PEMBAHASAN
Pendidikan adalah proses menuju kesempurnaan yang tidak ada batasnya, dan
suatu upaya untuk merealisasikan asma Allah dalam diri manusia. Pendidik dan yang
dididik adalah mitra dalam kafilah ruhani yang sedang menempuh perjalanan di
sahara yang tak berujung. Di sisi lain, pendidikan khususnya pendidikan tinggi adalah
lembaga penyelenggaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan, budaya dan
teknologi, serta wahana mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di masa-masa ketika kemajuan peradaban manusia telah membawa bersamanya
berbagai problema besar seperti sekarang ini, pendidikan kiranya tak dapat dibatasi
pada sekadar penyampaian ilmu-ilmu dan keterampilan-keterampilan praktis (know-
how) belaka, melainkan juga pengetahuan-pengetahuan dan keterampilan-
keterampilan hidup (know-why), termasuk didalamnya keterampilan sosial, moral,
dan spiritual.
Dalam kerangka ini, Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul Ilmi didirikan
untuk mengemban tugas dan fungsi perguruan tinggi dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan tinggi. Misi Sekolah Tinggi
Agama Islam Madinatul Ilmi adalah berpartisipasi aktif dalam upaya melahirkan
sarjana-sarjana tercerahkan yang dapat menjadi motor penggerak proses
pemberdayaan sumberdaya insani masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat
madani.
Adapun tujuannya adalah menjadikan peserta didik anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan, kecakapan dan keterampilan dalam pengembangan dan
penyebarluasan ilmu-ilmu serta pengupayaan penerapannya bagi kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara.
2
2
Secara lebih khusus, pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul Ilmi
ditujukan untuk menghasilkan sarjana-sarjana muslim tercerahkan yang, selain
kompeten di bidangnya, faham (knowledgeable) mengenai ajaran Islam dan
bertingkahlaku sesuai dengannya, sekaligus mampu memandang dan memecahkan
persoalan hidup dari sudut pandang Islam.
Kelak, Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul IImi akan diproyeksikan
menjadi sebuah Universitas Pusat Unggulan yang menyeimbangkan kajian dan
pengembangan disiplin ilmu agama dan umum secara sinergis dan terpadu
C. Program Studi
Program studi yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul
Ilmi saat ini adalah :
a. Program Sarjana (S1) :
1. Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI-Tarbiyah)
2. Program Studi Perbankan Syariah (segera dibuka)
D. Kurikulum
Materi pendidikan STAI Madinatul Ilmi mengacu kepada kurikulum IAIN dan
STAIN yang ditetapkan Departemen Agama RI serta Kurikulum muatan lokal STIA
Madinatul Ilmi. Muatan lokal dirancang untuk menumbuh-kembangkan potensi
keimanan, kepemimpinan, intelektualitas, serta kecerdasan emosional dan spiritual
mahasiswa. Kedua muatan kurikulum tersebut diramu sedemikian rupa sehingga
sinergis dan holistik dalam mengembangkan Kegiatan Belajar Mengajar yang
terstruktur dan sistematis berbasis kompetensi, yang diarahkan kepada penguasaan
life skill secara komprehensif.
Dalam penjabarannya, kurikulum program S1 yang holistik berbasis
kompetensi tersebut dipetakan dalam bentuk beban studi perkuliahan (sks). Untuk
program S1 minimal 145 sks dan maksimal 153 sks, yang dapat diselesaikan
mahasiswa dalam jangka waktu 8 (delapan) semester dan paling lama 14 semester.
Kurikulum Unggulan
Kurikulum unggulan yang ditambahkan sebagai pengetahuan dan keterampilan
yang perlu dimiliki seluruh mahasiswa STAI Madinatul Ilmi termasuk mata kuliah
dalam kelompok ilmu-ilmu dasar atau fardh 'ayn*1 guna mempersiapkan diri
terhadap tuntutan globalisasi. Kelompok Ilmu-ilmu dasar ini diajarkan pada Tahun
Perkuliahan Bersama (TPB) kepada seluruh mahasiswa STAI Madinatul Ilmi secara
lintas jurusan. Dalam pemetaan silabus mata kuliah program S1 yang berlaku di
1
4
STAIMI, kelompok mata kulkiah dasar ini dimasukkan ke dalam kategori MKDU
Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) dan Mata Kuliah Dasar Agama (MKDA ).2
2
Konsep ini mengacu kepada pembagian tradisional ilmu-ilmu dalam Islam, yakni ilmu-ilmu fardh 'ayn dan ilmu-
ilmu fardh kifayah. Ilmu-ilmu fardh kifayah adalah ilmu-ilmu khusus (terspesialisasi) yang sesuai dengan bidang
studi. Sementara ilmu-ilmu fardh 'ayn adalah ilmu-ilmu yang wajib dipelajari dan dimiliki oleh setiap orang, apa
pun bidang studi atau spesialisasi yang diambilnya.
5
F. Fasilitas Pendidikan
1. Gedung Perkuliahan milik sendiri di lingkungan Kampus yang nyaman dan
asri.
2. Ruang kuliah ber-AC/Van
3. Laboratorium Komputer Multimedia.
4. Perpustakaan (Digital)
5. Sarana Olahraga
6. Masjid (di tengah kampus)
7. Asrama Mahasiswa (Putra/ Putri)
8. Koperasi mahasiswa
9. Laboratorium PAI
10. Laboratorium Micro Teaching
11. Unit-unit kegiatan mahasiswa (BEM)
12. Ruang sekretariat ILMI (Ikatan Alumni Madinatul Ilmi)3
3
Tim Penyusun, Profile STAIMI Terbaru, (Depok: STAIMI, 2015).
6
masyarakat. Lembaga ini akan berkiprah baik melalui pusat-pusat kajian, mesjid-
mesjid, maupun media masa cetak dan elektronik.
e. Dewan Kemakmuran Mesjid Kampus (DKMK)
DKMK bertugas memakmurkan mesjid kampus dengan menyelenggarakan
berbagai kegiatan ritual dan dakwah, menyelenggarakan peringatan Hari-hari
Besar Islam (PHBI) serta pemberdayaan aktivitas keagamaan dan nilai-nilai tradisi
masyarakat sekitar kampus.
f. Koperasi Mahasiswa
Koperasi mahasiswa Madinatul Ilmi memberikan pelayanan kesejahteraan
secara profesional bagi seluruh civitas akademika STAI Madinatul Ilmi, baik
dalam pengadaan sembilan bahan pokok. Buku-buku maupun kebutuhan sehari-
hari civitas akademika lainnya.
dengan pelayanan profesional. Selain itu, juga dilengkapi sistem multimedia dan
digital untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan.
i. Organisasi Intra Mahasiswa
Organisasi Intra Mahasiswa berperan mengelola dan melaksanakan kegiatan-
kegiatan kemahasiswaan di bidang keilmuan, pengembangan minat-bakat-
keterampilan dan pengabdian masyarakat. Organisasi ini terdiri dari Badan
Permusyawaratan Mahasiswa (BPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan
unit-unit penunjang kegaiatan mahasiswa lainnya sebagai lembaga yang
mengelola berbagai kegiatan kreativitas mahasiswa. Tergabung ke dalamnya
antara lain : Balebat, Club Jurnalistik MI, Gress, MAPALA dll.
1. Bidang Akademik
Eksistensi STAI Madinatul Ilmi, yang meskipun usianya relatif masih muda,
telah mempunyai komitmen kuat untuk berperan serta meningkatkan mutu
pendidikan bersama-sama pemerintah dan Perguruan Tinggi Swasta lainnya, dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai UUD 1945 dan GBHN. Hal ini
ditunjang oleh adanya respon masyarakat yang cukup positif terhadap keberadaan
STAIMI.
a. Visi Akademik
STAI Madinatul Ilmi sebagai subsistem pendidikan nasional, memiliki peran dan
fungsi membina watak manusia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,
membangun masyarakat yang menguasai IMTAQ dan IPTEK. Peranan tersebut
diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah
satunya ditempuh melalui pengembangan pendidikan. Karena itu, dalam
perealisasiannya pendidikan di STAIMI harus memiliki ciri khas dalam pembangunan
9
Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang dijiwai sikap dan perilaku pengabdian dari
seluruh civitas akademikanya, dengan berlandaskan idealisme dan kreativitas untuk
turut serta mewujudkan program pendidikan nasional.
Berdasarkan pergaulan dan pembauran dengan masyarakat akademis, sikap dan
orientasi pengembangan pendidikan tinggi yang dijalankan STAI Madinatul Ilmi
diarahkan kepada :
1) Pertama, penegakkan eksistensi perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah
intelektual yang harus dipercaya dan disegani masyarakat.
2) Kedua, menciptakan kondisi yang dapat melahirkan pribadi-pribadi yang
memegang teguh prinsip-prinsip dasar keilmuan, berpola hidup sederhana,
berakhlak mulia, bertanggung jawab dan memiliki solidaritas tinggi.4
4
Tim Penyusun, Profile STAIMI Terbaru, (Depok: STAIMI, 2015).
10
untuk memberikan peluang dan menempatkan STAI Madinatul Ilmi dalam kehidupan
modern di era globalisasi.
Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul Ilmi adalah sebuah lembaga sosial
yang bergerak di bidang pendidikan. Lembaga ini merupakan salah satu PT Islam
yang ada di Indonesia. Produk lembaga ini jelas lulusan para sarjana/ulama Islam
yang berlandasan akhlak/moral berdasarkan Quran dan Sunah Rasulullah. Para
tamatan/alumni inilah nantinya akan meneruskan/ mengem-bangkan cita-cita kalam
Ilahi di muka bumi yang tercinta ini secara terus menerus sampai akhir zaman.
Melalui para sarjana ini pula kita dapat menanamkan misi/tujuan Islam yang dibawa
Nabi Muhammad SAW.
Untuk menghasilkan sarjana-sarjana mulia, tentu melalui suatu ‘proses.’ Sejak
awal masuk Sekolah Tinggi ini sampai menjadi sarjana. Dengan mengalami suatu
proses/penempaan (seperti sebuah produk dalam suatu pabrik), maka pekerjaan ini
tak bisa dijalankan seorang diri saja. Tentu memerlukan banyak orang. Hal ini perlu
kerjasama antara unit yang satu dengan unit lainnya yang ada di lembaga ini.
Berbicara tentang unit-unit yang ada di STAI Madinatul Ilmi, tiada lain
membicarakan sebuah ‘sistem.’ STAI Madinatul Ilmi merupakan sebuah sistem yang
bekerja untuk menghasilkan lulusannya. Sebenarnya sebuah sistem terdiri atas dua
bagian, yaitu ‘struktur’ dan ‘proses’. Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap
unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan. Setiap sistem merupakan bagian dari
sistem lain yang lebih besar, yang disebut ‘ subsistem’.
Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan
kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dari sudut pandang sistem,
yang berusaha menemukan unsur struktur yang membentuk sistem tersebut dan
mengidentifikasi proses bekerjanya setiap unsur yang membentuk sistem tersebut.
Dengan memahami struktur dan proses sistem, seseorang akan dapat menjelaskan
mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai.6
6
Tim Penyusun, Profile STAIMI Terbaru, (Depok: STAIMI, 2015).
17
7
Tim Penyusun, Profile STAIMI Terbaru, (Depok: STAIMI, 2015).
22
i. Desentralisasi
Diupayakan sedemikian rupa melakukan pendelegasian wewenang kepada
mahasiswa guna menumbuhkan sense of responsibility mereka.
j. Keseimbangan individu dan kelompok
Diupayakan sedemikian rupa agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan mampu
secara apik menyelaraskan nilai kreativitas dan kebebasan individu dengan nilai
kerjasama kelompok.8
d. Evaluasi
1) Membuat buku perkembangan aktivitas ekstrakurikuler mahasiswa yang
dipantau bersama dengan Dosen Pembimbing Akademik.
2) Membuat laporan kegiatan kemahasiswaan (bulanan, semesteran,
tahunan).
3) Melakukan pemantauan terhadap seluruh kegiatan kemahasiswaan.
4) Melakukan penelitian dan pengembangan (litbang) kegiatan
kemahasiswaan.9
9
Tim Penyusun, Profile STAIMI Terbaru, (Depok: STAIMI, 2015).
10
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), hal. 5
26
berban dan sehat, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, guru adalah
manusia berjiwa pancasila, dan seorang warga Negara yang baik.13
13
Oemar Hamalik, Proses BelajarMengajar. (Jakarta: BumiAksara, 2001)
14
Zinal Aqib, Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional, ( Bandung :Yrama Widya,2009), hal.25
15
Zinal Aqib, Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional, ( Bandung :Yrama Widya,2009), hal.26
28
Kode Etik Guru adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-
guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas
profesi sebagai pendidik, anggota maasyarakat dan warga negara. Kode Etik Guru
merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan guru sebagai profesi
terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.
Kode Etik Guru berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya
dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi
profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan
kemanusiaan.
Adapun Isi Pokok Kode Etik Guru dan Dosen adalah sebagai berikut:
a. Kewajiban beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Menjunjung tinggi hukum dan peraturan yang berlaku;
c. Mematuhi norma dan etika susila;
d. Menghormati kebebasan akademik;
e. Melaksanakan tri darma perguruan tinggi;
f. Menghormati kebebasan mimbar akademik;
g. Mengikuti perkembangan ilmu;
29
STAIMI adalah salah satu kampus swasta yang sudah berdiri kurang lebih 18
tahun yang berada di daerah Sawangan Depok. Walaupun cukup lama berdiri kampus
ini nampaknya belum terlalu maju dan dikenal masyarakat sekitar karena banyaknya
perguruan tinggi yang lebih bagus disekitarnya.
Dalam hal ini, bukan berarti kampus tidak memiliki daya tarik bagi sebagian
masyarakat. Pada kenyataannya kampus STAIMI lebih dikenal di luar daerah
jabodetabek dengan daya tarik beasiswanya dan tenaga pengajarnya (dosen). Banyak
yang berpandangan kampus swasta identik dengan kualitas pengajar yang buruk, tapi
bagi masyarakat yang sudah menganal STAIMI seperti penulis maka, akan
menemukan kekaguman karena dosen- dosen yang mengajar di STAIMI rata-rata
dosen dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, selain dosen dari UIN, STAIMI memiliki
dosen dari lulusan Universitas luar negeri seperti Al-Azhar Kairo Mesir, serta dalam
negeri yaitu, UPI, UI, UNJ, UHAMKA, Universitas Gunadarma, dan Universitas
Paramadina Jakarta.
Sistem yang ada di STAIMI sekarang sudah maju, dapat dibuktikan dengan
lulusan dosen yang minimal S2, hal ini senada dengan peraturan Kementerian Agama
RI yang mengharuskan Perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) yang berada di
lingkungan Kemenag memiliki dosen dengan lulusan minimal S2 dan memiliki dosen
tetap per-prodi minimal 6 orang dosen.17
Berdasarkan peraturan tersebut, STAIMI termasuk salah satu kampus yang
sudah mengikuti aturan yaitu dengan memiliki 12 orang dosen tetap dalam prodi PAI.
Dosen- dosen tersebut salah satunya sudah ada yang bergelar Doktor. Selain dosen
tetap, STAIMI memiliki 11 orang dosen tidak tetap. Nama-nama dosen tersebut yaitu;
17
Berdasarkan surat edaran Direktur Pendidikan Tinggi Islam kopertais wilayah I-XIII, tanggal 29
September 2015.
31