ibu memuntahkan semua makanan yang masuk. Tinggi
badan : ≥ 145 cm
Lila : Normalnya > 23.5 cm. Pada kasus hyperemesis gravidarum tidak
menutupi kemungkinan lila < 23.5 cm.
4. Muka : - Dilihat ada oedema/tidak
- Dilihat ada cloasma gravidarum/tidak
5. Mata : - Dilihat conjungtiva merah/pucat
Pada kasus hyperemesis gravidarum.
konjungtiva tampak pucat.
- Dilihat selera icterik/an icteric.
6. Mulut : - Dilihat bibir kering/tidak

31
Pada kasus hyperemesis gravidarum bibir tampak kering dan pecah-pecah.
- Dilihat lidah bersih/tidak
Pada kasus hyperemesis gravidarum. lidah tampak kotor dan kering.
7. Leher :
- Ada pembengkakan kelenjar thyroid/tidak
- Ada pembengkakan kelenjar getah bening/tidak
8. Dada :
a. Paru : - Dilihat ada Wheezing atau tidak
- dilihat ada ronchi atau tidak
b. Jantung : - Dilihat bunyi jantugn normal / tidak
(Reguler/irregular)
c. Payudara : - Dilihat bentuk simetris / tidak
- Dilihat terjadi hyperemesis / tidak
- Dilihat ada linea / tidak
- Dilihat putting susu menonjol /tidak
- Diraba ada masa/tidak
9. Abdomen
Inspeksi : - Dilihat ada bekas operasi/ tidak
- Dilihat ada striae / tidak
- Dilihat ada linea / tidak
Pada ibu hamil trimester I striae dan linea belum terlihat
- Dilihat pembesaran perut sesuai dengan kehamilan / tidak
10. Palpasi

1) Leopold 1 : Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang
teraba fundus.
2)Leopold 2 : Untuk menentukan bagian punggung dan bagian terkecil janin
3)Leopold 3 : Untuk menentukan apakah bagian terendah janin sudah masuk
PAP atau belum
4)Leopold 4 : Untuk menentukan seberapa jauh bagian terendah janin
sudah masuk PAP.

32
5. Auskultasi : Untuk mengetahui denyut janin janin DDJ normal
120-160 x / menit terdengar jelas di puntum maksumum. 11. Punggung dan
pinggang
- Posisi tulang belakang lordosis/tidak
- Pinggang ada nyeri ketuk/tidak
12. Ekstimitas
Atas kanan dan kiri : ada oedema atau tidak
Ada varices/tidak
Bawah kanan dan kiri : Ada oedema atau tidak
Ada varices/tidak Refleks patella ada/tidak
13. Anogenital
Vulva vagina : - Dilihat ada luka parut tidak
- Dilihat ada varices/tidak
- Dilihat ada condilomata aquminata atau tidak
- Dilihat ada pembengkakan kelenjar atau tidak
- Pengeluaran pervaginam dilihat warna, konsistensi.
- jumlah dan baunya.
Anus : Ada haemoroid/tidak
14. Pemeriksaan laboratorium
- Haemoglobin : Normalnya 11 gr%
Pada hyperemesis gravidarum tidak menutup kemungkinan lib ibu hamil
kurang dari 11 gr% dikarenakan kurangnya asupan nutrisi yang
mengakibatkan terjadinya anemia.
- Urine : Untuk megetahui ada/tidaknya protein dan albumin dalam
urine. Normalnya protein negatif. albumin urine (reduksi) negatif. II. Assesment
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas
data-data yang dikumpulkan.
Diagnosa : G..P..A..gravida….minggu keadaan umum ibu lemah dengan
hyperemesis gravidarum.

