Anda di halaman 1dari 24

APPEndisitis

akut
Disusun oleh:
M. Khasan Fadly (19360196)
Preseptor:
dr. Mizar Erianto, Sp.B, Onk

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR


LAMPUNG SEPTEMBER TAHUN 2020
Definisi appendisitis
Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis dan
merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat
mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering
menyerang laki-laki berusia 10-30 tahun (Mansjoer, 2010).

Apendisitis adalah peradangan apendiks yang mengenai semua lapisan


dinding organ tersebut (Price, 2005).

2
Anatomi appendix
Appendix (secara tradisional, appendix vermiformis; L. vermis, seperti cacing) adalah
divertikulum appendix vermiformis (panjang 6-10 cm) yang berisi masa jaringan limfoid. Appendix
berasal dari aspek posteromedial caecum di sebelah inferior taut ileocaecal. Posisi appendix
bervariasi, biasanya retrocaecal (Moore, 2014).

3
Anatomi appendix
Appendix mendapatkan suplay
arteri cabang appendicular yaitu
a. ileocolica dan v. mesenterica
superior yaitu v. ileocolica.
Drainase limfa pada appendix
mengalir ke dalam limfa nodul
kemudian ke a. ileocolica.
Inervasi saraf simpatis dari plexus
mesenterica superior dan saraf
parasimpatis dari n. vagus
(Brunicardi, 2010).

4
Embriologi appendix
Embriologi apendiks
berasal dari protuberansi
terminal caecum dan mulai
terlihat pada minggu kedelapan
gestasi berasal dari
perkembangan usus tengah
(midgut) (Brunicardi, 2010).

5
Fisiologi appendix

Bertahun-tahun appendix dikenal sebagai organ yang tidak


memiliki fungsi, namun sekarang diketahui appendix merupakan organ
yang aktif berpartisipasi dalam sekresi imunoglobulin A. Appendix
memiliki fungsi sebagai reservoir colon dengan flora normal
(Brunicardi, 2010).

6
Epidemiologi
Risiko terjadinya appendisitis pada laki-laki sebesar 8,6% sedangkan pada perempuan 6,7%
(Brunicardi, 2010).
Apendisitis akut timbul dalam sekitar 7% individu di negara Barat, dan merupakan sebab
tersering pada abdomen akut yang memerlukan intervensi bedah.
Appendisitis akut tersering pada pasien di bawah usia 30 tahun. Satu dari 15 pasien dapat
diharapkan menderita apendisitis akut selama seumur hidupnya.
Sekitar 200.000 apendektorni dilakukan tiap tabun di Amerika Serikat. Angka mortalitas
bervariasi dari kurang dari 0,1 % dalam kasus tak berkomplikasi sampai sekitar 5 % dalam kasus
dengan perforasi (Sabiston, 2016).

7
ETIOPATOLO
GI
APENDISITIS

8
Diagnosis
Appendisitis
Akut

9
Anamnesis
Pada anamnesis penderita akan mengeluhkan nyeri atau sakit perut, Muntah
atau rangsangan viseral akibat aktivasi nervus vagus. Obstipasi karena penderita takut
untuk mengejan. Panas akibat infeksi akut jika timbul komplikasi. Gejala lain adalah
demam yang tidak terlalu tinggi, antara 37,5-38,5 C tetapi jika suhu lebih tinggi,
diduga sudah terjadi perforasi (Departemen Bedah UGM, 2010).
Gejala lain yang dirasakan pasein, nyeri perut kanan bawah, terdapat juga
keluhan seperti mual, muntah, anoreksia, obstipasi dan diare (Brunicardi, 2010).

10
Pemeriksaan fisik
Pasien apendisitis bisa berjalan dengan cara agak membungkuk. Sikapnya di ranjang
cenderung tak bergerak, sering dengan tungkai kanan fleksi.
Inspeksi langsumg abdomen biasanya tak jelas serta Auskultasi dan perkusi tidak
sangat bermanfaat dalam pasien apendisitis. Palpasi ringan abdomen seharusnya dimulai dari
kuadran kiri bawah yang dilanjutkan ke kuadran kiri atas, kuadran kanan atas dan diakhiri di
kuadran kanan bawah memungkinkan pemeriksa menilai rigiditas ataudefans muscular
ringan (Sabiston, 2016).

11
1. Nyeri tekan (+) Mc. Burney. Pada palpasi didapatkan titik nyeri tekan kuadran kanan
bawah atau titik Mc. Burney dan ini merupakan tanda kunci diagnosis.

Titik Mc Burney ( 1 = SIAS, 2 = Umbilikal, x = titik Mc


Burney) (Brunicardi, 2010).

12
2. Nyeri lepas (+) karena rangsangan peritoneum. Rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
adalah nyeri yang hebat di abdomen kanan bawah saat tekanan secara tiba-tiba
dilepaskan setelah sebelumnya dilakukan penekanan perlahan dan dalam di titik Mc.
Burney.

13
3. Defans muscular adalah nyeri tekan seluruh lapangan abdomen yang menunjukkan
adanya rangsangan peritoneum parietal.

4. Rovsing sign (+) adalah nyeri abdomen di kuadran kanan bawah apabila dilakukan
penekanan pada abdomen bagian kiri bawah, hal ini diakibatkan oleh adanya nyeri
lepas yang dijalarkan karena iritasi peritoneal pada sisi yang berlawanan.

14
5. Psoas sign (+) terjadi karena adanya rangsangan muskulus psoas oleh peradangan
yang terjadi pada apendiks.

15
6. Obturator sign (+) adalah rasa nyeri yang terjadi bila panggul dan lutut difleksikan
kemudian dirotasikan ke arah dalam dan luar secara pasif, hal tersebut menunjukkan
peradangan apendiks terletak pada daerah hipogastrium (Departemen Bedah UGM,
2010).

16
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium
Pada pasien apendisitis ditemukan nilai lekositosis lebih
dari 10.000/mm3 dan kebanyakan juga mempunyai pergeseran ke kiri
dalam hitung jenis (Sabiston, 2016).
• Foto Polos Abdomen
Pada pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya fekalit tetapi nyatanya
tidak dapat membantu untuk mendiagonsa apendisitis akut (Brunicardi,
2010).

17
• USG
Ditemukan adanya apendix yang membesar (diameter anteroposterior >
6mm), edema atau penebalan dinding dan tampak cairan atau massa
periapendikuler mendukung diagnosis apendisitis. Sensitivitas 55%-96%
dan Spesifisitas 85%-98%.
• CT Scan
Sensitivitas 92%-97% dan Spesifisitas 85%-94%.
• HISTOPATOLOGI
Pemeriksaan Gold Standar. Dilakukan setelah pengangkatan apendix
(Appendektomi).

18
Transversal

Longitudinal

19
<5 : Unlikely Appendicitis
5-6 : Posible Appendicitis
7-8 : Probable Appendicitis
9-10 : Definitif / Highly Probable Appendicitis
20
Diagnosis banding
1. Gastroenteritis, ditandai dengan terjadi
mual, muntah, dan diare mendahului
rasa sakit. Sakit perut lebih ringan,
panas dan leukositosis kurang menonjol
4. Infeksi Panggul dan salpingitis akut kanan
dibandingkan, apendisitis akut.
sulit dibedakan dengan apendisitis akut.
Suhu biasanya lebih tinggi dari pada
2. Limfadenitis Mesenterika, biasanya
apendisitis dan nyeri perut bagian bawah
didahului oleh enteritis atau
lebih difus. Infeksi panggul pada wanita
gastroenteritis. Ditandai dengan nyeri
biasanya disertai keputihan dan infeksi urin.
perut kanan disertai dengan perasaan
mual dan nyeri tekan perut.
5 Gangguan alat reproduksi wanita, folikel
3. Demam dengue, dimulai dengan sakit ovarium yang pecah dapat memberikan nyeri
perut mirip peritonitis dan diperoleh hasil perut kanan bawah pada pertengahan
positif untuk Rumple Leede, siklusmenstruasi. Tidak ada tanda radang dan
trombositopeni, dan hematokrit yang nyeri biasa hilang dalam waktu 24 jam.
meningkat.
Penatalaksanaan
Penanggulangan konservatif terutama diberikan pada penderita yang tidak mempunyai
akses ke pelayanan bedah berupa pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik berguna untuk
mencegah infeksi. Pada penderita apendisitis perforasi, sebelum operasi dilakukan
penggantian cairan dan elektrolit, serta pemberian antibiotik sistemik (Oswari, 2000).

 OPERATIF
Bila diagnosa sudah tepat dan jelas ditemukan apendisitis maka tindakan yang
dilakukan adalah operasi membuang appendiks. Penundaan appendektomi dengan
pemberian antibiotik dapat mengakibatkan abses dan perforasi. Pada abses apendiks
dilakukan drainase (Oswari, 2000). 22
DAFTAR PUSTAKA
Brunicardi, C.F., Andersen, D.K., Billiar, T.R., Dunn, D.L., Hunter, J.G., Matthew, J.B.,
Pollock, R.E. 2010. Schwartz’s Principal of Surgery. Ninth Edition. New York: Mc Graw
Hills.
Departemen Bedah Universitas Gadjah Mada. 2010, Apendiks. [Diakses Tanggal 12 Juli
2020. Tersedia Dari: Http://Www.Bedahugm.Net/Tag/Appendix.
Mansjoer A. 2010. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius.
Moore, K.L., Dalley, A.F. 2014. Anatomi Berorientasi Klinis. Edisi Kelima. Jilid Satu.
Jakarta: Erlangga.
Oswari E. 2000. Bedah Dan Keperawatannya. Jakarta : PT Gramedia.
Price SA, Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
Edisi 6. Jakarta : EGC
Sabiston C. Buku Ajar Bedah Sabiston (alih bahasa: Andrianto P &Timan I.S). 2016. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC. 23
THAN
KS!
24

Anda mungkin juga menyukai