Anda di halaman 1dari 12

Kecerdasan Majemuk

Mira septia :21101206


Siti nur faizah :21101203
Siti warda daud :21101208
Yuni asfira :21101205

PRODI PLB

Dosen pembimbing
Zulfiana dessyka putri S.Pd.,M.Pd
pengertian kecerdasan majemuk
kecerdasan majemuk adalah pendekatan perkembangan dalam belajar yang ditandai anak tumbuh dan berkembang
sebagai suatu keseluruhan, tidak hanya satu dimensi saja yang berkembang dalam suatu waktu tertentu atau
sebaliknya tidak semua dimensi miliki kecepatan perkembangan yang sama. Seorang ahli pendidikan yang terkenal
ahli dalam pengkajian dan penelitian kecerdasan yaitu Howard Garner dari Harvard University, berpendapat bahwa
tidak ada manusia yang tidak cerdas. Paradigma ini menentang teori dikotomi cerdas-tidak cerdas. Garner juga
menentang anggapan "cerdas" dari sisi IQ (intelectual quotien), yang menurutnya hanya mengacu pada tiga jenis
kecerdasan, yakni logiko-matematik, linguistik, dan spasial Howard Gardner, kemudian mengemukakan istilah
multiple intelligences. Istilah ini kemudian dikembangkan menjadi teori melalui penelitian yang rumit, melibatkan
antropologi, psikologi kognitif, psikologi perkembangan, psikometri, studi biografi, fisiologi hewan, dan
neuroanatomi (Amstrong,1993; Larson,2001)..
Berikut ini adalah aspek-aspek kecerdasan majemuk menurut Howard Garner , yaitu sebagai berikut :
1. Kecerdasan verbal linguistic (verbal linguistic intelligent)
2. Kecerdasan logika matematika (logical mathematical intelligent

Kecerdasan manusia bisa dilihat dari tiga komponen utama;Pertama, kemampuan untuk mengarahkan pikiran dan tindakan
(the ability todirect thought and action). Kedua, kemampuan untuk mengubah arah pikiranatau tindakan (the ability to change the
direction of thought and action).Ketiga, kemampuan untuk mengeritisi pikiran dan tindakan sendiri (ability to critisize own thoughts and
actions).
1.Kecerdasan bahasa (verbal /lingustic intellingence)

• Pengertian kecerdasan bahasa


verbal-linguistik adalah kecakapan seseorang dalam mengolah kata dan bahasa baik secara tertulis maupun lisan untuk mengungkapkan
ide atau gagasannya. Seseorang dengan kecerdasan verbal yang tinggi tidak hanya akan memperlihatkan suatu penguasaan bahasa yang
sesuai, tetapi juga dapat menceritakan kisah, berdebat, berdiskusi, menafsirkan, menyampaikan laporan, dan melaksanakan berbagai
tugas lain yang berkaitan dengan berbicara dan menulis.

• Karakteristik Kecerdasan Verbal-Linguistik


Seseorang yang memiliki kecerdasan verbal-linguistik dapat dilihat dari karakteristik sebagai berikut:
a.Mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
b. Suka mengarang kisah khayal atau menceritakan lelucon.
c. Berbicara secara efektif kepada berbagai pendengar, berbagai tujuan dan mengetahui cara berbicara sederhana,
fasih, persuasif, atau bergairah pada waktu yang tepat. Ini penting bukan hanya untuk ketrampilan berkomunkasi
melainkan juga pnting untuk mengungkapkan pikiran, keinginan, dan pendapat seseorang.
d. Suka menuliskan pengalaman kesehariannya.
e. Suka mendengar pernyataan-pernyataan lisan (cerita, ulasan radio, buku bersuara) dan merespon setiap suara.
f. Memiliki daya ingat yang kuat terhadap nama-nama orang, istilah-istilah baru, dan hal-hal kecil lainnya.
g. Banyak membaca (buku, koran, majalah, artikel di internet, dan lain sejenisnya), banyak memberikan pendapat,
masukan, kriktikan pada orang lain.
h. Memperlihatkan kemampuannya menguasai bahasa asing.
i.Senang mengisi teka-teki silang

