Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KROMATOGRAFI ION
“Analisis Kandungan Anorganik Anion (Cl, No3, So4)
Pada Sampel Semen (Tonasa Dan Conch)”

Oleh:

Kelompok Liquid

Ketua : Nahrawi Limatahu (03292111035)


Anggota : Lisna Buton (03292111029)
: Wa Asri (03292111002)
Semester : IV (Empat)

PROGRAM STUDI PENDIDKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2023
A. Judul praktikum
Judul pada praktikum ini adalah “menganalisis kandungan anorganik anion (Cl,
NO3, So4) pada sampel semen (tonasa dan conch)”.

B. Tujuan praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kandungan/kadar anorganik anion
menggunakan standar sampel serta aplikasinya pada semen tonasa dan semen conch.

C. Dasar teori
Kromatografi adalah teknik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia (analit)
yang berdasarkan pada perbedaan migrasi/ distribusi masing- masing komponen
campuran yang terpisah pada fase diam (stationary phase) dibawah pengaruh fase
gerak (mobile phase), fase gerak dapat berupa gas atau zat cair dan fase diam dapat
berupa zat cair atau zat padat. Pita-pita warna yang dihasilkan pada adsorben
menginspirasi istilah kromatografi untuk menggambarkan proses pemisahan yang
berasal dari bahasa Jerman “chromos” berarti warna dan “grafe” berarti menulis.
Untuk masa sekarang pemisahan dan penentuan warna sudah sedikit dilakukan
dengan kromatografi modern, meskipun tidak relevan istilah itu masih dipakai untuk
menggambarkan seluruh teknik pemisahan yang menggunakan fase gerak dan fase
diam (Bahti, 1998).
Kromatografi menyangkut metode pemisahan kimia yang didasari atas distribusi
diferensial komponen sampel diantara dua fasa, yaitu fasa diam dan fasa gerak. Fasa
diam dapat berupa padatan atau cairan yang terikat pada permukaan padatan,
sedangkan fasa gerak dapat berupa cairan disebut eluent atau pelarut atau gas yang
membawa inert. Gerakan Fase gerak ini mengakibatkan terjadinya migrasi diferensial
komponen-komponen dalam sampel ( Alimin & Irfan, 2010).
Kromatografi pertukaraan ion merupakan proses pemisahan senyawa yang
didasarkan pada pertukaran ion antara fase gerak dengan ion pada fase diam. Prinsip
dasar pemisahan dengan kromatografi kolom penukaran ion adalah perbedaan
kecepatan migrasi ion-ion didalam kolom penukar ion. Kemudian ion-ion yang terikat
dalam resin dialiri oleh eluent yang mampu memberi kondisi kesetimbangan yang
berbeda. Kesetimbangan yang berbeda ini mengakibatkan kecepatan migrasi ion
dalam kolom resin tidak sama ( Biyantoro, 2006).
Untuk pemisahan dan identifikasi kation diperlukan larutan zat yang harus
diselidiki harus dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, zat tersebut harus dilarutkan.
Dalam penentuan kation perlu merencanakan prosedur yang sistematis sehingga
tahap-tahap perlu diperhatikan sesuai dengan penggolongan kation (Achmad, 2012).

D. Alat dan bahan

Alat
 2 buah gelas beker 100 mL
 Kaca arloji
 Spatula
 Neraca analitik
 Batang pengaduk
 2 buah corong
 2 buah erlenmeyer 100 mL
 Pipet volum 50 mL
 Membrane filter 0,22 μM
 Instrument ion chromatography

Bahan
 Aquades 100 mL
 Semen tonasa 2 gram
 Semen conch 2 gram
 2 buah kertas whatman
E. Prosedur kerja
1. Pembuatan larutan stok 1000 ppm

Ditimbang padatan NaCL, NaNO3 dan Na2SO4 sebanyak 1 gr dan


dimasukan masing-masing kedalam gelas beker 800 mL secara terpisah dan
ditambahkan 600 mL aquades kedalam masing-masing gelas beker. Larutan
kemudian dipindahkan kedalam labu takar 1000 mL dan ditambahkan aquades
hingga mencapai tanda batas pada labu takar.

2. Pembuatan larutan standar NaCl 1 ppm, 3 ppm dan 5 ppm dari larutan stok 1000
ppm

Diambil larutan stok 1 mL, 3 mL dan 5 mL NaCl dan dimasukan secara


terpsiah kedalam 3 labu takar dan ditambahkan akuades hingga mencapai tanda
batas pada labu pengenceran

3. Pembuatan larutan standar NaNO3 1 ppm, 3 ppm dan 5 ppm dari larutan stok
1000 ppm

Diambil larutan stok 1 mL, 3 mL dan 5 mL NaNO 3 dan dimasukan secara


terpsiah kedalam 3 labu takar dan ditambahkan akuades hingga mencapai tanda
batas pada labu pengenceran

4. Pembuatan larutan standar Na2SO4 1 ppm, 3 ppm dan 5 ppm dari larutan stok
1000 ppm

Diambil larutan stok 1 mL, 3 mL dan 5 mL Na 2SO4 dan dimasukan secara


terpsiah kedalam 3 labu takar dan ditambahkan akuades hingga mencapai tanda
batas pada labu pengenceran

5. Pembuatan eluent 6 mM Na2CO3 dan 0,5 mM NaHCO

6. Preparasi sampel padat


Ditimbang sampel padat sebanyak 2 gram dan dimasukkan sampel
tersebut kedalam gelas beker 100 mL lalu ditambahkan aquades sebanyak 50 mL
dan aduk hingga sampelnya larut. Disaring dengan menggunakan kertas saring
Whatman

7. Preparasi sampel tahap 2


Disaring filtrat yang telah disaring pada tahap 1 dengan menggunakan
membran filter 0,22 µm. Dinjekkan sampel yang telah disaring ke dalam
instrumen kromatografi ion dan dilihat hasilnya dalam monitor PC.

F. Data hasil pengamatan

Hasil pengamatan
1. Larutan standar sampel 5 ppm
Signal (µS/cm)
Ion
Retention time Peak Area Peak Height
(Min)
Cl- 6,048 0,7299 4,607
NO3- 10,620 0,5821 2,292
SO42- 19,750 0,6588 1,367

2. Jenis sampel yang dianalisis : Semen Tonasa


Signal (µS/cm)
Ion
Retention time Peak Area Peak Height
(Min)
Cl- 6,017 0,6554 5,632
NO3- 10,642 0,0992 0,375
SO42- 19,747 77,7411 128,333

3. Jenis sampel yang dianalisis : Semen Conch


Signal (µS/cm)
Ion
Retention time Peak Area Peak Height
(Min)
Cl- 6,085 0,2180 1,241
NO3- 10,590 0,1280 0,499
SO42- 20,202 0,1422 0,288

4. Rekaptulasi Konsentrasi masing-masing anion yang diperoleh dalam sampel


Ion Semen Tonasa Semen Conch
Konsentrasi (ppm) atau (mg/L)
Cl- 6 , 11 1 ,34
NO3- 0 , 81 1 , 08
SO42- 469 ,37 1 , 05

Analisis data
1. Mengkonversi mg/L ke mg/Kg

Sampel padat (semen) yang ditimbang sebanyak 2 gr

2 gr
Maka: ¿
50 mL

2 gr
¿
0 , 05l

¿ 40 gr / L

Dari hasil pembacaan diperoleh sebesar 5 mg/L

ppm = mg/L

5 ppm =5 mg/L

mg
Konsentrasi dari hasil pengujian yang diperoleh( )
L
¿
g
hasil perhitungan analisis dari sampel yang ditimbang( )
L

5 mg/L
¿
40 g /l

5 mg
¿
40 g

5 mg
¿
0 , 04 kg
¿ 0 , 04 mg /Kg

2. Menghitung Hasil Pengujian analisis menggunakan sampel standar

Semen Tonasa

Diketahui: Cstandar = 5 ppm atau 5 mg/L


PHstandar ion Cl -
= 4,607 µS /cm
PHsampel ion Cl -
= 5,632 µS /cm
PHstandar ion NO3 = 2,292 µS /cm
-

PHsampel ion NO3- = 0,375 µS /cm


PHstandar ion SO42- = 1,367 µS /cm
PHsampel ion SO42- = 128,333 µS /cm
Ditanya: konsentrasi ion Cl-, ion NO3- , ion SO42- pada sampel

Penyelesaian:

 Konsentrasi Ion Cl-

PH std C std
=
PH sampel C sampel

4,607 µS /cm 5 mg /L
=
5,632 µS /cm C sampel

5,632 µS /cm× 5 mg/L


C sampel=
4,607 µS /cm

28 ,16 mg /L
C sampel=
4,607

C sampel=6 , 11mg/ L

= 152,75 mg/ Kg

 Konsentrasi Ion NO3-

PH std C std
=
PH sampel C sampel

2,292 µS /cm 5 mg/ L


=
0,375 µS /cm C sampel
0,375 µS /cm ×5=152 , 75 mg/ Kg mg/L
C sampel=
2,292 µS /cm

1,875 mg/L
C sampel=
2,292

C sampel=0 , 81 mg/ L

= 20,25 mg/ Kg

 Konsentrasi Ion SO42-

PH std C std
=
PH sampel C sampel

1,367 µS /cm 5 mg/ L


=
128,333 µS /cm C sampel

128,333 µS /cm× 5 mg/ L


C sampel=
1,367 µS /cm

641,665 mg/ L
C sampel=
1,367

C sampel=469 ,37 mg/ L

= 11.734,25 mg/ Kg

Semen Conch

Diketahui: Cstandar = 5 ppm atau 5 mg/L


PHstandar ion Cl -
= 4,607 µS /cm
PHsampel ion Cl -
= 1,241 µS /cm
PHstandar ion NO3 = 2,292 µS /cm
-

PHsampel ion NO3- = 0,499 µS /cm


PHstandar ion SO42- = 1,367 µS /cm
PHsampel ion SO42- = 0,288 µS /cm
Ditanya: konsentrasi ion Cl-, ion NO3- , ion SO42- pada sampel

Penyelesaian:

 Konsentrasi Ion Cl-


PH std C std
=
PH sampel C sampel

4,607 µS /cm 5 mg /L
=
1,241 µS /cm C sampel

1,241 µS /cm× 5 mg/L


C sampel=
4,607 µS /cm

6,205 mg/ L
C sampel=
4,607

C sampel=mg/ L

= 33,5 mg/ Kg 1 ,34

 Konsentrasi Ion NO3-

PH std C std
=
PH sampel C sampel

2,292 µS /cm 5 mg/ L


=
0,499 µS /cm C sampel

0,499 µS /cm ×5 mg/ L


C sampel=
2,292 µS /cm

2,495 mg/L
C sampel=
2,292

C sampel=1 , 08 mg/L

= 27 mg/ Kg

 Konsentrasi Ion SO42-

PH std C std
=
PH sampel C sampel

1,367 µS /cm 5 mg/ L


=
0,288 µS /cm C sampel

0,288 µS /cm ×5 mg/ L


C sampel=
1,367 µS /cm
1, 44 mg/ L
C sampel=
1,367

C sampel=1 , 05 mg/L

= 26 , 25 mg/ Kg

G. Pembahasan
Percobaan tentang kromatografi ion dengan tujuan untuk mengetahui
kandungan/kadar anorganik anion menggunakan standar sampel serta aplikasinya
pada semen tonasa dan semen conch. Untuk mengevaluasi kondisi analisis pada
percobaan ini, dibuat larutan standar sampel yang telah diketahui konsentrasi masing-
masing anion. Konsentrasi anion sama sebesar 5 mg/L.

Gambar 1 Kromatogram standar sampel


dengan konsentrasi masing-masing:
(1) 5 mg/L Cl ; (2) 5 mg/L NO3 ; (3) 5 mg/L SO4

Analisis kuantitatif anion diatas dalam sampel semen adalah berdasarkan plot metode
kurva kalibrasi. Dari kurva kalibrasi yang ada, diperoleh bahwa jenis anion dengan
konsentrasi tinggi adalah ion Cl-, NO3- dan SO42-

Gambar 2 Kromatogram sampel semen tonasa.


Jenis anion: (1) Cl- , (2) NO3- , (3) SO42-
Gambar 3 Kromatogram sampel semen conch.
Jenis anion: (1) Cl- , (2) NO3- , (3) SO42-

Konsentrasi sangat rendah pada ion SO42- ditemukan pada semen conch seperti pada
Gambar 3, sementara pada sampel semen tonasa ion SO42- lebih tinggi seperti pada
gambar 2.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Percobaan ini menggambarkan bahwa penggunaan teknik
kromatigrafi ion sebagai salah satu metode analisis yang simpel, akurat, dan sangat
memungkinkan dipakai untuk tujuan-tujuan analisis yang sifatnya rutin.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, H. 2012. Kimia Analitik Kualitatif. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti.


Alimin, Muh. Yunus dan Irfan Idris. 2010. Kimia Analitik. Makassar: Alauddin Press
Bahti. (1998). Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Biyantoro, J., dkk. 2006. Pemisahan Ce dan Nd Menggunakan Resin Dowex 50W-X8
Melalui Proses Pertukaran Ion. Jurnal Batan, Vol. 9 No (1).
Lampiran

Ditimbang semen 2 gram Diambil aquades 50 mL Dilarutkan


Diaduk Hasil setelah pengadukan Disaring

Setelah disaring Instrumen kromatografi Hasilnya lihat dimonitor PC

Anda mungkin juga menyukai