Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS NIFAS FISIOLOGI

P4 A0 POST PARTUM H-1

OLEH :

Gusti Ayu Ratih Dwitasari Putri ( 202015401010)


Merlina Robaka ( 202015401015 )
Anggela Garamba ( 202015401018 )

DIII KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KARTINI BALI
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebab karena limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan “LAPORAN KASUS NIFAS
FISIOLOGI P4 A0 POST PARTUM H-1 tepat waktu dan lancar.
Tidak lupa kami banyak berterimakasih kepada banyak pihak karena telah mendukung
terlaksananya laporan ini.
Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya laporan yang telah kami
buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Denpasar, 20 Februari 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

KATA PENGANTAR………………………………………………. ii

DAFTAR ISI………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………

A. Latar Belakang………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………… 1

C. Tujuan………………………………………………………... 1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………

A. Pengertian Masa Nifas……………………………………… 2

B. Tujuan Asuhan Masa Nifas…………………………………. 2

C. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas……… 3

D. Tahapan Masa Nifas…………………………………………. 4

E. Kebijakan Program Nasional………………………………… 4

F. Tahapan Lochea Masa Nifas…………………………………. 6

G. Adaptasi Fisiologi Masa Nifas………………………………... 7

BAB III ASUHAN KEBIDANAN……………………………………

A. DATA SUBYEKTIF…………………………………………... 9

B. DATA OBJEKTIF…………………………………………….. 12

C. ANALISA……………………………………………………... 15

D. PENATALAKSANAAN……………………………………… 15

CATATAN PERKEMBANGAN……………………………………...

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya
berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.Payudara adalah organ yang sangat penting bagi
wanita untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya karena ASI merupakan sumber
makanan bayi yang penting terutama pada bayi-bayi pada bulan-bulan pertamanya.

Sejak seorang wanita memasuki kehidupan berkeluarga, seharusnya ia harus menanamkan


suatu keyakinan bahwa ia harus menyusui, karena menyusui adalah realisasi dari tugas yang
wajar dan mulia dari seorang ibu. Dewasa ini, di Indonesia sekitar 80-90 % ibu-ibu di perdesaan
masih menuusui bayi nya lebih dar 1 tahun, namun hal ini tidak sama dengan ibu-ibu di kota-
kota. Para ibu mempunyai berbagai alasan seperti ibu harus bekerja, pengaruh kosmetologi,
pemakaian pil KB. Angka kematian anak-anak di Indonesia semakin lama semakin meningkat,
terlebih anak-anak yang mengkonsumsi susu formula yang biasanya dapat mengakibatkan bayi
diare.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas kami memberikan ruang lingkup asuhan kebidanan
yang diberikan pada masa nifas secara komprehensif dimulai sejak dua jam setelah plasenta lahir
hingga 6 minggu post partum.

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian masa nifas
2. Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas
3. Menjelaskan peran dan tanggungjawab bidan dalam masa nifas
4. Menjelaskan tahapan masa nifas
5. Mengetahui kebijakan program nasional
6. Mengetahui lochea masa nifas
7. Mengetahui adaptasi fisiologi masa nifas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Nifas

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa nifas ini
yaitu 6 – 8 minggu. Batasan waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada batas
waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu yang relatif pendek darah sudah keluar, sedangkan
batasan maksimumnya adalah 40 hari. Jadi masa nifas (puerperium) adalah masa setelah
keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
masa nifas berlangsung selama 6 minggu 40 hari.
1. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2010).
2. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul
Bari, 2010:122).
3. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan
tidak hamil yang normal. (F. Gary cunningham, Mac Donald, 2013).
4. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu
( Ibrahim C, 2013).
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu
maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan
50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.