33
Masalah : Ibu mengeluh mual, muntah, lemas dan pusing
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa dari
data subyektif dan data obyektif kemudian masalah dan kebutuhan saat itu.
1.Diagnosa : G2 P2A0 UK 38 minggu, aterm, tunggal, hidup, letak kepala,
intra uteri, jalan lahir normal.
2. Masalah : muncul dari psiko, sosio, spiritual, culture dan lain-lain
V. Pelaksanaan
Untuk menentukan tujuan, kriteria dari diagnosa yang ditentukan kemudian
menentukan rencana yang akan dilakukan.
RASIONALISASI : alasan secara mendasar dilakukan asuhan kebidanan
yang diberikan petugas.
hasil : Ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan.
Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien dengan komunikasi
terapeutik
R: Dengan komunikasi dapat terjalin kerjasama dan kepercayaan pasien
terhadap tenaga kesehatan.
Hasil : pasien mengerti apa yang di dihrapkan dan disampaikan petugas
kesehatan
2.Beri penjelasan tentang keadaan kehamilannya
R: Penjelasan informasi tentang keadaan kehamilannya.
Hasil : pasien mengerti atas informasi yang diberikn terhadap dirinya
3.Jelaskan pada pasien tentang bahaya kehamilan TM III
R: Menambah pengetahuan dan untuk mengantisipasi Ibu kapan harus
segera ke RS.
Hasil : pasien memahami dan tahu tanda bahaya pda TM III
4. Beri penjelasan tentang mengkonsumsi menu seimbang dan manfaatnya
R: Konsumsi menu seimbanga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
membantu perkembangan janin.
Hasil : Pasien dapat melaksanakan dan mengkonsumsi jenis menu yang
sudah disampaikan oleh bidan

34
5. Anjurkan untuk istirahat yang cukup
R: Istirahat yang cukup bisa membuat sirkulasi darah menjadi lancar dan
membuat relaksasi.
Hasil : pasien dapat membagi waktu istirahat.
6. Anjurkan Ibu untuk kontrol 1 minggu sekali
R: Memantau kehamilan baik kondisi kesehatan Ibu dan janin.
Pelaksanaannya sesuai dengan intervensi
Hasil :pasien bersedia untuk kontrol sesuai jadwal
35
KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTERPADA NY. M USIA 30


TAHUN G3P2A0 USIA HAMIL 36 MGG DI PUSKESMAS KEBAK
KRAMATI I KABUPATEN KARANG ANYAR

PENGKAJIAN:
Tanggal : 17 November 2017 Jam : 09.25WIB
IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab Status : Suami/.kedua
1. Nama : Ny.M 1. ALASAN DATANG:
2. Umur : 30 tahun 1. Nama : Tn.S 2. Umur : 33 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam 4. Pendidikan :
4. Pendidikan : SMP SMP 5. Pekerjaan : Buruh 6.
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 6. SukuBangsan: Jawa 7. Alamat :
Suku bangsa : Jawa Kauman
7. Alamat : Kauman

I. DATA SUBYEKTIF

Ibu datang pukul 09.25 WIB kedatang dari Puskesmas Kebak Kramat I
mengatakan ingin periksa kehamilannya.
KELUHAN UTAMA:
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ketiga dan sebelumnya tidak
pernah keguguran. Ibu mengatakan mengeluh sering nyeri pinggang. Uraian
keluhan utama :
ibu mengatakan akhir-akhir ini sering merasakan nyeri pada pinggang
RIWAYAT KESEHATAN:
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Saat ini ibu mengatakan tidak ada yang dikeluhkan hanya merasa nyeri
pinggang
Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) : Ibu
mengatakan saat ini di dalam keluarganya merasa tidak terdapat sesuatu
keadaan kesehatan keluarga yang dapat menularkan penyakit seperti batuk
pilek atau batuk yang tidak sembuh dalam sebulan .
RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche : 14 tahun Nyeri Haid : saat haid tidak merasakan sakit
Siklus : 30 hari Lama : 5 hari
Warna darah : Merah Leukhorea : -
Banyaknya : ganti dua softek setiap hari
b. RiwayatKehamilansekarang :
1) G3P2A0
2) Usia kehamilan : 36 minggu
3) HPHT : 10 – 3 - 2017
4) HPL : 17 – 12 -2017
5) Gerak janin
▪ Pertama kali : ada gerakan bayi
▪ Frekuensi dalam 12 jam : ibu mengatakan dalam 12 gerakan
bayinya ada 20 an kali
6) Tanda bahaya :
a) TM I : tidak ditemukan tanda bahaya pada trimester 1 b)
TM II : Tidak ditemukan tanda bahaya trimester 2
c) TM III : Tidak ditemukan tanda bahaya trimester 3
7) Keluhan
a) Trimester I : mual dan pusing
b) Trimester II : pusing
c) Trimester III : sering kencing
8) Riwayat terapi
a) Trimester I : memberikan resep B6 dan Pct
b) Trimester II : Fe,kalk dan asam folat 400 mcg
c) Trimester III : kalk, SF
9) Riwayat Alergi:
Ibu mengatakan tidak ada alergi apapun selama ini.
10) Kekhawatiran khusus :
Pada kehamilan saat ini ibu merasa siap untuk menghadapi proses
persalinan
11) Imunisasi / TT :
Ibu sedah mengatakan di immunisasi TT dari sejak SD sudah ada 5 kali
penyuntikan .
12) ANC : 3 x
ANC Tanggal Tempat Suplement MASALAH TINDAKAN/PENDKES
Ke & Fe
(Jenis&Jml)

