PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
vagina ke dalam liang vagina atau keluar introitus vagina yang diikuti oleh
1.2 Epidemiologi
POP terjadi pada hampir setengah dari seluruh wanita. Walaupun hampir
setengah dari wanita yang pernah melahirkan ditemukan memiliki POP melalui
pemeriksaan fisik, namun hanya 5-20% yang simtomatik.. Prevalensi POP
meningkat sekitar 40% tiap penambahan 1 dekade usia seorang wanita. Derajat
POP yang berat ditemukan pada wanita dengan usia yang lebih tua, yaitu, 28%-
32,3% derajat 1, 35%-65,5% derajat 2, dan 2-6% derajat 3.
Saat ini, sebanyak 11-19% wanita di negara maju menjalani operasi POP
dan usia rata-rata wanita yang menjalani operasi POP adalah 60 tahun. Di
Amerika Serikat sebanyak 200.000 operasi POP dilakukan per tahun dengan
angka rekurensi yang membutuhkan operasi ulang mencapai 30%.
1.3 Etiologi dan Faktor Risiko
Etiologi POP bersifat multi-faktorial. Faktor risiko yang telah diteliti
antara lain adalah kehamilan, persalinan per vaginam, menopause, defisiensi
estrogen, peningkatan tekanan intra abdomen jangka waktu panjang (konstipasi,
mengangkat barang-barang berat, penyakit paru obstruktif kronik, mengedan),
ras, indeks massa tubuh (IMT), faktor genetik,f aktor anatomi, biokimiawi dan
metabolisme jaringan penunjang, dan riwayat pembedahan (histerektomi dan
kolposuspensi Burch).
Persalinan pervaginam diduga sebagai penyebab utama POP, melalui
mekanisme kerusakan otot levator ani, nervus pudenda, dan fasia penyokong
organ panggul. POP terjadi pada 20-40% kehamilan, dan semakin berat dengan
meningkatnya gravida, paritas, jumlah persalinan per vaginam dan dengan
adanya kala II memanjang, persalinan dengan bantuan forsep dan berat bayi
lahir per vaginam lebih dari 4000 gram.
Pada wanita yang telah menjalani histerektomi, prolaps puncak vagina
lebih sering terjadi secara signifikan terutama pada wanita yang memiliki
riwayat persalinan per vaginam yang banyak, persalinan lama, kerja fisik yang
berat, penyakit neurologis, histerektomi sebelumnya karena indikasi POP, dan
riwayat keluarga yang memiliki POP.
1.4 Klasifikasi
Menurut Friedmann dan Little derajat prolaps uteri adalah:
I. : Dimana serviks uteri turun sampai introitus vaginae
II. : Dimana serviks menonjol keluar dari introitus vaginae
III. : Dimana seluruh uterus keluar dari vagina
litotomi.
yang bukan kanker diobservasi dan dibiopsi bila tidak ada reaksi
pada terapi.
Manuver Valsava.
manuver Valsava.
Tes valsava dan cough stress testing (uji stres) dapat dilakukan untuk
Pemeriksaan rektovagina
C. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Ultrasonografi
2. Dekubitus
dengan paha dan pakaian dalam, hal ini dapat menyebabkan luka
ginjal
6. Kemandulan
atau sama sekali keluar dari vagina maka tidak mudah terjadi
kehamilan
8. Haemorrhoid
1.8 Penatalaksanaan
A. Konservatif
Pilihan penatalaksanaan non-bedah perlu didiskusikan dengan
mencukupi.
Pesarium
prolaps tanpa melihat stadium ataupun lokasi dari prolaps. Alat ini
Gellhorn, donat, dan pesarium cube. Tipe pesarium yang bisa dipasang
tipe pesarium.
Indika
Tipe Mekanisme si Keterangan
Kerja
Sistoke
Ring Suportif l, penurunan Ketebalan, ukuran,
uterus ringan dan rigiditas
bervaria
si
Donut Suportif Semua prolaps
kecuali defek
posterior berat
Sistoke
Lever Suportif l, penurunan Mengikuti kurvatura
uterus ringan vagina
Dish Suportif Prosidensia berat
Sistoke
Stem Suportif l, Prosidensia
ringan
Cube Mengisi Semua prolaps Perlu dilepaskan
ruang setiap hari
Inflatabl
e Mengisi Semua Prolaps Perlu dilepaskan
Ruang setiap hari
(100%) dan derajat 3 (71%). Untuk derajat 4 lebih banyak berhasil bila
PFQI) antara kedua jenis pesarium. Pada studi ini didapatkan pula
No Langkah
symtom-directed therapy.
B. Pengobatan Operatif
Macam-macam Operasinya :
1. Ventrofiksasi
Pada wanita yang tergolong masih muda dan masih
2. Operasi Manchester
dicegah.
3. Histerektomi vaginal
4. Kolplokleisis
Pada waktu obat-obat serta pemberian anestesi dan perawatan
prolaps lainnya.