Republik Indonesia
2022
Modul 3
Bagaimana membangun kemampuan literasi
numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga
SD?
Materi 2.2
Guru memahami lingkup literasi pada PAUD-SD
Materi 3 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
Bapak-Ibu, pada aktifitas sebelumnya sudah kita bahas tiga cakupan literasi yaitu
Kemampuan bertutur, kesadaran fonemik dan kosakata. Mari kita lanjutkan
pembahasan 3 cakupan lainnya.
● Kemampuan Bertutur
● Pengetahuan Latar
● Kosakata
● Kesadaran Fonemik
● Kesadaran Cetak
● Keaksaraan
Sumber: Stewart
(2014)
Perjenjangan berdasarkan Ka
Materi 3.2.2 Cakupan Literasi Anak Usia BSKAP nomor 030/P/2022
Dini
Agar Anda dapat memahami komponen mana yang perlu menjadi fokus untuk diajarkan kepada anak terlebih dahulu, mari mengenal
penjenjangan membaca yang sudah ditetapkan kementerian yaitu jenjang pembaca dini (A) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih
dominan dibangun terlebih dahulu adalah kemampuan bertutur, kosa kata dan pengetahuan latar. Jenjang berikutnya ialah jenjan pembaca
awal (jenjang B1) serta jenjang pembaca awal (B1) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih dominan dibangun adalah kemampuan
fonemik, cetak dan keaksaraan. Walaupun dibagi ke dalam penjenjangan, enam kemampuan ini dapat dibangun secara bersamaan.
Jenjang 1. Anak mulai tumbuh kecintaan terhadap buku misalnya dengan ● Kesadaran Cetak
Pembaca Awal menanyakan kata-kata yang baru dikenal. ● Keaksaraan
(B1) 2. Anak cenderung mengulang-ulang kata yang baru didengar ● Fonemik
3. Anak memahami hubungan kata dengan makna sesuai dengan teks
dan konteks
4. Anak dapat menangkap isi cerita, informasi dari hasil proses
menyimak.
Catatan: Kemampuan literasi berdasarkan capaian bukan pada usia/kelas. Anak yang tidak mengalami proses pembelajaran
di PAUD memulai dari jenjang Pembaca Dini (Emergent literacy)
Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.1
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
Kesadaran Cetak
Kesadaran cetak adalah ketertarikan anak kepada benda-benda cetak, gambar, logo, merk. Kemampuan ini
dapat diajarkan misalnya dengan memperkenalkan mereka dengan simbol-simbol di sekitar. Tanda-tanda
di tempat umum, seperti simbol toilet lelaki dan perempuan, tanda dilarang membuang sampah, dilarang
berhenti, tanda-tanda lalu lintas, adalah kesadaran cetak yang bisa dilatihkan. Pada intinya, anak dapat
menyadari terdapat makna dibalik simbol atau tulisan cetak yang ia lihat. Selain itu kesadaran cetak bisa
berupa hasil karya anak. inilah pentingnya papan karya anak yang mudah dijangkau anak.
Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.2
Topik 2.1. f. Cakupan Literasi
AUD
Keaksaraan
Huruf Vokal:
Guru perlu mengetahui bunyi vokal bahasa
Indonesia sedangkan kegiatan
pembelajarannya dapat disesuaikan
dengan prinsip pembelajaran yang
menyenangkan dan relevan untuk anak.
Berikut terdapat contoh bagaiamana cara
melafalkan huruf vokal seperti ‘OI’ yang
tecakup pada kata-kata, misalnya ‘kobOI’
Contoh Bunyi:
https://bit.ly/Audio-Vokal
Sumber https://bit.ly/KartuFonem
Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.2
Topik 2.1. f. Cakupan Literasi
AUD
Aksara Bahasa Indonesia
Huruf Konsonan:
Guru perlu mengetahui bunyi vokal
bahasa Indonesia sedangkan
kegiatan pembelajarannya
disesuaikan dapatdengan prinsip
pembelajaran yang menyenangkan
dan relevan untuk anak. Berikut
terdapat contoh bagaiamana cara
melafalkan huruf konsonan seperti
‘KH’ yang tecakup pada kata-kata,
misalnya ‘KHotib’
Contoh Bunyi:
https://bit.ly/AudioKonsonan
Sumber: https://bit.ly/KartuFonem
Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.2
Materi 3.2.2 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
Kesadaran Fonemik
Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.2
Materi 3.2. Konsep Literasi Dasar PAUD-
SD
KEMAMPUAN LITERASI
Kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan,
mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk
menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas
individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat
berkontribusi secara produktif di masyarakat.
