Oleh
BOYOLALI
2019
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis dapat
menyusun makalah tentang ‘’Peranan Satuan Pendidikan dalam Membangun
Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Nasionalisme’’ . Makalah ini dapat diselesaikan
atas bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu terima kasih diberikan kepada :
Mungkin makalah ini masih memiliki kekurangan, untuk itu penulis sangat menghargai
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Akhir
kata penulis berharap karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca pada
khususnya,masyarakat pada umumnya dan sebagai sumbangsih untuk bangsa.
DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................. 3
2.1. Peranan Pendidikan dan Guru Dalam Membangun Pendidikan Karakter Berbasis
Nasionalisme ................................................................................................. 4
2.2. Hambatan Dalam Membangun Proses Pendidikan Karakter Berbasis
Nasionalisme ............................................................................................... 7
2.3. Upaya Satuan Pendidikan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Membangun
Karakter Bangsa Berbasis Nasionalisme ...................................................... 9
3.1. Kesimpulan............................................................................................. 10
4.1. Saran ....................................................................................................... 10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
pembudayaan(enkulturasi).
Pendidikan karakter bangsa berbasis nasionalisme melalui pendidikan formal
menjadi semakin penting dan utama, karena institusi ini memiliki kurikulum yang
terstruktur, jam belajar yang pasti, pola pendidikan yang mengarah pada tujuan
nasional dan pendidik yang disiapkan untuk membangun karakter peserta didik baik
pendidikan formal dalam internalisasi karakter bangsa berbasis nasionalisme ini perlu
kepribadian anak, melalui pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh guru
dalam mendidik kepribadian anak. Sekolah perlu menyiapkan dan menata aspek
1
kelembagaan, sarana dan prasarana kurikulum, pembinaan siswa dan kesiapan
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah
nasionalisme siswa?
3. Bagaimana upaya satuan pendidikan untuk mengatasi hambatan dalam
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Peranan Pendidikan dan Guru dalam Membangun Karakter Bangsa Berbasis
Nasionalisme
merupakan satu indikator berkembangnya bangsa kearah yang lebih baik. Satuan
nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan
memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-
hari.
Dalam proses pendidikan karater guru memiliki peran sentral dan menjadi
faktor yang menentukan. Untuk itu guru harus mampu tampil sebagai figur yang dapat
diguru dan ditiru. Dengan figur tersebut, secara langsung maupun tidak langsung,
artinya telah terjadi proses pendidikan kepada peserta didik. Agar dapat tampil sebagai
figur yang dapat digugu dan ditiru, maka guru dituntut untuk a) Menghayati dan
bangga dengan profesinya, b) mampu tampil secara fisik dan batiniah secara prima,
penting dan substansi adalah tugas mendidik. Hal ini membawa beberapa konsekuensi
penting yang perlu menjadi acuan kita bersama dan Guru pada khususnya.
melekat, untuk mau dan mampu membangun pribadi siswa agar tumbuh dan
berkembang sebagai pribadi yang utuh; kedua, hubungan guru dengan siswa harus
dibangun atas dasar fungsi profesi dan bukan atas dasar jalinan kepentingan sesaat;
ketiga, guru sebagai profesi melekat secara utuh, baik guru sebagai pribadi, guru
4
dalam keluarga, guru dalam sekolah, guru sebagai anggota masyarakat dan bahkan
guru sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa; serta keempat, kewibawaan guru akan
predikatnya yang luhur, yakni sebagai figur yang dapat “digugu dan ditiru”. Guru
mengerahkan segala pemikiran yang ada agar siswa menjadi lebih mudah untuk
bangsanya.
Terbentuknya individu yang nasionalis haruslah ditata sedini mungkin, setiap
jenjang sekolah haruslah menanamkan rasa nasionalisme kepada para anak didiknya.
peserta didik sebagai penerus bangsa, memberikan basic perilaku untuk saling
menyimpang yang merugikan bangsa dan negara, serta mampu menyiapkan peserta
didik sebagai warga negara yang baik, bertanggung jawab serta mampu menjadi
warga negara yang mau dan mampu membela bangsanya dan mengamankan aset-aset
bangsanya. Dalam hal ini generasi muda merupakan sosok individu yang sangat
berkompeten dalam menentukan maju mundurnya suatu bangsa, karena hal tersebut
akan membawanya kearah kemajuan diri dari bangsanya. Generasi muda merupakan
generasi penerus bangsa yang harus ditanamkan rasa nasionalisme yang kuat agar
mereka tahu betapa pentingnya perjuangan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang
bekal penalaran kepada masyarakat agar dapat menilai mana- mana dari tradisi yang
berhenti karena tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman, mana yang berlanjut
dan mana yang berubah bentuk. Tanpa pendidikan, seleksi tidak mungkin terjadi,
karena nilai- nilai budaya suatu bangsa hanya dapat dijaga dan diwariskan melalui
pendidikan. Tidak dapat disangkal lagi bahwa pendidikan merupakan suatu alat yang
5
dapat menjaga kelestarian budaya. Melalui pendidikan suatu bangsa akan mampu
mengaktualkan nilai budaya bangsa. Tujuaan yang hendak dicapai melalui pendidikan
secara nasional, antara lain bahwa pendidikan nasional harus mampu menumbuhkan
tumbuh menjadi manusia yang dapat mengisi dan mempertahankan bangsa dan
negaranya.
suatu konsep yang bermakna strategis dalam pembangunan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang mandiri, adil, dan makmur. Kemandirian suatu bangsa merupakan
modal dasar yang harus diaktulisasikan dalam pembangunan nasional. Menurut Hara
(2000), nasionalisme mencakup konteks yang lebih luas yaitu persamaan keanggotaan
dan kewarganegaraan dari semua kelompok etnis dan budaya di dalam suatu bangsa.
proses yang lahir karena dipelajari dan bukan warisan yang turun temurun dari satu
seperti masih adanya rasa malas pada diri siswa, lingkungan sekitar yang memberi
dampak negatif pada pertemanan mereka dan era globalisasi yang dengan mudahnya
masuk dan memberi pengaruh negatif pada siswa. Hambatan itu terdapat dalam diri
6
siswa.siswa menganggap nilai-nilai nasionalisme sudah tidak zaman lagi dibicarakan
dan dilaksankan, sehingga perwujudan nilai luhur karakter sangat sulit diterapkan
kepada siswa.seiring dengan budaya asing yang masuk inilah yang menyebabkan
siswa enggan untuk menampilkan sikap cinta tanah air dan heroik sebagai penerus
sekitar. Lingkungan keluarga ikut ambil andil dalam hambatan untuk menanamkan
dan perilaku seorang individu siswa. Kegiatan yang dilakukan siswa lebih banyak
berada di luar sekolah khususnya di lingkungan keluarga, sehingga disini siswa lebih
sering berinteraksi dengan keluarga. Perilaku dan didikan orang tua diharapkan ada
anaknya saat di rumah. Apabila orang tuanya bijak akan dirasa penanaman nilai
7
Upaya satuan pendidikan untuk mengatasi hambatan dalam membangun karakter
bangsa berbasis nasionalisme salah satunya melalui penanaman nilai-nilai luhur budi
memulai pembelajaran dan pada saat Program Intensif Belajar (PIB), hal ini
dimaksudkan agar siswa selalu bertaqwa kepada Tuhan YME. Kegiatan yang
Kegiatan ini tidak hanya melalui soal yang diberikan oleh guru, namun juga perilaku
siswa pada saat berdiskusi. Guru dapat menilai siswa pada saat siswa menampilkan
pendapatyang berbeda. Sikap siswa pada saat bertemu dengan guru seperti
mengucapkan salam dan menyapa guru dengan sopan. Perilaku dan langkah seperti ini
lah yang ditanamkan oleh guru melalui pendidikan karakter. Implementasi penanaman
nilai nasionalisme sebagai wujud pendidikan karakter, selain memiliki hambatan yang
disebutkan di atas, untuk membentuk dikelas seperti nilai religius yaitu membimbing
siswa sebelum dan sesudah pelajaran untuk berdoa terlebih dahulu kebiasaan tersebut
dapat membuat siswa selalu senantiasa ingat terhadap Tuhan YME. Kebiasaan guru
mengimplementasikan nilai disiplin yang membuat siswa selalu mentaati tata tertib
sekolah yang sudah ada dengan cara selalu datang ke sekolah tepat waktu, selalu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
menjadi semakin penting dan utama, karena institusi ini memiliki kurikulum yang
terstruktur, jam belajar yang pasti, pola pendidikan yang mengarah pada tujuan
8
nasional dan pendidik yang disiapkan untuk membangun karakter peserta didik
seperti masih adanya rasa malas pada diri siswa, lingkungan sekitar yang
memberi dampak negatif pada pertemanan mereka dan era globalisasi yang
dengan mudahnya masuk dan memberi pengaruh negatif pada siswa. Hambatan
3.2 Saran
yang dibahas di makalah ini siswa harus menghormati guru sebagai pemeran
DAFTAR PUSTAKA
9
Mewujudkan Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(39-54).
10