Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KECERDASAN LINGUISTIK-VERBAL PADA AUD

Di susun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Kecerdasan Majemuk

Dosen Pengampu: Trisnawati, S.Pd

Disusun Oleh :
SINDI YULIANTI 19360056

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) TANGGAMUS


LAMPUNG
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur, kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya yang
telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengerjaan makalah yang berjudul
“KECERDASAN LINGUISTIK VERBAL ANAK USIA DINI” ini sehingga dapat
berjalan dengan baik.
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kecerdasan Majemuk, mengenai kecerdasan linguistik verbal pada anak usia dini, yang
diampu oleh Ibu Trisnawati, S.Pd.
Pada kesempatan ini saya sangatlah menyadari dalam menyusun makalah ini masih
jauh dari sempurna. Hal ini karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Ulubelu, 15 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. A.Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kecerdasan Verbal Linguistik pada AUD
B. Cara Mengembangkan Kecerdasan Linguistik-Verbal untuk AUD
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun. Karena anak akan
mengalami perkembangan yang sangat signifikan yang meliputi enam aspek perkembangan,
yaitu aspek kognitif, fisik motorik, sosial dan emosional, nilai agama dan moral, bahasa, serta
seni.
Menurut teori perkembangan anak usia dini, setiap anak memiliki potensi sembilan
kecerdasan, yaitu kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan logika
matematika,kecerdasan verbal linguistik, kecerdasan visual spasial, kecerdasan interpersonal,
kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan tersebut
sifatnya masih potensial atau kemampuan yang dapat dikembangkan, sehingga dalam hal ini
stimulasi dari lingkungan anak sangat penting untuk mendukung perkembangan kercerdasan
tersebut.
Kecerdasan verbal linguistik merupakan kecerdasan dalam menggunakan bahasa baik lisan
maupun tulisan yang berkenaan dengan mendengar, membaca, menulis, berbicara pada anak usia
dini. Oleh karena itu, dalam pembahasan makalah ini akan dipaparkan mengenai kecerdasan
verbal linguistik, mengenai bagaimana untuk menstimulasi kecerdasan verbal linguistik pada
anak usia dini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kecerdasan linguistik verbal pada Anak Usia Dini?
2. Bagaimana cara mengembangkan Kecerdasan linguistik verbal untuk Anak Usia Dini?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian kecerdasan linguistik verbal Anak Usia Dini
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan Kecerdasan Linguistik verbal untuk
Anak Usia Dini.

BAB II
1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecerdasan Linguistik Verbal.


1. Definisi Kecerdasan Linguistik Verbal.
Kecerdasan linguistik dapat di artikan sebagai kemampuan menyelesaikan
masalah,mengembangkan masalah, dan menciptakan sesuatu dengan menggunakan bahasa
secara efektif,baik lisan maupun tertulis. Cerdas linguistik berarti cerdas kata, dan cepat
belajar dengan menggunakan kata kata atau dengan mendengar dan melihat.
Kecerdasan linguistik verbal mengacu pada kemampuan untuk menyusun pikiran dengan
jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten melalui kata kata untuk
mengungkapan pikiran pikiran ini dalam berbicara, membaca, dan menulis
(Lwin,et.al,2005).
Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan linguistik verbal adalah salah satu jenis kecerdasan
majemuk yang berkaitan dengan kemampuan menggunakan sistem bahasa untuk
berkomunikasi secara efektif melalui kata-kata, atau kemampuan berpikir dalam bentuk kata
kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan makna yang kompleks. Kecerdasan
verbal-linguistik pada anak dapat menunjukkan sejauh mana kemampuan logika berpikirnya.
Sehingga, seorang anak yang cerdas dalam lingusitik memiliki kemampuan berbicara yang
baik dan efektif.

2. Komponen Kecerdasan Linguistik Verbal.


Komponen inti kecerdasan linguistik verbal meliputi kemampuan memanipulasi
(mengutak-atik dan menguasai) tata bahasa, sistem bunyi bahasa (fonologi), sistem makna
bahasa (semantik), penggunaan bahasa dan aturan pemakaiannya (pragmatik).
Kecerdasan linguistik verbal mencakup juga kemampuan keterampilan bahasa, meliputi
kemampuan menyimak (mendengarkan secara cermat dan kritis) informasi lisan,
kemampuan membaca secara efektif, kemampuan berbicara, dan kemampuan menulis.

2
3. Sistem Neurologis Kecerdasan Linguistik Verbal.
Kecerdasan bahasa memiliki wilayah primer atau sistem neurologis utama yang terletak
di otak sebelah kiri (biasa disebut hemisfer kiri) (Armstrong,1993). Wilayah utama pertama
adalah wilayah Broca, berkaitan dengan kecerdasan linguistik produksi atau berbicara,
Wilayah Broca bertanggung jawab terhadap:
1) Produksi bahasa, khususnya pengucapan kata kata secara tepat.
2) Pemilihan kata kata yang tepat dan masuk akal.
3) Penyusunan kalimat yang tepat.
4) Penyimpanan kode artikulasi guna menentukan urutan gerakan otot yang di perlukan
untuk mengucapkan suatu kata.

Wilayah utama kedua dari kecerdasan linguistik adalah area Wernicke yang terletak di
lobus temporalis (wilayah di atas telinga). Area ini berperan dalam kegiatan pemahaman
kata kata. Dengan demikian ,area ini memungkinkan seseorang dapat menyimak bunyi
bunyi bahasa sekaligus memahami arti, makna, dan maksudnya.

4. Indikator Kecerdasan Linguistik Verbal.


Kecerdasan linguistik verbal memiliki beberapa indikator atau ciri ciri khusus dari
kecerdasan. Kecerdasan ini di tunjukan dengan kepekaan seseorang pada bunyi, struktur,
makna, fungsi kata, dan bahasa. Individu yang memiliki kemampuan kecerdasan ini
cenderung menunjukan hal hal berikut:
1) Senang dan efektif berkomunikasi,baik lisan maupun tertulis.
2) Senang dan baik dalam mengarang cerita.
3) Senang berdiskusi dan mengikuti debat suatu masalah.
4) Senang dan efektif belajar bahasa asing.
5) Senang bermain"game" bahasa.
6) Senang membaca dan mampu mencapai pemahaman tinggi.
7) Mudah mengingat kutipan,ucapan ahli,pakar, ayat.
8) Tidak mudah salah tulis dan salah eja.
9) Pandai membuat lelucon.
3
10) Pandai membuat puisi.
11) Tepat dalam tata bahasa.
12) Kaya kosa kata.
13) Menulis secara jelas.

5. Indikator Kecerdasan Linguistik Verbal Anak Usia Dini.


Pada anak anak, kecerdasan linguistik muncul dalam berbagai bentuk dan aktivitas
berikut:
1) Anak sensng berkomunikasi dengan orang lain, baik dengsn teman sebaya maupun
orang dewasa (usia 2-6tahun).
2) Anak sensng bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari hari , apa yang di lihat
dan di ketahui(usia 3-6 tahun).
3) Anak mudah mengingat nama teman dan keluarga (usia 2-6 tahun), tempat, atau hal
hal sepele yang pernah di dengar atau di ketahui termasuk jingle iklan (usia3-6tahun).
4) Anak suka membawa bawa buku buku dan pura pura membaca (2-4tahun dan KB),
suka buku dan cepat mengeja melebihi anak anak seusia nya (usia 4-6tahun).
5) Anak mudah mengucapkan kata kata, menyukai permainan kata, suka melucu (usia 3-6
tahun).
6) Anak suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik (2-6tahun),
dan dapat menceritakan kembali dengan baik (usia 4-6 tahun).
7) Anak memiliki lebih banyak kosa kata daripada anak anak seusia nya, yang ditunjukan
saat anak berbicara (usia 3-6 tahun).
8) Anak suka meniru tulisan di sekitarnya dan menunjukan pencapaian di atas anak anak
sebaya nya; mampu membuat pengulangan linear (usia 4-6 tahun),huruf acak(usia 3-
6tahun), dan menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik (TK A) dan menulis dengan ejaan
sebagian sudah benar (TK B).
9) Anak suka membaca tulisan pada label makanan, elektronik, papan nama, toko, rumah
makan, judul buku dan sejenisnya.
10) Anak menikmati permainan linguistik ,seperti tebak tebakan, acak huruf, dan mengisi
ksta pada potongan cerita.

