OLEH :
DIII KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KARTINI BALI
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebab karena limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan “LAPORAN KASUS NIFAS
FISIOLOGI P4 A0 POST PARTUM H-1 tepat waktu dan lancar.
Tidak lupa kami banyak berterimakasih kepada banyak pihak karena telah mendukung
terlaksananya laporan ini.
Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya laporan yang telah kami
buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
KATA PENGANTAR………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………
A. Latar Belakang………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………… 1
C. Tujuan………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………
A. DATA SUBYEKTIF…………………………………………... 9
B. DATA OBJEKTIF…………………………………………….. 12
C. ANALISA……………………………………………………... 15
D. PENATALAKSANAAN……………………………………… 15
CATATAN PERKEMBANGAN……………………………………...
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya
berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.Payudara adalah organ yang sangat penting bagi
wanita untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya karena ASI merupakan sumber
makanan bayi yang penting terutama pada bayi-bayi pada bulan-bulan pertamanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas kami memberikan ruang lingkup asuhan kebidanan
yang diberikan pada masa nifas secara komprehensif dimulai sejak dua jam setelah plasenta lahir
hingga 6 minggu post partum.
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian masa nifas
2. Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas
3. Menjelaskan peran dan tanggungjawab bidan dalam masa nifas
4. Menjelaskan tahapan masa nifas
5. Mengetahui kebijakan program nasional
6. Mengetahui lochea masa nifas
7. Mengetahui adaptasi fisiologi masa nifas
BAB II
PEMBAHASAN
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa nifas ini
yaitu 6 – 8 minggu. Batasan waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada batas
waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu yang relatif pendek darah sudah keluar, sedangkan
batasan maksimumnya adalah 40 hari. Jadi masa nifas (puerperium) adalah masa setelah
keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
masa nifas berlangsung selama 6 minggu 40 hari.
1. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2010).
2. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul
Bari, 2010:122).
3. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan
tidak hamil yang normal. (F. Gary cunningham, Mac Donald, 2013).
4. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu
( Ibrahim C, 2013).
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu
maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan
50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
1. Tujuan umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh anak.
2. Tujuan khusus
Menurut Saifuddin, A. 2010 tujuan asuhan masa nifas adalah:
a. Menjaga kesehatan ibu dan bainya baik fisik maupun psikologis
b. Melakukan skrining, mendeteksi masalah, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada
ibu maupun bayinya
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan
bayi sehat.
d. Memberikan pelayanan keluarga berencana (KB)
Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Menurut
(Nugroho, 2010) Adapun peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas antara lain :
Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal, uterus berkontraksi
dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak
ada perdarahan abnormal.
III 2 minggu Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan
post pada kunjungan 6 hari post partum.
partum
Lochea merupakan ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea mengandung darah dan
sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lochea mempunyai bau yang amis (anyir)
meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita. Lochea
mengalami perubahan karena proses involusi. Pengeluaran lochea dapat dibagi menjadi lochea
rubra, sanguilenta, serosa dan alba.
Putih bercampur
Sanguilenta 3-7 hari Sisa darah bercampur lendir
merah
Setelah melahirkan ibu mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang juga mengakibatkan
adanya beberapa perubahan dari fisiknya. Ia mengalami stimulasi kegembiraan yang luar biasa,
menjalani proses esprorasi dan asmilasi terhadap bayinya, berada di bawah tekanan untuk dapat
menyerap pembelajaran yang diperlukan tentang apa yang harus diketahuinya dan perawatan
untuk bayinya dan merasa tanggung jawab yang luar biasa sekarang untuk menjadi seorang ibu
tidak mengherankan bila ibu mengalami sedikit perubahan perilaku dan sesekali merasa
kerepotan. Masa ini adalah masa rentan dan terbuka untuk bimbingan dan pembelajaran.
1. Periode Taking in
a. Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada umumnya pasif dan
tergantung, perhatiannya tertuju pada kekawatiran akan tubuhnya
b. Ia mungkin mengulang-ulang menceritakan pengalaman waktu melahirkanya
c. Tidur tanpa gangguan sangat penting untuk mengurangi gangguan kesehatan akibat
kurang istirahat
d. Peningkatan nutrisi dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan dan penyembuhan luka,
serta persiapan proses laktasi aktif
e. Dalam memberi asuahan bidan, harus dapat memfasilitasi kebutuhan psikologis ibu, pada
tahap ini bidan harus menjadi pendengar yang baik ketika ibu menceritakan
pengalamanya. Berikan juga dukungan mental dan aspirasi atas hasil perjuangan ibu
sehingga dapat berhasil melahirkan anaknya. Bidan harus dapat menciptakan suasana
yang nyaman bagi ibu sehingga dapat leluasa dan terbuka mengemukan permasalahan
dapat dihadapi bidan. Dalam hal ini, sering terjadi kesalahan dalam pelaksanaan
perawatan yang dilakukan oleh pasien terhadap dirinnya dan bayinya karna kurangnya
jalinan komunikasi yang baik antara pasien dan bidan
2. Periode taking hold
a. Periode ini berlangsung pada hari ke 2-4 post partum
b. Ini menjadi perhatian pada kemampuan menjadi orang tua yang sukses dan meningkatkan
tanggung jawab terhadap bayi
c. Ibu berkonsentrasi pada pengotrolan fungsi tubuhnya, BAB dan BAK, serta kekuatan dan
ketahanan tubuhnya
d. Ibu berusaha keras untuk menguasai keterampilan perawatan bayi, misalnya
menggendong, memandikan dan memasang popok dan sebagainya
e. Pada masa ini, ibu biasanya sangat sensitive dan merasa tidak mahir dalam melakukan
hal-hal tersebut
f. Pada tahap ini, bidan harus tanggap terhadap kemungkinan perubahan yang terjadi.
g. Tahap ini merupakan waktu yang tepat bagi bidan untuk memberiken bimbingan cara
perawatan bayi, namun harus selalu diperhatikan teknik bimbinganya jangan sampai
menyingung perasaan atau membuat perasaan ibu tidak nyaman karena ia sangat
sensitive. Hindari kata “jangan begitu” atau “kalau kayak gitu salah” pada ibu karna hal
itu akan sangat menyakiti perasaanya dan akibatnya ibu akan putus asa untuk mengikuti
bimbingan yang bidan berikan.