Sumber : Asesmen
Nasional
Materi 3.2. Konsep Literasi Dasar PAUD-
SD
Bapak/ Ibu guru, kita sudah tahu bahwa kemampuan literasi pada anak usia dini
memiliki peran penting untuk proses belajar sepanjang hayat. Kemampuan literasi
dimulai dari keterampilan menyimak, berbicara, menulis dan membaca.
Ki Hajar
Dewantara
Kita sepakat buku adalah sumber ilmu pengetahuan yang tidak terbatas ruang dan
waktu. Kecintaan terhadap buku perlu dibangun sedini mungkin.
Konsepsi Literasi Anak Usia Dini
Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.1
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
Bapak-Ibu guru, kegiatan literasi anak usia dini harus diintegrasikan antara
pengetahuan bahasa (struktur bahasa; bunyi/huruf, kata, kalimat) dan keterampilan
berbahasa (menyimak, berbicara, menulis dan membaca) yang mencakup:
● Kemampuan Bertutur
● Pengetahuan Latar
● Kosakata
● Kesadaran Fonemik
● Kesadaran Cetak
● Keaksaraan
Sumber: Stewart
(2014)
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi Anak Usia Perjenjangan berdasarkan Ka
BSKAP nomor 030/P/2022
Dini
Agar Anda dapat memahami komponen mana yang perlu menjadi fokus untuk diajarkan kepada anak terlebih dahulu, mari mengenal
penjenjangan membaca yang sudah ditetapkan kementerian yaitu jenjang pembaca dini (A) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih
dominan dibangun terlebih dahulu adalah kemampuan bertutur, kosa kata dan pengetahuan latar. Jenjang berikutnya ialah jenjan pembaca
awal (jenjang B1) serta jenjang pembaca awal (B1) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih dominan dibangun adalah kemampuan
fonemik, cetak dan keaksaraan. Walaupun dibagi ke dalam penjenjangan, enam kemampuan ini dapat dibangun secara bersamaan.
Jenjang 1. Anak mulai tumbuh kecintaan terhadap buku misalnya ● Kesadaran Cetak
Pembaca ● Keaksaraan
dengan menanyakan kata-kata yang baru dikenal.
Awal (B1)
2. Anak cenderung mengulang-ulang kata yang baru didengar ● Kesadaran Fonemik
3. Anak memahami hubungan kata dengan makna sesuai dengan teks
dan konteks
4. Anak dapat menangkap isi cerita, informasi dari hasil proses
menyimak.
Catatan: Kemampuan literasi berdasarkan capaian bukan pada usia/kelas. Anak yang tidak mengalami proses pembelajaran
di PAUD memulai dari jenjang Pembaca Dini (Emergent literacy)
Materi 3.2 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
● Membangun kemampuan bertutur dimulai dari penginderaan,
Kemampuan Bertutur artinya memberikan nama pada apa yang dilihat, diraba, dan dirasa.
Misalnya ketika anak melihat buah apel, hal yang pertama dilakukan
oleh orang dewasa di sekitarnya adalah menamai obyek: oh, ada
buah, apa ya namanya? ketika anak belum bisa menjawab orang
Pengindraan dewasa bisa membantu dengan menamai. ini namanya apel. Saat
anak mendengar kata apel dan cerita orang dewasa di sekitarnya saat
nama, aktivitas itulah peserta didik sedang belajar bahasa reseptif.
perasaan
● Dalam membangun kemampuan bahasa reseptif, peserta didik tidak
hanya memahami pesan dalam bentuk kata-kata, tetapi juga
memahami nada, tempo dan kefasihan serta ekspresi wajah dari
lawan bicara.
Modul 3. Guru menyadari miskonsepsi yang umum konsep dan penerapan literasi dan numerasi pada PAUD-SD | Materi 1
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi
AUD
Pengetahuan Latar
Pengetahuan latar berupa latar fisik, budaya dan sosial. Latar fisik
adalah yang terdiri dari semua benda yang dapat diindera anak. Latar fisik
dapat berupa tumbuhan, hewan, bangunan, bentang alam yang dapat
memperkaya kosa kata anak.
