Anda di halaman 1dari 16

Systemic lupus

erythematosus

Oleh :
Rania Sumila Samosir, S.Ked
Ria Sulistiawati, S.Ked
Pembimbing
Rismaya Fitria Utami, S.Ked
dr. Juspeni Kartika, Sp.PD-KHOM
Sidik Rahman Hakim, S.Ked
Verta Vera Syaulatia, S.Ked
Periode 07 September- 03 oktober 2020
Winda Surya Ningsih, S.Ked
Zahrany Faliha Ilyas, S.Ked
KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020
Definisi Systemic lupus erythematosus

Lupus Eritomatosus Sistemik (SLE) adalah penyakit


rematik autoimun yang ditandai adanya inflamasi
tersebar luas, yang mempengaruhi setiap organ,atau
sistem dalam tubuh.
Penyakit ini berhubungan dengan deposisi auto
antibodi dan kompleks imun, sehingga mengakibatkan
kerusakan jaringan
Epidemiologi

Asia (Asia Tenggara)


USA (United State America) Prevalensi seluruh tidak jauh berbeda,
Berkisar antara 0.05 % - 0.1 % namun lebih di Tiongkok & Asia
Tenggara
dari populasi

Pada 20% penderita, SLE dimulai pada masa kanak-kanak, biasanya pada anak
berumur diatas 8 tahun. Yang terkena terutama anak perempuan (8 : 1) pada
semua kelompok umur, namun pada penderita prapubertas, rasionya 3 : 1.
Etiologi

Penyebab pasti penyakit sistemik lupus erithematosus masih


belum jelas, LES bersifat multifaktor yang mencangkup :
 Faktor Genetik
 Faktor Hormonal
 Faktor Lingkungan

Faktor resiko sistemik lupus erithematosus : Hormon, Merokok


dan Ultraviolet
Manifestasi Klinik

 Manifestasi pada Kulit


Kelainan pada kulit dapat dibagi menjadi kelainan yang bersifat
spesifik dan non spesifik..
kelainan spesifik bersifat = Kelainan akut, sub akut, dan kronik

 Manifestasi muskuloskeletal
Artritis (sering pada LES aktif)
Miositis (terjadi kenaikan enzim creatine phosphokinase (CPK))
Myalgia (enzim creatine phosphokinase (CPK) dalam batas normal)
Manifestasi Neuro-Psikiatrik  Manifestasi ginjal
Nefritis lupus (gejala sering tidak
terdeteksi)

 Manifestasi Gastrointestinal
o Kelainan pada esophagus
o Vaskulitis mesenterika
o Radang pada usus
o Pankreatitis
o Peritonitis

Kelainan neurologik dibagi menjadi dua kelainan yaitu :  Manifestasi Hepar


1. Sistem saraf pusat o
2. Sistem saraf perifer
Hepatitis kronik aktif
o Hepatitis granulomatosa
Manifestasi Psikiatrik o Hepatitis kronik persisten
 Perubahan perilaku o Steatosis
 Insomnia
 Delirium dan depresi
 Manifestasi sistem Hematologik
 Anemia
 Trombositopenia
 Limfofenia
 Leukopenia  Manifestasi Kardiovaskular
 Perikarditis
 Manifestasi Paru  Miokarditis
 Pleuritis lupus  Miokardial disfungsi
 Pneumonitis
 Perdarahan paru
 Emboli paru
 Hipertensi pulmonal
Imunopatogenesis
Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan Kriteria diagnosis sistemik lupus eritemathosus berdasarkan
American Collage of Rheumatology
Kriteria

Ruam Malar Eritema menetap, datar atau menonjol, pada malar eminence dan lipat
nasolabial

Ruam Diskoid Bercak eritema menonjol dengan gambaran LES keratotik dan sumbatan
folikular. Pada LES lanjut dapat ditemukan parut atrofik

Foto Sensitifitas Ruam kulit yang diakibatkan reaksi abnormal terhadap sinar matahari, baik
dari anamnesis pasien atau yang dilihat oleh dokter pemeriksa

