Soal :
Jawaban :
1. Hakikat pembelajaran Bahasa yaitu ada tiga tipe belajar yang melibatkan
Bahasa:Belajar Bahasa, seseorang mempelajari suaatu Bahasa dengan fokus pada
penguasaankemampuan berbahasa, yaitu (1) kemampuan untuk menyampaikan pesan
baik secara lisanmaupun tertulis, (2) kemampuan memahami, menafsir, dan menerima
pesan, baik yangdisampaikan dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Belajar melalui Bahasa, Bahasa berfungsisebagai alat untuk mempelajari matematika,
IPA, IPS, dll.Belajar tentang Bahasa, seseorang mempelajarai Bahasa untuk
mengetahui segala hal yang terdapat pada suatu Bahasa, sepertisejarah, system Bahasa,
kaidah berbahasadan produ bahsa seperti sastra.
Pembelajaran Bahasa Indonesia sendiri adalah suatu usaha dalam mewujudkan tujuan
mata pelajaran bahasa Indonesia yang ada dalam kurikulum Pendidikan yang juga
merupakan upaya peningkatan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
tersebut yang dipelajaritidak hanya pada lingkup teori semata, diharapkan mampu
menggunakan kemampuannya secara fungsional, otentik, dan utuh dalam
berkomunikasi.
2. Teori pemerolehan Bahasa pertama (B-1) menurut pandangan nativistis yaitu setiap
anak dari sejak lahir sudah dilengkapi kemampuan berbahasa secara alami.
Kemampuan ini ada di dalam sIstem otak anak yang dikenal dengan istilah Language
acquisition device atau LAD. Sistem inilah yang membantu anak mampu berbahasa
secara alami tanpa bantuan orang atau lingkungan. LAD bisa kita ibaratkan seperti
sayap yang ada pada burung sehingga memampukan burung untuk terbang secara alami
begitu juga LAD pada manusia memampukan anak untuk mampu berbahasa secara
alami.
3. Yang dimaksud dengan tahapan pralinguistik dalam pemerolehan Bahasa anak yaitu,
tahapan pemerolehan Bahasa anak yang dimulai dari umur 0 sampai 12 bulan. Bunyi
Bahasa yang dihasilkan masi samar – samar, bunyi yang dihasilkan masih belum
mengacu pada kata atau kalimat dengan makna tertentu. Adapun fase pralinguistik
yaitu :
a. Pada umur 0-2 bulan anak hanya mengeluarkan bunyi refleksi untuk
menyatakan rasa lapar, haus, dan sakit.
b. Pada Umur 2-5 bulan, anak mulai bisa mengeluarkan bunyi – bunyi vocal yang
bercampur dengan bunyi – bunyi mirip konsonan.
c. Pada umur 4-7 bulan , anak mulai mengeluarkan bunyi yang agak utuh dengan
rentang waktu yang lebih lama.
d. Bunyi mirip vocal dan konsonannya lebd. Pada umur 6-12 bulan , anak mulai
bercelonteh. Konsonan nasal /m/ dan /n/ sudah mulai muncul. Celotehannya sudah
mulai bervariasi.
4. Pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pendekatan
yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi komunikasi siswa untuk
mendukung peningkatan komunikasi siswa. Dengan menggunakan pendekatan
komunikatif siswa akan diberikan kesempatan yang sebanyak – banyaknya untuk
melakukan komunikasi baik secara lisan ataupun tulisan. Supaya siswa mampu
berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penerapan pendekatan komunikatifsepenuhnya dilakukan oleh siswa (student centre)
sedangkan guru hanya sebagai fasilitator .Dengandemikian siswa akan mampu
bercerita, menanggapi masalah, dan mengungkapkan pendapatnya secara lisan dengan
bahasa yang runtut dan mudah dipahami.