Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DAN KEAMANAN PANGAN

PENETAPAN KADAR FE DAN MN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI

3 FA 2 / Kelompok 2

Nama anggota :

Akmal Rahman F 11181055

Anfia Andadari P 11181057

Astri Gingin BH 11181060

Diac Faturochman 11181057

Firman Imanuddin 11181069

Megawati Nababan 11181076

Mia Meliana Grandisa 11181077

M. Gagan Ramdani 11181082

Nisa Padilah 11181089

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2020
I. TUJUAN
- Untuk mengetahui konsntrasi Fe dan Mn dalam air
- Untuk mengetahui apakah kadar Fe dan Mn yang terkandung pada air sudah
memenuhu standar

II. PRINSIP
Prinsip kerja dari metode spektrofotometri adalah jumlah cahaya yang diabsorbsi
oleh larutan sebanding dengan konsentrasi kontaminan dalam larutan . prinsip ini
dijabarkan dalam hukum Beer – Lambert , yang menghubungkan antara absorbansi
cahaya dengan konsentrasi pada suatu bahan yang mengabsorpsi , berdasarkan
1₀
persamaan berikut : log 10 = - Aᵗᵇᶜ .
1ₜ

III. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Labu Ukur
2. Beaker Glass
3. Spektro Uv-Vis
4. Timbangan Analitik
5. Pipet

 Bahan
1. Mangan
2. Besi
3. Aquadest
4. HNo
5. KIO

IV. PROSEDUR PEMBUATAN


A. Penetapan kadar Mn

Dipipet 5 ml larutan standar Mn (II) 1000 ppm, dimasukan


dalam gelas kimia 100 ml, kemudian tambahkan 20 ml HNO3
1:3 dan 0,1 gram KIO4

Didihkan larutan hingga Mn (II) teroksidasi sempurna,


dinginkan, dan dimasukan dalam labu takar 100 ml kemudian
menanda bataskan.
Dari larutan tersebut dipipet 2 ml kedalam labu 25 ml,
ditanda bataskan
Dibuat larutan blanko dari larutan cuplikan

Dibuat larutan sampel dengan memipet 2 ml sampel,


diperlakukan sama seperti standar diencerkan dalam labu 100
ml

Dicari panjang gelombang maksimum dari 470-600 nm

Diukur absorban semua larutan pada panjang gelombang


maksimum

Melakukan sampel seperti langkah 1 dan 2

B. Penetapan kadar Fe

Dipipet 5 ml larutan standar Fe 1000 ppm, dimasukan dalam


gelas kimia 100 ml, kemudian tambahkan 20 ml HNO3 1:3 dan
0,1 gram KIO4

Didihkan larutan hingga Fe teroksidasi sempurna, dinginkan,


dan dimasukan dalam labu takar 100 ml kemudian menanda
bataskan.

Dari larutan tersebut dipipet 2 ml kedalam labu 25 ml,


ditanda bataskan
Dibuat larutan blanko dari larutan cuplikan

Dibuat larutan sampel dengan memipet 2 ml sampel,


diperlakukan sama seperti standar diencerkan dalam labu 100
ml

Dicari panjang gelombang maksimum dari 470-600 nm

Diukur absorban semua larutan pada panjang gelombang


maksimum

Melakukan sampel seperti langkah 1 dan 2

V. Hasil Pengamatan

➢ Kadar Fe pada sampel Air

C Standar Standar Abs Sampel Fp


(Mg/L) Abs
5 0,989 0,243 1x

Konsentrasi Fe:{
:x5x1
: 0,2457 x 5 x 1
: 1,2285 mg/L

Hasil pengamatan menyatakan bahwa sampel air yang digunakan


mengandung kadar besi Fe yang tinggi dan tidak layak untuk dikonsumsi karena nilai
kadar Fe telah melebihi standar baku air sumur yang ditetapkan oleh keputusan
Menkes RI tahun 2010 yaitu 0,3 Mg/L atau pun kadar besi (Fe) dalam air PDAM
yaitu 0,08 mg/L
➢ Kadar Mn pada Sampel Air