Ulkus mulut Ulkus mulus atau orofaring, umumnya tidak nyeri dan dilihat oleh dokter
pemeriksa
Atritis non Melibatkan dua atau lebih sendi perifer, ditandai oleh rasa nyeri, bengkak dan efusi
erosif
Pleuritis atau  Pleuritis riwayat nyeri pleuritik atau pleuritic friction rub yang didengar oleh dokter
perikarditis pemeriksa atau bukti efusi pleura atau
 Perikarditis bukti rekaman EKG atau pleuritis friction rub yang didengar oleh dokter
pemeriksa atau bukti efusi perikardial
Gangguan o Protein urin menetap >0,5 gram per hari atau >3+ atau
Renal o Cetakan selular dapat eritosit, hemoglobin,granular, tubular atau gabungan.
Gangguan  Kejang tanpa disebabkan obat-obatan atau gangguan metabolic, misalnya uretemia,
Neurologi ketoasidosis, atau ketidakseimbangan elektrolit atau
 Psikosis tanpa disebabkan obat-obatan atau gangguan metabolic misalnya uremia,
ketoasidosis, atau ketidakseimbangan elektrolit
Gangguan  Anemia hemolitik dengan retikulosis atau
hematologi  Leukimia <4.000/mm pada dua kali pemeriksaan atau
 Limfopenia <1.500/mm³ pada dua kali pemeriksaan atau 3
 Trombositopenia <100.0000/mm tanpa disebabkan obat-obatan 3
Gangguan imunologik  Anti DNA. Antibodi terhadap native DNA dengan titer yang abnormal
atau
 Anti Sm terdapatnya antibody terhadap antigen nuclear Sm atau
 Temuan positif terhadap antibody antifoslipid yang didasarkan atas
1. Kadar serum antibody antikardiolipin abnormal baik IgG atau IgM
2. Tes lupus antikoagulan positif menggunakan metode standar atau
3. Hasil tes positif palsu paling tidak selama 6 bulan dan dikonfirmasi
dengan tes imbobilisasi treponea pallidum atau tes fluoresensi absorbs
antibody treponemal

Antibodi antinuclear positif (ANA Titter positif dari antibody antinuclear berdasarkan pemeriksaan
imunofluoresensi atau pemeriksaan setingkat pada setiap kurun
waktuperjalanan penyakit tanpa keterlibatan obat

NOTE :
- Pasien dapat dinyatakan sebagai bukan SLE (tidak memenuhi kriteria atau hanya
memenuhi satu kriteria)
- possible SLE (hanya memenuhi dua kriteria)
- probable SLE (hanya memenuhi 3 kriteria)
- definite SLE (memenuhi setidaknya empat kriteria)
Penatalaksanaan

Terapi Farmakologi
-Ringan atau remitten bisa dibiarkan tanpa pengobatan (NSAID bisa
digunakan bila diperlukan)

-Kortikosteroid lebih baik dari pada NSAID, namun lebih utama digunakan
jika organ dalam juga terkena

-Hydroxychloroquine efektif untuk pasien SLE dengan kelemahan, penyakit


kulit dan sendi

-Immunosupresan digunakan pada pasien dengan manifestasi SLE berat dan


kerusakan organ dalam. Contohnya adalah methotrexate, azathioprine,
cyclophosphamide, chlorambucil dan cyclosporine
Terapi Non Farmakologi
-Menghindari sinar matahari atau menutupinya dengan pakaian
yang melindungi dari sinar matahari bisa efektif mencegah masalah
yang disebabkan fotosensitif.

-Penurunan berat badan juga disarankan pada pasien yang obesitas


dan kelebihan berat badan untuk mengurangi beberapa efek dari
penyakit ini, khususnya ketika ada masalah dengan persendian.
Prognosis

Prognosis pasien SLE sangat bervariasi bergantung


pada keterlibatan organnya sekitar 25% pasien dapat
mengalami remisi selama beberapa tahun tetapi hal ini
jarang menetap.
Prognosis buruk (50% mortalitas dalam 10 tahun
terutama berkaitan dengan keterlibatan ginjal .
Penyebab utama mortalitas umumnya gagal ginjal,
infeksi, serta tromboemboli
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫هّلِل‬ ‫ْ‬
‫اَل َح ْم ُد ِ َر ِّ‬
‫ب ال َعال ِم ْي َن‬
‫‪TERIMAKASIH‬‬

Anda mungkin juga menyukai