• Aspek-aspek Kecerdasan Verbal-Linguistik


Kecerdasan verbal-linguistik meliputi beberapa aspek sebagai berikut:
a. Mendengar, Mendengar merupakan salah satu kegiatan untuk mendapatkan informasi sekaligus pengalaman berharga untuk
mempelajari bahasa.Tanpa adanya kemampuan mendengar maka ucapan yang disampaikan oleh pembicara tidak dapat disimpan di memori pendengar.
b. Berbicara
Bicara adalah bentuk bahasa yang menggunakan kata-kata atau artikulasi yang digunakan untuk menyampaikan maksud. Oleh karena
itu bicara merupakan salah satu keahlian yang digunakan untuk berkomunikasi.
c. Menulis
Menulis merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengungkapkan ide atau gagasan melalui berbagai media. Menulis dapat
menyebabkan manusia berkomunikasi dengan temannya yang belum pernah saling bertemu, misalnya melalui sosial media. Menulis
dipengaruhi oleh kemampuan berpikir seseorang.

d. Membaca
Menurut Klein definisi membaca terdiri dari tiga aspek yaitu (1) membaca merupakan proses, (2) membaca adalah strategi, dan
(3)membaca meruapakan interaktif. Membaca merupakan proses artinya setiap informasi atau bacaan yang dibaca oleh pembaca mempunyai

peran khusus dalam membentuk makna. Membaca adalah strategi artinya pembaca menggunakan berbagai strategi pada saat membaca
untuk memaknai suatu bacaan. Membaca merupakan interaktif artinya pada proses membaca terdapat interaksi antara pembaca dengan teks
yang dibaca.
Adapun indikator-indikator kecerdasan verbal-linguistik yang akan digunakan dalam penelitian :

Aspek Indikator Teknis


Memahami dan menggunakan bahasa sendiri dengan tepat, tata bahasa Siswa mampu memahami serta membaca soal dengan baik sehingga
dan pengucapan kata, serta memahami konsep dengan makna yang Mampu menuliskan jawaban maupun menjelaskan maksud dari soal
sesuai dengan tepat dan menggunkan tata bahasa yang baik
Memiliki ingatan yang tajam serta mampu menjadi pendengar yang Siswa mampu mendengar dan mengingat kembali informasi yang telah
baik disampaikan oleh peneliti dengan seksama
Sensitif terhadap pola-pola tertentu dan menghubungkannya secara Siswa mampu menghubungkan pola-pola yang ada pada soal secara
sistematis sistematis sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna
 ciri-ciri anak dengan kecerdasan berbahasa yaitu

1.Mudah mengerti istilah-istilah baru.


2.Suka berbicara di depan orang banyak.
3.Senang membaca.
4.Senang diajak ngobrol.
5.Senang membacakan buku untuk orang lain.
6.Senang menceritakan ulang buku yang ia baca.
7.Senang bercerita.
8.Suka berdiskusi.
9.Suka memberi tanggapan saat mendengar orang lain berbicara.
10.Senang diajak ke perpustakaan.
11.Menyukai seni sastra, seperti puisi, prosa, dan lainnya.
12.Menyukai seni peran, seperti opera, teater, dan lainnya.
13.Sering menyematkan humor dan percakapannya.
14.Senang membuat tulisan, seperti diari, cerpen, atau bahkan puisi.
15.Suka mempelajari bahasa asing.
16.Tertarik untuk mengenali beberapa bahasa asing, termasuk bahasa daerah

•Upaya untuk Meningkatkan Kecerdasan Verbal-Linguistik


Beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kecerdasan verbal-linguistik siswa antara lain:
a. Bercerita
Bercerita adalah menyampaikan peristiwa melalui kata-kata, gambar, suara, yang dilakukan dengan improvisasi atau menambah- nambah
dengan maksud untuk memperindah jalannya cerita.
b. Berdebat
Berdebat adalah salah satu jenis model pembelajaran kecerdasan verbal-linguistik melalui pembelajaran sastra dengan cara
mempertahankan pendapat atas peristiwa, perilaku, atau fenomena lain yang terdapat dalam karya sastra yang dibaca atau didengarnya.
c. Menyampaikan laporan
Laporan adalah suatu cara komunikasi yang berisi informasi sebagai hasil dari sebuah tanggung jawab yang dibebankan kepada
pembuatnya, yang berisi fakta-fakta dari hasil penyelidikan suatu masalah sebagai bahan acuan pemikiran, penilaian serta tindakan.
Kecerdasan logika matematika (math-logical intellegence)

