Anda di halaman 1dari 30

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Republik Indonesia
2022

Modul 3
Bagaimana membangun kemampuan literasi
numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga
SD?
Materi 2.2
Guru memahami lingkup literasi pada PAUD-SD
Materi 3 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
Bapak-Ibu, pada aktifitas sebelumnya sudah kita bahas tiga cakupan literasi yaitu
Kemampuan bertutur, kesadaran fonemik dan kosakata. Mari kita lanjutkan
pembahasan 3 cakupan lainnya.

● Kemampuan Bertutur
● Pengetahuan Latar
● Kosakata
● Kesadaran Fonemik
● Kesadaran Cetak
● Keaksaraan

Sumber: Stewart
(2014)
Perjenjangan berdasarkan Ka
Materi 3.2.2 Cakupan Literasi Anak Usia BSKAP nomor 030/P/2022
Dini
Agar Anda dapat memahami komponen mana yang perlu menjadi fokus untuk diajarkan kepada anak terlebih dahulu, mari mengenal
penjenjangan membaca yang sudah ditetapkan kementerian yaitu jenjang pembaca dini (A) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih
dominan dibangun terlebih dahulu adalah kemampuan bertutur, kosa kata dan pengetahuan latar. Jenjang berikutnya ialah jenjan pembaca
awal (jenjang B1) serta jenjang pembaca awal (B1) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih dominan dibangun adalah kemampuan
fonemik, cetak dan keaksaraan. Walaupun dibagi ke dalam penjenjangan, enam kemampuan ini dapat dibangun secara bersamaan.

Perkembangan Literasi dari Level Membaca

Level Deskripsi Komponen Literasi,

Jenjang 1. Anak dapat menyimak dan mengolah informasi ● Bertutur


Pembaca Dini 2. Anak dapat merespon pembicaraan sehari-hari, dapat menjelaskan ● Pengetahuan Latar
(A) peristiwa sehari-hari, mengungkapkan ide dan gagasan. ● Kosa kata

Jenjang 1. Anak mulai tumbuh kecintaan terhadap buku misalnya dengan ● Kesadaran Cetak
Pembaca Awal menanyakan kata-kata yang baru dikenal. ● Keaksaraan
(B1) 2. Anak cenderung mengulang-ulang kata yang baru didengar ● Fonemik
3. Anak memahami hubungan kata dengan makna sesuai dengan teks
dan konteks
4. Anak dapat menangkap isi cerita, informasi dari hasil proses
menyimak.

Catatan: Kemampuan literasi berdasarkan capaian bukan pada usia/kelas. Anak yang tidak mengalami proses pembelajaran
di PAUD memulai dari jenjang Pembaca Dini (Emergent literacy)

Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.1
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
Kesadaran Cetak

Kesadaran cetak adalah ketertarikan anak kepada benda-benda cetak, gambar, logo, merk. Kemampuan ini
dapat diajarkan misalnya dengan memperkenalkan mereka dengan simbol-simbol di sekitar. Tanda-tanda
di tempat umum, seperti simbol toilet lelaki dan perempuan, tanda dilarang membuang sampah, dilarang
berhenti, tanda-tanda lalu lintas, adalah kesadaran cetak yang bisa dilatihkan. Pada intinya, anak dapat
menyadari terdapat makna dibalik simbol atau tulisan cetak yang ia lihat. Selain itu kesadaran cetak bisa
berupa hasil karya anak. inilah pentingnya papan karya anak yang mudah dijangkau anak.

Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.2
Topik 2.1. f. Cakupan Literasi
AUD
Keaksaraan

Kemampuan anak menghubungkan huruf dengan bunyi,


intonasi dengan tanda baca adalah unsur dari keaksaraan.
Huruf, angka, tanda baca adalah bagian dari aksara.

Pada peserta didik perlu dikenalkan konsep aksara sesuai


dengan bahasa yang digunakan. Secara umum, setiap
bahasa memiliki dua unsur aksara yaitu vokal dan
konsonan.

Pada umumnya guru mengajarkan semua huruf dari a ke z,


dimulai dari huruf-huruf yang familiar oleh anak.
Kemudian, guru memperkenalkan suku kata dengan
menghubungkan konsonan dan vokal yang familiar
misalnya huruf b dan a menjadi ba.
Topik 2.1. f. Cakupan Literasi
AUD
Aksara Bahasa Indonesia

Huruf Vokal:
Guru perlu mengetahui bunyi vokal bahasa
Indonesia sedangkan kegiatan
pembelajarannya dapat disesuaikan
dengan prinsip pembelajaran yang
menyenangkan dan relevan untuk anak.
Berikut terdapat contoh bagaiamana cara
melafalkan huruf vokal seperti ‘OI’ yang
tecakup pada kata-kata, misalnya ‘kobOI’

Contoh Bunyi:
https://bit.ly/Audio-Vokal
Sumber https://bit.ly/KartuFonem

Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.2
Topik 2.1. f. Cakupan Literasi
AUD
Aksara Bahasa Indonesia

Huruf Konsonan:
Guru perlu mengetahui bunyi vokal
bahasa Indonesia sedangkan
kegiatan pembelajarannya
disesuaikan dapatdengan prinsip
pembelajaran yang menyenangkan
dan relevan untuk anak. Berikut
terdapat contoh bagaiamana cara
melafalkan huruf konsonan seperti
‘KH’ yang tecakup pada kata-kata,
misalnya ‘KHotib’

Contoh Bunyi:
https://bit.ly/AudioKonsonan
Sumber: https://bit.ly/KartuFonem

Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.2
Materi 3.2.2 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
Kesadaran Fonemik

● Kesadaran fonemik adalah pengetahuan bahwa kata, kalimat terdiri atas


satuan bunyi terkecil berwujud bunyi huruf dan tanda baca.

● Kesadaran fonemik diperlukan untuk membekali anak memahami dari bahasa


lisan ke bahasa teks. Apa yang didengar akan membantu anak saat membaca
teks. Dengan kesadaran fonemik yang kuat, peserta didik mampu mengaitkan
antara bunyi kata atau kalimat yang ia dengar dengan bentuk huruf tertentu
sehingga membuatnya dapat mengenali kata atau kalimat pada bacaan.

Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.2
Materi 3.2. Konsep Literasi Dasar PAUD-
SD

Apa itu kemampuan


Literasi?

KEMAMPUAN LITERASI
Kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan,
mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk
menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas
individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat
berkontribusi secara produktif di masyarakat.

Sumber : Asesmen
Nasional
Materi 3.2. Konsep Literasi Dasar PAUD-
SD

Bapak/ Ibu guru, kita sudah tahu bahwa kemampuan literasi pada anak usia dini
memiliki peran penting untuk proses belajar sepanjang hayat. Kemampuan literasi
dimulai dari keterampilan menyimak, berbicara, menulis dan membaca.

“Dalam berbicara seseorang harus tetap berpikiran jernih, hingga


dapat mencetuskan ide-ide unggul dan berakhir dengan
kemenangan.”

Ki Hajar
Dewantara

Kita sepakat buku adalah sumber ilmu pengetahuan yang tidak terbatas ruang dan
waktu. Kecintaan terhadap buku perlu dibangun sedini mungkin.
Konsepsi Literasi Anak Usia Dini

Mengapa literasi di PAUD-SD Awal perlu konsep yang


benar?

11. Membantu anak memahami pembicaraan lisan


(menyimak) .

22. Meningkatkan kemampuan anak mengungkapkan


ide, pendapat dan perasaannya.

33. Melatih anak membaca secara bertahap (gambar,


tanda, aksara)

44. Membantu memahami pesan teks


5 . Membantu
5 kemampuan
informatif, naratif, deskriptif dan prosedural.
meningkatkan
berkomunikasi lisan dan teks reseptif (menyimak,
memirsa) dan produktif (bicara, visualisasi)

Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.1
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
Bapak-Ibu guru, kegiatan literasi anak usia dini harus diintegrasikan antara
pengetahuan bahasa (struktur bahasa; bunyi/huruf, kata, kalimat) dan keterampilan
berbahasa (menyimak, berbicara, menulis dan membaca) yang mencakup:

● Kemampuan Bertutur
● Pengetahuan Latar
● Kosakata
● Kesadaran Fonemik
● Kesadaran Cetak
● Keaksaraan

Sumber: Stewart
(2014)
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi Anak Usia Perjenjangan berdasarkan Ka
BSKAP nomor 030/P/2022
Dini
Agar Anda dapat memahami komponen mana yang perlu menjadi fokus untuk diajarkan kepada anak terlebih dahulu, mari mengenal
penjenjangan membaca yang sudah ditetapkan kementerian yaitu jenjang pembaca dini (A) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih
dominan dibangun terlebih dahulu adalah kemampuan bertutur, kosa kata dan pengetahuan latar. Jenjang berikutnya ialah jenjan pembaca
awal (jenjang B1) serta jenjang pembaca awal (B1) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih dominan dibangun adalah kemampuan
fonemik, cetak dan keaksaraan. Walaupun dibagi ke dalam penjenjangan, enam kemampuan ini dapat dibangun secara bersamaan.

Perkembangan Literasi dari Level Membaca

Komponen Literasi yang


Level Deskripsi
Tercakup

Jenjang 1. Anak dapat menyimak dan mengolah informasi ● Bertutur


Pembaca Dini 2. Anak dapat merespon pembicaraan sehari-hari, dapat ● Pengetahuan Latar
(A)
menjelaskan peristiwa sehari-hari, mengungkapkan ide dan ● Kosa kata
gagasan.

Jenjang 1. Anak mulai tumbuh kecintaan terhadap buku misalnya ● Kesadaran Cetak
Pembaca ● Keaksaraan
dengan menanyakan kata-kata yang baru dikenal.
Awal (B1)
2. Anak cenderung mengulang-ulang kata yang baru didengar ● Kesadaran Fonemik
3. Anak memahami hubungan kata dengan makna sesuai dengan teks
dan konteks
4. Anak dapat menangkap isi cerita, informasi dari hasil proses
menyimak.
Catatan: Kemampuan literasi berdasarkan capaian bukan pada usia/kelas. Anak yang tidak mengalami proses pembelajaran
di PAUD memulai dari jenjang Pembaca Dini (Emergent literacy)
Materi 3.2 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
● Membangun kemampuan bertutur dimulai dari penginderaan,
Kemampuan Bertutur artinya memberikan nama pada apa yang dilihat, diraba, dan dirasa.
Misalnya ketika anak melihat buah apel, hal yang pertama dilakukan
oleh orang dewasa di sekitarnya adalah menamai obyek: oh, ada
buah, apa ya namanya? ketika anak belum bisa menjawab orang
Pengindraan dewasa bisa membantu dengan menamai. ini namanya apel. Saat
anak mendengar kata apel dan cerita orang dewasa di sekitarnya saat
nama, aktivitas itulah peserta didik sedang belajar bahasa reseptif.
perasaan
● Dalam membangun kemampuan bahasa reseptif, peserta didik tidak
hanya memahami pesan dalam bentuk kata-kata, tetapi juga
memahami nada, tempo dan kefasihan serta ekspresi wajah dari
lawan bicara.

● Setelah anak memahami makna dari kata-kata atau tuturan serta


Ekspresif Reseptif
simbol visual seperti gambar / tulisan, mereka pun mengolahnya agar
dapat mereka gunakan untuk menyampaikan apa yang mereka
Tuturan makna , kosa rasakan atau pikirkan. Agar mereka terpicu untuk dapat
Simbol Visual kata, menyampaikan ide, Anda dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan
kalimat pemicu atau kalimat interaktif. Dengan demikian, peserta didik dapat
belajar bahasa ekspresif/produktif.