1 15-04- PKM B6,pct Mual dan Penyuluhan nutrisi dan


.KK
2017 pusing perubahan fisiologis
hamil TM I

2 21 -7- RB KK Fe,Kalk konstipasi Penyuluhan proses


2017 fisiologis hamil TM II

3 Hamil ini RB. KK Fe,ctm,pct Sering Penyuluhan proses


kencing fisiologis hamil TM
III tentang penyebab
sering kencing.

c. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu:


Ta Kehamilan Persalinan Nifas Ke
hu Fr KELU K Tem Penol JK/ Peny IM Peny Asi ad
n nis D ana
ek HA N pa t on g BB uli t uli t ekskl
A us if k
/PENYU pers
N LI T ali sek

C ana ara

n ng

2009 5 Tidak ada 38 spontan BPM Bidan P/300 Tidak tidak Tidak ya Sehat
0gm ada ada

2013 4 Tidak ada 37 spontan BPM Bidan Laki Tidak tidak Tidak tidak sehat
laki ada ada
3200g
r

2. RIWAYATKB :Pernah
a. Jika pernah :
Jenis Lama Keluhan Alasan dilepas
Kontrasepsi Pemakaian

KB suntik 1 bulan 2 tahun Tidak ada Ganti yang 3 bulan


keluhan

b. Rencana Setelah Melahirkan : ibu mengatakan setelah melahirkan ingin


merencanakan KB spiral yang jangkanya lama dan harapannya bisa
menstruasi
3. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI:
Sebelum hamil :
Sebelum hamil Selama Hamil

A. Nutrisi

1) Makan

Frekuensi makan 3.X/hari 3X/hari


pokok

Komposisi 3x @1 piring (sedang / penuh) 3x @ setegah piring


Nasi (sedang / penuh)

Lauk 1x @1 potong (sedang / 1 x @1 potong (sedang /


besar), jenisnya besar), jenisnya

Sayuran 3 x @ 1mangkuk sayur ; 3x @ 1/2mangkuk sayur ;


jenis sayuran jenis sayuran

Buah 1 x sehari / seminggu; jenis 2x sehari / seminggu; jenis

Camilan 1x sehari; jenis 3x sehari; jenis

Pantangan: Tidak ada Alasan Tidak ada Alasan

Keluhan: Semua masuk Tidak ada keluhan

Perubahan selama Hamil Nafsu makan banyak Nafsu makan meningkat

2) Minum
Jumlah total 3-4 gelas perhari; jenis air teh 4-5gelas perhari; jenis air putih