Tujuan asuhan masa nifas normal terbagi 2 yaitu:

1. Tujuan umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh anak.

2. Tujuan khusus 
Menurut Saifuddin, A. 2010 tujuan asuhan masa nifas adalah:
a. Menjaga kesehatan ibu dan bainya baik fisik maupun psikologis
b. Melakukan skrining, mendeteksi masalah, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada
ibu maupun bayinya
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan
bayi sehat.
d. Memberikan pelayanan keluarga berencana (KB)

C. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas

Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Menurut
(Nugroho, 2010) Adapun peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas antara lain :

1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan


kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas
2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman
4. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
5. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan,
mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan
yang aman
6. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa
dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,
mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.

D. Tahapan Masa Nifas

Tahapan masa nifas menurut ( Saleha, 2009 ) ada tiga yaitu :

1. Puerperium dini (Immediate puerperium)


Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial (Early puerperium)
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam
minggu.
3. Remote puerperium (Later perperium)
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama
selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.

E. Kebijakan Program Nasional

Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu:

1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi


2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan
adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan
ibu nifas maupun bayinya.
Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas:

Kunjungan Waktu Asuhan

Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.

Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta melakukan


rujukan bila perdarahan berlanjut.

Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara mencegah


perdarahan yang disebabkan atonia uteri.
6-8 jam
I post Pemberian ASI awal.
partum
Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi.

Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus


menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai
keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.

Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal, uterus berkontraksi
dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak
ada perdarahan abnormal.

Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.

6 hari post Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.


II
partum
Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan.

Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-


tanda kesulitan menyusui.

Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.

III 2 minggu Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan
post pada kunjungan 6 hari post partum.
partum

6 minggu Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas.


IV post
partum Memberikan konseling KB secara dini.

F. Tahapan Lochea Masa Nifas

Lochea merupakan ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea mengandung darah dan
sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lochea mempunyai bau yang amis (anyir)
meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita. Lochea
mengalami perubahan karena proses involusi. Pengeluaran lochea dapat dibagi menjadi lochea
rubra, sanguilenta, serosa dan alba.

Perbedaan masing-masing lochea dapat dilihat sebagai berikut:

Lochea Waktu Warna Ciri-ciri

Merah kehitaman Terdiri dari sel desidua, verniks


Rubra 1-3 hari caseosa, rambut lanugo, sisa
mekoneum dan sisa darah

Putih bercampur
Sanguilenta 3-7 hari Sisa darah bercampur lendir
merah

Kekuningan/ Lebih sedikit darah dan lebih banyak


Serosa 7-14 hari kecoklatan serum, juga terdiri dari leukosit dan
robekan laserasi plasenta

Putih Mengandung leukosit, selaput lendir


Alba >14 hari serviks dan serabut jaringan yang
mati.
Umumnya jumlah lochea lebih sedikit bila wanita post partum dalam posisi berbaring dari
pada berdiri. Hal ini terjadi akibat pembuangan bersatu di vagina bagian atas saat wanita dalam
posisi berbaring dan kemudian akan mengalir keluar saat berdiri. Total jumlah rata-rata
pengeluaran lochea sekitar 240 hingga 270 ml.

G. Adaptasi Fisiologi Masa Nifas

Setelah melahirkan ibu mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang juga mengakibatkan
adanya beberapa perubahan dari fisiknya. Ia mengalami stimulasi kegembiraan yang luar biasa,
menjalani proses esprorasi dan asmilasi terhadap bayinya, berada di bawah tekanan untuk dapat
menyerap pembelajaran yang diperlukan tentang apa yang harus diketahuinya dan perawatan
untuk bayinya dan merasa tanggung jawab yang luar biasa sekarang untuk menjadi seorang ibu
tidak mengherankan bila ibu mengalami sedikit perubahan perilaku dan sesekali merasa
kerepotan. Masa ini adalah masa rentan dan terbuka untuk bimbingan dan pembelajaran.

