Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nurisma Usia

Npm : 03302111098

Kelas : 4C

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran

Ujian Tengah Semester (UTS)

Soal

1. Jelaskan mengapa seorang guru perlu melakukan perencanaan sebelum


melaksanakan proses pembelajaran!
2. Ibu Ida adalah seorang guru SD. Pada saat proses pembelajaran berakhir,
ibu Ida melakukan refleksi. Hasil dari refleksi tersebut adalah
pembelajaran tidak maksimal, sebagian besar siswa tidak mencapai KKM.
Jelaskan faktor-faktor apa saja yang terjadi pada kasus ibu Ida tersebut dan
berikan saran yang harus dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran
selanjutnya.
3. Analisis kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Sebutkan dan jelaskan
minimal 5 poin perbedaan yang anda ketahui!
4. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan pendekatan atau metode yang tepat untuk pembelajaran!
5. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan bahan ajar yang tepat untuk pembelajaran!
6. Wawancara salah satu guru didaerahmu, atau di lingkungan sekitar
mengenai pentingnya perencanaan pembelajaran. Kaitkan dengan teori
dari buku atau artikel. Buat profil guru tersebut terlebih dahulu, kemudian
jabarkan isi wawancaranya. Ikuti alur berikut.
A. Identitas Narasumber
(Jelaskan secara singkat, termasuk tempatnya bekerja)
B. Daftar Pertanyaan dan jawaban
(Tulis pertanyaan yang kalian ajukan dan jawaban yang diberikan)
C. Pembahasan
(Buat uraian/essai, berkaitan dengan jawaban yang sudah disampaikan
narasumber, kaitkan dengan teori dari buku dan artikel)
D. Dokumentasi
(Foto bahwa telah melakukan wawancara)

Jawaban
1. Agar lebih mudah dalam penyampaian materi, karena setiap
pertemuan sudah diatur materi apa saja yang perlu disampaikan.
2. Faktor-faktornya adalah sebagai berikut:
1). Karakteristik Peserta Didik (Intake)
Karakteristik peserta didik (intake) bagi peserta didik baru (kelas
VII) antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian
sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjang
SMP. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara lain diperhatikan
rata-rata nilai rapor semester-semester sebelumnya.
2). Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat
kesulitan dari masing-masing mata pelajaran, yang dapat
ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata pelajaran
melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat
sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD,
kedalaman KD, keluasan KD, dan perlu tidaknya pengetahuan
prasyarat.
3). Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) meliputi antara lain:
(1) kompetensi pendidik (misalnya nilai Uji Kompetensi Guru);
(2) jumlah peserta didik dalam satu kelas;
(3) predikat akreditasi sekolah; dan
(4) kelayakan sarana prasarana sekolah.
Sarannya adalah agar perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan
perumusan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran.
3. Pembelajaran Kurikulum 2013 umumnya hanya fokus pada
intrakurikuler atau tatap muka, Sedangkan Kurikulum Merdeka
berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan karakter
Profil Pelajar Pancasila.
Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka SD/MI/SDLB
1. Terdapat mata pelajaran IPAS (ilmu pengetahuan alam dan
sosial) yaitu paduan IPA dan IPS di SD yang menerapkan
Kurikulum Merdeka.
2. Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran pilihan di SD yang
menggunakan Kurikulum Merdeka, bergantung pada kesiapan
sekolah.
3. SD atau siswa dengan Kurikulum Merdeka dapat memilih
minimal satu dari empat mata pelajaran seni dan budaya, yaitu seni
musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari.
4. Capaian belajar di SMA dengan Kurikulum Merdeka disusun
per fase, bukan per kompetensi dasar/KD, yaitu:
Fase A, umumnya setara dengan kelas 1 dan 2 SD
Fase B, umumnya setara dengan kelas 3 atau 4 SMP
Fase C, umumnya setara dengan kelas 5 atau 6 SMA.
5. Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka menulis esai ilmiah
sebagai syarat kelulusan.
4. Faktor-faktor yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan Pembelajaran
Kaitan metode dengan tujuan pembelajaran yaitu didasarkan atas
kondisi bahwa metode
sebagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga
metode apa yang akan kita gunakan banyak dipengaruhi oleh
kondisi tujuan pembelajaran itu sendiri. Tujuan pembelajaran disini
menyangkut kemampuan yang harus dimilki warga belajar setelah
selesai mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Bahan/Materi Pembelajaran
Pengaruh bahan belajar terhadap penetapan metode pada
hakekatnya merupakan kelanjutan dari pengaruh tujuan
pembelajaran. Gagne (1976) mengungkapkan bahwa bahan
belajar terdiri dari konsep, prinsip, prosedur dan fakta atau
kenyataan yang ada.
3. Sumber Belajar
Faktor sumber belajar juga merupakan salah satu faktor yang
harus dipertimbangkan
dalam pemlihan suatu metode. Kondisi sumber belajar
menyangkut kondisi diri yang
mempengaruhi baik yang bersifat internal maupun yang
bersifat eksternal. Kondisi internal yaitu menyangkut
pemahaman terhadap bahan kajian, pemahaman penggunaan
metode dan kemampuan mengelola kegiatan pembelajaran,
sedangkan kondisi eksternal yaitu kondisi di luar diri sumber
belajar tersebut yang dapat mempengaruhi terhadap
pengelolaan kegiatan pembelajaran.
4. Warga Belajar
Warga belajar dalam kegiatan pembelajaran sebagai masukan
mentah yang akan dirubah
melalui proses pembelajaran. Kondisi warga belajar memiliki
karakteristik pribadi yang dimilikinya.
5. Sarana/Fasilitas Belajar
Sarana dalam pembelajaran diartikan segala macam fasilitas
yang dapat menunjang dan
melengkapi terselenggaranya kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sarana tersebut dapat berfungsi sebagai : fasilitas
atau alat belajar dan sumber
belajar. Sebagai fasilitas atau alat belajar diantaranya seperti
alat tulis, ruangan kelas, tempat duduk, buku bacaan, dan alat-
alat lainnya yang dibutuhkan untuk terselenggaranya kegiatan
belajar. Sedangkan sarana sebagai sumber belajar yaitu sarana
tersebut merupakan alat atau orang yang digunakan untuk
mempelajari bahan kajian tertentu.
6. Waktu Pembelajaran
Faktor waktu adalah menyangkut jumlah dalam kegiatan
pembelajaran, serta menyangkut
kondisi waktu kegiatan pembelajaran. Penggunaan metode
dalam kegiatan pembelajaran perlu disesuaikan dengan waktu.
Walaupun Sumber Belajar dapat menetapkan metoda yang
dianggap paling tepat berdasarkan kecenderungan program
pembelajaran tertentu, namun apabila metoda tersebut
membutuhkan waktu yang cukup lama sedangkan waktu yang
tersedia sangat terbatas, maka metode tersebut kurang tepat
untuk digunakan.
7. Besar Kecilnya Kelompok
Perubahan dalam diri orang-orang lebih mudah terjadi dalam
suasana interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar
apabila ada kesempatan untuk saling menerima dan memberi
untuk kejelasan dan pengembangan suatu gagasan. Makin besar
kelompok maka akan menimbulkan kurang interaksi baik
antara warga belajar maupun antara warga belajar dengan
sumber belajar.
5. faktor yang harus dipertimbangkan oleh guru agar bahan ajarnya
menjadi efektif. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kecermatan isi, berkenaan dengan validitas isi dan keselarasan
isi.
2. Ketepatan cakupan, berkenaan dengan keluasan dan kedalaman
materi, serta keutuhan konsep yang dibahas berdasarkan bidang
ilmunya.
3. Ketercernaan bahan ajar, berkenaan dengan kemudahan bahan
ajar tersebut dipahami dan dimengerti oleh siswa sebagai
pengguna.
4. Penggunaan bahasa, berkenaan dengan pemilihan ragam
bahasa, pemilihan kata, penggunaan kalimat efektif, dan
penyusunan paragraf yang bermakna.
5. Perwajahan/pengemasan, berkenaan dengan penataan letak
informasi dalam satu halaman cetak.
6. Ilustrasi, berkenaan dengan variasi penyampaian pesan dalam
bahan ajar agar lebih menarik, memotivasi, komunikatif, dan
membantu pemahaman siswa terhadap isi pesan.
7. Kelengkapan komponen, berkenaan dengan paket bahan ajar
yang dapat berfungsi sebagai komponen utama, komponen
pelengkap, dan komponen evaluasi hasil belajar.
6. A. Warina Saniapon, Tempat Tinggal Desa Soamole, Tempat
Kerja Di SD Negeri Soamole.
B. 1. Mengapa perencanaan pembelajaran menjadi suatu hal yang
penting bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran?
Jawab:
Perencanaan pembelajaran menjadikan guru dapat mempersiapkan
dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan saat proses
pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif.
2. Apa yang terjadi apabila guru tidak membuat perencanaan
pembelajaran sebelum mengajar?
Jawab:
Tanpa perencanaan guru tidak bisa melakukan proses pembelajaran
dengan baik. Guru tidak memiliki gambaran tentang tujuan yang
ingin dicapai. Guru juga tidak bisa menentukan arah dan cara yang
dipakai dalam mencapai tujuan pembelajaran.
3. Bagaimana peran perencanaan pembelajaran di dalam sistem
pembelajaran?
Jawab:
Peranan Perencanaan Pembelajaran
1. Acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
agar Slebih terarah dan berjalan efien dan efektif.
2. Sebagai landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai
kompetensi dasar dan indikator yang ditetapkan.

C. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran, Karena Perencanaan


Pembelajaran dirancang berbasisi aktivitas dalam sejumlah ranah.

Essai:

1. Mengapa perencanaan pembelajaran menjadi suatu hal yang


penting bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran?
2. Apa yang terjadi apabila guru tidak membuat perencanaan
pembelajaran sebelum mengajar?
3. Bagaimana peran perencanaan pembelajaran di dalam sistem
pembelajaran?
Perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan perumusan tujuan
yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran, metode
yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut,
bahan materi yang akan disajikan, cara menyampaikannya,
persiapan alat atau media yang digunakan.

D.Dokumentasi hasil wawancara

Anda mungkin juga menyukai