4
B. Cara Mengembangkan Kecerdasan Linguistik Verbal Untuk Anak Usia Dini
1. Kecintaan Terhadap Buku
1) Pembacaan Buku
Pembacaaan buku merupakan kegiatan membacakan buku,dan bertujuan
mengenalkan struktur bahasa tertulis, merangsang kecintaan anak terhadap buku, dan
merangsang ketertarikan anak untuk belajar membaca.
2) Penyarian Buku
Penyarian buku merupakan kegiatan mengambil garis besar isi buku ensiklopedia.
Kegiatan ini bertunuan menguatkan fungsi buku sebagai sumber ilmu pengetahuan dan
merangsang kecintaan anak terhadap buku.
3) Perawatan dan Penataan Buku
Perawatan dan penataan buku merupakan kegiatan teknik yang mengajak anak
merawat buku buku dan sekaligus menata nya. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan
kecintaan anak terhadap buku dan kemauan untuk merawatnya.

2. Pengenalan Baca Tulis


1) Pembacaan Buku
Pembacaan buku untuk pengenalan baca tulis dilakukan dengan fokus lafal dan
korespondensi bunyi dan huruf. Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang kemampuan
membaca pada anak.
2) Permainan Kartu Huruf
3) Proyek
Kegiatan proyek di ambil dengan mimilih tema apapun. Kegiatan ini bertugas
merangsang kepekaan anak terhadap simbol tertulis dan merangsang minat
menulis(bukan mengajarkan menulis).
4) Menyalin Label
Menyalin label bertujuan merangsang kepekaan anak terhadap simbol tulis dan
merangsang minat menulis mereka.

5
3. Pengembangan Kemampuan Berbicara
1) Bercakap cakap
Bercakap cakap bertujuan merangsang kemampuan berbicar, berkomunikasi, dan
menguasai pola pergililiran bicara pada anak. Bercakap cakap dilakukan secara informal
dengan topik yang hangat dan berada pada pusat minat anak.
2) Bermain Peran
Kegiatan ini memiliki tujuan utama merangsang kemampuan berbicara,
berkomunikasi, memahami perspektif orang lain, dan melakukan proses tawar menawar.
3) Permainan Susun Kata
Permainan susun kata di lakukan secara verbal . Kegiatan ini bertujuan merangsang
kepekaan anak terhadap struktur bahasa secara lisan, mengajak anak menyumbang kata
kata.
4) Cerita Bersambung sambung
Kegiatan bertujuan merangsang kepekaan struktur & kemampuan menjalin cerita
pada anak.
5) Curah Gagasan
Merupakan kegiatan iuran pendapat tentang untuk memecahkan suatu masalah.
Kegiatan ini bertujuan utama merangsang ide ide anak secara lisan dan merangsang
kemampuan berbicara secara gayut dengan gagasan
.
4. Pengembangan Kosa Kata
1) Bercerita
Kegiatan ini bertujuan pengembangan kosa kata anak, di samping mengembangkan
kemampuan bicara. Kegiatan ini di lakukan dengan menyajikan kosa kata target melalui
pengulangan pengulangan.
2) Pembacaan Buku
Pengembangan kosa kata melalui pembacaan buku sangat efektif karena anak
memiliki dua sumber utama, yakni audial(melalui pelafalan pendidik) dan visual(melalui
simbol tertulis). Dengan kata lain, kegiatan ini bertujusn menambah kosa kata bahasa
tulis anak.

6
3) Karyawisata
Bertujuan memberikan stimulasi kemampuan bicara dan pengembangan kosa kata
pada anak.
4) Bercakap-cakap
Bertujuan merangsang keberanian dan kemampuan berbicara pada anak. Kegiatan ini
merupakan kegiatan verbal secara informal . Suasana informal itulah yang mendorong
anak anak berani mengekspresikan perasan dan menyatakan fakta fakta yang diketahui.
5) Menyanyi
Menyanyi dapat di manfaatkan mengenalkan kosa kata kepada anak. Kegiatan ini
bertujuan menambah perbendaharaan kata anak melalui kata kata yang ada dalam lagu.
6) Bermain Kata Mirip
Dilakukan dengan memasangkan kata kata yang mirip di hadapan anak, seperti kuda-
kura, kuping-kucing,. Kegiatan ini bertujuan merangsang kepekaan anak terhadap kata
kata yang mirip dan pada akhirnya menambah kekayaan kata kata anak.