Susu - gelasperhari; jenissusu -gelasperhari; jenissusu

Jamu -x/hari, jenis -x/hari, jenis

Keluhan: Tidak ada pantangan Ingin sering minum krna gerah

Perubahan selama Hamil Berat badan setabil Berat badan naik 7 kg dari
sbl hamil

b. Eliminasi

1) BAK

Frekuensiperhari 3-4x 7x

Warna Kuning jernih Kuning agak keruh

Keluhan Tidak ada keluhan Sering BAK

Konsistensi Jernih Jernih

2) BAB

Frekuensiperhari 1x 1x

Warna kuning. Kuning

Konsistensi Keras Keras

Keluhan Tidak ada Tidak ada

C. Personal Hygine

Mandi 2 x sehari 3 x sehari

Keramas 3 x seminggu 3 x seminggu

Gosok Gigi 2x sehari 2 x sehari

GantiPakaian 2 x sehari 3x sehari

celanadalam 2 x sehari 2 x sehari

Kebiasaanmemakai Dengan sandal Dengan sandal


alas kaki

Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

d. Hubungansexsual

Frekuensi 2x seminggu 2x seminggu


Contact bleeding Tidak ada Tidak ada

Keluhan lain Tidak ada keluhan Kadang merasa malas

Perubahan selama Tidak ada Merasa ada pengurangan


hamil ini Frekuensi hub sex

e. Istirahat/Tidur

Tidur malam 8jam 7 jam

Tidursiang 1jam 2Jam

Keluhan/masalah Bisa untuk mengatur jam tidur Susah tidur

Perubahan selama Jam tidur biasa Jam tidur singkat


hamil ini

f. Aktivitas fisik
dan olah raga

Aktivitasfisik Kegiatan rumah Kegiatan rumah


(bebanpekerjaan)

Olah raga Jenisnya tidak olah raga Jenisnyatidak olah raga

g. Kebiasaan yang
merugikan kesehatan

Merokok aktif Tidak merokok Tidak merokok

Lingkungan perokok Suami tidak perokok Suami tidak perokok

Minuman beralkohol Tidak minum alkohol Tidak minum alkohol

Obat-obatan Tidak minum obat kusus Tidak minum obat rutin

Napza Tidak pengguna napza Tidak pengguna napza

4. Riwayat Psikososial-spiritual
a. Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah , umur waktu menikah : 21 tahun.
2) Pernikahan ini yang ke 1sah lamanya 9 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik
b. Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga;
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : dalam keluarga
dukungannya biasa biasa saja karena ini kehamilan ke 2 dengan jarak anak
panjang 4 thun
c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : Dengan suami untuk
berbicara secara terbuka dengan suami dalam menyelesaikan
permasalahannya.
d. Ibu tinggal serumah dengan : ibu tinggal dengan keluarga inti e.
Pengambil keputusan utama dalam keluarga : dalam melakukan
pengambilan keputusan ibu bersepakat dengan suaminya tetapi yang
sangat berperan dari suaminya.
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.
f. Orang terdekat ibu : dengan suaminya
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : mandiri
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan pasien
mengatakan tidak ada pantangan atau kepercayaan dalam adat istiadat. h.
Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : .di temat
persalinan di praktek mandiri Bidan
i. Penghasilan perbulan: Rp.2.000.000 Cukup
j. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini?ibu
mengatakan tidak pernah berpuasa selama kehamilan ke dua. k.
Tingkat pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu: Ibu merasa bahwa saat menghadapi
proses persalinnannya nanti sudah mempersiapkan bahan yang diperlukan
Hal-hal yang ingin diketahui ibu: Bagaimana cara mempersiapkan
persalinan apabila tidak bisa di RB
l. Lingkungan:
Kebiasaan kontak dengan binatang: Pasien mengatakan mempunyai
peliharaan sapi
m. Paparan dengan polutan: pasien mengatakan tidak bersinggungan dengan
limbah pabrik

II. DATA OBYEKTIF:


1. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : baik Tensi : 110/70 mmhg 2) Kesadaran :
Composmentis Nadi : 84x/i
3) BB Sebelum/ Sekarang: 55Kg/ 62Kg Suhu /T: 36,7
4) TB : 159 cm RR : 24 x/i
5) LILA : 28cm IMT : 62/(159cm)2 a. Pemeriksaan
Kepala : Simetris, tidak ada benjolan, tidak oedema
Mata : Konjungtiva tampak pucat
Hidung : Tidak ada polip, tidak ada pernapasan cuping Mulut :
Tidak ada cariers, tidak ada stomamatitis Telinga : Tidak ada secret
Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid dan vena Jugolaris
Ketiak : Tidak ada benjolan.
Payudara : Tampak simetris, Puting payudara menonjol simetris ,
tidak teraba benjolan, kulit tidak
memerah
Abdomen : Simetris tidak ada luka bekas operasi, blas teraba keras.
b. Palpasi
Leopold I : TFU 3 Jari dibawah proc. Xyphoideus. (Mc Donald 30 cm)
Pada bagian atas fundus perut ibu
teraba bagian agak bundar, lunak, tidak melenting
(bokong).
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian terkecil
janin (ekstremitas janin). Dan pada bagian
kiri perut ibu teraba tahanan memanjang dari atas
ke bawah, datar dan keras (punggung janin).
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bagian bulat, keras,
melenting (kepala) dan tidak dapat di
goyang kan.
Leopold IV : Divergen
DJJ : Puntum maksimum 2 jari di bawah pusat sebelah kiri,Frekuensi
142 kali/menit, irama teratur, kuat.
TBJ : (28 - 11) x 155 = 2635 gram. Test osborn : - c. Auskultasi :
DJJ : 140x/menit Frekuensi :
d. Lain lain: -
e. Perkusi: terdengar timpani pada episgasterium
f. Pemeriksaan panggul: tidak dilakukan
Vulva : Tidak dilakukan pemeriksaan hanya pasien mengatakan tidak
mengeluarkan cairan vagina tidak berbau .
Ekstremitas : tidak ditemukan oedema pada ektremitas atas atau bawah Refleks
patella : +/ +
Punggung : tidak ditemukan keluahan atau bentuk yang melengkung Anus :
ibu mengatakan mempunyai tidak ada benjolan di anus 3. Pemeriksaan
penunjang :
Px lab : Gol darah B HB : 12,8gr%
HbsAg : negatif
CT : NR
Pemeriksaan USG dilakukan: hasil posisi kepala di bawah
III. Analisis
Diagnosa Kebidanan: G3P2A0 umur 30 tahun hamil normal dengan umur
kehamilan 36 minggu.
Masalah : nyeri pinggang

