Anda di halaman 1dari 3

NASKAH ROLEPLAY

Penerapan Strategi Non Verbal Untuk Mengoptimalkan Kemampuan


Berkomunikasi Dengan Klien Dan Keluarga

Peran

Eka Putri Wulandari : Perawat 2

Marezky Syawalni N : Dokter IGD dan Warga

Mia Athika : Narator

Noor Inayah : Istri Tn.A

Trian Fajar Julianda : Perawat 1

Di ruang IGD, datang seorang pasien Tn.A berusia 40 tahun dibawa warga yang
menemukannya di jalan raya karena kecelakaan. Kondisi Tn.A saat ditemukan
sudah tidak sadarkan diri.

Warga : Sus, tolong sus, saya menemukan bapak ini sudah tidak sadarkan
diri sus

Perawat 1 : Baringkan dibed sini dulu pak

Warga : Iya sus, tolong segera diperiksa ya sus

Perawat 1 : Iya pak

Perawat dan dokter melakukan pemeriksaan TTV pasien namun nadi tidak teraba,
tekanan darah tidak terdengar, denyut jantung tidak terdengar, akral dingin, pupil
medriasis, mati batang otak. Setelah selesai pemeriksaan perawat memanggil
warga yang mengantar pasien tersebut ke IGD

Perawat 1 : Permisi, bapak yang membawa pasien yang kecelekaan tadi

Warga : Iya saya yang membawanya sus

Perawat 1 : Kalau boleh tau bapak ini siapa nya pasien tersebut?

Warga : Saya warga yang menemukan bapak tersebut saat kecelakaan

kemudian saya membawa bapak tersebut ke sini dan saya juga


kurang tau mengenai identitas dari bapak tersebut, tetapi saya menemukan
ini (menunjukkan barang pasien berupa dompet dan hp)
Perawat 1 : Baik pak, saya cek dulu siapa tau ada kontak yang bisa di hubungi
untuk memberitahukan kondisi bapak tadi.

Warga : Baik terimakasih sus.

Perawat 1 : Bapak tunggu di luar dulu ya sampai keluarga bapak ini datang.

Saat perawat 1 sedang mengcek barang pasien tersebut, tiba-tiba ada salah
seorang yang menelpon ke no hp pasien tersebut. Dan ternyata yang menelpon
adalah keluarga dari pasien tersebut.

Penelpon : Hallo Abi dimana ?

Perawat 1 : Mohon maaf apakah ini keluarga dari Tn.A ?

Penelpon : Iya saya istri dari Tn.A tersebut, ada apa dengan suami saya?
(terkejut)

Perawat 1 : Ibu sebelumnya perkenalkan saya perawat 1 yang berdinas di


rumah sakit X, begini ibu apakah ibu bisa kesini karena bapak sedang dirawat di
IGD karena mengalami kecelakaan

Penelpon : Baik sus saya segera kesana.

Beberapa saat kemudia keluarga pun tiba di IGD rumah sakit X.

Keluarga : Suster, suster dimana suami saya sus?!!!

Perawat 2 : Ibu tenang dulu kita langsung ketamu dokter dulu ya bu.

Keluarga dan perawat pun bertemu dengan dokter.

Keluarga : Dok bagaimana keadaan suami saya dok?

Dokter : Sebelumnya perkenalkan dulu ibu saya dokter T yang menangani


suami ibu tadi, jadi ibu sesuai hasil pemeriksaan yang telah kami lakukan ternyata
saat tiba di IGD tadi bapak sudah menunjukan tanda-tanda meninggal

Keluarga : (sambil menangis dan terlihat syok) Bisa saya melihat kondisi
suami saya sekarang ?

Dokter : Oh ya bisa ibu, perawat T tolong antar ibu ini ke bed suami nya.

Perawat 1 : Baik dok, mari ibu ikuti saya

Sesampai nya di bed suami ibu tersebut, ibu masih tidak percaya bahwa bapak
sudah tiada dan mencoba menyangkal dengan cara menampar suaminya berulang
kali.
Perawat 2 : Ibu tenang dulu ibu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk menyelamatkan suami ibu. Tetapi ternyata kondisi suami ibu tidak
memungkinkan untuk diselamatkan.

Keluarga : (ibu semakin menangis)

Perawat 2 : (perawat mencoba menenangkan ibu tersebut dengan menyentuh


pundak ibu tersebut)

Keluarga : Tidak mungkin suami saya sudah tiada, tolong periksa suami saya
lagi sus (sambil menangis)

Perawat 2 : Tadi kan sudah di periksa oleh dokter ibu, namun bapak tidak
bisa di selamatkan lagi, ibu harus bisa mengikhlaskan, bersabar, sekarang ibu
banyak berzikir terus ibu juga berdoa agar suami ditempatkan di tempat yang
terbaik di sisi tuhan.

Keluarga : Seandainya saya tadi tidak mengizinkan bapak pergi, bapak pasti
tidak akan mengalami kejadian seperti ini.

Perawat 2 : Ibu saya mengerti keadaan ibu, kita sebaiknya bisa menerima
keadaan ini.

Keluarga melakukan reaksi non verbal secara tidak biasa. Di sisi lain perawat
memberi kesempatan dan tetap mengawasi ibu tersebut untuk melampiaskan
amarahnya agar bisa menerima keadaan yang sekarang. Beberapa saat kemudian
ibu sudah mulai tenang dan mengucapkan istigfar.

Keluarga : Sus sudah mulai tenang sus, tolong bawa saya meliat suami saya
sus, saya sudah ikhlas sus. Kalau memang ini sudah menjadi takdir suami saya,
saya akan mencoba untuk menerima nya.

Perawat 2 : Baiklah ibu kalau begitu, apakah ada kontak keluarga ibu yang
bisa di hubungi lagi?

Keluarga : Ada sus, ini no anak saya.

Beberapa saat kemudian keluarga yang lain datang dan bersama-sama meliat Tn.A
untuk yang terakhir kalinya.

Anda mungkin juga menyukai