● Kesimpulannya, pada saat peserta didik mendengarkan lawan bicara,


peserta didik membangun keterampilan bahasa reseptif, selanjutnya
pada saat mereka menyampaikan ide dan atau perasaannya dengan
tuturan dalam bentuk kata-kata, anak pun membangun kemampuan
bahasa ekspresif..

Modul 3. Guru menyadari miskonsepsi yang umum konsep dan penerapan literasi dan numerasi pada PAUD-SD | Materi 1
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi
AUD
Pengetahuan Latar

Pengetahuan latar adalah pemahaman anak tentang dunia di sekitarnya.


Anak yang sering diajak berkomunikasi akan mengembangkan kemampuan
untuk menyampaikan pemahamannya melalui percakapan dan interaksi
dengan orang-orang di sekitarnya.

Pengetahuan latar berupa latar fisik, budaya dan sosial. Latar fisik
adalah yang terdiri dari semua benda yang dapat diindera anak. Latar fisik
dapat berupa tumbuhan, hewan, bangunan, bentang alam yang dapat
memperkaya kosa kata anak.

Pada saat bercakap-cakap anak akan menyampaikan apa yang pernah


diindra atau dengan kata lain apa yang pernah mereka lihat, raba, hirup,
dengar dan rasakan. Saat membicarakan laut, bagi anak yang pernah ke
laut dia akan mengingat suara ombak, butiran pasir, kerang, hutan bakau,
pohon kelapa, inilah latar sosial.

Latar budaya bisa berupa kebiasaan, perayaan dan hal-hal yang dibiasakan
pada keluarga dan masyarakat. Pengetahuan Latar diperlukan bagi anak
untuk memahami teks dan konteks.
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
Kosakata

Kosakata adalah perbendaharaan kata atau


‘tabungan kata’ yang ditunjukkan dengan
pengetahuan terhadap nama-nama benda, perbuatan, emosi, dan konsep sederhana di sekitar anak
(misalnya panjang/pendek). Dalam menambah Kosakata pada peserta didik bisa dilatih dengan
memperkenalkan anak pada kosakata baru dari benda-benda atau sesuatu yang dekat dan familiar
dengan peserta didik.

Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.1 8
BADAN STANDAR KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
2022

Modul 3
Bagaimana Membangun Kemampuan Literasi
Numerasi secara Bertahap sejak PAUD hingga
SD?

Materi 3.

Guru Memahami Penerapan


Pembelajaran Literasi pada PAUD-
SD
Bagaimana Membangun
Kemampuan Literasi Secara
Bertahap?
Salah satu tahapan awal untuk menumbuhkan kemampuan literasi anak adalah dengan
menyimak bacaan yang dibacakan nyaring oleh guru.

Dengan menyimak bacaan, anak dapat


menumbuhkan minat kepada aksara
dan kegiatan membaca, kesadaran terhadap ● Kemampuan Bertutur
teks,
meningkatkan kosakata bahasa
● Pengetahuan Latar
tulis, meningkatkan nalar verbal melalui
diskusi isi meningkatkan pengetahuan kata.
buku, serta ● Kosakata
Semua manfaat ini menjadi fondasi
● Kesadaran Fonemik
tumbuhnya kemerdekaan berpikir
merdeka belajar. menuju ● Kesadaran Cetak

Sebelumnya, kita sudah mengetahui enam ● Keaksaraan


cakupan literasi yang perlu dibangun pada
anakPAUD-SD Awal dalam rangka membangun
usia
keterampilan seperti menyimak, berbicara,
menulis dan membaca.

Modul 3. Bagaimana Membangun Kemampuan Literasi Numerasi


secara Bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 3 18
Langkah 1 : Lakukan Asesmen Awal
Pembelajaran

Ibu Mia adalah guru SD kelas 1.