IV. PELAKSANAAN Tanggal 17 November 2017 Jam 09.25

1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga.


Rasionalisasi: Dengan pendekatan terapeutik akan tercipta hubungan
saling percaya dan terjalin kerjasama yang baik antara nakes dan klien.
Hasil : Ibu merasa nyaman dan lebih percaya diri
2. Menjelaskan kondisi ibu dan janin saat ini dalam keadaan baik
Rasionalisasi: Agar ibu tidak khawatir akan kehamilannya memasuki usia
persalinan dan mendapatkan dukungan mental dari suami
Hasil: Ibu mengerti kondisinya dan janin saat ini dalam keadaan baik
3. Melakukan pemeriksaan TTV ibu pada setiap kunjungan ANC.
Rasionalisasi: Dengan melakukan pemeriksaan TTV dapat mengetahui
perkembangan kesehatan ibu dan janin dan apabila ditemukan masalah/
keabnormalan dapat dilakukan tindakan sedini mungkin.
Hasil : kondisi ibu dan janin dalam keadaan normal
4. Menjelaskan penyebab terjadinya nyeri pinggang
Rasionalisasi: Dengan penjelasan penyebab Sakit pada bagian tubuh
belakang (pinggang), karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam
kandungan yang dapat mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan
tekanan ke arah tulang belakang lebih berat. Hasil: Ibu paham dengan
keadaan dirinya saat ini

5. Menganjurkan kepada ibu untuk ikut kelas ibu hamil.


Rasionalisasi: Dengan mengikuti kelas ibu hamil diharapkan mengikuti
program salah satunya senam ibu hamil
Hasil : ibu bersedia akan ikut kels ibu hamil.
6. Menganjurkan ibu untuk lebih sering duduk tegak dan mengurangi
mengangkat beban yang berat.
Rasionalisasi: Dengan memeberikan konseling lebih sering duduk tegak
akan dapat mengurangi rasa nyeri pada pinggang Ibu.
Hasil: ibu mengerti tentang keadaanya saat ini
7. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ANC I minggu lagi
Rasionalisasi: Dengan melakukan ANC secara rutin akan lebih awal
ditemukannya adanya resiko tinggi apabila ditemukannya
Hasil : Perkembangan kehamilannya lebih terpantau

Pembimbing Klinik

(…………………….)