C Standar Abs Standar Abs Sampel Fp

5 1,567 0,287 1

Konsentrasi Mn:{
:x5x1
: 0,1831 x 5 x 1
: 0,9157 mg/L

Hasil Menyatakan bahwa sampel air yang digunakan mengandung kadar


logam berat yang tinggi yaitu salah satu nya adalah mangan (Mn) karena melebihi
standar baku menurut peraturan pemerintah tentang syarat syarat dan pengawasan
kualitas air dalam Permenkes RI no.492/Menkes/PER/IV/2010 dengan standar baku
mutu air bersih kadar maksimum yaitu 0,4 Mg/L maka tidak memenuhi syarat dan
harus dilakukan pengolahan lagi sebelum dipakai untuk keperluan sehari hari
terutama untuk dikonsumsi.

VI. PEMBAHASAN

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar Mangan (Mn) dan Besi (Fe) dalam
air. Pengukuran dilakukan dengan meggunakan alat spektrofotometer. Spektrofotometri
merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuranserapan sinar
monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombangspesifik dengan
mengguankan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detectorFototube. Dalam
analisis cara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombangelektromagnetik yang
digunakan, yaitu daerah UV (200-380 nm), daerah Visible (380-700nm), daerah Inframerah
(700-3000 nm).

Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hokum Lambert-Beer, bila


cahayamonokromatik (Io), melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
diserap(Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Transmitans adalah
perbandingan intensitas cahaya yang di transmisikan ketika melewati sampel (It)
denganintensitas cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (Io).

Pada pengukuran kadar mangan, Tahap pertama yang dilakukan adalah mempipet 5
ml larutan standar Mn (II) 1000 ppm, dimasukan dalam gelas kimia 100 ml, ditambahkan 20
ml HNO3 1:3 dan 0,1 gram KIO4. Setelah itu, dididihkan larutan hingga Mn (II) teroksidasi
sempurna, didinginkan, dan dimasukan dalam labu takar 100 ml kemudian berikan penanda
batas.

Fungsi penambahan HNO3 untuk mencegah pengendapan dan melarutkan logam-


logam yang ada dalam larutan karena di dalam air, ion mangan (Mn) dapat mengalami
hidrolisis dan membentuk Mn(OH)3 yang merupakan padatan. Dengan memberikan suasana
asam di dalam air, hidrolisis itu tidak akan terjadi sehingga ion mangan (Mn) tetap larut di
dalam air dan tidak membentuk endapan. Pengendapan ini tidak boleh terjadi karena
menyebabkan ketidakakuratan pengukuran. Perbandingan HNO3 1:3 berfungsi sebagai
pemberi suasana asam, karena reaksi oksidasi berlangsung pada suasana asam. Dan
penambahan KIO4 berfungsi sebagai pengoksidasi. Setelah teroksidasi sempurna larutan
Mn2+ berubah menjadi warna ungu yang stabil.

Tahap kedua adalah pembuatan larutan standar mangan (Mn). Sebelum dilakukan
penetapan dan penganalisaan, alat spektrofotometer terlebih dahulu dikalibrasi dengan
menggunakan blanko yang berisi pelarut. Pengkalibrasian ini bertujuan agar pada konsentrasi
standar nol tidak terjadi penyerapan sinar sehingga pembacaan standar atau sampel lebih
tepat dan akurat. Pada Spektrofotometer , pelarut yang digunakan harus menggunakan air
demineral, yakni air yang tidak mengandung mineral atau logam yang dapat mengganggu
larutan. Setelah itu, dilakukan pengukuran absorbansi larutan standar dengan menggunakan
spektrofotometer.

Pada proses pengukuran absorbansi larutan standar dilakukan dengan cara menyedot
fasa cair dari larutan sampel kemudian diplotkan kepengukuran kadar mangan (Mn).
Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 470-600 nm. Sebelum kuvet dimasukan
kedalam sel kuvet, bagian luar kuvet perlu di lap menggunakan tissue untuk meminimalisir
kesalahan pengukuran. Semakin tinggi hasil absorbansinya, semakin tinggi pula kadarnya.
Absorbansi larutan standar ini berfungsi memberikan batasan nilai konsentrasi sampel yang
diperiksa dan untuk menghitung kadar mangan. Setelah melakukan pemeriksaan kadar
mangan (Mn) dengan menggunakan spektrofotometer didapatkan kadar mangan (Mn) sampel
sebesar 0,9157 mg/L. Dilihat dari Permenkes RI no.492/Menkes/PER/IV/2010 kadar
maksimum Mangan (Mn) sebesar 0,4 mg/l. dan dari hasil praktikum kali ini menunjukan
bahwa sampel (tidak layak) untuk dikonsumsi karena kadarnya (melebihi) yang dicantumkan
di kepmenkes tersebut.

Reaksi Utama :

Mn2+(aq) + KIO4(s) →KMnO4(aq) + HI(aq)

(tb) (tb) (ungu) (tb)


Mn dengan Air :

Mn + 2H2O -> Mn(OH)2 + H2

Mn dengan mineral encer :

Mn + 2H+ -> Mn2+ + H2

Mn dengan Asam Sulfat pekat :

Mn + 2H2SO4 -> Mn2+ SO4 + SO2 + 2H2O

Pada percobaan analisis penentuan kadar besi (Fe) dilakukan dengan


menggunakan instrument Spektrofotometri UV-Vis. Penambahan hidroksilamin digunakan untuk
mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+. Besi dalam keadaan Fe2+ akan lebih stabil dibandingkan besi
Fe3+. Dalam keadaan dasar, larutan besi tidak berwarna sehingga diperlukan tambahan larutan
fenantrolin agar membentuk kompleks larutan berwarna. Pengukuran dilakukan pada panjang
gelombang 510nm Hasil perhitungan kadar yang diperoleh yakni sebesar 1,2285 mg/L. . Dilihat
dari Kepmenkes RI No.907/MENKES/SK/VII/2002 kadar maksimum Besi (Fe) sebesar 0,3 mg/l.
dan dari hasil praktikum kali ini menunjukan bahwa sampel (tidak layak) untuk dikonsumsi
karena kadarnya (melebihi) yang dicantumkan di kepmenkes tersebut.
KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan yaitu :


1. Pada fe (besi) diperoleh konsentrasi atau kadar yaitu 1,2285 mg/L sedangkan
Konsentrasi atau kadar pada Mn diperoleh hasil 0,9157 mg/L
2. Pengukuran kadar atau konsentrasi Fe dan Mn menggunakan alat spektrofotometri.
Dari data diatas sudah terlihat bahwa kadar Besi dan Mangan tidak memenuhi standar
dan pengawasan kualitas air dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.
492/MENKES/PER/IV/2010. Karena standar air bersih kadar maximum pada FE yaitu
0,3 Mg/L sedangkan standar air bersih kadar maximum pada Mn yaitu 0,4 mg/L.
DAFTAR PUSTAKA

Christina P, M, 2016., Petunjuk Praktikum Instrumen Kimia Analisis salah satu dalam
Spektrofototmetri Serapan Atom., Yogyakarta, STTN-BATAN.
Gandjar, I.G., Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kartasasmita, R, E., Tuslinah, L., Fawwaz, M., 2008, Penentuan kadar Besi (II) dalam
sediaan tablet besi (II) Sulfat menggunakan Metode atau untuk fenatrolin jurnal kesehatan BTH,
Vol 1 No. 1
Watilungas, M, C., Aplikasi Teknik Adisi Standar pada Penetapan Kadar Besi (III) Dalam
Air Sungai Karang Mumus Dengan Spektrinic 21-D, Jurnal Kimia Mulawarman, Vol. 6 No.1

Winarto, Dwi. 2016. ‘Hukum Lambert-Bir” ilmu kimia. diakses 14 Agustus 2017
1. Pipet

2. Spetrofotometer
UV-Vis

3. Timbangan Analitik
LAM
PI RA
N

4. Mangan

5. Serbuk Fe

6. Beaker Glass

7. Kuvet

Anda mungkin juga menyukai