Pengertian kecerdasan logika matematika


Kecerdasan logika matematika (math-logical intellegence) dapat diartikan sebagai kemampuan mengenal warna dan bentuk secara efektif
untuk meningkatkan keterampilan mengelola angka serta menggunakan logika atau akal sehat.  Kecerdasan ini dikaitkan dengan perkembangan
kemampuan berpikir sistematis, menggunakan angka, melakukan penghitungan, menemukan hubungan sebab akibat, dan membuat klasifikasi,

Terdapat empat faktor penyebab seorang anak memiliki kecerdasan logika matematika yaitu:

•faktor herediter/ bawaan dari keturunan. 


Pada dasarnya, setiap anak membawa gen kecerdasan termasuk kecerdasan logika matematika ini. Namun, setiap anak tentunya memiliki
kadar yang berbeda-beda. 
•Faktor lingkungan. 
Lingkungan tempat tumbuh kembang anak juga memberi pengaruh. Hal tersebut terjadi terutama saat panca indera anak sudah mulai
berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, kita perlu menyiapkan lingkungan yang dapat membantu anak mengembangkan kecerdasan logika
matematikanya, ya, Ayah dan Bunda.
•Faktor nutrisi.
Nutrisi juga memberi pengaruh pada tingkat kecerdasan anak. Tentu saja jumlah nutrisi tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan tubuh
untuk menyerapnya. 
•Faktor kejiwaan
Emosi juga berperan dalam menumbuhkan minat dan kecerdasan anak termasuk dalam kecerdasan logika matematika ini..
Adapun indikator anak memiliki kecerdasan logika matematika yaitu:
• membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan) seperti ketika anak menyusun balok membentuk menara sambil
menghitung dengan urut dari yang kecil sampai besar,
• menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan benda dan anak dapat mengambil benda sesuai dengan angkanya,
• mengelompokkan bentuk-bentuk geometri,
• mengelompokkan benda dengan berbagai cara menurut ukuran, bentuk, warna, jenis, dan lain sebagainya. 
 Ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan logis matemastis
Memiliki kemampuan dalam penalaran atau analisa yang kuat dan kritis
Anak juga memiliki kemampuan untuk mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan kotual atau pola
numerik, dan pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Cenderung akan mengeluarkan banyak pertanyaan dari mulutnya, melakukan analisis,
mencari bukti-bukti serta menyelesaikan masalah
Banyak bertanya tentang cara kerja suatu hal
Anak dengan kecerdasan logis matematis yang tinggi memiliki kepekaan akan segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya.
Menyukai permainan strategi dan matematika
Anak dengan kecerdasan logis matematis yang baik biasanya menyukai permainan atau game yang berhubungan dengan strategi dan angka
atau matematika, seperti permainan sudoku.
Suka memecahkan teka-teki
Lihatlah, apakah anak dapat duduk berjam-jam untuk memecahkan teka-teki dalam suatu permainan? Jika ya, itu tandanya anak memiliki
kecerdasan logis matematis yang baik.
Menyukai cerita-cerita detektif
Anak akan bertanya-tanya kepada orangtuanya siapa pelakunya sambil menebak-nebak atau bertanya tentang kelanjutan ceritanya.
Sangat menyukai pelajaran matematika dan sains
Pelajaran matematika dan sains bukan lagi menjadi pelajaran yang menakutkan bagi anak dengan kecerdasan matematis tinggi, malah
sebaliknya anak akan sangat suka dan menikmati pelajaran tersebut.Mereka cenderung unggul di antara teman-temannya dalam pelajaran ini
Sangat tertarik dengan komputer
Biasanya anak suka dengan game-game strategi, juga suka dengan berbagai macam program sulit misalnya adalah pascalemrograman.
Suka bereksperimen
Hal ini dikarenakan anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga anak pun senang melakukan eksperimen-eksperimen untuk memenuhi
rasa penasarannya.
Memiliki nilai yang lebih tinggi dalam pelajaran sains dan matematika
Anak-anak dengan kecerdasan logis matematis yang baik akan mempunyai skor atau nilai yang bagus di sekolah, terutama pada pelajaran sains,
IPA, dan matematika.Dengan kata lain anak yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi cenderung memiliki sifat cerdas, kreatif, dinamis,
inovatif, mandiri, kritis, komunikatif, disiplin, dan tanggung jawab.
Komponen Kecerdasan Logika Matematika  
Kecerdasan matematika dibedakan dalam enam komponen, yaitu: (1) kemampuan abstraksi, (2) kemampuan logika berpikir, (3) pemahaman
yang spesifik, (4) kekuatan intuitif, (5) kemampuan menggunakan rumus / formula, (6) daya ingat/imajinasi berpikir matematika.

