Anda di halaman 1dari 14

Makalah Tema Nasionalisme Dalam Pembangunan Karakter Bangsa

Peranan Satuan Pendidikan dalam Membangun Pendidikan

Karakter Bangsa Berbasis Nasionalisme

Lomba Lawatan Sejarah Daerah Tahun 2019

Oleh

AYUTI NING SOKASARI

SMA NEGERI 1 BANYUDONO

BOYOLALI

2019

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis dapat
menyusun makalah tentang ‘’Peranan Satuan Pendidikan dalam Membangun
Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Nasionalisme’’ . Makalah ini dapat diselesaikan
atas bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu terima kasih diberikan kepada :

1. Guru pembimbing makalah SMA N 1 Banyudono


2. Ayah dan ibu yang selalu memberikan dukungan materi dan spirit dalam menjalankan
pendidikan di sekolah ini.
3. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah mendukung penyelesaian makalah ini.

Mungkin makalah ini masih memiliki kekurangan, untuk itu penulis sangat menghargai
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Akhir
kata penulis berharap karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca pada
khususnya,masyarakat pada umumnya dan sebagai sumbangsih untuk bangsa.

Boyolali, 30 Mei 2019

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4

2.1. Peranan Pendidikan dan Guru Dalam Membangun Pendidikan Karakter Berbasis
Nasionalisme ................................................................................................. 4
2.2. Hambatan Dalam Membangun Proses Pendidikan Karakter Berbasis
Nasionalisme ............................................................................................... 7
2.3. Upaya Satuan Pendidikan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Membangun
Karakter Bangsa Berbasis Nasionalisme ...................................................... 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10

3.1. Kesimpulan............................................................................................. 10
4.1. Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan dalam membangun karakter bangsa telah menjadi isu penting di

tengah gelombang globalisasi. Pendidikan karakter bangsa berbasis nasionalisme

merupakan kebutuhan asasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagaimana

jauh-jauh hari ditekankan oleh ‘’bapak’’ Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantoro,

bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi

pekerti(kekuatan batin,karakter), pikiran (intellect),dan tubuh anak . Undang-Undang

No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan tegas juga menggariskan, “

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa”. Pendidikan diyakini merupakan wahana efektif dalam pembentukan karakter

bangsa. Menyadari hakikat pendidikan merupakan pembudayaan, maka pembangunan

karakter bangsa berbasis nasionalisme akan efektif melalui proses

pembudayaan(enkulturasi).
Pendidikan karakter bangsa berbasis nasionalisme melalui pendidikan formal

menjadi semakin penting dan utama, karena institusi ini memiliki kurikulum yang

terstruktur, jam belajar yang pasti, pola pendidikan yang mengarah pada tujuan

nasional dan pendidik yang disiapkan untuk membangun karakter peserta didik baik

melalui aktivitas kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler. Penguatan

pendidikan formal dalam internalisasi karakter bangsa berbasis nasionalisme ini perlu

terus dikembangkan melalui penciptaan lingkungan dan budaya sekolah.Sekolah

merupakan lingkungan kedua yang banyak pengaruhnya terhadap perkembangan

kepribadian anak, melalui pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh guru

dalam mendidik kepribadian anak. Sekolah perlu menyiapkan dan menata aspek

1
kelembagaan, sarana dan prasarana kurikulum, pembinaan siswa dan kesiapan

pendidik/tenaga kependidikan yang mendukung pewujudan lingkungan sekolah

berkarakter bangsa. Pengelolaan perilaku (manajement of behavior) siswa di satuan

pendidikan melalui pembiasaan positif dalam rangka membangun karakter bangsa

berbasis nasionalisme perlu terus didorong, dikuatkan dan memperoleh dukungan

orang tua dan masyarakat.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah

dalam makalah ini seperti:


1. Bagaimana peranan pendidikan dan guru dalam membangun pendidikan

karater bangsa berbasis nasionalisme?


2. Apa saja hambatan dalam proses membangun pendidikan karakter

nasionalisme siswa?
3. Bagaimana upaya satuan pendidikan untuk mengatasi hambatan dalam

membangun karakter bangsa berbasis nasionalisme?

1.3 Tujuan penulisan

1. Mengetahui pentingnya peranan satuan pendidikan dalam mewujudkan

pendidikan karakter bangsa.


2. Menanamkan jiwa nasionalisme kepada generasi penerus bangsa untuk

mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa.


3. Memberikan pengajaran kepada siswa agar dapat menyaring pengaruh negatif

yang masuk,sehingga sesuai dengan pendidikan karakter bangsa.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Membentuk karakter siswa yang bermoral.


2. Menjadikan siswa yang dapat menerapkan karakater nasionalisme bangsa

dalam kehidupan sehari-hari.


3. Memberikan pengaruh yang baik untuk menjadikan generasi penerus bangsa

yang rasional dan terdidik.

BAB II

PEMBAHASAN

3
2.1 Peranan Pendidikan dan Guru dalam Membangun Karakter Bangsa Berbasis

Nasionalisme

Pendidikan formal menjadi tempat dimana generasi muda di berikan bekal

melalui pembelajaran. Pendidikan penting untuk memajukan bangsa. Pendidikan

merupakan satu indikator berkembangnya bangsa kearah yang lebih baik. Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai lembaga pendidikan, efektif

mengembangkan pendidikan karakter bangsa. Menurut dokumen Desain Induk

Pendidikan Karakter Nasional , pendidikan karakter didefinisikan sebagai pendidikan

nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mengambil keputusan yang baik,

memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-

hari.
Dalam proses pendidikan karater guru memiliki peran sentral dan menjadi

faktor yang menentukan. Untuk itu guru harus mampu tampil sebagai figur yang dapat

diguru dan ditiru. Dengan figur tersebut, secara langsung maupun tidak langsung,

artinya telah terjadi proses pendidikan kepada peserta didik. Agar dapat tampil sebagai

figur yang dapat digugu dan ditiru, maka guru dituntut untuk a) Menghayati dan

bangga dengan profesinya, b) mampu tampil secara fisik dan batiniah secara prima,

dan c) mampu menguasai metode dan materi yang diajarkan.


Tugas pokok dan fungsi guru tidak hanya sekedar mengajar, tetapi yang lebih

penting dan substansi adalah tugas mendidik. Hal ini membawa beberapa konsekuensi

penting yang perlu menjadi acuan kita bersama dan Guru pada khususnya.

Konsekuensi dimaksud adalah : pertama, kehadiran guru memiliki kewajiban yang

melekat, untuk mau dan mampu membangun pribadi siswa agar tumbuh dan

berkembang sebagai pribadi yang utuh; kedua, hubungan guru dengan siswa harus

dibangun atas dasar fungsi profesi dan bukan atas dasar jalinan kepentingan sesaat;

ketiga, guru sebagai profesi melekat secara utuh, baik guru sebagai pribadi, guru

4
dalam keluarga, guru dalam sekolah, guru sebagai anggota masyarakat dan bahkan

guru sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa; serta keempat, kewibawaan guru akan

ditentukan oleh kemampuannya untuk selalu membawakan diri sesuai dengan

predikatnya yang luhur, yakni sebagai figur yang dapat “digugu dan ditiru”. Guru

selalu memberikan penguatan-penguatan, penekanan-penekanan motivasi dan

mengerahkan segala pemikiran yang ada agar siswa menjadi lebih mudah untuk

menerapkan nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari dan lebih mencintai

bangsanya.
Terbentuknya individu yang nasionalis haruslah ditata sedini mungkin, setiap

jenjang sekolah haruslah menanamkan rasa nasionalisme kepada para anak didiknya.

Dalam kehidupan manusia pendidikan mempunyai peran strategis untuk membentengi

peserta didik sebagai penerus bangsa, memberikan basic perilaku untuk saling

menghormati masyarakat yang ada, memberikan pencerahan terhadap perilaku yang

menyimpang yang merugikan bangsa dan negara, serta mampu menyiapkan peserta

didik sebagai warga negara yang baik, bertanggung jawab serta mampu menjadi

warga negara yang mau dan mampu membela bangsanya dan mengamankan aset-aset

bangsanya. Dalam hal ini generasi muda merupakan sosok individu yang sangat

berkompeten dalam menentukan maju mundurnya suatu bangsa, karena hal tersebut

akan membawanya kearah kemajuan diri dari bangsanya. Generasi muda merupakan

generasi penerus bangsa yang harus ditanamkan rasa nasionalisme yang kuat agar

mereka tahu betapa pentingnya perjuangan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang

lebih baik dari sebelumnya. Lembaga-lembaga pendidikan berperan penting memberi

bekal penalaran kepada masyarakat agar dapat menilai mana- mana dari tradisi yang

berhenti karena tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman, mana yang berlanjut

dan mana yang berubah bentuk. Tanpa pendidikan, seleksi tidak mungkin terjadi,

karena nilai- nilai budaya suatu bangsa hanya dapat dijaga dan diwariskan melalui

pendidikan. Tidak dapat disangkal lagi bahwa pendidikan merupakan suatu alat yang

5
dapat menjaga kelestarian budaya. Melalui pendidikan suatu bangsa akan mampu

mengaktualkan nilai budaya bangsa. Tujuaan yang hendak dicapai melalui pendidikan

secara nasional, antara lain bahwa pendidikan nasional harus mampu menumbuhkan

dan memperdalam rasa nasionalisme, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa

kesetiakawanan sosial. Dengan menanamkan sikap nasionalisme diharapkan siswa

tumbuh menjadi manusia yang dapat mengisi dan mempertahankan bangsa dan

negaranya.

2.2 Hambatan Dalam Proses Membangun Pendidikan Karakter Nasionalisme


Nasionalisme sebagai suatu paham, ajaran, atau aliran kebangsaan merupakan

suatu konsep yang bermakna strategis dalam pembangunan kehidupan berbangsa dan

bernegara yang mandiri, adil, dan makmur. Kemandirian suatu bangsa merupakan

modal dasar yang harus diaktulisasikan dalam pembangunan nasional. Menurut Hara

(2000), nasionalisme mencakup konteks yang lebih luas yaitu persamaan keanggotaan

dan kewarganegaraan dari semua kelompok etnis dan budaya di dalam suatu bangsa.

Dalam kerangka nasionalisme, juga diperlukan sebuah kebanggaan untuk

menampilkan identitasnya sebagai suatu bangsa. Kebanggaan itu sendiri merupakan

proses yang lahir karena dipelajari dan bukan warisan yang turun temurun dari satu

generasi kepada generasi berikutnya.


Dalam meningkatkan nasionalisme adapun hambatan- hambatan yang dilalui

seperti masih adanya rasa malas pada diri siswa, lingkungan sekitar yang memberi

dampak negatif pada pertemanan mereka dan era globalisasi yang dengan mudahnya

masuk dan memberi pengaruh negatif pada siswa. Hambatan itu terdapat dalam diri

6
siswa.siswa menganggap nilai-nilai nasionalisme sudah tidak zaman lagi dibicarakan

dan dilaksankan, sehingga perwujudan nilai luhur karakter sangat sulit diterapkan

kepada siswa.seiring dengan budaya asing yang masuk inilah yang menyebabkan

siswa enggan untuk menampilkan sikap cinta tanah air dan heroik sebagai penerus

generasi muda.kondisi siswa yang cenderung bersikap apatis.

Hambatan yang terakhir yaitu dari lingkungan keluarga dan masyarakat

sekitar. Lingkungan keluarga ikut ambil andil dalam hambatan untuk menanamkan

nilai nasionalisme,sebab lingkungan keluarga dan masyarakat yang menentukan sikap

dan perilaku seorang individu siswa. Kegiatan yang dilakukan siswa lebih banyak

berada di luar sekolah khususnya di lingkungan keluarga, sehingga disini siswa lebih

sering berinteraksi dengan keluarga. Perilaku dan didikan orang tua diharapkan ada

sumbangsih atau perhatian khusus untuk selalu memperhatikan dalam pembinaan

anaknya saat di rumah. Apabila orang tuanya bijak akan dirasa penanaman nilai

nasionalisme di sekolah juga tidak akan sulit untuk diterapkan.

2.3 Upaya Satuan Pendidikan untuk Mengatasi Hambatan dalam Membangun

Karakter Bangsa Berbasis Nasionalisme

7
Upaya satuan pendidikan untuk mengatasi hambatan dalam membangun karakter

bangsa berbasis nasionalisme salah satunya melalui penanaman nilai-nilai luhur budi

pekerti,menanamkan nilai-nilai karakter bangsa, serta menanamkan nilai-nilai

Pancasila. Diantaranya pembiasaan yang ada di sekolah, doa bersama sebelum

memulai pembelajaran dan pada saat Program Intensif Belajar (PIB), hal ini

dimaksudkan agar siswa selalu bertaqwa kepada Tuhan YME. Kegiatan yang

mencerminkan nilai-nilai agama ini sudah menunjukkan sumbangsih tersendiri.

Evaluasi selanjutnya berdasarkan segi sikap berkaitan dengan kegiatan sehari-hari.

Kegiatan ini tidak hanya melalui soal yang diberikan oleh guru, namun juga perilaku

siswa pada saat berdiskusi. Guru dapat menilai siswa pada saat siswa menampilkan

pendapatyang berbeda. Sikap siswa pada saat bertemu dengan guru seperti

mengucapkan salam dan menyapa guru dengan sopan. Perilaku dan langkah seperti ini

lah yang ditanamkan oleh guru melalui pendidikan karakter. Implementasi penanaman

nilai nasionalisme sebagai wujud pendidikan karakter, selain memiliki hambatan yang

disebutkan di atas, untuk membentuk dikelas seperti nilai religius yaitu membimbing

siswa sebelum dan sesudah pelajaran untuk berdoa terlebih dahulu kebiasaan tersebut

dapat membuat siswa selalu senantiasa ingat terhadap Tuhan YME. Kebiasaan guru

dalam membimbing siswa berdoa dalam proses belajar mengajar dapat

mengimplementasikan nilai disiplin yang membuat siswa selalu mentaati tata tertib

sekolah yang sudah ada dengan cara selalu datang ke sekolah tepat waktu, selalu

mengerjakan tugas-tugas dari guru dan berpakaian rapi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pendidikan karakter bangsa berbasis nasionalisme melalui pendidikan formal

menjadi semakin penting dan utama, karena institusi ini memiliki kurikulum yang

terstruktur, jam belajar yang pasti, pola pendidikan yang mengarah pada tujuan

8
nasional dan pendidik yang disiapkan untuk membangun karakter peserta didik

baik melalui aktivitas kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler. Penguatan

pendidikan formal dalam internalisasi karakter bangsa berbasis nasionalisme ini

perlu terus dikembangkan melalui penciptaan lingkungan dan budaya sekolah.

Dalam meningkatkan nasionalisme adapun hambatan- hambatan yang dilalui

seperti masih adanya rasa malas pada diri siswa, lingkungan sekitar yang

memberi dampak negatif pada pertemanan mereka dan era globalisasi yang

dengan mudahnya masuk dan memberi pengaruh negatif pada siswa. Hambatan

tersebut dapat diatasi dengan melalui penanaman nilai-nilai luhur budi

pekerti,menanamkan nilai-nilai karakter bangsa, serta menanamkan nilai-nilai

pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3.2 Saran

Dengan dibuatnya makalah ini, kami berharap pembaca dapat termotivasi

untuk menerapkan sikap nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya

yang dibahas di makalah ini siswa harus menghormati guru sebagai pemeran

penting dalam membangun karakter nasionalisme serta dorongan keluarga dan

masyarakat. Penerapan karakter bangsa nasionalisme merupakan suatu hal yang

dapat menjadikan alat pemersatu bangsa dan keikutsertaan dalam menjaga

keamanan bangsa indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan


Nasional.2010.Pendidikan Karakter Kumpulan Pengalaman Inspiratif.
Hara, AE. Kebanggan Berbangsa Indonesia. Kompas, 17 Agustus 2000.
Wuljanto,Hari.2015.Enkulturasi Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Nasionalisme.
Jurnal Nasionalisme dan Karakter Bangsa(85-97).
Rawantina, Novitasari Iriane.2013.Penanaman Nilai Nasionalisme dan Patriotisme untuk

9
Mewujudkan Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Siswa Kelas x SMA NEGERI 4 SIDOARJO.Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan.Vol 1

(39-54).

10

Anda mungkin juga menyukai