Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANGGITA PEBRIANTI

NIM : 825846944
TUGAS 1

1. Jelaskan dengan disertai contoh pengertian bahwa bahasa merupakan sebuah simbol
yang bersifat arbitrer!
2. Jelaskan dengan disertai contoh perbedaan antara bahasa memiliki fungsi informatif
dan memiliki fungsi heuristik!
3. Jelaskan dengan disertai contoh perbedaan pengertian belajar melalui bahasa dan
belajar tentang bahasa!
4. Jelaskan dengan disertai contoh kemampuan reseptif dan kemampuan produktif dalam
pemerolehan bahasa!
5. Jelaskan dengan disertai contoh bahwa anak dapat belajar bahasa dengan
mengalaminya secara langsung!

JAWABAN

1. Kata arbitrer mengandung arti manasuka. Tetapi istilah arbitrer disini adalah tidak
adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi) dengan konsep
atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut (Chaer 1994:45). Yang
dimaksud dengan arbitrer adalah tidak adanya hubungan langsung yang bersifat wajib
antara lambang dengan yang dilambangkannya. Dengan kata lain, hubungan antara
bahasa dan wujud bendanya hanya didasarkan pada kesepakatan antara penurut
bahasa di dalam masyarakat bahasa yang bersangkutan. Contohnya binatang tertentu
di Indonesia disebut kuda, di Inggris horse, di Arab faras dan akan terus berbeda
diwilayah-wilayah lain tentang penyebutannya.Itulah yang disebut dengan arbitrer
atau manasuka yang tidak akan bisa ditemukan alsan penyebutannya yang berbeda-
beda dikarenakan sifat ke-arbitreran-nya.
2. - Bahasa memiliki fungsi informatif yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan
informasi, ilmu pengetahuan, budaya.
Contohnya:
Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing
yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucingtrah atau galur mumi
(pure breed), seperti persiam, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya
dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi.
- Bahasa memiliki fungsi heuristik yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau
memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau penjelasan.
Contohnya :
Mengapa matahari bersinar?
3. Belajar melalui Bahasa
Seseorang menggunakan bahasa untuk mempelajari pengetahuan sikap,
keterampilan. Dalam konteks ini bahasa berfungsi sebagai alat untuk mempelajari
sesuatu, seperti Matematika, IPA, sejarah dan kewarganegaraan.
Belajar tentang Bahasa
Seseorang mempelajari bahasa untuk mengetahui segala hal yang terdapat pada suatu
bahasa, seperti sejarah, system bahasa, kaidah berbahasa, dan produk bahasa seperti sastra.
4. Kemampuan reseptif dan kemampuan produktif dalam pemerolehan bahasa :

a. Kemampuan Menyimak atau Mendengarkan


Kemampuan memahami dan menafsirkan pesan yang disampaikan secara lisan oleh
orang lain, Tujuan meyimak yang berbeda tentu saja menuntut strategi menyimak yang
berlainan pula.
b. Kemampuan Berbicara
Kemampuan untuk menyampakan pesan kepada orang lain. Pesan disini adalah
pemikiran, perasaan, tanggapan, penilaiaan dan sebagainya. Berbicara juga bermacam-
macam interaksi dengan sesama, diskusi, dan berdebat, berpidato, menjelaskan,
melaporkan dan menghibur
c. Kemampuan Membaca
Kemampuan untuk memahami dan menafsirkan pesan yang disampaikan secara tertulis
oleh pihak lain, kemampuan ini tidak hanya berkaitan dengan pemahaman simbol-
simbol tertulis, tetapi juga memahami pesan atau makna yang disampaikan penulis
d. Kemampuan Menulis
Kemampuan menyampaikan pesan kepada pihak lain secara tertulis. Kemampuan ini
bukan hanya berkaitan dengan kemahiran siswa menyusun dan menuliskan symbol-
simbol tertulis, tetapi juga mengungkapkan pikiran, pendapat, sikap, dan perasaannya
secara jelas dan sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang yang menerimannya.

5. Pembelajaran dalam berbahasa sebenarnya kegiatan yang harus disertai tindakan


secara langsung,tidak hanya berupa penghafalan.Oleh karena itu,untuk memberikan
edukasi berbahasa kepada anak,orang tua maupun keluarganya haruslah melakukan
komunikasi langsung kepada anak.Apabila anak terbiasa berkomunikasi dgn bahasa
yang baik dan benar,maka secara otomatis ingatan tentang kata-kata dan kalimat akan
terdaftar di otak anak.Contohnya;seorang balita yang sering diajak berkomunikasi dgn
orang tuanya biasanya akan mudah mengenali informasi sesuai apa yg diketahuinya
dan memudahkan kegaiatan proses belajar melalui bahasa yang digunakan
pengajar.Berbeda dengan anak yg selalu bermain gadget tanpa ada komunikasi
dengan orang tuanya,mereka akan kesulitan untuk memahami kegiatan pembelajaran
dimasa depan mereka nanti.

Anda mungkin juga menyukai