Cara Melatih Kecerdasan Logika Matematika


Beberapa cara yang dapat digunakan untuk merangsang kecerdasan logika matematika ialah sebagai berikut
 tempelkan poster-poster matematika, seperti perkalian, penjumlahan, pengurangan dan lain-lain.
 Ajarkan kepadanya cara hitung yang menyenangkan dan mudah dilakukan dimana saja, misalnya dengan jari.
 Beri dia alat untuk menghitung seperti sempoa bila ia belum lancar menghitung.
 Belikan komik-komik matematika dan pelajaran lainnya untuk mengatasi kelemahannya pada pelajaran.
 Stimulasi dengan program komputer yang mengajarkan teknik membaca logis.
 Jika mempunyai waktu luang, ajak anak bermain permainan yang menggunakan logika untuk memenangkan misalnya cat , teka-teki,
tebak-tebakan dan lain-lain

Cara Mengembangkan Kecerdasan Logis


Thomas Amstrong dalam bukunya 7 Smart of Kind menyebutkan ada beberapa cara untuk mengembangkan kecerdasan
Logika ini, yaitu:
• Lakukan permainan logika matematika dengan teman atau keluarga.
• Pelajari cara menggunakan sempoa
• Kerjakan teka-teki logika/asah otak.
• Siapkan kalkulator untuk menghitung soal matematika yang anda hadapi sehari-hari.
• Pelajari sebuah bahasa komputer.
• Belilah perangkat sains dan lakukan beberapa percobaan ilmiah.
• Adakan diskusi keluarga tentang konsep matematika atau sains di dlam berita.
• Ambil kursus tentang sains atau matematika, atau beli buku dan dipelajari secara mandiri.
• Berlatih memecahkan persoalan matematika sederhana.
• Bacalah, baik di majalah atau surat kabar bagian konsep ekonomi atau keuangan yang belum anda kenal sebelumnya.
Tahapan Perkembangan Peningkatan Kecerdasn Matematis Logis
Menurut tahap perkembangannya dapat dilihat, peningkatan kecerdasan logika matematika pada anak, antara lain:

0 – 1 tahun Anak sangat suka mengamati apa saja yang ada disekitarnya yang dapat dijangkau dengan mudah
1,5 – 2,5 tahun ANAK akan mulai mengklasifikasi objek objek mungkin berdasarkan warna, bentuk dan fungsi. Atau apabila diusia ini
anak mulai berbicara, kesadaran terhadap konsep “besar” dan “kecil” akan berkembang dan memasuki tingkatan konsep
“lebih besar” atau “lebih kecil” dengan membandingkan berbagai benda.
3 – 4 tahun Anak menyukai kegiatan menyusun benda berdasasrkan urutan kecil ke besar. Diusia ini anak telah
berada dalam tahap perkembangan berpikir untuk menimbang dan mengukur.Anak usia 3 tahun sudah mulai menyadari
konsep pola tertentu, misal kancing yang disusun dengan pola warna tertentu biru,
merah, kuning, hijau, anak usia ini sudah dapat meniru susunan dengan pola yang samaKonsep logika
lain yang mulai berkembang adalah konsep tentang hubungan sebab akibat.
Hal hal yang relatif bisa diukur :
•Mengenal ciri diri sendiri
•Mengenal warna
•Mengenal konsep persamaan dan perbedaan
•Mengelompokkan benda berdasarkan warna dan bentuk
•Mengenal macam macam rasa dan bau
•Menentukan posisi luar – dalam, atas – bawah
•mengenal bangun geometri seperti persegi panjang, segitiga dan lingkaran) dan mulai
mengidentifikasi bentuk geometri dengan benda yang ada disekitarnya
•Mengenal ukuran panjang – pendek, berat – ringan dari benda benda yang ada
disekitarnya
•mengenal waktu dengan matahari, siang – malam
•Mengenal lambang bilangan 1 – 10

