Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

Setiap kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien. Kegiatan di
sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang baik. Keuangan di sekolah merupakan
bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu diatur sebaik-
baiknya. Untuk itu perlu manajemen keuangan yang baik. Sebagaimana yang terjadi di substansi
manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.
Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber
pendanaan, pemanfaatan dana(Lipham, 1985; Keith, 1991), pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung
jawaban. Di dalam manajemen keuangan sekolah terdapat rangkaian aktivitas terdiri dari perencanaan
program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang diperlukan dalam pelaksanaan program,
pengesahan dan penggunaan anggaran sekolah. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai tindakan
pengurusan/ ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan , perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan. Sebagai suatu lembaga pendidikan perlu ditingkatkan dan
disesuaikan denagan kebutuhan dan perkembangan pembangunan disegala bidang baik segi sarana dan
prasarana Pendidikan, fasilitas kerja maupun kesejahtraan yang layak bagi seluruh tenaga Pendidik.
Untuk memenuhi sasaran tersebut sangat diperlukan biaya yang cukup dan administrasi yang tertib

II. METODE PENELITIAN

Artikel ini disusun dengan menekankan pada pemanfaatan buku buku, jurnaldan sumber lainnya yang
terkait pembahasan mengenai administrasi dan supervisi pendidikan. itu, juga didukung oleh
pengetahuan atau wawasan yang telah dipelajari selama perkuliahan oleh penulis.

A. Pengertian Administrasi Keuangan

Administrasi keuangan sekolah adalah suatu proses pencatatan dan pengendalian keuangan milik
sekolah yang dilaksanakan secara bertanggungjawab, jujur, terbuka, tertib, cermat, efektif, efisien
sehingga terarah pada pencapaian tujan sekolah secara optimal. Manajemen keuangan di sekolah
terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam menggali dana, kiat sekolah dalam mengelola dana,
pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana
sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan.

Selain itu manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut
menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.

Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen
keuangan dilakukan

melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,


pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.

1. Administrasi keuangan dalam arti sempit mengandung pengertian yaitu segala pencatatan masuk dan
keluarnya uang untuk membiayai kegiatan sekolah.

2. Administrasi keuangan dalam arti luas mengandung pengertian penentuan kebijaksanaan dalam
pengadaan dan penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja, berupa kegiatan
perencanaan, pengaturan pertangung jawab dan pengawasan keuangan.

Administrasi keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan
atau diusahakan

secara sengaja dan sungguh-sungguh, serta pembinaan secara

kontinu terhadap biaya operasional sekolah sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efisien
serta membantu pencapaian tujuan pendidikan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Administrasi keuangan sekolah adalah sebuah analisis
terhadap sumber-

sumber pendapatan (revenue) dan penggunaan biaya

(expenditure) yang diperuntukkan sebagai pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber


pendanaan,

pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung-

jawaban.

Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan


pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.

B. Proses Administrasi Keuangan

1. Penyusunan RPS

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional di tahun 2006 menerbitkan Panduan
Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). RPS terdiri atas rencana strategis (Renstra) dan
rencana operasional (Renop). Sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pada pasal 53 ayat 1, disebutkan bahwa “setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja
tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang
meliputi masa 4 (empat) tahun”.

Rencana kerja tahunan dikategorikan sebagai rencana operasional, sedangkan rencana kerja jangka
menengah

berkategori rencana strategis.Sebagai materi yang

bersinambung dengan rangkaian materi yang dipaparkan pada topik sebelumnya, fokus modul ini
terletak pada rencana kerja tahunan yang dikenal sebagai Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS). Tentu saja RKAS tidak boleh menyimpang dari RPS atau rencana strategis, karena keberadaan
RKAS berfungsi mencapai tujuan-tujuan yang sebelumnya terangkum dalam tujuan besar RPS.

Program sekolah, baik jangka panjang, menengah, pendek, disusun dengan tujuan:

1. Menjamin agar tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat

dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil

2. Mendukung kordinasi antar stoke holder sekolah

3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antar sekolah
dan pembina pendidikan, dan antar waktu

4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan


pengawasan

5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat

6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.

7. Sebagai dasar ketika melaksanakan monitoring dan

evaluasi pada akhir program.

2. Penyusunan RKAS

RKAS merupakan rencana biaya dan pendanaan program/kegiatan secara rinci untuk satu tahun
anggaran. RKAS adalah dokumen anggaran-anggaran sekolah resmi yang disetujui kepala sekolah
serta disahkan Dinas Pendidikan setempat (bagi sekolah negeri), atau penyelenggara
pendidikan/yayasan (bagi sekolah swasta). Masa RKAS hanya berlaku untuk satu tahun ajaran yang
akan datang, terdiri atas pendapatan dan belanja (pengeluaran). Pendanaan yang dicantumkan dalam
RKAS hanya mencakup pengeluaran dalam bentuk uang yang akan diterima dan dikelola sekolah.

3. Penggunaan

Pengunaan Keuangan Sekolah menurut Depdagri dan depdikbud 1996 menyatakan bahwa dalam
administrasi keuangan harus ada pemisahan tugas dan fungsi otorisator, ordonator dan
pembendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang
mengakibatkan terjadinya penerimaan atau pengeluaran keuangan.

Sedangkan Ordonator adalah pejabat yang berwenang yang melakukan pengujian dan memerintahkan
pembayaran

atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi

yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang yang melakukan penerimaan dan
pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya, yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan
membuat perhitungan dan pertanggung jawaban. Penggunaan uang mestinya sesuai dengan alokasi
anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu pengaturan penggunaan dan pembukuan
keuangan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang dan smuanya harus melalui proses dan prosedur
yang berlaku.

4. Pertanggung jawaban

Pertanggung jawaban dapat disampaikan pada pimpinan, sumber pemberi dana maupun kepada
personil sekolah untuk dapat diketahui bersama. Hal ini perlu dilakukan mengingat “ keuangan “
merupakan hal yang sangat sensitive. Ketidak- jelasan laporan pertanggung jawaban keuangan sekolah
akan menambah anggapan negative terhadap kepala sekolah dalam hal penyelenggaraan keuangan
sekolah yang tidak tertib.

Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan dipertanggung jawabkan secara
rutin sesuai peraturan yang berlaku. Pelaporan dan pertanggung-jawaban anggaran yang berasal dari
orang tua siswa dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai dengan sumber dananya.
Pelaporan dan pertanggung-jawaban anggaran yang berasal dari usaha mandiri sekolah dilakukan secara
rinci dan transparan kepada dewan guru dan staf sekolah.

C. Pemeriksaan dan Laporan


Laporan semua kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan tugas pengelolaan keuangan
disekolah harus dilaporkan dengan menggunakan tatacara yang ditetapkan.Format laporan keuangan
sekolah merupakan daftar semua jenis penerimaan dan pengeluaran uang, atau yang disamakan
dengan uang disampaikan kepada atasan.

Berdasarkan UU perbendaharaan Indonesia sebagaimana telah diubah dan ditambah terahir dengan UU
No. 9 tahun

1968, pasal 77 Jo. PP.No.5 tahun 1975 pasal 12 dan 40 bendaharawan wajib mempertanggung jawabkan
kenenaran semua penerimaan dan Pengeluaran. Kepala Sekolah sebagai atasan secara langsung ikut
bertanggung jawab terhadap semua penerimaan dan Pengeluaran yang dilakukan oleh bendaharawan.
Agar pertanggungjawaban dapat dilakukan dengan tertib dan abik, maka bendaharawan harus mencatat
semua penerimaan dan Pengeluaran dengan rapi dan teratur.

Pencatatan Keuangan pada buku Kias Umum dan buku Kas Pembantu dilakukan sepanjang ada transaksi
penerimaan dan Pengeluaran Uang, yang terlebih dahulu dibukukan pada buku Kas Umum kemudian
dibukukan pada buku Kas Pembantu. Buku Kas Umum dan buku Kas Pembantu ditutup pada akhir bulan,
atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu, misalnya pada waktu ada pemeriksaan oleh yang berwenang
atau pada waktu timbang terima pejabat lama kepada pejabat baru, baik kepala Sekolah maupun
Bendaharawan..

D. Peran Guru dalam Administrasi Sekolah

Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun demikian, guru diharapkan ikut
berperan dalam administrasi biaya ini meskipun menambah beban mereka, juga memberikan
kesempatan untuk ikut serta mengarahkan pembiayaan itu untuk perbaikan proses belajar mengajar.

Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data, pelaporan dan
pertanggung

jawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan

sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga
pengurusannya dapat dipertanggung jawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan sebagai berikut:

1. Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.

2. Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.

3. Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.


4. Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.

5. Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan

Bantuan Sekolah (RAPBS).

6. Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS).

7. Menyetorkan pajak PPN dan PPh.

8. Membagikan gaji atau rapel.

9. Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan

IV. KESIMPULAN

Administrasi keuangan sekolah adalah suatu proses pencatatan dan pengendalian keuangan milik
sekolah yang dilaksanakan secara bertanggungjawab, jujur, terbuka, tertib, cermat, efektif, efisien
sehingga terarah pada pencapaian tujan sekolah secara optimal. Proses administrasi keuangan ini
meliputi penyusunan RPS, penyusunan RKAS, penggunaan, dan pertanggung jawaban.

Laporan semua kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan tugas pengelolaan keuangan
disekolah harus dilaporkan dengan menggunakan tatacara yang ditetapkan. Dan
pertanggungjawaban dari semua sumber dana yang dikelola oleh Sekolah untuk membiayai
kegiatan yang dilakukan dalam rangka Operasional dan Perawatan Sekolah dilaksanakan dengan
menggunakan tata cara sebagaimana diatur dalam petunjuk pelaksanaan masing-masing sumber dana.

Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun demikian, guru diharapkan ikut
berperan dalam administrasi biaya ini meskipun menambah beban mereka, juga memberikan
kesempatan untuk ikut serta mengarahkan pembiayaan itu untuk perbaikan proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai