Anda di halaman 1dari 8

FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Volume 12 Nomor 1 Tahun 2018

KESADARAN FONOLOGI PADA ANAK USIA 3 TAHUN

ASTI RAMADHANI ENDAH LESTARI


Universitas Indraprasta PGRI, Indonesia
asti.ramadhani@unindra.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran fonologi pada anak
usia 3 tahun. Kesadaran fonologi merupakan salah satu keterampilan penting dalam
kegiatan persiapan belajar membaca bagi anak usia dini. Responden dalam penelitian ini
adalah tiga orang anak usia tiga tahun yang terdiri atas dua perempuan dan satu laki-
laki. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan uji kerja. Uji kerja terhadap
responden dilakukan dengan menggunakan pedoman uji kerja yang diadaptasi dari
PAST (Phonological Awareness Skill Test) yang dikembangkan oleh GRRC (Green
River Regional Education Center), Kentucky, Amerika Serikat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa anak usia 3 tahun sudah memiliki kesadaran fonologi yang baik
pada tingkatan pemenggalan kalimat, pengenalan bunyi berima, produksi bunyi berima,
dan penggabungan suku kata.

Kata kunci : kesadaran fonologi, anak usia dini, fonologi

I. PENDAHULUAN

Perkembangan merupakan sebuah pertumbuhan, memiliki tahapan yang


proses perubahan yang didukung dengan berurutan dan memiliki pola-pola
bertambahnya struktur dan fungsi tubuh tertetentu. Seorang manusia mengalami
yang lebih kompleks. Perkembangan perkembangan yang signifikan pada masa
seorang anak berkorelasi dengan bayi atau balita.

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 59


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 12 Nomor 1 Tahun 2018

Salah satu perkembangan yang Salah satu perkembangan bahasa


dialami oleh bayi adalah perkembangan untuk anak usia dini adalah munculnya
bahasa. Sejak dilahirkan bayi sudah bisa kesadaran fonologi. Kesadaran fonologi
berkomunkasi meskipun hanya dengan merupakan kemampuan seseorang yang
tangisan ataupun bahasa non verbal. berhubungan dengan kepekaan pada
Seiring pertumbuhan dan bahasa lisan. Kuhl (2008: 979 )
perkembangannya, bahasa bayi juga mengatakan bahwa untuk memperoleh
mengalami perkembangan. Bayi belajar bahasa, seorang anak harus menemukan
untuk memahami ujaran, memproduksi perbedaan fonetik yang akan digunakan
bunyi, hingga memproduksi kata, frasa, dalam budaya bahasa mereka dan
dan klausa. Perkembangan bahasa harus melakukannya dengan diskriminasi antara
terus didtimulasi hingga akhirnya hampir semua unit fonetik bahasa yang
seseorang dapat berkomunikasi dengan diketahui. Dardjowidjojo (2000: 21)
baik. mengatakan bahwa dalam komponen
pemerolehan fonologi, bentuk sifat
Hal ini diperkuat oleh Traxler
keabsolutannya sangat tampak dalam arti
(2011: 329-330) yang mengatakan bahwa
bahwa bunyi tidak mungkin dikuasai anak
fonem merupakan kumpulan kata-kata
sebelum bunyi lain dikuasainya, meskipun
pada bahasa baru bayi. Seorang bayi harus
kendala seperti ini tidak berlaku untuk
dapat mengatur perbedaaan antara setiap
seluruh bunyi pada bahasa tersebut.
suara yang ia dengar. Faktor yang
mempersulit proses ini adalah suara Copple dan Bredekamp (2009:5)
merupakan sesuatu yang unik karena tidak mengatakan bahwa perkembangan
ada dua bunyi yang identik. Misalnya, kesadaran fonologi anak dimulai saat usia
beberapa pembicara memiliki suara yang 3 – 4 tahun (preschooler). Pada tahap ini
lebih tinggi dari yang lain atau beberapa anak mulai mengenal irama, aliterasi,
pembicara mengeluarkan suara lebih cepat suku kata, bunyi awal dan bunyi akhir
dari yang lain. Terlepas dari perbedaan yang sama (onset & rime), dan bunyi.
antara suara ujaran yang berbeda, orang Pada saat anak memasuki usia 5-6 tahun,
dewasa mempersempit sinyal akustik yang kesadaran fonologi anak berkembang
beragam secara luas menjadi sejumlah kepada kesadaran fonemik yaitu
kategori (sekitar 40 dalam bahasa Inggris). kemampuan untuk memanipulasi unit
bunyi terkecil dari kata-kata lisan.

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 60


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 12 Nomor 1 Tahun 2018

Misalnya anak bisa mengganti bunyi /i/ kesadaran fonologi anak dapat dilihat
pada kata /sapi/ dengan bunyi /u/ menjadi pada gambar di bawah ini
kata /sapu/. Secara visual, perkembangan

gambar 1

perkembangan kesadaran fonologi anak

Kesadaran fonologi merupakan Duranovic, dkk ( 2012: 15) yang


salah satu aspek penting yang banyak membuktikan bahwa kesadaran fonologi
dikaitkan dengan pembelajaran membaca. merupakan predictor yang baik dalam
Hal ini didukung oleh Santrock (2007: penguasaan kata. Scarborough (2008: 22)
68) yang mengatakan bahwa kesadaran menyarankan bahwa kemampuan
fonologi, nama huruf dan pengetahuan membaca semestinya sudah distimulasi
bunyi, serta kecepatan penamaan di TK sejak seseorang berada pada tahapan
sangat terkait dengan kesuksesan perkembangan usia dini.
membaca di kelas pertama dan ke dua.
Meskipun kesadaran fonologi
Siswa yang memiliki kesadaran fonologi
sangat penting bagi anak usia dini, namun
yang baik akan lebih mudah menjalani
belum banyak ahli bahasa yang
proses belajar membaca. Hal ini diperkuat
memberikan perhatian pada
oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 61


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 12 Nomor 1 Tahun 2018

perkembangan lesadaran fonologi ini II. METODE PENELITIAN


(Peppoloni dan Bonesso, 2017: 33).
Penelitian ini menggunakan metode
Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti
deskriptif kualitatif dengan pendekatan
tertarik untuk melakukan penelitian
naturalistik. Tujuan penelitian ini adalah
tentang kesadaran fonologi anak usia 3
untuk mendeskripsikan kesadaran
tahun. Adapun pertanyaan dari penelitian
fonologi anak. Responden pada penelitian
ini adalah:
ini terdiri atas 3 orang anak usia 3 tahun
“Bagaimanakan perkembangan yang terdiri atas 2 orang perempuan dan 1
kesadaran fonologi anak usia 3 tahun pada orang laki-laki. Tabel di bawah ini berisi
level kata, suku kata, dan onset-rime?” tentang data responden.

N Inisial Nama Jenis Usia


o. Kelamin

1 QAC P 3 tahun 7
. bulan

2 DARP L 3 tahun 9
. bulan

3 KKB P 3 tahun 2
. bulan

Table 1.

Nama responden

Teknik pengumpulan data dilakukan penelitian yang digunakan adalah unjuk


dengan dua langkah yaitu observasi. kerja yang diadaptasi dari PAST
Peneliti mengobservasi kegiatan (Phonological Awareness Skills Test)
responden yang diminta untuk melakukan yang diterbitkan oleh GRRC (Green River
kegiatan yang bertujuan untuk melihat Regional Education Center), Kentucky,
kemampuannya dalam mendeteksi dan Amerika Serikat. Peneliti menggunakan
memanipulasi kata. Adapun instrumen instruksi dan tahapan seperti yang

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 62


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 12 Nomor 1 Tahun 2018

disarankan oleh GRRC namun diadaptasi pernyataan atau yang berisi pertanyaan.
menggunakan Bahasa Indonesia sesuai
Pengenalan Bunyi Berima (Rhyme
dengan bahasa yang digunakan oleh
Recognition)
responden. Di dalam tes ini ada 6 poin
yang dinilai yaitu konsep kata, pengenalan Pada tingkatan pengenalan bunyi,
bunyi, produksi rima, memadukan suku responden diminta untuk mengenali dua
kata, pemenggalan suku kata, dan kata yang memiliki bunyi akhiran yang
penghilangan suku kata. sama misalnya /tas/ dan /jas/. Responden
diberikan 6 pasang kata dan menentukan
pasangan kata mana yang memiliki rima.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil PAST menunjukkan bahwa kedua
responden perempuan berhasil
Pemenggalan Kalimat (Sentence
mengidentifikasi keenam pasang dengan
Segmentation)
tepat sementara satu responden laki-laki

Pemenggalan kalimat merupakan hanya dapat mengidentifikasi lima dari

tingkatan kesadaran fonologi yang paling enam pasang kata dengan benar. DARP

rendah. Responden diminta untuk keliru saat menentukan kata /langit/ dan

mengidentifikasi bunyi kata di dalam /laut/, ia mengatakan bahwa kedua kata

kalimat dengan melakukan permainan tersebut memiliki rima yang sama. Hal ini

kata dan pion. Responden diminta untuk disebabkan karena responden terkecoh
mengucapkan sebuah kalimat dan oleh suku kata pertama yang sama.

memindahkan pion pada setiap kata yang Namun, saat kemudian peneliti mencoba

ia ucapkan. Hasil PAST menunjukkan memberikan 3 pasang kata tambahan,

bahwa ketiga responden sudah memiliki responden DARP sudah dapat


keterampilan yang baik pada tataran suku mengidentifikasi dengan benar.

kata. Hal ini terlihat dari semua responden


Produksi Rima
dapat melakukan seluruh instruksi dengan
benar mulai saat mengidentifikasi kalimat Selanjutnya, responden diminta
yang terdiri dari 3 kata hingga kalimat untuk menciptakan bunyi yang berima,
yang terdiri dari 5 kata. Ketiga responden contohnya pada kata /sapi/ dan /tapi/. Pada
mampu mengucapkan kalimat dengan tahap ini peneliti melakukan pengujian
intonasi yang tepat baik itu berupa kalimat sebanyak dua kali. Uji yang pertama

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 63


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 12 Nomor 1 Tahun 2018

menghasilkan bahwa ketiga responden kemampuan responden menggabungkan


masih memiliki keterampilan yang belum suku kata yang disebutkan oleh peneliti
memadai dari produksi rima ini. Dari hingga membuat sebuah kata. Hasil
enam kata /pagi/ /sama/ /tahu/ /biru/ observasi menunjukkan bahwa ketiga
/awan/ dan /hitam/, hanya responden QAC responden dapat menjalani tes bagian ini
yang dapat membuat rima dari kata /sama/ tanpa kesulitan yang berarti. Hanya
menjadi /mama/ dan /pagi/ menjadi /gigi/. responden KKB yang terlihat sedikit
Responden KKB hanya dapat membuat mengalami kesulitan saat menggabungkan
rima /pagi/ dan /tinggi/. Pada uji kerja suku kata /ker/ dan /tas/ menjadi /kertas/.
yang kedua, peneliti mengajak responden Hal ini dikarenakan responden KKB
menyanyikan lagu-lagu yang berima belum dapat mengucapkan bunyi /r/
seperti “burung hantu” dan “kakak tua” dengan baik.
sebelum memulai uji produksi rima.
Pemenggalan Suku Kata
Setelah itu, peneliti meminta responden
membuat rima dari kata yang terdapat Pada bagian pemenggalan suku kata,
pada lagu tersebut. Hasil uji yang kedua kegiatan yang hampir sama dilakukan
menunjukkan bahwa responden QAC dengan saat pemenggalan kalimat.
berhasil membuat 4 kata berima, KKB Responden diminta untuk
membuat 5 kata berima, dan DARP mengidentifikasi suku kata dengan
berhasil membuat 4 kata berima. Hal ini melakukan permainan bunyi dan pion.
menunjukkan bahwa keseluruh responden Responden menyebutkan kata sambil
sudah memahami konsep rima dengan memindahkan pion setiap kali ia
baik hanya saja mereka belum memiliki membunyikan suku kata baru. Hasil
perbendaharaan kata yang memadai untuk penelitian menunjukkan bahwa dua
membuat rima seperti yang diminta oleh responden membuat kekeliruan saat
peneliti. menyebutkan suku kata yang berawalan
dengan bunyi /l/ seperti dalam kata
Memadukan Suku Kata
/malam/. Responden QAC dan KKB
Hasil PAST menunjukkan bahwa menjadikan bunyi /l/ sebagai akhiran suku
keseluruh responden dapat memadukan kata bukan sebagai awalan suku kata.
suku kata dengan baik. Kemampuan Mereka memenggal kata malam menjadi
memadukan suku kata dinilai dari /mal/ /am/ bukan /mal/ dan /am/.

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 64


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 12 Nomor 1 Tahun 2018

Responden juga belum dapat memenggal IV. KESIMPULAN


suku kata yang memiliki konsonan kluster
Berdasarkan penjabaran di atas,
seperti dalam kata /nyebrang/, mereka
dapat disimpulkan bahwa anak usia 3
memenggal kata /nyeb/ dan /brang/.
tahun sudah memiliki kesadaran fonologi
Penghilangan Suku Kata yang baik pada tingkatan pemenggalan
kalimat, pengenalan bunyi berima,
Pada bagian akhir, ketiga responden
produksi bunyi berima, dan penggabungan
melakukan uji penghilangan suku kata.
suku kata. Pada bagian produksi bunyi
Ketiga responden diminta untuk
berima, anak usia 3 tahun sudah dapat
menganalisis suku kata yang tersisa dari
memproduksi bunyi berima namun
sebuah kata yang sebagian suku katanya
kosakata yang mereka miliki belum
dihilangkan. Misalnya apabila suku kata
memadai sehingga terlihat seperti mereka
/bin/ dari kata /bintang/ dihilangkan, maka
belum memiliki kemampuan pada tahapan
responden hanya akan menyebutkan kata
tersebut. Pada keterampilan pemenggalan
/tang/. Hasil penelitian menunjukkan
suku kata, anak usia 3 tahun masih
bahwa ketiga responden hanya dapat
dipengaruhi oleh kemampuan pelafalan
mengidentifikasi kata yang dihilangkan
fonem seperti fonem /r/. Anak usia 3
suku kata pertamanya. Misalnya, apabila
tahun juga belum dapat memenggal suku
suku kata /mo/ dari kata /mobil/
kata yang memiliki konsonan kluster.
dihilangkan maka responden akan
Sementara pada tingkatan penghilangan
menjawab /bil atau apabila suku kata /ba/
suku kata, anak tiga tahun baru dapat
dari kata /baju/ dihilangkan makan
mengidentifikasi kata yang suku kata
responden dapat menjawab dengan tepat
pertamanya dihilangkan. Anak tiga tahun
/ju/. Hal yang sebaliknya terjadi saat
belum dapat mengidentifikasi kata yang
ketiga responden harus mengidentifikasi
suku kata terakhirnya dihilangkan.
kata yang suku kata akhirnya dihilangkan.
Misalnya, apabila suku kata /mar/ dari
kata /kamar/ dihilangkan, responden tidak
DAFTAR PUSTAKA
menjawab dengan suku kata /ka/ tetapi
mengulang kata tersebut. Copple & Bredekamp. (2012).
Developmentally Appropriate
Practice. In Early Childhood

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 65


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 12 Nomor 1 Tahun 2018

Programs, Serving Children from 2017. Training Phonological


Birth through Age 8. Washington, Awareness in Children through
DC. National Association for the Pedagogical Technologies: An App
Education of Young Children. for Learning Italian as a Foreign
Language. International Journal of
Dardjowidjoyo, Soenjono, 2000. Echa:
Linguistics, Vol. 9, No. 2 hal. 30-56
Kisah Pemerolehan Bahasa Anak
Indonesia. (Jakarta: PT Gramedia Santrock, J.W. (2007). Perkembangan
Widiasarana Indonesia. Anak. Edisi Kesebelas, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Duranovic, Mirela, Mensur Huseinbasic,
dan Sanela Tinjak
 . 2012. Scarborough , 2008, Developing Early
Development of Phonological Literacy Report of the National
Awareness and Letter Knowledge in Early Literacy Pane I-A Scientific
Bosnian Preschool Children . Synthesis of Early Literacy
International Journal of Linguistics, Development and Implications for
vol. 4, no.2 Intervention, (http://lincs. ed. gov/
publications/ pdf/ Nelp Report. Pdf).
Kuhl, P., Conboy, B., 2008. Phonetic
learning as a pathway to language: Traxler, Matthew. 2011. Introduction to
New data and native language Psycholinguitics. New Yorks;
magnet theory expanded (NLM- e). Willey
Philosophical Transactions B, 363:
Trehearne, Miriam. 2003. Comprehensive
979-1000
Literacy Resource for Kindergarten
Peppoloni, Diana dan Emanuele Bonesso. Teachers. Canada: ETA hand2mind

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 66


ISSN Cetak : 2086-0609

Anda mungkin juga menyukai