Anda di halaman 1dari 5

TAHAPAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

Essay Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pembelajaran Bahasa Anak Usia Dini
Dosen Pengampu: Ida Yeni Rahmawati, M.Pd

OLEH:
YUNIAR IKE PRATIWI
20340303

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2023
TAHAPAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

I. PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik
beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan yang sesuai
kelompok usia yang dilalui anak usia dini. Perkembangan merupakan hal yang dialami setiap individu,
dari mulai dalam buaian hingga menjelang kematian. Tahap awal perkembangan yang dialami individu
merupakan hal yang paling penting, sebab menjadi pondasi dasar dalam perjalanan menuju kematangan.

Penggunaan bahasa merupakan suatu sistem yang tidak bisa kita hidari. Bahasa merupakan alat
komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi individu dengan individu, individu dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok. Menurut Logan (1972) bahasa adalah cara menggungkapkan kreatifitas dan
alat mengungkapkan fikiran, ide dan emosi. Menurut santoso (1990:1) bahasa adalah rangkaian bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.

Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006: 1), menjelaskan bahwa definisi bahasa yaitu
bahasa dapat didefinisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvesional untuk
menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol
yang diatur oleh ketentuan. Pendapat diatas mirip dengan yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4) beliau
memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga
untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-
simbol arbitrer.

Namun sayangnya guru dan orang tua kurang mencari informasi pengetahuan mengenai tahapan-
tahapan perkembangan bahasa anak usia dini serta mencari strategi pengajaran yang sesuai dengan
prinsip-prinsip pembelajaran. Bagaimana cara guru dan orang tua mencari informasi mengenai
perkembangan bahasa anak.

Perkembangan kemampuan berbahasa anak menurut Direktorat Pembinaan TK dan SD (2007 :


3) dilakukan dengan tujuan sebagai berikut, yakni : pertama, agar anak dapat mengolah kata secara
komprehensif. Kedua, agar anak dapat mengekspresikan kata – kata dalam bahasa tubuh yang dapat
dipahami oleh orang lain. Ketiga, agar anak mengerti setiap kata yang disampaikan, mengartikan dan
menyampaikan secara utuh kepada orang lain. Dan yang keempat, agar anak dapat berargumentasi,
meyakinkan orang melalui kata-kata yang diucapkannya

II. PEMBAHASAN

Santrock (2007: 353) Perkembangan bahasa anak dibagi menjadi dua fase yaitu : fase pralinguisik
dan fase linguistik. Fase prelingusitik adalah perkembangan bahasa anak usia 0-1 tahun mulai tangisan
pertama sampai fase anak mengocek. Pada fase ini anak dapat mengungkapkan keinginannya dengan
tangisan maupun erangan.

Sedangkan fase linguistik yaitu anak mulai mengucapkan kata-kata pertama sampai anak dapat
berbicara, fase ini dimulai sejak usia satu tahun sampai usia lima tahun. Pada periode ini dibagi menjadi
tiga fase, yaitu fase satu kata, disini anak meggunakan satu kata untuk mengungkapkan suatu pikiran yang
kompleks, baik berupa keinginan, perasaan, kemauannya tanpa perbedaan yang jelas, misalnya “duduk”
itu artinya “saya mau duduk” atau “kursi tempat duduk”. Yang kedua adalah fase lebih dari satu kata,
yaitu anak mengungkapkan keinginannya dengan kalimat dua kata, komunikasi dengan orang dewasa
mulao lancar, mulai tnya jawab sederhana, anak bercerita dengan sederhana, anak bercerita dengan
kalimat sederhana. Dan yang terakhir adalah fase diferensiasi dimana kosakata anak semakin bertambah,
mampu mengucap sesuai jenisnya, bisa menggunakan kata ganti “saya”.

Data yang dianalisa oleh peneliti adalah perolehan bahasa pada anak periode linguistik. Data diambil
dari pengamatan peeliti dengan anak selama tiga bulan yaitu Maret-Mei. Terdapat dua subjek yang
dianalisa peneliti yaitu Taqiyya (T) usia 3 tahun dan Khanza (K) usia 5 tahun. Dari hasil data yang telah
diidentifikasi menunjukkan ada beberapa klasifikasi pemerolehan bahasa periode usia 3 tahun dan 5 tahun
diantaranya tahap tutur dua kata, kalimat tanya dan ingkar serta tahap konstruksi yang jarang dan
kompleks. Faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak usia 3 tahun dan 5 tahun
adalah faktor keturunan meliputi faktor intelegensi dan kepribadian dan faktor latar belakang
sosial mencakup hubungan keluarga, status sosial dan lingkungan sekitar. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis berdasarkan teori perkembangan bahasa yaitu teori Aitchison (dalam Andika, 2009)
tentang tahapan pemerolehan bahasa anak periode linguistik dan teori Chomsky (1965) tentang faktor
yang mempengaruhi pemerolehan bahasa.

Adapun hasil peneliti sebagai berikut : tahap dua kata, pada tahap ini peneliti menyatakan tuturan
bersifat telegrafis yaitu mengucapkan kata-kata yang mengandung arti paling penting misalnya : T: “Mau
mimik susu. Buat la mi mimic susunya” tuturan diatas bersifat telegrafis. Ketika T berusia 1-2
tahun, hanya bisa mengucapkan “mau cucu” (mau susu) dan ketika berusia 3 tahun bahasa berkembang
menjadi “mau minum susu” bahkan T sudah mampu menambahkan kalimat “buat la mi mimik
susunya’’. Selanjutnya Infeksi Kata, peneliti menerangkan anak mampu menggunakan kata benda dan
kerja serta mampu menambahkan bahasa yang mengandung imbuhan. Ketiga adalah kalimat tanya dan
ingkar, pada tahap ini peniliti menjelaskan anak sudah mulai memperoleh struktur kalimat yang lebih
rumit, dalam bahasa Indonesia anak mulai memperoleh kalimat tanya apa, siapa, kapan. Sedangkan
kalimat ingkar biasanya berupa kalimat kakak tidak nakal, gak mau makan, ini bukan milik adik. Dan
yang terakhir tahap konstruksi yang Jarang dan Kompleks, pada tahap ini, peniliti menjelaskan anak usia
5 tahun sudah memiliki kemampuan bahasa seperti orang dewasa meskipun agak lamban dan masih
kekurangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi periode linguistik yang ditemukan peneliti yaitu : faktor alamiah,
sejak usia 3 bulan, K dan T sudah aktif mengeluarkan bahasa ocehan untuk memberikan respon ketika
ada yang mengajak bercerita. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan bahasa K dan T sudah dipengaruhi
dari faktor alamiah yang mereka alami sesuai dengan teori Chomsky tentang Language Acquisition
Device (LAD).

Kedua faktor keturunan meliputi intelegensia dan kepribadian, ketika usia 1 tahun K dan T sudah
bisa mengucap beberapa kata yang sudah dimengerti orang dewasa. Ketiga yaitu faktor latar belakang
sosial, peneliti menulis K dan T terlahir dari lingkungan pendidikan. Ayahnya merupakan seorang dosen
begitu juga dengan ibu nya seorang dosen. Ayah dan ibu mereka sering mengajarkan dan mengajak
bercerita anak-anak untuk menambah kosakata nya setiap hari. Bahkan yang lebih menakjubkan,
terkadang K dan T menyebutkan kosa kata yang belum pernah diajarkan oleh orangtua, tetapi mereka
mendapat kan bahasa dari lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, dan lingkungan sekitar.

Jadi simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian oleh peneliti adalah anak usia 3 tahun dan 5
tahun mempunyai karakteristik sendiri. Jenis ahapan pemerolehan bahasa anak usia 3 tahun dan 5
tahun adalah tahapan 2 kata, infleksi kata, kalimat tanya dan ingkar, konstruksi yang jarang dan
kompleks. Peneliti menemukan karakter bahasa pada anak usia 3 tahun yaitu anak cenderung
menggunakan bahasa yang bersifat egosentris, membujuk, meminta dan mengalah. Karakteristik
bahasa ini cenderung peneliti temukan ketika berkomunikasi dengan anak usia 3 tahun dan 5
tahun.Faktor alamiah, faktor keturunan(faktor intelegensia dan faktor kepribadian), faktor latar
belakang sosial merupakan factor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya anak usia 3 tahun
dan 5 tahun memperoleh bahasa.
DAFTAR PUSTAKA

1. Rezeki, TI. & Sagala, RW. (2019).Pemeroleh Bahasa Anak Periode Linguistik, Jurnal Artikula,
Vol. 2 No. 2, Page1-7.
2. Kholilullah dkk. (2020). Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini, AKRTIKULITA jurnal penelitian
sosial dan keagamaan Volume 10.
3. Kurnia, D dkk. (2015). Analisis Capaian Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Dalam Kegiatan
Pembelajaran Dengan Metode Learning Based Resources, Cakrawala Dini : vol. 5 No. 2.
4. Zubaidah, E. (2004). Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Teknik Pengembangannya di
Sekolah, Cakrawala Pendidikan.
5. Isna, Aisyah. (2019). Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini, STAINU Purworejo:
JurnalAI_Althfal Vol. 2 No. 2.
6. Kamila, Mila. Purwadi. (2019). Buku Ajar “Pembelajaran Bahasa Anak Usia Dini”. Semarang :
UPT Penerbitan Uiversitas PGRI Semarang Press.

Anda mungkin juga menyukai