3. Periode Letting Go
a. Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah periode ini pun sangat
berpengaruh terhadap dan perhatian yang diberikan oleh keluarga
b. Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan bayi dan ia harus beradaptasi dengan
segala kebutuhan bayi yang sangat tergantung padanya. Hal ini menyebabkan
berkurangnya hak ibu, kebebasan, dan hubungan social
c. Depresi post partum umumnya terjadi pada periode ini.
BAB III
A. DATA SUBYEKTIF
SUBJECTIVE DATA
1. Identitas
Ibu suami
Pola nutrisi
How about your meal? How many times do you usually eat a day? What kind of meal do you
usually have and how much do you have that? How many cup of water do you drink a
day?
Nafsu makan ibu baik, nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan ibu. Ibu makan 3×sehari dengan
menu nasi, lauk pauk dan sayuran. Ibu makan buah dan minum air putih.
Pola eliminasi
How many times do you usually defecate and urinate?
Ibu BAB 1×sehari dengan konsistensi padat, BAK 6-7× sehari warna jernih
Kebersihan perseorangan
How about your personal hygiene? How many times do you take a bath and change your
underwear and clothes?
Ibu mandi 2x sehari dan selalu mengganti pakaian setiap habis mandi, gosok gigi 2×sehari
dan keramas 3×seminggu.
Pola aktivitas
How about your activities? Do you have any problems? Do you usually do any hard work?
Ibu belum melakukan aktivitas karena baru saja melahirkan
Seksualitas
Are you having sex yet after the delivery? How do you feel?
Ibu belum melakukan hubungan karena baru melahirkan
8. Keadaan psikologis
How do you feel after the delivery? Did you have any problems?
Ibu merasa senang atas kelahiran bayinya
9. Keadaan psikososial
How about your relationship with your husband and your family? Are there any problems?
Suami dan keluarga senang dan memberikan dukungan pada ibu dalam merawat bayinya.
10. Laktasi
How about the breastfeeding? Are there any problems?
Ibu sudah mulai belajar menyusui bayinya.
1. Pemeriksaan Umum
General examination
Keadaaan umum : Baik
General conditions
Kesadaran : Compos Mentis
Consciousness
Antropometri : BB 57 kg
Anthropometry
TD : 115/85 mmHg
Blood pressure
Nadi : 80 x/mnt
Pulse
Respirasi : 20 x/mnt
Respiration
Suhu : 36,5o C
Temperature
TFU : 2 jari dibawah pusat
Lochea : rubra
Involusi : baik
Laktasi : asi sudah mulai keluar
Muka
- Inspeksi : Bersih, tidak pucat, tidak ada jerawat, tidak ada luka.
Mata
- Inspeksi : Bersih, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Telinga
- Inspeksi : Bersih, tidak ada penyumbatan serumen, pendengaran aktif, tidak ada
serumen.
Mulut
- Inspeksi : Bibir lembab, gigi bersih, tidak ada caries, tidak sariawan keadaan lidah
bersih.
Leher
- Inspeksi : Leher bersih
- Palpasi : Tidak ada pembendungan vena jugularis, tidak ada pelebaran kelenjar
limfe, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid.
Dada
- Inspeksi :Bersih, tidak ada retraksi dada.
Mamae
- Inspeksi : Mamae bersih, puting susu menonjol dan belum ada pengeluaran
colostrum.
Abdomen
- Inspeksi: Tidak Terdapat luka bekas operasi sectio caesaria, tidak ada striae
albicans, terdapat linea gravidarum.
Ekstremitas Atas
- Inspeksi : Tangan tidak terpasang infus,kuku bersih dan tidak sianosis.
- Palpasi : Simetris, tidak odema kedua tangan, jumlah jari tangan 10
Ekstremitas Bawah
- Inspeksi : Bersih, tidak sianosis.
- Palpasi : Simetris, tidak odema kedua kaki, tidak ada varises, jumlah jari
kaki 10
3. Pemeriksaan Penunjang (jika dilakukan)
Support examination
Lab : - WBC : 8,79
- HBG : 10,3
- HCT : 37,4
- PLT : 357
- Golda : B
- GDS : 89mg/DL
- Swab Antigen : NR
- Glukosa darah : 86
- Protein urine :Negatif
- VDRL : Negatif
Dll : -
D. PENATALAKSANAAN
Management
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada Ibu dan Suami. Ibu dan Suami memahami
2. Menyarankan untuk Mobilisasi Dini, seperti tidur miring kiri dan miring kanan, duduk
3. Memberikan KIE pada ibu tentang tanda –tanda bahaya nifas, seperti pendarahan yang
hebat, pengeluaran darah yang berbau, demam, pandangan mata kabur, payudara tampak
merah, panas atau nyeri . ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
4. Menyarankan ibu untuk selalu memperhatikan kebersihan payudara, apabila puting susu
lecet oleskan kolostrum atau asi yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali
menyusui.
5. Memberikan KIE pada ibu tentang personal Hygiene dengan menjaga agar luka jahitan
pada perineum tetap kering dan bersih. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
6. Menginformassikan kepada ibu saat pulang, agar ibu tetap menjaga kebersihan vagina
Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademi