Anda di halaman 1dari 4

Sedangkan 

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) disusun sebagai panduan atau


rangkaian tujuan pembelajaran bagi guru dan siswa sejak awal hingga akhir setiap
fase dari suatu Capaian Pembelajaran.

Alur ini menjadi panduan guru dan siswa untuk melaksanakan capaian
pembelajaran di akhir fase tersebut. Tujuan pembelajaran disusun secara
kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari
kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan
sosial menggunakan kemampuan literasi.

Literasi menjadi kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan
belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia
merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam
konteks sosial budaya Indonesia.

Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca


dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan
berbasis genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan. Setiap
genre memiliki tipe teks yang didasarkan pada alur pikir – struktur – khas teks
tertentu.

Tipe teks merupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa
untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat.

Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah


pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu: penjelasan untuk
membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction).

Di samping pedagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan


dengan model-model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu.

Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia akan


membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan
berkebinekaan global.

Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu peserta didik
mengembangkan:
1. akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun;

2. sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa


resmi negara Republik Indonesia;

3. kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis, visual,


audio, audiovisual) untuk berbagai tujuan (genre) dan konteks;

4. kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan bernalar kritis-kreatif) dalam


belajar dan bekerja;

5. kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap, mandiri,


bergotong royong, dan bertanggung jawab;

6. kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan

7. kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia yang


demokratis dan berkeadilan.

Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja
karena berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir).

Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak


Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan
kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif
dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi digital dan informasional.

Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan pengetahuan dan


kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang mendukung
keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif


(menyimak, membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif
(berbicara dan mempresentasikan, serta menulis).

Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan
saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik, yaitu bahasa
(mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan memahami,
mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir
(kritis, kreatif, dan imajinatif).
Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir diharapkan
membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan berkarakter
Pancasila.

1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak,


membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan
mempresentasikan, menulis).

2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre


melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual,
audio, audiovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu:
penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan
(modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent
construction); serta kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis,
kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.

3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:

a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;

b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkunganalam, sosial, dan


budaya.

Baca : Capaian Pembelajaran Matematika dan Contoh ATP Fase A (Kelas 1 – 2 SD)

Capaian Pembelajaran Umum Bahasa Indonesia Fase A


Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar,
sesuai dengan tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasa di sekitar tentang
diri dan lingkungannya.

Peserta didik menunjukkan minat serta mampu memahami dan menyampaikan


pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan
dan diskusi sederhana dalam interaksi antarpribadi serta di depan banyak
pendengar secara santun.

Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai


kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Peserta didik juga mulai mampu mengungkapkan gagasannya secara lisan dan
tulisan dengan sikap yang baik menggunakan kata-kata yang dikenalinya sehari-
hari.

Capaian Pembelajaran per Elemen


1. Menyimak
Peserta didik mampu bersikap menjadi pendengar yang penuh perhatian. Peserta
didik menunjukkan minat pada tuturan yang didengar serta mampu memahami
pesan lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar), instruksi lisan, dan percakapan yang berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi.

2. Berbicara dan Mempresentasikan


Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali
menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan
santun dalam suatu percakapan.

Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa
bantuan gambar/ilustrasi. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu isi
informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang
dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.

 Menulis
Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar
(cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di
atas kertas dan/atau melalui media digital.

Peserta didik mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik. Peserta didik
mampu menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana, menulis teks
rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang
dibaca atau didengar, menulis teks prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan
menulis teks eksposisi tentang kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai