Anda di halaman 1dari 16

osteoarthritis

Disusun oleh :
Ria Sulistiawati (19360212)

Pembimbing :
dr. Aswedi Putra, Sp.OT., FICS

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah


Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Bandar Lampung
Tahun 2020
Definisi

Osteoarthritis (OA) adalah


gangguan sendi kronik yang
disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara
degradasi dan sintesis rawan
sendi serta matriks
ekstraseluler,kondrosit dan
tulang subkondral pada usia tua.
Epidemiologi

Prevalensi pada penyakit osteoarthritis meningkat


seiring dengan bertambahnya usia , sampai usia 45 tahun
osteoarthritis lutut lebih banyak diderita oleh laki-laki
dibandingkan wanita, tetapi setelah usia 45 tahun
terjadi sebaliknya.
Klasifikasi

Osteoarthritis (OA) Primer


• Osteoarthritis (OA) Idiopatik yang mana penyebabnya tidak
diketahui dan tidak ada hubunganya dengan penyakit sistemik,
inflamasi ataupun perubahan lokal pada sendi.

Osteoarthritis (OA) Sekunder


• Osteoarthritis yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
penggunaan sendi yang berlebihan dalam aktifitas kerja,
olahraga berat, adanya cedera sebelumnya, penyakit sistemik,
inflamasi.
Faktor Risiko

Faktor Resiko yang dapat di rubah


 Obesitas Faktor Resiko yang tidak
 Aktivitas Fisik Berlebihan dapat di rubah
 Kelemahan Otot  Riwayat keluarga
 Trauma
 Jenis Kelamin
 Hormonal
 Rokok
 Suku
 Hipertensi  Usia
 Hiperurisemia
 Diet
Patofisiologi
Gejala Klinis

Pasien positif osteoarthritis lutut apabila mengalami


nyeri sendi dengan minimal 3 dari 6 kriteria berikut:
1) Umur > 50 tahun
2) Kaku pagi < 30 menit
3) Krepitus
4) Nyeri tekan
5) Pembesaran tulang
6) Tidak panas pada perabaan
Pemeriksaan Fisik

Perubahan bentuk
Hambatan gerak
Krepitasi (deformitas) sendi
sendi
yang permanen

Tanda-tanda Pembengkakan Perubahan gaya berjalan


peradangan sendi asimetris
Pemeriksaan radiologi

Gambaran radiologis pada Osteoarthritis adalah :


Menyempitnya celah sendi
Terbentuknya osteofit
Terbentuknya kista
Skerosis subchondral
• Gambar atas kiri : pandangan
anteroposterior menunjukkan
menyempitnya celah sendi (tanda panah)

• Gambar bawah kiri : pandangan lateral


menunjukkan sklerosis yang ditandai
terbentuknya osteofit (tanda panah)

• Gambar atas kanan : menyempitnya


celah sendi (tanda panah putih)
menyebabkan destruksi padapada
kartilago dan sunchondral (tanda panah
terbuka)

• Gambar bawah kanan : ditemukan kista


subchondral (tanda panah)
Gambaran radiologis anteroposterior
lutut menunjukkan:
 penyempitan ruang sendi,
 sklerosis, dan
 pembentukan osteofit

Pencitraan radiologis sinar-x


osteoarthritis pada lutut.
Penatalaksana
Non Farmakologi

Terapi konservatif
• Perlindungan sendi
• Diet

Fisioterapi
• Traksi, stretching, akupuntur, transverse friction (tehnik pemijatan
khusus untuk penderita OA), latihan stimulasi otot, elektroterapi.

Pertolongan ortopedi
• Memakai sepatu yang bagian dalam dan luar didesain khusus pasien
OA, ortosis juga digunakan untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan
fungsi sendi.
Analgesik / anti-inflammatory agents.
• Ibuprofen  Untuk efek antiinflamasi dibutuhkan dosis 1200-
2400mg sehari.
• Naproksen  dosis untuk terapi penyakit sendi adalah 2x250-375mg
sehari. Bila perlu diberikan 2x500mg sehari.
• Glucocorticoids
• Injeksi glukokortikoid intra artikular dapat menghilangkan efusi
sendi akibat inflamasi.
• Injeksi triamsinolon asetonid 40mg/ml suspensi hexacetonide 10
mg atau 40 mg.
• Asam hialuronat
• Kondroitin sulfat
• Injeksi steroid.
Pembedahan

• Artroskopi merupakan prosedur minimal


operasi dan menyebabkan rata infeksi yang rendah
(dibawah 0,1%).
• Khondroplasti
• Menghilangkan fragmen kartilago. Prosedur ini
digunakan untuk mengurangi gejala osteofit pada
kerusakan meniskus.
• Autologous chondrocyte transplatation (ACT)
• Autologous osteochondral transplantation (OCT)

Anda mungkin juga menyukai