Anda di halaman 1dari 2

MANIFESTASI KLINIK MANIFESTASI KLINIK

GAGAL GINJAL
a. Pasien tampak sangat menderita&mual, a. Urin seperti berbusa (albuminuria)
muntah, diare b. Urin keruh (infeksi saluran kemih)
b. Kulit & membran mukosa kering akibat Gagal ginjal (renal atau kidney failure) adalah kasus penurunan fungsi ginjal yang terjadi c. Nyeri yan dirasakan saat BAK
dehidrasi & nafas urine berbau urin secara akut (kambuhan) maupun kronis (tahunan) yang dapat menyerang berbagai usia. d. Sulit berkemih
c. Lemah, sakit kepala, kedutan otot e. Ditemukan batu/pasir dalam urin
&kejang f. Terjadi penambahan/pengurangan urin
d. Anoreksia secara signifikan
e. Perubahan pengeluaran produksi urin g. Nokturia (sering buang air pada mlm hari)
sedikit , dpt mengandung darah GGA GGK
f. Sakit & nyeri pada tulang dan sendi
h. Terasa nyeri dibagian perut/pinggang
g. Kelelahan akibat anemia Gagal ginjal akut adalah keadaan di Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau Chronic
Kidney Disease (CKD) adalah suatu ETIOLOGI
h. Hipertensi,peningkatan BB & edema mana fungsi ginjal menurun secara
penurunan fungsi ginjal yang cukup berat
mendadak. Keadaan ini dapat dan terjadi secara perlahan dalam waktu a. Glomerulonefritis, adalah inflamasi nefron,
ETIOLOGI disebabkan oleh berbagai penyebab – yang lama (menahun) yang di sebabkan terutama pada glomerulus.
a. Prarenal seperti kekurangan cairan, infeksi atau oleh berbagai penyakit ginjal, bersifat
- Hipovolemia progesif dan umumnya tidak dapat pulih b. Pielonefritis kronis adalah inflamasi ginjal dan
- Penurunan curah
adanya sumbatan aliran keluar urine.
(Smeltzer, 2008). pelvis ginjal akibat infeksi bakteri.
jantung c. Batu ginjal atau kalkuli urinaria terbentuk dari
- Perubahan rasio pengendapan garam kalsium, magnesium,
resistensi vaskular ginjal asam urat, atau sistein.
sistemik Klasifikasi Gagal Ginjal Akut dengan Gagal ginjal kronis selalu berkaitan dengan
d. Penyakit ginjal polikistik
- Hipoperfusi ginjal kriteria RIFLE, ADQI Revisi 2007 : penurunan progresif GFR (Glomerulo
e. Penyakit endokrin (nefropati diabetik)
Filtration Rate). Stadium-stadium gagal
dengan gangguan
ginjal kronis didasarkan pada tingkat GFR
autoregulasi ginjal
yang tersisa. Dan mencakup:
- Sindrom hiperviskositas
b. Renal
- Obstruksi renovaskular
- Penyakit glomerulus atau KATEGORI PENINGKATAN KADAR SCr PENURUNAN KADAR LFG KRITERIA UO Penurunan cadangan ginjal, yang terjadi apabila GFR
mikrovaskular ginjal turun 50% dari normal.
- Nekrosis tubular akut
- Nefritis interstitial Insufisiensi ginjal, yang terjadi apabila GFR turun menjadi 20-35% dari
- Obstruksi dan deposisi Risk >1,5 kali nilai dasar >25% nilai dasar <0,5% mL/kg/jam/, >6jam normal. Nefron-nefron yang tersisa sangat rentan mengalami kerusakan
intratubular
- Rejeksi alograf ginjal Injury >2,0 kali nilai dasar >50% nilai dasar <0,5% mL/kg/jam,>12jam sendiri karena beratnya beban yang mereka terima.
c. Pasca renal Failure >3,0 kali nilai dasar >75% nilai dasar <0,3%mL/kg/jam, >24jam
- Obstruksi ureter
- Obstruksi leher kandung
Loss Penurunan ginjal menetap selama > dari 4 minggu Gagal ginjal, yang terjadi apabila GFR kurang dari
kemih End stage Penurunan ginjal menetap selama > dari 3 bulan 20% normal. Semakin banyak nefron yang mati.
- Obstruksi uretra
Gagal ginjal, yang terjadi apabila GFR kurang dari
20% normal. Semakin banyak nefron yang mati.
>
Penyakit ginjal stadium-akhir, yang terjadi apabila GFR menjadi
kurang dari 5% dari normal. Hanya sedikit nefron fungsional yang
tersisa.

PENATALAKSANAAN MEDIS PEMERIKSAAN PENUNJANG GGA PEMERIKSAAN PENUNJANG GGK PENATALAKSANAAN MEDIS GGK
GGA
a. Kreatinin dan BUN serum a. Diagnosis etiologi GGK 25 Beberapa a. Mempertahankan status gizi
a. Perbaikan Status Cairan keduanya tinggi karena beratnya pemeriksaan penunjang diagnosis, optimal
b. Perbaikan Tekanan Darah gagal ginjal. yaitu foto polos perut, ultrasonografi b. Mengatur keseimbangan cairan
b. Klirens kreatinin menunjukkan (USG), nefrotomogram, pielografi dan elektrolit
c. Perbaikan Kadar Elektrolit dan penyakit ginjal tahap akhir bila
Keseimbangan Asam Basa retrograde, pielografi antegrade dan c. Berikan protein yang cukup
berkurang s/d 90% . Micturating Cysto Urography (MCU). d. Membatasi garam dan sumber
d. Diet dan Kontrol Gula Darah c. Elektrolit serum menunjukkan
b. Diagnosis pemburuk faal ginjal natrium
e. Terapi Pengganti Ginjal peningkatan kalium, fasfor,
kalsium, magnesium dan produk Pemeriksaan radiologi dan e. Anjurkan makanan yang
(Hemodialisis)
fasfor-kalsium dengan natrium radionuklida (renogram) dan diperbolehkan dan yang harus
serum rendah pemeriksaan ultrasonografi (USG). dihindari
ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL AKUT (GGA)

PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA KEPERAWATAN

a. Riwayat Kesehatan a. Tentukan jumlah dan jenis intake/asupan cairan serta


- Sering terasa sesak, mual dan a. Kelebihan volume cairan kebiasaan eliminasi
muntah berhubungan dengan b. Periksa turgor kulit
- Badan terasa lemah, kencing kerusakan fungsi ginjal. c. Monitor BB, asupan dan pengeluaran
terasa sesak, mual dan muntah, b. Intoleransi aktivitas d. Monitor nilai kadar serum dan elektrolit urin
penambahan BB, nyeri tekan pada berhubungan dengan anemi e. Monitor TTV
abdomen, anoreksia, dan lemah dan nyeri sendi sekunder f. Catat dengan akurat asupan dan pengeluaran
b. Pemeriksaan Fisik terhadap gagal ginjal. g. Rekam inkonensia pada pasien yang membutuhkan
- Edema pada kedua tungkai asupan dan pengeluaran akurat
c. Ansietas berhubungan dengan
- Terbaring lemah di tempat tidur h. Monitor membran mukosa, turgor kulit, dan respon haus
- Nyeri tekan pada abdomen bawah kurang pengetahuan tentang i. Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
- Perut kembung kondisi j. Monitor warna kuantitas dan berat jenis urin
- Peristaltik perut terdengar sedikit d. Ketidakseimbangan nutrisi k. Batasi dan alokasi asupan cairan
lemah kurang dari kebutuhan tubuh l. Jelaskan factor risiko BB berlebih
c. Observasi Adanya Manifestasi GGA berhubungan dengan mual m. Anjurkan mencatat BB setiap minggu
muntah. n. Anjurkan melakukan pencatatan asupan
makanan,aktivitas fisik dan perubahan BB

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)

PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA KEPERAWATAN


a. Riwayat Kesehatan
a. Menimbang berat badan sebelum dan
- Kadar gula darah dalam Pasien gagal ginjal kronik yang mengalami
sesudah dilakukan hemodialisa
tubuh berkurang atau turun hipoglikemia, dengan diagnosa :
b. Mencatat balance cairan
- Mengalami kelelahan atau - Kelebihan Volume cairan berhubungan c. Memonitor status hidrasi
lemas terkadang disertai dengan Kerusakan fungsi GFR d. Memonitor vital sign sebelum hemodialisa,
pusing (Glomerulous Filtration Rate) selama hemodialisa, dan sesudah
- Kepala pusing DS : klien mengatakan buang air kecil hemodialisa
sedikit, bahkan kadang dalam sehari e. Melakukan tindakan hemodialisa selama 5
- Badan lemas klien tidak bak, kira – kira selama 3hari
b. Pemeriksaan Fisik jam, dengan UFG 4000ml, UFR 0,80
klien bak +200cc.
- Ureum 98Mg/dl DO : BB pre hemodialisa 70 kg f. Monitor TTV
- Kreatinin 72Mg/dl sedangkan berat badan post HD 3hari g. Memonitor adanya udem pada pasien
- GDS 70Mg/dl yang lalu 68 kg, ureum 98Mg/dl, h. Cek Laboratorium kadar ureum dan kreatinin
- BB meningkat kreatinin 72Mg/dl hasil pemeriksaan lab sebelum dilakukan hemodialisa dan sesudah
3 hari yang lalu, terdapat oedema dikaki. dilakukan hemodialisa.
- Terdapat oedema dikaki

Anda mungkin juga menyukai