4 – 5 tahun Anak biasanya sudah mulai memahami konsep bilangan, dan berkembang kepekaannya terhadap
konsep ukuran ukuran yang ada disekitarnyaHal hal yang relatif bisa diukur :
•Mengenal lebih banyak ciri diri sendiri dan mengenali persamaan dan perbedaan dirinya denngan orang lain
•Menghubungkan ukuran dengan benda yang ada disekitarnya
•Menghubungkan bentuk geometri dengan benda yang ada disekitarnya
•memperkirakan ukuran jumlah, panjang pendek, berat ringan benda benda yang ditemuinya
•Mengurutkan benda berdasarkan warna, ukuran, jenis permukaan denngan pola tertentu
•Mengamati perubahan bentuk cair, beku, uap dan embun
•Menentukan posisi kiri kanan, depan belakang
•Mengenal konsep waktu berdasarkan kegiatan
•mengenal konsep hari
•Mengenal konsep dan lambang bilangan 1 – 20
KESIMPULAN
kecerdasan majemuk adalah pendekatan perkembangan dalam belajar yang ditandai anak tumbuh dan berkembang
sebagai suatu keseluruhan, tidak hanya satu dimensi saja yang berkembang dalam suatu waktu tertentu atau
sebaliknya tidak semua dimensi miliki kecepatan perkembangan yang sama.

verbal-linguistik adalah kecakapan seseorang dalam mengolah kata dan bahasa baik secara tertulis maupun lisan untuk
mengungkapkan ide atau gagasannya. Seseorang dengan kecerdasan verbal yang tinggi tidak hanya akan memperlihatkan
suatu penguasaan bahasa yang sesuai, tetapi juga dapat menceritakan kisah, berdebat, berdiskusi, menafsirkan, menyampaikan l
aporan, dan melaksanakan berbagai tugas lain yang berkaitan dengan berbicara dan menulis.
Aspek-aspek Kecerdasan Verbal-Linguistik yaitu: Mendengar,berbicara,menulis,dan membaca,

Kecerdasan logika matematika (math-logical intellegence) dapat diartikan sebagai kemampuan mengenal warna dan bentuk secar
efektif untuk meningkatkan keterampilan mengelola angka serta menggunakan logika atau akal sehat.  Kecerdasan ini dikaitkan
dengan perkembangan kemampuan berpikir sistematis, menggunakan angka, melakukan penghitungan, menemukan hubungan
sebab akibat, dan membuat klasifikasi.
Terdapat empat faktor penyebab seorang anak memiliki kecerdasan logika matematika yaitu:
faktor herediter/ bawaan dari keturunan,Faktor lingkungan, Faktor nutrisi,dan Faktor kejiwaan..
Daftar pusaka

https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/2017/01/pengertian-kecerdasan-majemuk-dan.html

file:///C:/Users/sony/Downloads/BAB%20II.pdf

https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/tiffany/tanda-anak-dengan-kecerdasan-verbal-liguistik/3

http://seameo-ceccep.org/web/2020/11/19/mengasah-kecerdasan-logika-matematika-dengan-bermain/#:~:
text=Kecerdasan%20logika%20matematika%20

https://www.popmama.com/amp/big-kid/6-9-years-old/sarrah-ulfah/apakah-anak-mama-memiliki-kecerdasan-logis-matematis

https://www.dosenpendidikan.co.id/kecerdasan-logika-matematika/

Anda mungkin juga menyukai