Adalah Kemampuan dan kepekaan pada makna dan susunan kata, menggunakan kata seca-ra
efektif, baik secara oral maupun tertulis. Inteli-gensi ini mencakup kemampuan untuk
memanipu-lasi sintax atau struktur bahasa, phonologi atau suara bahasa, makna atau semantic
bahasa, dan dimensi prgmatik atau penggunaan bahasa secara praktis—retorika, mnemonics,
explanasi, dan meta bahasa.
Tujuan; anak memiliki Kecerdasan Linguistik a. Mampu membaca, mengerti apa yang
dibaca.b. Mampu mendengar dengan baik dan memberikan respons dalam suatukomunikasi
verbal.c. Mampu menirukan suara, mempelajari bahasa asing, mampu membacakarya orang
lain.d. Mampu menulis dan berbicara secara efektif.e. Tertarik pada karya jurnalism,
berdebat, pandai menyampaikan ceritaatau melakukan perbaikan pada karya tulis.f. Mampu
belajar melalui pendengaran, bahan bacaan, tulisan dan melaluidiskusi, ataupun debat.
Ciri-ciri
1. Senang berbicara
2. Pandai mengarang
Contoh Karir:
1. Perbanyak kegiatan bercerita2. Berikan audio, video yang menarik bagi mereka3. Belajar
menjadi presenter 4. Beri kesempatan menjadi guide dalam perjalanan5. Beri buku-buku
seperti, dongeng, sejarah, dll.
Kecerdasan Verbal-Linguistik Siswa
Pernyataan Sandburg menjadi contoh yang baik tentang kecerdasan verbal-linguistik ketika ia
menguraikan ketajaman sensitifitasnya terhadap bunyi, irama,dan makna kata-kata dan
semangatnya sepanjang hidup untuk belajar mengungkapkan dirinya di dalam tulisannya
sendiri. Gardner mengemukakanbahwa bahasa adalah contoh terkemuka tentang kecerdasan
manusia yangmerupakan kebutuhan mutlak bagi masyarakat manusia. Ia mencatat pentingnya
aspek bahasa retorik, atau kemampuan meyakinkan orang lain tentangpelaksanaan suatu
tindakan; isyarat potensi bahasa, atau kemampuanmenggunakan kata-kata di dalam
mengingat daftar atau proses; kapasitas bahasadi dalam menjelaskan konsep-konsep, dan
nilai dari metafora dalam bertindak seperti itu; dan penggunaan bahasa untuk merenungkan
bahasa, ataupenggunaannya di dalam analisis metalinguistik.Penggunaan kata-kata di dalam
berkomunikasi dan membuat dokumentasi,mengungkapkan emosi yang kuat, menggubah
musik dalam bentuk lagu,membuat manusia berbeda dari hewan-hewan lainnya. Pada awal
sejarah manusia,bahasa mengubah spesialisasi dan fungsi dari otak manusia melalui
penawaran kemungkinan untuk menggali dan memperluas kecerdasan manusia. Kata-
katayang diucapkan membuat upaya ini mungkin bagi pendahulu kita di dalamberpikir yang
bergerak dari konkrit menuju abstrak ketika mereka mengalamikemajuan di dalam
menerangkan benda-benda dengan memberi nama padabenda-benda tersebut dan berbicara
tentang benda-benda meskipun benda-bendaitu tidak ada didepan mereka. Membaca
membuat manusia mungkin mengetahuitentang benda-benda, tempat dan proses, serta
konsep-konsep yang secara pribaditidak kita alami, dan menulis telah membuat mungkin kita
berkomunikasi denganorang-orang dimana kita tidak pernah bertemu dengan pembicara
tersebut. Melalui kemampuan berpikir di dalam kata-kata maka manusia dapat
mengingat,menganalisis, menyelesaikan permasalahan, merencanakan lebih
dulu, danmenciptakan.Olehkarena janin normal mengembangkan kemampuan mendengar
ketika iamasih di dalam kandungan, oleh karena itu dasar dari kecerdasan verbal-linguistik
dibentuk sebelum lahir. Banyak kajian, termasuk didalamnya dari kaumneonatolog seperti
Thomar Verney, mengindikasikan bahwa bayi yang telahmembaca, bernyanyi, dan berbicara
sebelum lahir telah membentuk kemajuanawal pada perkembangan kecerdasan verbal-