Sebelum memulai pembelajaran, Ibu
Mia melakukan asesmen awal
pembelajaran untuk mengetahui
kebutuhan peserta didik untuk
melakukan kegiatan
dasar-dasar literasi / bahasa belajar
Indonesia.
Berikut ini adalah contoh Lembar
Observasi Kemampuan
dalam Asesmen Awal yang Ibu Literasi
Mia
gunakan pada Mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang ia lakukan dalam 2
pekan.
Langkah 1 : Lakukan Asesmen Awal Pembelajaran
Aspek Rancangan Kegiatan
Contoh perilaku
kemampuan fase Catatan/Hasil dari Pembelajaran ke depan
kemampuan fase fondasi Rancangan kegiatan
fondasi yang akan Asesmen Awal perlu mempertimbangkan
yang perlu diamati
diamati …

Kematangan Anak berbicara lancar, Contoh kegiatan (Pertanyaan pemandu: Bagaimana


Tujuannya: Mengembangkan kondisi capaian peserta didik
kognitif yang fasih, dan runtut (tidak secara umum? Apakah ada peserta
cukup untuk berulang-ulang) kosakata, kemampuan didik yang perlu perhatian khusus?)
melakukan bercerita dan kesadaran
Mengulang kata yang
kegiatan fonemik (nada, jeda, tempo)
belajar, yaitu kurang dipahami oleh
kepemilikan khalayak. Kegiatan 1. Membaca Lantang
dasar literasi Cara memegang alat tulis Guru melakukan kegiatan
bertumpu pada jari sebelum mengajar minimal
jempol, telunjuk dan satu hari sebelumnya. Pada
tengah. saat berkegiatan guru perlu
Dapat menceritakan salah
melihat respon anak. Ketika
satu kegiatan rutin yang
kelas tidak kondusif, segera
dilakukan anak.
akhiri dan alihkan dengan
Dapat menceritakan
kegiatan pendukung;
gambar pada sampul
buku. menyanyi, bergerak, kuiz, Isi
Anak mengucapkan/ asesmen setelah selesai
mengulang-ulang/ kegiatan.
menanyakan kata hasil
Kegiatan 2. Unjuk Cerita
proses menyimaknya.
Anak bertanya cara Guru memberikan kesempatan
penulisan kata dari hasil anak untuk memilih mainan,
proses menyimak alat dan bahan (misalnya alat
makan, alat mandi, mainan,
atau alat bahan lain yang ada
di sekitar anak.
Langkah 2 : Identifikasi Perkembangan Literasi dari Level
Membaca
Hasil asesmen awal yang dilakukannya membantu Ibu Mia mengenali level membaca peserta
didik. Pada masa transisi PAUD SD pada umumnya peserta didik sudah berada pada jenjang
berikut:
Perkembangan Literasi dari Level Membaca

Level Deskripsi Komponen

Jenjang 1. Anak dapat menyimak dan mengolah informasi ● Bertutur


Pembaca 2. Anak dapat merespon pembicaraan sehari-hari, dapat ● Pemahaman latar
Dini (A)
menjelaskan peristiwa sehari-hari, mengungkapkan ide dan ● Kosa kata
gagasan.

1. Anak mulai tumbuh kecintaan terhadap buku misalnya ● Kesadaran cetak


dengan menanyakan kata-kata yang baru dikenal. ● Keaksaraan
Jenjang
Pembaca 2. Anak cenderung mengulang-ulang kata yang baru didengar ●Kesadaran
Awal 3. Anak memahami hubungan kata dengan makna fonemik
(B1) sesuai dengan teks dan konteks
4. Anak dapat menangkap isi cerita, informasi dari hasil
Berdasarkan pengetahuan umum mengenai penjenjangan ini, Ibu Mia
proses menyimak.
kemudian dapat merancang kegiatan penguatan literasi secara bertahap sesuai
dengan perkembangan literasi peserta didiknya (baik pada PAUD maupun SD
Awal)

2
Langkah 3 : Buat Rencana Tindak Lanjut dalam Rencana Pembelajaran

Ibu Mia kemudian membuat rencana tindak lanjut dalam


rencana pembelajaran. Ibu Mia memastikan 6 cakupan
literasi dan 4 keterampilan berbahasa terfasilitasi dan
terintegrasi dalam pembelajarannya. Berikut ini adalah
rencana pembelajaran yang dibuat Ibu Mia.

