Muatan lokal berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik
terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi dan keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan
ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal berdasarkan
Peraturan-Daerah-Provinsi-Riau-Nomor-5-Tahun-2018-tentang-
Penyelenggaraan-Pendidikan, Peraturan Gubernur Riau Nomor 45 Tahun 2018
tentang Pelaksanaan Pembelajaran Muatan Lokal Budaya Melayu Riau dan
Keputusan Gubernur Riau Nomor : Kpts.921/VIII/2019 tentang Kurikulum Muatan
Lokal Budaya melayu Riau Pada Pendidikan memengah di Provinsi.
Pengembangan muatan lokal di SMK Taruna Pekanbaru memperhatikan
beberapa prinsip pengembangan sebagai berikut.
1. Utuh : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukanberdasarkan
pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
2. Kontekstual: Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
budaya, potensi, dan masalah daerah.
3. Terpadu: Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan SMK Taruna
Pekanbaru, terpadu dengan dunia usaha dan industri.
4. Apresiatif: Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk
pertunjukan, lomba, pemberian penghargaan) di SMK Taruna Pekanbaru dan
daerah.
5. Fleksibel: Jenis muatan lokal yang dipilih dan pengaturan waktunya bersifat
fleksibel sesuai dengan kondisidan karakteristik SMK Taruna Pekanbaru
Dengan mendalami Budaya Melayu Riau akan mencetak sikap, sopan santun
dengan menggunakan tingkatan bahasa, budaya dan hubungan sosial. Sehingga
materi muatan lokal tersebut akan mengintregasikan nilai-nilai pendidikan
karakter.
Muatan lokal di SMK Taruna Pekanbaru dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 jam
pelajaran per minggu.
2. Tujuan Pembelajaran Muatan Lokal
Pembelajaran muatan lokal bermanfaat untuk memberikan bekal sikap,
pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta didik agar :