Anda di halaman 1dari 6

Kcecerdasan Linguistic/verbal

Adalah Kemampuan dan kepekaan pada makna dan susunan kata, menggunakan kata seca-ra
efektif, baik secara oral maupun tertulis. Inteli-gensi ini mencakup kemampuan untuk
memanipu-lasi sintax atau struktur bahasa, phonologi atau suara bahasa, makna atau semantic
bahasa, dan dimensi prgmatik atau penggunaan bahasa secara praktis—retorika, mnemonics,
explanasi, dan meta bahasa.

Salah satu kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner adalah kecerdasanVerbal-Linguistik.


Kecerdasan jenis ini adalah kecerdasan dalam mengunakan bahasa dan kata-kata, baik secara
lisan maupun tulisan. Anak-anak dengan kecerdasan jenis ini memiliki kemampuan
menyimak yang sangat baik dan merupakan orang-orangyang pandai berbicara dengan tepat.

Skill yang termasuk dalam kecerdasan verbal-linguistik adalah:mendengarkan/menyimak,


berbicara, menulis, bercerita, menjelaskan, mengajar,menggunakan humor, memahami
sintaksis dan arti kata-kata, menginngatinformasi, meyakinkan orang lain terhadap
pendapatnya, dan menganalisa penggunaan bahasa

Tujuan;  anak memiliki Kecerdasan Linguistik a. Mampu membaca, mengerti apa yang
dibaca.b. Mampu mendengar dengan baik dan memberikan respons dalam suatukomunikasi
verbal.c. Mampu menirukan suara, mempelajari bahasa asing, mampu membacakarya orang
lain.d. Mampu menulis dan berbicara secara efektif.e. Tertarik pada karya jurnalism,
berdebat, pandai menyampaikan ceritaatau melakukan perbaikan pada karya tulis.f. Mampu
belajar melalui pendengaran, bahan bacaan, tulisan dan melaluidiskusi, ataupun debat.

Kecerdasan Linguistik berkaitan dengan kemampuan bahasa dan dalam halpenggunaannya.


Orang-orang yang berbakat dalam bidang ini senang bermain-main dengan bahasa, gemar
membaca dan menulis, tertarik dengan suara, arti dannarasi. Mereka seringkali pengeja yang
baik dan mudah mengingat tanggal,tempat dan nama.Selain itu, ada beberapa hal lain yang
berkaitan dengan cirri khas padakecerdasan ini yaitu : mampu menuliskan pengalaman
kesehariannya/pendapatnya secara lebih baik dibandingkan anak seusianya, memiliki kosa
kata yang banyak dibandingkan anak seusianya dan menggunakannya dengan tepat, banyak
membaca (buku, koran, majalah, artikel di internet, dan lain sejenisnya), banyak memberikan
pendapat, masukan, kritikan, pada orang lain, mengeja kata asing danbaru dengan tepat, suka
mendengarkan pernyataan-pernyataan lisan (cerita, ulasanradio, buku bersuara), menyukai
pantun, permainan kata, serangkaian kata yangsukar diucapkan dan suka bercerita panjang
lebar atau mampu menceritakanlelucon dan kisah-kisah.Pernahkah anda terpesona dengan
seseorang ketika dia berpidato ataumenjelaskan sesuatu? Ini merupakan kelebihan orang yang
memiliki kecerdasanlinguistic-verbal. Mereka sangat terampil bermain kata-kata. Orang-
orang yangmemiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk menyusun pikirannyadengan
jelas. Mereka juga mampu mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata seperti berbicara,
menulis, dan membaca. Orang dengan kecerdasan verbalini sangat cakap dalam berbahasa,
menceriterakan kisah, berdebat, berdiskusi,melakukan penafsiran, menyampaikan laporan
dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan berbicara dan menulis. Kecerdasan ini sangat
diperlukan padaprofesi pengacara, penulis, penyiar radio/televisi, editor, guru. Orang-orang
yangmemiliki kecerdasan ini diantaranya yaitu John F Kennedy, Bung Karno (PresidenRI ke-
1), Kak Seto, dan lainnya.D.

Indikator Kecerdasan Verbal Linguistik

1. Mempunyai kemampuan berkomunikasi baik.2. Pandai menyusun kata3. Memiliki daya


ingat yang kuat4. Mudah belajar bahasa

Ciri-ciri

1. Senang berbicara

2. Pandai mengarang

Contoh Karir:

1. Advokat2. Penulis3. Politikus4. Pelawak 5. Penyiar

Stimulasi yang cocok:

1. Perbanyak kegiatan bercerita2. Berikan audio, video yang menarik bagi mereka3. Belajar
menjadi presenter 4. Beri kesempatan menjadi guide dalam perjalanan5. Beri buku-buku
seperti, dongeng, sejarah, dll.
Kecerdasan Verbal-Linguistik Siswa
Pernyataan Sandburg menjadi contoh yang baik tentang kecerdasan verbal-linguistik ketika ia
menguraikan ketajaman sensitifitasnya terhadap bunyi, irama,dan makna kata-kata dan
semangatnya sepanjang hidup untuk belajar mengungkapkan dirinya di dalam tulisannya
sendiri. Gardner mengemukakanbahwa bahasa adalah contoh terkemuka tentang kecerdasan
manusia yangmerupakan kebutuhan mutlak bagi masyarakat manusia. Ia mencatat pentingnya
aspek bahasa retorik, atau kemampuan meyakinkan orang lain tentangpelaksanaan suatu
tindakan; isyarat potensi bahasa, atau kemampuanmenggunakan kata-kata di dalam
mengingat daftar atau proses; kapasitas bahasadi dalam menjelaskan konsep-konsep, dan
nilai dari metafora dalam bertindak seperti itu; dan penggunaan bahasa untuk merenungkan
bahasa, ataupenggunaannya di dalam analisis metalinguistik.Penggunaan kata-kata di dalam
berkomunikasi dan membuat dokumentasi,mengungkapkan emosi yang kuat, menggubah
musik dalam bentuk lagu,membuat manusia berbeda dari hewan-hewan lainnya. Pada awal
sejarah manusia,bahasa mengubah spesialisasi dan fungsi dari otak manusia melalui
penawaran kemungkinan untuk menggali dan memperluas kecerdasan manusia. Kata-
katayang diucapkan membuat upaya ini mungkin bagi pendahulu kita di dalamberpikir yang
bergerak dari konkrit menuju abstrak ketika mereka mengalamikemajuan di dalam
menerangkan benda-benda dengan memberi nama padabenda-benda tersebut dan berbicara
tentang benda-benda meskipun benda-bendaitu tidak ada didepan mereka. Membaca
membuat manusia mungkin mengetahuitentang benda-benda, tempat dan proses, serta
konsep-konsep yang secara pribaditidak kita alami, dan menulis telah membuat mungkin kita
berkomunikasi denganorang-orang dimana kita tidak pernah bertemu dengan pembicara
tersebut. Melalui kemampuan berpikir di dalam kata-kata maka manusia dapat
mengingat,menganalisis, menyelesaikan permasalahan, merencanakan lebih
dulu, danmenciptakan.Olehkarena janin normal mengembangkan kemampuan mendengar
ketika iamasih di dalam kandungan, oleh karena itu dasar dari kecerdasan verbal-linguistik
dibentuk sebelum lahir. Banyak kajian, termasuk didalamnya dari kaumneonatolog seperti
Thomar Verney, mengindikasikan bahwa bayi yang telahmembaca, bernyanyi, dan berbicara
sebelum lahir telah membentuk kemajuanawal pada perkembangan kecerdasan verbal-
linguistik.Verney, dan juga asosiasi nasional pendidikan anak-anak usia dini,mengemukakan
pentingnya penciptaan lingkungan kaya bahasa dimana orangtuaatau pengasuh lainnya
melibatkan anak-anak usia dini di dalam interaksi verbal,termasuk didalamnya bermain kata-
kata, membacakan cerita dan lelucon,mengajukan pertanyaan, menyatakan pendapat, dan
menjelaskan perasaan sertakonsep-konsep. Anak-anak harus dilibatkan di dalam pembahasan
dan memberipeluang untuk memilih dan menentukan makna. Suatu kekaguman kecil
ketikaseorang anak lahir seperti itu di dalam lingkungan yang dapat memperkaya
bahasamemperoleh sisi kemajuan menjadi seorang pendengar, pembicara, pembaca
danpenulis yang kompeten.Pada setiap bidang pelajaran di ruang kelas, pada setiap tingkat
kelas, jugaharus menjadi lingkungan yang kaya bahasa dimana siswa-siswa sering
berbicara,membahas, dan menjelaskan dan diatas semua itu didorong menjadi siswa yang
ingin tahu. Minat pada pembelajaran tumbuh ketika siswa merasa cukup nyamanmengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan berdebat tentang sudut pandang.Mengungkapkan gagasan secara
verbal adalah latihan metakognitif yang penting,karena sering mendengar percakapan sendiri
ataupun membaca apa yang telahkita tulis akan menambah pemahaman kita tentang apa yang
kita sebenarnyapikirkan dan ketahuiKepercayaan diri tumbuh ketika para siswa belajar
mempertahankanpendapatnya di dalam diskusi dan perdebatan. Mereka mengerti pelajaran
yang iapelajari dengan mendalam ketika mereka mendapat peluang untuk membahas atau
mengajarkan kepada orang lain tentang apa yang telah mereka pelajari. Namunobservasi
diruang kelas oleh para peneliti seperti John Goodlad membuktikanbahwa pada kebanyakan
kasus guru-guru adalah orang yang berbicara denganmayoritas terbesar menggunakan waktu
yang tersedia untuk kelompok-kelompok siswa yang pasif.Bahkan diruang kelas dimana
siswa terutama merupakan penyimak,keterampilan yang jarang diajarkan. Oleh karena itu
melalui kemampuanmenyimak seseorang belajar menggunakan kata-kata yang diucapkan
secarabenar, secara efektif, bahkan dengan fasih. Keterampilan menyimak yang tidak efektif
menunjukkan banyak kegagalan dalam mengikuti pelajaran, menimbulkansalah pengertian,
dan bahkan cidera fisik. Berbicara adalah keterampilan pokok lainnya yang tidak berkembang
secara efektif tanpa melibatkan diri di dalampraktek dan bersemangat. Tulisan yang efektif
memerlukan latihan dan jugamembaca secara luas dan cermat. Pengajaran di kelas yang
berhasil, dalam setiapsubjek, semua dari empat keterampilan ini berkembang secara aktif dan
cermat.Pengembangan dari empat komponen kecerdasan verbal-linguistik ini
dapatberpengaruh penting terhadap keberhasilan di dalam mempelajari suatu subjek
sepanjang hidup.