5. Pengasahan Kepekaan Pragmatik


1) Pemodelan dan Pembiasaan
Bertujuan merangsang kemampuan anak berbicara secara sopan dan menyenangkan.
Anak anak usia 2-4 tahun perlu di biasakan mengucapkan "permisi" atau
"assalamualaikum", "terima kasih", dan "maaf" sesuai konteks.
2) Bermain Peran
Bermain peran memberikan ruang berimajinasi dan berekspresi bagi anak. Anak
bebas memainkan peran apapun, yang dalam peran tersebut anak akan mengikatkan diri
mereka pada kaidah peran.
3) Bercakap-cakap
Bertujuan merangsang kemampuan pragmatik anak.

7
6. Kepekaan Bahasa Dan Humor Permainan Bunyi
Kepekaan bahasan dan humor muncul pada anak secara alami. Meskipun demikian,
rangsang yang tepat melalui kegiatan ini akan meningkatkan kepekaan anak terhadap pola
pola humor dan merangsang kemampuan mereka untuk mencerna nya.
Anak dapat tergeli geli oleh bunyi bahasa yang berseling seling, seperti tik tok tik tok,
salah bicara, tanggapan yang tak tertuga , dan olok olok.
Merangsang rasa humor anak adalah dengan melihat ke dalam persepsi anak. Pendidik
perlu memahami, hal hal yang menjadi pokok humor anak adalah keganjilan. Selain itu,
memberikan teka teki dan menyajikan cerita atau dongeng yang mengandung lelucon
merupakan cara yang relatif aman untuk mengembangkan kecakapan berhumor anak.

7. Pengembangan Kemampuan Menyimak


1) Pembacaan Cerita
Pembacaan cerita di fokuskan untuk mengembangkan kemampuan menyimak
dilakukan dengan 2 prinsip, yakni penjedaan pada fakta cerita (nama, tokoh, waktu,
peristiwa) dan pengakuan pertanyaan seluruh fakta cerita pada anak,baik di tengah cerita
maupun pada akhir cerita.
2) Simak-Ulang-Ucap
Merupakan permainan untuk mengetes kemampuan memahami dan mengulang
pesan yang di terima. Permainan ini memuat pesan pesan pendek yang lucu,hingga
mengandung pesan moral.
3) Simak Kerjakan
Bertujuan menguji pemahaman anak terhadap intruksi. Permainan ini juga dapat
digunakan untuk menguji pengetahuan anak terhadap makna kata.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anak usia dini merupakan individu yang sedang menjalani proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat fundamental untuk kehidupan di masa yang akan datang. Oleh sebab
itu, anak usia dini menjadi masa yang tepat dalam memaksimalkan semua potensi dan
kecerdasannya. Salah satunya adalah perkembangan kecerdasaan verbal linguistik.
Kecerdasan verbal-linguistik adalah salah satu jenis kecerdasan majemuk yang berkaitan
dengan kemampuan menggunakan sistem bahasa untuk berkomunikasi secara efektif melalui
kata-kata, atau kemampuan berpikir dalam bentuk katakata dan menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks.Seorang anak yang memiliki
kecerdasan lingusitik memiliki kemampuan berbahasa dan berbicara yang baik dan efektif.

B. Saran
Melalui pemaparan diatas dengan adanya cara untuk menstimulasi kecerdasan anak usia
dini, dalam hal ini adalah kecerdasan verbal linguistik, diharapkan lingkungan sekitar anak dapat
mendukung kecerdasan tersebut, serta bagi pendidik dapat menambah variasi cara menstimulasi
kecerdasan verbal pada anak usia dini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Tadkiroatun, Musfiroh. 2017. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka

10

Anda mungkin juga menyukai