Latar budaya bisa berupa kebiasaan, perayaan dan hal-hal yang dibiasakan
pada keluarga dan masyarakat. Pengetahuan Latar diperlukan bagi anak
untuk memahami teks dan konteks.
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi Anak Usia
Dini
Kosakata
Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD? | Materi 2.1 8
BADAN STANDAR KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
2022
Modul 3
Bagaimana Membangun Kemampuan Literasi
Numerasi secara Bertahap sejak PAUD hingga
SD?
Materi 3.
2
Langkah 3 : Buat Rencana Tindak Lanjut dalam Rencana Pembelajaran
Keterampilan
Level Nama Kegiatan Cakupan Literasi
Berbahasa
Mengembangkan
kosakata, Mainan, alat
Guru memberikan kesempatan anak untuk memilih
Unjuk Cerita kemampuan makan,
mainan, alat dan bahan (misalnya alat makan, alat mandi,
bercerita dan makanan,
mainan, atau alat bahan lain yang ada di sekitar anak.
kesadaran benda-benda di
jeda, tempo)
Ide Kegiatan Membaca
Dini
Nama Kegiatan Tujuan Deskripsi Alat dan bahan
JM&t=26s
Catatan: Kegiatan bisa digabungkan selama suasana kelas masih mendukung. Setelah selesai membaca
poscer, Lanjutkan dengan kegiatan aku menulis.
Ide Kegiatan Membaca
Awal
Sementara itu, kegiatan pembelajaran dalam rangka penguatan kemampuan literasi Pembaca Awal
yang dikembangkan dan dipraktikan oleh Ibu Mia berikut ini dapat pula diadopsi atau diadaptasi di
kelas Bapak/Ibu Guru.
t=55s
● Kumpulkan kartu kata sesuai dengan kelompok
Mengembangka
kata (kata benda, kerja, sifat)
n makna kosa Kertas hvs,
Susun Kata ● Berikan kesempatan anak untuk memilih satu
kata, kalimat kata.
krayon (hasil
lisan, bercerita. ● Berikan kesempatan anak untuk membaca kartu kartu kata dan
kata. SET
● Berikan pertanyaan apa yang diingat dari kata yang
dipilih tersebut.
inspirasi untuk memperkaya praktik
pembelajaran literasi
Sebagai pemantik
Modul 3
Modul Ajar Literasi Transisi PAUD-
SD
Materi 3.2.1 Cakupan Literasi Anak Usia Perjenjangan berdasarkan Ka
BSKAP nomor 030/P/2022
Dini
Agar Anda dapat memahami komponen mana yang perlu menjadi fokus untuk diajarkan kepada anak terlebih dahulu, mari mengenal
penjenjangan membaca yang sudah ditetapkan kementerian yaitu jenjang pembaca dini (A) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih
dominan dibangun terlebih dahulu adalah kemampuan bertutur, kosa kata dan pengetahuan latar. Jenjang berikutnya ialah jenjan pembaca
awal (jenjang B1) serta jenjang pembaca awal (B1) dimana kemampuan literasi yang perlu lebih dominan dibangun adalah kemampuan
fonemik, cetak dan keaksaraan. Walaupun dibagi ke dalam penjenjangan, enam kemampuan ini dapat dibangun secara bersamaan.
Jenjang 1. Anak mulai tumbuh kecintaan terhadap buku misalnya ● Kesadaran Cetak
Pembaca ● Keaksaraan
dengan menanyakan kata-kata yang baru dikenal.
Awal (B1)
2. Anak cenderung mengulang-ulang kata yang baru didengar ● Kesadaran Fonemik
3. Anak memahami hubungan kata dengan makna sesuai dengan teks
dan konteks
4. Anak dapat menangkap isi cerita, informasi dari hasil proses
menyimak.
Catatan: Kemampuan literasi berdasarkan capaian bukan pada usia/kelas. Anak yang tidak mengalami proses pembelajaran
di PAUD memulai dari jenjang Pembaca Dini (Emergent literacy)
Modul 3. Bagaimana membangun kemampuan literasi numerasi secara bertahap sejak PAUD hingga SD?