Keterampilan
Level Nama Kegiatan Cakupan Literasi
Berbahasa

● Membaca Lantang Kemampuan bertutur, kosa Menyimak, berbicara,


● Unjuk Cerita kata, kesadaran fonemik. memirsa
Jenjang
(menyaksikan)
Membaca
Dini (A) Kemampuan bertutur, kosa
● Poster Cerita Menyimak,
kata, kesadaran fonemik,
● Aku bisa menulis berbicara, menulis,
kesadaran cetak, keaksaraan
memirsa

Kemampuan bertutur, kosa Menyimak,


Jenjang ● Sebut Eja Tulis
kata, kesadaran fonemik, berbicara, menulis,
Membaca ● Susun Kata
kesadaran cetak, keaksaraan memirsa
Awal
dan pemahaman latar. (menyaksikan)
(B1)
/membaca
Ide Kegiatan Membaca Dini
Kegiatan membaca dan diskusi dalam rangka penguatan kemampuan literasi Pembaca Dini yang
dikembangkan dan dipraktikan oleh Ibu Mia berikut ini dapat menjadi pemantik ide dan inspirasi bagi
Bapak/Ibu Guru

Nama Kegiatan Tujuan Deskripsi Alat dan bahan

● Guru melakukan kegiatan sebelum mengajar


Mengembangkan
minimal satu hari sebelumnya.
kosakata, Buku cerita
Membaca Lantang ● Pada saat berkegiatan guru perlu melihat respon
kemampuan cetak dan buku
anak.
bercerita dan elektronik
● Ketika kelas tidak kondusif, segera akhiri dan alihkan
kesadaran
dengan kegiatan pendukung; menyanyi, bergerak,
fonemik (nada,
kuiz
jeda, tempo)
● Isi asesmen setelah selesai kegiatan. Mintalah
anak menggambar atau menulis hal yang paling
menarik.

Mengembangkan
kosakata, Mainan, alat
Guru memberikan kesempatan anak untuk memilih
Unjuk Cerita kemampuan makan,
mainan, alat dan bahan (misalnya alat makan, alat mandi,
bercerita dan makanan,
mainan, atau alat bahan lain yang ada di sekitar anak.
kesadaran benda-benda di

fonemik (nada, sekitar anak

jeda, tempo)
Ide Kegiatan Membaca
Dini
Nama Kegiatan Tujuan Deskripsi Alat dan bahan

● Guru melakukan kegiatan sebelum


Mengembangka mengajar dengan memilih foto
n kosakata, yang dikenal anak.
kemampuan Poster
Poster Cerita ● Pada saat berkegiatan guru perlu melihat
bercerita dan Cerita, Buku
respon anak.
kesadaran ● Ketika kelas tidak kondusif, segera
fonemik (nada, akhiri dan alihkan dengan kegiatan
jeda, tempo) pendukung; menyanyi, bergerak, kuiz,
Isi asesmen setelah selesai kegiatan.

Guru memberikan kesempatan anak untuk


Mengembangkan
menyebutkan satu huruf. Guru menanyakan Huruf raba,
Aku kosakata,
apakah ia ingin tahu tulisannya? Jika iya, ambil kapur
Bisa melatih cara
huruf raba dan ajak anak untuk meraba tulis/krayon,
Menulis menulis yang
huruf. papan/kerta
tepat.
https://www.youtube.com/watch?v=6os2Jp_Dn s

JM&t=26s
Catatan: Kegiatan bisa digabungkan selama suasana kelas masih mendukung. Setelah selesai membaca
poscer, Lanjutkan dengan kegiatan aku menulis.
Ide Kegiatan Membaca
Awal
Sementara itu, kegiatan pembelajaran dalam rangka penguatan kemampuan literasi Pembaca Awal
yang dikembangkan dan dipraktikan oleh Ibu Mia berikut ini dapat pula diadopsi atau diadaptasi di
kelas Bapak/Ibu Guru.

