KROMATOGRAFI ION
“Analisis Kandungan Anorganik Anion (Cl, No3, So4)
Pada Sampel Semen (Tonasa Dan Conch)”
Oleh:
Kelompok Liquid
B. Tujuan praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kandungan/kadar anorganik anion
menggunakan standar sampel serta aplikasinya pada semen tonasa dan semen conch.
C. Dasar teori
Kromatografi adalah teknik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia (analit)
yang berdasarkan pada perbedaan migrasi/ distribusi masing- masing komponen
campuran yang terpisah pada fase diam (stationary phase) dibawah pengaruh fase
gerak (mobile phase), fase gerak dapat berupa gas atau zat cair dan fase diam dapat
berupa zat cair atau zat padat. Pita-pita warna yang dihasilkan pada adsorben
menginspirasi istilah kromatografi untuk menggambarkan proses pemisahan yang
berasal dari bahasa Jerman “chromos” berarti warna dan “grafe” berarti menulis.
Untuk masa sekarang pemisahan dan penentuan warna sudah sedikit dilakukan
dengan kromatografi modern, meskipun tidak relevan istilah itu masih dipakai untuk
menggambarkan seluruh teknik pemisahan yang menggunakan fase gerak dan fase
diam (Bahti, 1998).
Kromatografi menyangkut metode pemisahan kimia yang didasari atas distribusi
diferensial komponen sampel diantara dua fasa, yaitu fasa diam dan fasa gerak. Fasa
diam dapat berupa padatan atau cairan yang terikat pada permukaan padatan,
sedangkan fasa gerak dapat berupa cairan disebut eluent atau pelarut atau gas yang
membawa inert. Gerakan Fase gerak ini mengakibatkan terjadinya migrasi diferensial
komponen-komponen dalam sampel ( Alimin & Irfan, 2010).
Kromatografi pertukaraan ion merupakan proses pemisahan senyawa yang
didasarkan pada pertukaran ion antara fase gerak dengan ion pada fase diam. Prinsip
dasar pemisahan dengan kromatografi kolom penukaran ion adalah perbedaan
kecepatan migrasi ion-ion didalam kolom penukar ion. Kemudian ion-ion yang terikat
dalam resin dialiri oleh eluent yang mampu memberi kondisi kesetimbangan yang
berbeda. Kesetimbangan yang berbeda ini mengakibatkan kecepatan migrasi ion
dalam kolom resin tidak sama ( Biyantoro, 2006).
Untuk pemisahan dan identifikasi kation diperlukan larutan zat yang harus
diselidiki harus dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, zat tersebut harus dilarutkan.
Dalam penentuan kation perlu merencanakan prosedur yang sistematis sehingga
tahap-tahap perlu diperhatikan sesuai dengan penggolongan kation (Achmad, 2012).
Alat
2 buah gelas beker 100 mL
Kaca arloji
Spatula
Neraca analitik
Batang pengaduk
2 buah corong
2 buah erlenmeyer 100 mL
Pipet volum 50 mL
Membrane filter 0,22 μM
Instrument ion chromatography
Bahan
Aquades 100 mL
Semen tonasa 2 gram
Semen conch 2 gram
2 buah kertas whatman
E. Prosedur kerja
1. Pembuatan larutan stok 1000 ppm
2. Pembuatan larutan standar NaCl 1 ppm, 3 ppm dan 5 ppm dari larutan stok 1000
ppm
3. Pembuatan larutan standar NaNO3 1 ppm, 3 ppm dan 5 ppm dari larutan stok
1000 ppm
4. Pembuatan larutan standar Na2SO4 1 ppm, 3 ppm dan 5 ppm dari larutan stok
1000 ppm
Hasil pengamatan
1. Larutan standar sampel 5 ppm
Signal (µS/cm)
Ion
Retention time Peak Area Peak Height
(Min)
Cl- 6,048 0,7299 4,607
NO3- 10,620 0,5821 2,292
SO42- 19,750 0,6588 1,367
Analisis data
1. Mengkonversi mg/L ke mg/Kg
2 gr
Maka: ¿
50 mL
2 gr
¿
0 , 05l
¿ 40 gr / L
ppm = mg/L
5 ppm =5 mg/L
mg
Konsentrasi dari hasil pengujian yang diperoleh( )
L
¿
g
hasil perhitungan analisis dari sampel yang ditimbang( )
L
5 mg/L
¿
40 g /l
5 mg
¿
40 g
5 mg
¿
0 , 04 kg
¿ 0 , 04 mg /Kg
Semen Tonasa
Penyelesaian:
PH std C std
=
PH sampel C sampel
4,607 µS /cm 5 mg /L
=
5,632 µS /cm C sampel
28 ,16 mg /L
C sampel=
4,607
C sampel=6 , 11mg/ L
= 152,75 mg/ Kg
PH std C std
=
PH sampel C sampel
1,875 mg/L
C sampel=
2,292
C sampel=0 , 81 mg/ L
= 20,25 mg/ Kg
PH std C std
=
PH sampel C sampel
641,665 mg/ L
C sampel=
1,367
= 11.734,25 mg/ Kg
Semen Conch
Penyelesaian:
4,607 µS /cm 5 mg /L
=
1,241 µS /cm C sampel
6,205 mg/ L
C sampel=
4,607
C sampel=mg/ L
PH std C std
=
PH sampel C sampel
2,495 mg/L
C sampel=
2,292
C sampel=1 , 08 mg/L
= 27 mg/ Kg
PH std C std
=
PH sampel C sampel
C sampel=1 , 05 mg/L
= 26 , 25 mg/ Kg
G. Pembahasan
Percobaan tentang kromatografi ion dengan tujuan untuk mengetahui
kandungan/kadar anorganik anion menggunakan standar sampel serta aplikasinya
pada semen tonasa dan semen conch. Untuk mengevaluasi kondisi analisis pada
percobaan ini, dibuat larutan standar sampel yang telah diketahui konsentrasi masing-
masing anion. Konsentrasi anion sama sebesar 5 mg/L.
Analisis kuantitatif anion diatas dalam sampel semen adalah berdasarkan plot metode
kurva kalibrasi. Dari kurva kalibrasi yang ada, diperoleh bahwa jenis anion dengan
konsentrasi tinggi adalah ion Cl-, NO3- dan SO42-
Konsentrasi sangat rendah pada ion SO42- ditemukan pada semen conch seperti pada
Gambar 3, sementara pada sampel semen tonasa ion SO42- lebih tinggi seperti pada
gambar 2.
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Percobaan ini menggambarkan bahwa penggunaan teknik
kromatigrafi ion sebagai salah satu metode analisis yang simpel, akurat, dan sangat
memungkinkan dipakai untuk tujuan-tujuan analisis yang sifatnya rutin.
DAFTAR PUSTAKA