Anda di halaman 1dari 22

ASSALAMUALAIKUM.WR.

WB
PROLAPS UTERI.
Dr H Ashar Kiman SpOG.Pia
PROLAPSUS UTERI
Keadaan dimana turunnya uterus melalui
hiatus genitalis.
Uterus & vagina dipertahankan
posisinya oleh :
tonus otot rahim.
Ligamen2 yang memfiksasi uterus :
- lig.kardinale
- lig.rotundum
- lig.infundibulopelvikum
- lig.sakrouterina
- lig.vesiko uterinum
Otot2 dasar panggul : m.levator
ani.
Resiko prolaps uteri :
- banyak anak .
- anak lahir besar.
- partus lama.
- kesalahaan saat epiostomi.
etiologi :
Dasar panggul lemah (ruptur ,
regangan , usia).
Retinaculum uteri lemah.
Tekanan abdomen meningkat
(acites,tumor,batuk,mengejan)
Terutama pada orang tua =
retroflexi.
Klasifikasi Prolaps Uteri
• Prolapsus uteri tingkat I (prolaps
vagina) : dinding vagina anterior
(sistokel…gangguan BAK) dan dinding
vagina posterior (rektokel…gangguan
BAB).
• Prolapsus uteri tingkat II (prolaps
uteri) : portio tidak dalam
vulva,yang akan mengakibatkan
gangguan BAK , BAB , dan coitus).
• Prolapsus uteri tingkat III (prolaps
totalis) : disebut juga procidentia
uteri. Corpus uteri diluar vulva.
RETINACULUM UTERI KUAT
: uterus tetap , dinding vagina
menonjol,
- dinding urogenital rusak = sistokel
- ruptur perinei = rektokel.
- oleh karena dinding vagina
menarik pada potio
ELONGATIO COLLI , akhirnya
lig.cardinale lemah oleh karena
ditarik.
• RETINACULUM UTERI LEMAH
: mula-mula tanpa prolaps vagina.
Gejala Klinis
AKUT (jarang)
 Nyeri sangat
 Muntah
 Colaps

Angsur-angsur
• Berat bawah perut.
• Coitus terganggu.
• Infertilitas karena servicitis.
• Incontinentia urine (sistokel)
• Kesukaran defekasi (rektokel)
• Flour albus (bendungan vena kapitis).
• Menorhagi (bendungan).
• Decubitus.
DIAGNOSA

1. Mengedan sambil berdiri


2. Mudah dimasuki 3 – 4 jari

Propilaxsis :

1. Kandung kencing  Harus kosong saat persalinan


2. Robekan Perineum  Jahit lege artis
3. Kala pengeluaran  jangan lama-lama, max 2-3jam
 teregang
4. Epiostomi  memperlonggar jalan lahir agar bayi
cepat keluar
Th / :
Dilihat dari fakor – faktor :
1. Keadaan umum
2. Umur
3. Suami
4. Tingkat prolaps
Th/ : ada 2 cara yaitu :
1. Operatif
2. Non Operatif
OPERATIF
1. Sistokel  Korporafi anterior
2. Rectokel  Kalpopiri neoplastik
3. Enterokel  sayatan terus sampai cervix
 lig. Sakro uterina dx-sin + Jahit
 Fascia endopelvica
4. Prolapsus uteri  Bila tida melahirkan lagi
a. Operasi manuchester  memperpendek Lig. cardinal
b. Operasi Hyterectomy Vaginal  Vagina di tutup
c. Operasi Kolpocleisis  pada wanita tua.
Dinding depan + Dinding belakang  di jahit  Lumen vagina
di tutup.
d. Operasi Lais
Ventrofikasi  menjahit fundus uteri pada dinding perut.
e. Operasi Transposisi dari wathing
Prinsi : menjahit dinding depan vagina, setelah corpus uteri
dan vesica urinaria hyper anteflexi dan extraperitoneal.
NonOperatif
Pasang Pessarium (Portio di tutup  hamil (-) ) dari egonit
porselen / karet.
Syarat : Tidak Mens lagi
Sifat : a. Sementara pada:
1. Prolaps dg kehamilan
2. Prolaps dg peurperium
3. Prolaps dg Decubitus ulcus  OP
4. KU buruk
b. Rasa rendah diri , bersihkan 1 × / 1 bln dg antiseptik.
PERTANYAAN
PERTANYAAN
Yang termasuk ligamen-ligamen yang
mempertahankan uterus sebagai
berikut,kecuali …
a.Lig rotundum
b. Lig treitz x
c. Lig cardinale
d. Lig sakrouterina
PERTANYAAN
Prolaps uteri dimana portio tdk di dalam vulva
yang mengakibatkan gangguan
BAK,BAB,coitus adalah…..
a. Prolaps uteri tingkat I
b. Prolaps uteri tingkat II x
c. Prolaps uteri tingkat III
d. Prolaps uteri tingkat IV
e. Procidentia Uteri
Pasien datang dengan keluhan BAK dan setelah di
lakukan pemeriksaan terlihat dinding urogenital rusak
dan uterus nongol di bagian atas vagina. Apa yang
terjadi pada pasien tersebut dan therapi apa yang
dilakukan ?
a. Cystokel, OP kalpopirineoplastik
b. Cystokel, OP Korpori anterior x
c. Rectokel, OP Kalpopirineoplastik
d. Enterokel, OP Korpori anterior
e. Cystokel, Nonoperatif
 pada kasus di atas, terjadi pada tingkat ?
a. Tingkat I x
b. Tingkat II
c. Tingkat III
d. Tingkat IV
e. Semua salah
Pada prolaps uteri terjadi keluhan BAK ,
BAB, ada rasa mengganjal di vagina,dan ada
gangguan saat coitus. Sebagai dokter umum,
apa yang harus dilakukan pada terapi non –
opertif kasus tersebut ?
a. Jahit cervix
b. Epiostomi
c. Operasi manuchester
d. Pasang pessarium x
e. Operasi hyterectomy vaginal

Anda mungkin juga menyukai