Nama Kegiatan Tujuan Deskripsi Alat dan bahan

Sediakan benda yang dikenal anak


Mengembangka (makanan, mainan, benda-benda sekitar anak)
Sebut Eja n kosakata, Mintalah anak untuk menyebutkan namanya, Krayon, huruf
Tulis SET kesadaran ajak anak mengeja lalu bimbing untuk menulis raba, kertas hvs
fonemik, pada kertas yang sudah disediakan. Satu kertas
keaksaraan untuk satu kata.
https://www.youtube.com/watch?v=CtnFrMikUy0&

t=55s
● Kumpulkan kartu kata sesuai dengan kelompok
Mengembangka
kata (kata benda, kerja, sifat)
n makna kosa Kertas hvs,
Susun Kata ● Berikan kesempatan anak untuk memilih satu
kata, kalimat kata.
krayon (hasil

lisan, bercerita. ● Berikan kesempatan anak untuk membaca kartu kartu kata dan
kata. SET
● Berikan pertanyaan apa yang diingat dari kata yang
dipilih tersebut.
inspirasi untuk memperkaya praktik
pembelajaran literasi
Sebagai pemantik

untuk Anak Usia Dini, Anda dapat membaca


dan mempelajari beberapa modul ajar yang
terdapat pada perangkat Ajar di aktivitas
selanjutnya.

Selamat Bereksplorasi dan


Bersenang-senang
dengan Literasi PAUD dan
SD Awal
BADAN STANDAR KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
2022

Modul 3
Modul Ajar Literasi Transisi PAUD-
SD
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi Anak Usia Perjenjangan berdasarkan Ka
BSKAP nomor 030/P/2022
Dini
Agar Anda dapat memahami komponen mana yang perlu menjadi fokus untuk diajarkan kepada anak terlebih dahulu, mari mengenal
penjenjangan membaca yang sudah ditetapkan kementerian yaitu jenjang pembaca dini (A) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih
dominan dibangun terlebih dahulu adalah kemampuan bertutur, kosa kata dan pengetahuan latar. Jenjang berikutnya ialah jenjan pembaca
awal (jenjang B1) serta jenjang pembaca awal (B1) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih dominan dibangun adalah kemampuan
fonemik, cetak dan keaksaraan. Walaupun dibagi ke dalam penjenjangan, enam kemampuan ini dapat dibangun secara bersamaan.

Perkembangan Literasi dari Level Membaca

Komponen Literasi yang


Level Deskripsi
Tercakup

Jenjang 1. Anak dapat menyimak dan mengolah informasi ● Bertutur


Pembaca Dini 2. Anak dapat merespon pembicaraan sehari-hari, dapat ● Pengetahuan Latar
(A)
menjelaskan peristiwa sehari-hari, mengungkapkan ide dan ● Kosa kata
gagasan.

Jenjang 1. Anak mulai tumbuh kecintaan terhadap buku misalnya ● Kesadaran Cetak
Pembaca ● Keaksaraan
dengan menanyakan kata-kata yang baru dikenal.
Awal (B1)
2. Anak cenderung mengulang-ulang kata yang baru didengar ● Kesadaran Fonemik
3. Anak memahami hubungan kata dengan makna sesuai dengan teks
dan konteks
4. Anak dapat menangkap isi cerita, informasi dari hasil proses
menyimak.
Catatan: Kemampuan literasi berdasarkan capaian bukan pada usia/kelas. Anak yang tidak mengalami proses pembelajaran
di PAUD memulai dari jenjang Pembaca Dini (Emergent literacy)

Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD?

Anda mungkin juga menyukai