Pernyataan Sandburg menjadi contoh yang baik tentang kecerdasan verbal-linguistik ketika ia
menguraikan ketajaman sensitifitasnya terhadap bunyi, irama,dan makna kata-kata dan
semangatnya sepanjang hidup untuk belajar mengungkapkan dirinya di dalam tulisannya
sendiri. Gardner mengemukakanbahwa bahasa adalah contoh terkemuka tentang kecerdasan
manusia yang merupakan kebutuhan mutlak bagi masyarakat manusia. Ia mencatat
pentingnyaaspek bahasa retorik, atau kemampuan meyakinkan orang lain tentangpelaksanaan
suatu tindakan; isyarat potensi bahasa, atau kemampuanmenggunakan kata-kata di dalam
mengingat daftar atau proses; kapasitas bahasadi dalam menjelaskan konsep-konsep, dan
nilai dari metafora dalam bertindak seperti itu; dan penggunaan bahasa untuk merenungkan
bahasa, ataupenggunaannya di dalam analisis metalinguistik.

Daftar berikut menunjukkan beberapa indikator dari kecerdasan verbal-linguistik. Kita


menyadari bahwa gangguan pendengaran, berbicara, ataupenglihatan akan mengembangkan
keterampilan bahasa dan komunikasi dengancara-cara lain, seringkali melalui kecerdasan lain
yang akan dibahas pada bab-babkemudian. Kemungkinan bahwa seseorang menunjukkan
kecerdasan verbal-linguistik yang berkembang dengan baik dengan karakteristik berikut:1.
Menyimak dan bereaksi terhadap bunyi, irama, warna, dan berbagai kata-katayang
diucapkan.2. Meniru bunyi, bahasa, bacaan, dan tulisan dari orang lain.3. Belajar melalui
kemampuan menyimak, membaca, menulis dan berdiskusi.4. Menyimak secara efektif,
mengerti, menafsirkan, mengartikan, danmengingat apa yang telah dikatakan.5. Membaca
secara efektif, mengerti, merangkum, mengartikan ataumenjelaskan, dan mengingat apa yang
telah dibaca.6. berbicara secara efektif terhadap berbagai audiens tentang berbagai tujuan,
dan mengetahui bagaimana cara berbicara dengan sederhana, fasih, persuasif,atau
bersemangat pada saat-saat yang tepat.7. Menulis dengan efektif; mengerti dan menerapkan
kaidah-kaidah tata bahasa,pengucapan, tanda-tanda baca, dan menggunakan perbendaharaan
kata secaraefektif.8. Memperlihatkan kemampuan dalam mempelajari bahasa-bahasa lain.9.
Menggunakan kemampuan menyimak, berbicara, menulis dan membacauntuk mengingat
berkomunikasi, berdiskusi, menjelaskan, membujuk,menciptakan pengetahuan, membangun
makna, dan mencerminkan renunganpada bahasa itu sendiri.10. Berusaha meningkatkan
kualitas penggunaan bahasanya sendiri.11. Memperlihatkan minat pada jurnalisme, puisi,
penceritaan, perdebatan,pembicaraan, penulisan, atau penyuntingan. Menciptakan bentuk-
bentuk linguistik baru atau karya-karya tulisan asli ataukomunikasi lisan.
B. Proses Pembelajaran Verbal-Linguistik

Kecenderungan dari sebagian guru dalam upaya mengajarkan keterampilanverbal dengan


cara terisolasi atau diluar konteks dapat menjadi satu alasanmengapa banyak siswa tidak
menguasai keterampilan verbal itu. Meskipun kitamembahas masing-masing dari
keterampilan ini secara terpisah menurut daftar berikut, namun keterampilan ini berhubungan
erat dan harus dipadukan kedalamkurikulum dengan cara yang baik

Anda mungkin juga menyukai