Reva rubin membagi periode ini menjadi 3 bagian antara lain :

1. Periode Taking in
a. Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada umumnya pasif dan
tergantung, perhatiannya tertuju pada kekawatiran akan tubuhnya
b. Ia mungkin mengulang-ulang menceritakan pengalaman waktu melahirkanya
c. Tidur tanpa gangguan sangat penting untuk mengurangi gangguan kesehatan akibat
kurang istirahat
d. Peningkatan nutrisi  dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan dan penyembuhan luka,
serta persiapan proses laktasi aktif
e. Dalam memberi asuahan bidan, harus dapat memfasilitasi kebutuhan psikologis ibu, pada
tahap ini bidan harus menjadi pendengar yang baik ketika ibu menceritakan
pengalamanya. Berikan juga dukungan mental dan aspirasi atas hasil perjuangan ibu
sehingga dapat berhasil melahirkan anaknya. Bidan harus  dapat menciptakan suasana
yang nyaman bagi ibu sehingga dapat leluasa dan terbuka mengemukan permasalahan
dapat dihadapi bidan. Dalam hal ini, sering terjadi kesalahan dalam pelaksanaan
perawatan yang dilakukan oleh pasien terhadap dirinnya dan bayinya karna kurangnya
jalinan komunikasi yang baik antara pasien dan bidan
2. Periode taking hold
a. Periode ini berlangsung pada hari ke 2-4 post partum
b. Ini menjadi perhatian pada kemampuan menjadi orang tua yang sukses dan meningkatkan
tanggung jawab terhadap bayi
c. Ibu berkonsentrasi pada pengotrolan fungsi tubuhnya, BAB dan BAK, serta kekuatan dan
ketahanan tubuhnya
d. Ibu berusaha keras untuk menguasai keterampilan perawatan bayi, misalnya
menggendong, memandikan dan memasang popok dan sebagainya
e. Pada masa ini, ibu biasanya sangat sensitive dan merasa tidak mahir dalam melakukan
hal-hal tersebut
f. Pada tahap ini, bidan harus tanggap terhadap kemungkinan perubahan yang terjadi.
g. Tahap ini merupakan waktu yang tepat bagi bidan untuk memberiken bimbingan cara
perawatan bayi, namun harus selalu diperhatikan teknik bimbinganya jangan sampai
menyingung perasaan atau membuat perasaan ibu tidak nyaman karena ia sangat
sensitive. Hindari kata “jangan begitu” atau “kalau kayak gitu salah” pada ibu karna hal
itu akan sangat menyakiti perasaanya dan akibatnya ibu akan putus asa untuk mengikuti
bimbingan yang bidan berikan.
3. Periode Letting Go
a. Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah periode ini pun sangat
berpengaruh terhadap dan perhatian yang diberikan oleh keluarga
b. Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan bayi dan ia harus beradaptasi dengan
segala kebutuhan bayi yang sangat tergantung padanya. Hal ini menyebabkan
berkurangnya hak ibu, kebebasan, dan hubungan social
c. Depresi post partum umumnya terjadi pada periode ini.
BAB III

ASUHAN PADA IBU NIFAS


P4A0 POST PARTUM H-1

Pengkajian :Tgl 19-02-2022 Pukul : 09.15 WITA Oleh: bidan

A. DATA SUBYEKTIF
SUBJECTIVE DATA

1. Identitas
Ibu suami

Nama : Ny. N.M Nama : Ny. A.S

Umur : 32 tahun Umur : 31 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta

Penghasilan : - Penghasilan : 2.000.000

Alamat : Jl. Tukad Pule No. 19

2. Alasan kunjungan / Alasan di rawat dan keluhan utama :


Menyatakan nyeri luka perinium

3. Riwayat Persalinan dan NifasTerakhir


Persalinan :Tgl 18-02-2022 Pukul : 09.15 WITA ditolong: bidan
Jenis persalinan : Spontan/normal
Keadaan bayi : sehat/baik
Kala I lamanya : 3 Jam Kala II lamanya : 15 menit, kala III lamannya : 5 menit
Lahir plasenta: Lengkap, komplit/utuh Plasenta lahir pukul 09.30wita
Kala IV : Normal, perdarahan kurang lebih 200 cc
Masalah yang terjadi pada proses persalinan: tidak ada