linguistik.Verney, dan juga asosiasi nasional pendidikan anak-anak usia dini,mengemukakan
pentingnya penciptaan lingkungan kaya bahasa dimana orangtuaatau pengasuh lainnya
melibatkan anak-anak usia dini di dalam interaksi verbal,termasuk didalamnya bermain kata-
kata, membacakan cerita dan lelucon,mengajukan pertanyaan, menyatakan pendapat, dan
menjelaskan perasaan sertakonsep-konsep. Anak-anak harus dilibatkan di dalam pembahasan
dan memberipeluang untuk memilih dan menentukan makna. Suatu kekaguman kecil
ketikaseorang anak lahir seperti itu di dalam lingkungan yang dapat memperkaya
bahasamemperoleh sisi kemajuan menjadi seorang pendengar, pembicara, pembaca
danpenulis yang kompeten.Pada setiap bidang pelajaran di ruang kelas, pada setiap tingkat
kelas, jugaharus menjadi lingkungan yang kaya bahasa dimana siswa-siswa sering
berbicara,membahas, dan menjelaskan dan diatas semua itu didorong menjadi siswa yang
ingin tahu. Minat pada pembelajaran tumbuh ketika siswa merasa cukup nyamanmengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan berdebat tentang sudut pandang.Mengungkapkan gagasan secara
verbal adalah latihan metakognitif yang penting,karena sering mendengar percakapan sendiri
ataupun membaca apa yang telahkita tulis akan menambah pemahaman kita tentang apa yang
kita sebenarnyapikirkan dan ketahuiKepercayaan diri tumbuh ketika para siswa belajar
mempertahankanpendapatnya di dalam diskusi dan perdebatan. Mereka mengerti pelajaran
yang iapelajari dengan mendalam ketika mereka mendapat peluang untuk membahas atau
mengajarkan kepada orang lain tentang apa yang telah mereka pelajari. Namunobservasi
diruang kelas oleh para peneliti seperti John Goodlad membuktikanbahwa pada kebanyakan
kasus guru-guru adalah orang yang berbicara denganmayoritas terbesar menggunakan waktu
yang tersedia untuk kelompok-kelompok siswa yang pasif.Bahkan diruang kelas dimana
siswa terutama merupakan penyimak,keterampilan yang jarang diajarkan. Oleh karena itu
melalui kemampuanmenyimak seseorang belajar menggunakan kata-kata yang diucapkan
secarabenar, secara efektif, bahkan dengan fasih. Keterampilan menyimak yang tidak efektif
menunjukkan banyak kegagalan dalam mengikuti pelajaran, menimbulkansalah pengertian,
dan bahkan cidera fisik. Berbicara adalah keterampilan pokok lainnya yang tidak berkembang
secara efektif tanpa melibatkan diri di dalampraktek dan bersemangat. Tulisan yang efektif
memerlukan latihan dan jugamembaca secara luas dan cermat. Pengajaran di kelas yang
berhasil, dalam setiapsubjek, semua dari empat keterampilan ini berkembang secara aktif dan
cermat.Pengembangan dari empat komponen kecerdasan verbal-linguistik ini
dapatberpengaruh penting terhadap keberhasilan di dalam mempelajari suatu subjek
sepanjang hidup.
Pernyataan Sandburg menjadi contoh yang baik tentang kecerdasan verbal-linguistik ketika ia
menguraikan ketajaman sensitifitasnya terhadap bunyi, irama,dan makna kata-kata dan
semangatnya sepanjang hidup untuk belajar mengungkapkan dirinya di dalam tulisannya
sendiri. Gardner mengemukakanbahwa bahasa adalah contoh terkemuka tentang kecerdasan
manusia yang merupakan kebutuhan mutlak bagi masyarakat manusia. Ia mencatat
pentingnyaaspek bahasa retorik, atau kemampuan meyakinkan orang lain tentangpelaksanaan
suatu tindakan; isyarat potensi bahasa, atau kemampuanmenggunakan kata-kata di dalam
mengingat daftar atau proses; kapasitas bahasadi dalam menjelaskan konsep-konsep, dan
nilai dari metafora dalam bertindak seperti itu; dan penggunaan bahasa untuk merenungkan
bahasa, ataupenggunaannya di dalam analisis metalinguistik.