Peran
Di ruang IGD, datang seorang pasien Tn.A berusia 40 tahun dibawa warga yang
menemukannya di jalan raya karena kecelakaan. Kondisi Tn.A saat ditemukan
sudah tidak sadarkan diri.
Warga : Sus, tolong sus, saya menemukan bapak ini sudah tidak sadarkan
diri sus
Perawat dan dokter melakukan pemeriksaan TTV pasien namun nadi tidak teraba,
tekanan darah tidak terdengar, denyut jantung tidak terdengar, akral dingin, pupil
medriasis, mati batang otak. Setelah selesai pemeriksaan perawat memanggil
warga yang mengantar pasien tersebut ke IGD
Perawat 1 : Kalau boleh tau bapak ini siapa nya pasien tersebut?
Perawat 1 : Bapak tunggu di luar dulu ya sampai keluarga bapak ini datang.
Saat perawat 1 sedang mengcek barang pasien tersebut, tiba-tiba ada salah
seorang yang menelpon ke no hp pasien tersebut. Dan ternyata yang menelpon
adalah keluarga dari pasien tersebut.
Penelpon : Iya saya istri dari Tn.A tersebut, ada apa dengan suami saya?
(terkejut)
Perawat 2 : Ibu tenang dulu kita langsung ketamu dokter dulu ya bu.
Keluarga : (sambil menangis dan terlihat syok) Bisa saya melihat kondisi
suami saya sekarang ?
Dokter : Oh ya bisa ibu, perawat T tolong antar ibu ini ke bed suami nya.
Sesampai nya di bed suami ibu tersebut, ibu masih tidak percaya bahwa bapak
sudah tiada dan mencoba menyangkal dengan cara menampar suaminya berulang
kali.
Perawat 2 : Ibu tenang dulu ibu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk menyelamatkan suami ibu. Tetapi ternyata kondisi suami ibu tidak
memungkinkan untuk diselamatkan.
Keluarga : Tidak mungkin suami saya sudah tiada, tolong periksa suami saya
lagi sus (sambil menangis)
Perawat 2 : Tadi kan sudah di periksa oleh dokter ibu, namun bapak tidak
bisa di selamatkan lagi, ibu harus bisa mengikhlaskan, bersabar, sekarang ibu
banyak berzikir terus ibu juga berdoa agar suami ditempatkan di tempat yang
terbaik di sisi tuhan.
Keluarga : Seandainya saya tadi tidak mengizinkan bapak pergi, bapak pasti
tidak akan mengalami kejadian seperti ini.
Perawat 2 : Ibu saya mengerti keadaan ibu, kita sebaiknya bisa menerima
keadaan ini.
Keluarga melakukan reaksi non verbal secara tidak biasa. Di sisi lain perawat
memberi kesempatan dan tetap mengawasi ibu tersebut untuk melampiaskan
amarahnya agar bisa menerima keadaan yang sekarang. Beberapa saat kemudian
ibu sudah mulai tenang dan mengucapkan istigfar.
Keluarga : Sus sudah mulai tenang sus, tolong bawa saya meliat suami saya
sus, saya sudah ikhlas sus. Kalau memang ini sudah menjadi takdir suami saya,
saya akan mencoba untuk menerima nya.
Perawat 2 : Baiklah ibu kalau begitu, apakah ada kontak keluarga ibu yang
bisa di hubungi lagi?
Beberapa saat kemudian keluarga yang lain datang dan bersama-sama meliat Tn.A
untuk yang terakhir kalinya.