4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


Pregnancy, labor, and post labor history

No Tahun Tempat Jenis Penyulit Seks anak BBL Keadaan Keadaan


pesalinan dan persalinan persalinan anak nifas
penolong
1 2017 RSUP Pn Tidak ada perempuan 1900 baik baik
2 2018 RSAD pn Tidak ada Laki-laki 2800 baik Baik
3 2020 RSUP pn Tidak ada perempuan 2500 baik Baik
4 ini

5. Riwayat kesehatan Ibu


Ibu tidak pernah memiliki riwayat penyakit seperti jantung, Asma, Hepatitis, TBC,
HIV/AIDS
6. Riwayat kontrasepsi dan rencana kontrasepsi yang akan digunakan
Jeniskontrasepsi yang digunakan
Ibu pernah menggunakan KB suntik 3 bulan
Berapa lama penggunaannya : 2 tahun

Rencana KB yang akan digunakan :


Ibu berencana menggunakan KB suntik 3 bulan

7. Pola kehidupan sehari-hari


Pola pernafasan
Ibu tidak pernah mengalami pola masalah pada pola pernafasan, RR 20x/menit.

Pola nutrisi
How about your meal? How many times do you usually eat a day? What kind of meal do you
usually have and how much do you have that? How many cup of water do you drink a
day?
Nafsu makan ibu baik, nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan ibu. Ibu makan 3×sehari dengan
menu nasi, lauk pauk dan sayuran. Ibu makan buah dan minum air putih.

Pola eliminasi
How many times do you usually defecate and urinate?
Ibu BAB 1×sehari dengan konsistensi padat, BAK 6-7× sehari warna jernih

Kebersihan perseorangan
How about your personal hygiene? How many times do you take a bath and change your
underwear and clothes?
Ibu mandi 2x sehari dan selalu mengganti pakaian setiap habis mandi, gosok gigi 2×sehari
dan keramas 3×seminggu.

Pola istirahat dan tidur


How about your rest? Do you have enough rest a day? How many hours do you usually sleep
or take a nap?
Ibu mengatakan tidak memiliki keluhan tentang pola istirahat dan tidurnya. Ibu tidur malam
pukul 22.00 wita – pukul 06.00 wita.

Pola aktivitas
How about your activities? Do you have any problems? Do you usually do any hard work?
Ibu belum melakukan aktivitas karena baru saja melahirkan

Seksualitas
Are you having sex yet after the delivery? How do you feel?
Ibu belum melakukan hubungan karena baru melahirkan

8. Keadaan psikologis
How do you feel after the delivery? Did you have any problems?
Ibu merasa senang atas kelahiran bayinya

9. Keadaan psikososial
How about your relationship with your husband and your family? Are there any problems?
Suami dan keluarga senang dan memberikan dukungan pada ibu dalam merawat bayinya.
10. Laktasi
How about the breastfeeding? Are there any problems?
Ibu sudah mulai belajar menyusui bayinya.

11. Pengasuh anak


Who will babysit your baby?
Ibu dan keluarga berencana mengasuh bayi bersama-sama.
12. Spiritual dan budaya
Do you have any ritual that you need to do after delivery?
Ibu dan keluarga tidak memiliki mitos apapun yang dapat mengganggu dan membahayakan
bayi.

13. Pengetahuan Ibu


What do you know about post delivery care?
Ibu sudah mengetahui cara merawat bayi karena ini merupakan persalinan yg keempat
B. DATA OBYEKTIF
Objective Data

1. Pemeriksaan Umum
General examination
Keadaaan umum : Baik
General conditions
Kesadaran : Compos Mentis
Consciousness
Antropometri : BB 57 kg

Anthropometry
TD : 115/85 mmHg
Blood pressure
Nadi : 80 x/mnt
Pulse
Respirasi : 20 x/mnt
Respiration
Suhu : 36,5o C
Temperature
TFU : 2 jari dibawah pusat
Lochea : rubra
Involusi : baik
Laktasi : asi sudah mulai keluar

2. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi dan Palpasi)


Physical examination (inspection and palpation)
Kepala
- Inspeksi :Bersih, tidak ada ketombe, tidak ada rambut rontok, tidak ada luka.

- Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada odema

Muka
- Inspeksi : Bersih, tidak pucat, tidak ada jerawat, tidak ada luka.

- Palpasi : Muka simetris, tidak ada benjolan, tidak ada odema

Mata
- Inspeksi : Bersih, konjungtiva merah muda, sklera putih.

- Palpasi : Mata simetris


Hidung
- Inspeksi : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada nafas cuping hidung.

- Palpasi : Hidung simetris, tidak ada benjolan, tidak ada odema

Telinga
- Inspeksi : Bersih, tidak ada penyumbatan serumen, pendengaran aktif, tidak ada
serumen.

- Palpasi : Telinga simetris, tidak ada benjolan, tidak ada odema

Mulut
- Inspeksi : Bibir lembab, gigi bersih, tidak ada caries, tidak sariawan keadaan lidah
bersih.

- Palpasi : Mulut simetris

Leher
- Inspeksi : Leher bersih

- Palpasi : Tidak ada pembendungan vena jugularis, tidak ada pelebaran kelenjar
limfe, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid.

Dada
- Inspeksi :Bersih, tidak ada retraksi dada.

- Palpasi : Dada simetris, tidak ada benjolan

Mamae
- Inspeksi : Mamae bersih, puting susu menonjol dan belum ada pengeluaran
colostrum.

- Palpasi : Tidak ada benjolan.

Abdomen
- Inspeksi: Tidak Terdapat luka bekas operasi sectio caesaria, tidak ada striae
albicans, terdapat linea gravidarum.

- Palpasi : TFU teraba 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik.


Genetalia
- Inspeksi: tidak terpasang kateter

- Palpasi : Tidak ada benjolan.

Ekstremitas Atas
- Inspeksi : Tangan tidak terpasang infus,kuku bersih dan tidak sianosis.
- Palpasi : Simetris, tidak odema kedua tangan, jumlah jari tangan 10
Ekstremitas Bawah
- Inspeksi : Bersih, tidak sianosis.
- Palpasi : Simetris, tidak odema kedua kaki, tidak ada varises, jumlah jari
kaki 10
3. Pemeriksaan Penunjang (jika dilakukan)
Support examination
Lab : - WBC : 8,79
- HBG : 10,3
- HCT : 37,4
- PLT : 357
- Golda : B
- GDS : 89mg/DL
- Swab Antigen : NR
- Glukosa darah : 86
- Protein urine :Negatif
- VDRL : Negatif
Dll : -

4. Pemeriksaan Dalam (jika dilakukan)


Vaginal touché
Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi
C. ANALISA
Analysis

P4A0 Post partum hari ke-1

Masalah : Ibu masih merasa nyeri pada jahitan perineum.

D. PENATALAKSANAAN
Management

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada Ibu dan Suami. Ibu dan Suami memahami

dengan penjelasan yang diberikan.

2. Menyarankan untuk Mobilisasi Dini, seperti tidur miring kiri dan miring kanan, duduk

dan berjalan. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

3. Memberikan KIE pada ibu tentang tanda –tanda bahaya nifas, seperti pendarahan yang

hebat, pengeluaran darah yang berbau, demam, pandangan mata kabur, payudara tampak

merah, panas atau nyeri . ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

4. Menyarankan ibu untuk selalu memperhatikan kebersihan payudara, apabila puting susu

lecet oleskan kolostrum atau asi yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali

menyusui.

5. Memberikan KIE pada ibu tentang personal Hygiene dengan menjaga agar luka jahitan

pada perineum tetap kering dan bersih. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

6. Menginformassikan kepada ibu saat pulang, agar ibu tetap menjaga kebersihan vagina

dan rajin mengganti pembalut.


LEMBAR PENGESAHAN

Denpasar, 20 februari 2022

Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademi

(Ni Luh Maryani Amd.keb)

Anda mungkin juga menyukai