(………………………..)
Karang Anyar , 17 November 2017 Mengetahui
Praktikan Pembimbing Prodi
(…………………………)
BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah kita memberikan asuhan kebidanan terhadap pasien ny S umur :42


tahun dengan kehamilan fisiologis umur kehamilan 8 minggu . Dilakukan dari
pengkajian data pasien mulai dari pengumpulan data subyektif , obyektif dan
data penunjang dari menentukan diagnosa kebidanan sesuai dengan nomenklatur
Standar nomenklatur diagnose kebidanan:
1. Diakui dan telah disyahkan oleh profesi.
2. Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan.
3. Memiliki ciri khas kebidanan.
4. Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan 5. Dapat
diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan Bahwa didalam kasus ini
apabila kita sebagai bidan melakukan pengkajian dan pendekatan terhadap pasien
secara komprehensip ,akan mendapatkan data yang valid sehingga akan
menentukan diagnosa dan permasalahan yang muncul dari diri pasien .
Dalam kasus ini melihat data identitas pasien adalah usia 42 tahun menurut KPSP
dan sidarta sudah termasuk usia faktor resiko sehingga perlu dilakukan observasi
Dimana dalam usia saat hamil yang sehat apabila tidak melebihi 35 tahun.
Meskipun saat ini kesannya kehamilannya normal tetapi perlu dilakukan
pemantauan. Dan kebiasaan pasif perokok hal ini perlu akibat terhadap
perkembangan diri dan janinnya sehingga bidan perlu extra pemberian penkes
tentang polutan seharusnya terhindar dari polutan. Didukung juga dengan adanya
perekonomian yang kurang memadahi dalam pemenuhan kebutuhan dasar
menurut Maslow masih perlu dipantau seharusnya pemenuhan kebutuhan primer
dan sekundernya dulu diutamakan .
Pada kehidupan di keluarganya untuk berumah tangga dalam satu rumah ada
keluarga yang lain kurang menimbulkan kesejahteraan dalam rumah tangga
karena ada pengaruh luar dari keluarga inti .akan berpengaruh pada perkembangan
psikologis ibu : mudah tersinggung. Dalam penelitian elina rahma at al ( 2013)
bahwa ada pengaruh dari pengetahuan ibu, sikap ibu dan sikap petugas saat
pemeriksaan kehamilan atau kunjungan anc terhadap kualitas perkembangan
kehamilannya. Menurut penelitian Diana LPP (2013) bahwa ibu hamil dalam
menjalani kehamilannya berusaha terbuka mengenahi hal yang dirasakan kepada
suaminya dan linkungan sosialnya karena akan membantu antara suami dan istri
dalam menghadapi masa kehamilannya. Menurut rich (dalam Maharani 2008)
Dukungan suami akan menimbulkan dampakpositip kepada kecemasan istri yang
sedang hamil .Dan melihat keadaan pasien ini juga perlu mendapatkan dukungan
terhadap psikologi tingkat keuangannya yang minim .harus bisa meminit
keuangan dengan memprioritaskan kebutuhannya.
Sehingga sebagai pemberi asuhan secara komprehensip dan holistik akan dapat
dilakukan terhadap pasien tersebut. Apabila bidan dapat melaksanakan sebagai 5
fungsi : Care povider, community leader, communikator decesion maker serta
manager dan memperhatikan Evidence based practice adalah praktik
berdasarkan penelitian yang terpilih dan terbukti bermanfaat serta merupakan
penerapan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini
dalam pengambilan keputusan asuhan kebidanan. Hal ini menghasilkan asuhan
yang efektif. Asuhan yang tidak selalu melakukan intervensi. Kajian ulang
memunculkan asumsi bahwa sebagian besar komplikasi obstetri yang mengancam
jiwa sebenarnya bisa diprediksi atau dicegah.
Dalam kasus ini terutama pada keluhan muntah dikaitkan dengan jurnal
yang diambil Hasil uji Rhodes (2016) menunjukkan bahwa 52/200 pasien (26%)
dikelompokkan dengan tidak mual muntah, 83/200 pasien (41,5%) dengan pasien
ringan 48/200 (24,0%) dengan pasien sedang dan 17/2001 (8,5%) dengan gejala
parah Skor depresi rata-rata pada kelompok muntah yang parah secara signifikan
lebih tinggi daripada pada Nausea and vomiting during pregnancy NVP. Mual
dan muntah parah dikaitkan dengan tingkat keparahan gejala depresi yang lebih
besar pada ibu hamil.
jurnal penelitian Bizoń A, Halina Milnerowicz ( 2017) mengatakan Perokok
tembakau selama trimester pertama kehamilan meningkat peroksidasi lipid dan
penyajian profil lipid yang tidak teratur. Paraoxonase adalah enzim sensitif untuk
paparan aktif dan pasif asap tembakau pada trimester pertama kehamilan, yaitu
Dikonfirmasi oleh penurunan fosfotriesterase, arilesterase dan Aktivitas laktonase
PON dalam plasma secara aktif dan pasif merokok ibu hamil Pengurangan
aktivitas paraoxonase, gangguan pada profil lipid, a peroksidasi lipid yang lebih
tinggi, dan konsentrasi Cd yang lebih tinggi meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular di masa depan. Menurut jurnal penelitian franco M.E at al ( 2014)
ada perbedaan antara Kejadian inkontinensia urin selama kehamilan berbeda pada
trimester pertama dan ketiga.
Dalam asuhan ini kemungkinan ada perbedaan dalam hasil pemberi asuhan bagi
pasien tersebut saat dilakukan asuhan yaitu pasien hanya dilakukan evaluasi secara
sekilas saat itu tetapi kelanjutan perlu dilakukan evaluasi dan pemantauan akan
keberhasilan asuhan tersebut selama kehamilannya .
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis sampaikan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pemberian asuhan kebidanan bagi seorang wanita hamil pada trimester
pertama perlu suatu kajian yang mendalam agar dapat mendapatkan informasi
dari pasien tersebut secara global.

Ketika kita akan memberikan intervensi terhadap pasien tersebut dengan


memperhatikan pada ipoleksosbud ( pengetahuann,ekonomi politik sosial
budaya dan pertahanannya ) dari pasien. Setelah melaksanakan pengkajian
dan pengumpulan semua data ibu baik data subjektif maupun data objektif
yang berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien, dilanjutkan dengan
mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan
interprestasi yang benar atas data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa
pada Ny. S umur 42 tahun G3P2A0 kehamilan 8 minggu fisiologis trimester I
jalan lahir normal.

Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai dasar untuk


mengambil keputusan berdasarkan masalah yang ditemukan dan semua
asuhan yang diberikan dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan
demikian sangat diperlukan sekali seorang bidan yang profesional dimana
mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan tepat,efisien sehingga
semua masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik dan
benar . Ketika kita akan memberikan intervensi terhadap pasien tersebut
dengan memperhatikan pada ipoleksosbud ( pengetahuann,ekonomi politik
sosialbudaya dan pertahanannya) dari pasien untuk dapat secara
komprehensip memberikan asuhan kebidanan dan memperhatikan juga
evidence based praktek kebidannyayang sesuai dengan lingkungan
,masyarakat dan budaya .
B. Saran
1. Klien
a. Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang telah
diberikan oleh bidan
b. Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat keluhan
serta kelainan yang dirasakan sedini mungkin, untuk mendapatkan
pelayanan pengobatan.
c. Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang
dirasakanya sehingga petugas kesehatan (bidan) dapat merencanakan
asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut, sehingga dapat
mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber
terbaru agar mempermudah mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan,
wawasan dan teknologi terkini.
3. Mahasiswa
a. Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat
menerapkan pada ibu, asuhan yang diberikan secara holistik dan
komprehensip sertasesuai dengan standar profesi kebidanan.
b. Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai
dengan daftar tilik yang ada dan anmanesa dilakukan dengan
pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam
menyampaikan keluhan yang dirasakan
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bari Saifudin,et al. (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Abdul Bari Saifudin, et al. (2009). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawihardjo. Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Cunningham, FG. (2006). Obstetri Williams. Jakarta : EGC.

Indrayani. (2011). Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta: TIM.

JNPK-KR.(2008). Buku Acuan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta :


Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.
Manuaba, IBG. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Martadisoebrata, D. (2007). Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi.


Jakarta: EGC.

Prawihardjo, S. (2009). IlmuKebidanan Edisi Ketiga. Jakarta : Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Saifuddin, AB. (2008). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Varney, Helen,
dkk. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta : EGC.
Varney, Helen, dkk. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2.
Jakarta : EGC.
Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2009.Memahami kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :
EGC

Kusmiati, Yuni .dkk.2008.Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).


Jakarta:Fitramaya
Rukiah, A. Y., Yulianti, L., Maemunah, & Susilawati, L. (2013). Asuhan

Kebidanan Kehamilan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Kementrian Kesehatan RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta

Selatan : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.

Anggrita, S., Mardiatul, U. I., & Ramalida, D. (2015). Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Bogor: IN MEDIA.

Anda mungkin juga menyukai