Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA AIR

Hari tanggal: Sabtu, 29 Oktober 2021


Judul : Pemeriksaan mangan (Mn)
Tujuan : Menghitung kadar mangan (Mn) dan absorbansinya serta
menggambarkannya dalam bentuk kurva dengan menggunakan spektrofotometri
yang panjang gelombang maksimumnya sebesar 525 nm.
Bahan/Reagensia :
1. Sampel air
2. Aquades
3. Larutan baku KMnO4
4. Larutan pereaksi khusus
5. Kristal amonium persulfat (NH4)2S2O8

Alat :
1. Spektrofotometer dan kuvet
2. Labu ukur 100 ml
3. Erlenmeyer 250 ml
4. Pipet volume 5 ml, 10 ml, 20 ml, 50 ml
5. Hotplate dan serbet
6. Gelas kimia
7. Corong kaca
8. Pipet tetes
Prinsip :
Ion Mn2+ dalam suasana asam, panas dengan bantuan katalis, dioksidasi dengan
persulfat menjadi senyawa manganat yang berwarna ungu kemerahan. Warna yang
terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 525 nm.
Reaksi :
2 Mn2+ + 5 S2O82- + 8 H2O  2 MnO4- + 10 SO42- + 16 H+
Tinjauan Teori :
Mangan (Mn) merupakan unsur yang memegang peran penting dan ada pada semua
organisme hidup dan secara alami terdapat di dalam bebatuan, tanah, air, maupun
makanan. Paparan Mn yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan dalam level
jaringan Mn serta dapat memberi efek samping neurologis. Namun pemahaman
tentang dampak pemaparan Mn terhadap sistem saraf mengarah pada hipotesis
bahwa seharusnya tidak ada efek buruk yang disebabkan oleh paparan Mn dalam
level rendah, karena Mn merupakan unsur penting. Maka dari itu, diperlukannya
ambang batas untuk paparan Mn yang dapat menyebabkan efek buruk terhadap
kesehatan. Mangan termasuk ke dalam 12 unsur yang paling melimpah di muka
bumi. Mangan merupakan unsur yang sangat penting bagi manusia, hewan, maupun
tumbuhan karena diperlukan dalam pertumbuhan, perkembangan, serta pemeliharaan
kesehatan.
Mangan dijadikan parameter pencemaran air karena kadar mangan yang berlebih
pada air akan lebih dulu terdeteksi jika dibandingkan dengan aspek lain. Konsentrasi
mangan yang terlalu banyak dapat menyebabkan perubahan dalam bau, rasa, serta
warna dalam air. Warna yang ditimbulkan oleh tingginya konsentrasi mangan dalam
air adalah coklat kemerahan. Dengan perubahan warna yang disebabkan oleh
tingginya konsentrasi mangan dalam air, maka kekeruhan dalam air tersebut akan
meningkat pula, serta akan terdapat endapan di dalamnya. Oleh karena itu, adanya
konsentrasi mangan yang tinggi akan dengan mudah mengindikasikan bahwa air
tersebut telah tercemar.
Cara kerja :
 Pengenceran bertingkat
1. Siapkan larutan baku KMnO4, labu ukur, dan aquades.
2. Hitung berapa jumlah masing-masing larutan baku KMnO4 yang akan
digunakan
3. Encerkan larutan baku KMnO4 dalam 100 ml aquades.
4. Siapkan 4 labu ukur, isi masing-masing dengan 5 ml, 10 ml, 20 ml, 30 ml
larutan baku KMnO4 yg sudah diencerkan, kemudian beri label
5. Tambahkan aquades pada setiap labu ukur sampai tepat pada tanda tera,
lalu homogenkan
6. Siapkan spektrofotometer dan kuvet, lalu tuangkan tiap larutan baku
KMnO4 pada kuvet berbeda
Notes : gunakan aquades sebagai pembanding
7. Baca absorbansi masing-masing larutan dengan panjang golombang 525
nm, kemudian catat hasilnya dan buat kurva
 Pengelolaan sampel
1. Siapkan Erlenmeyer, sampel air, larutan pereaksi khusus, dan kristal
amonium persulfat dan hotplate.
2. Isi Erlenmeyer dengan sampel air sebanyak 100 ml
3. Tambahkan larutan pereaksi khusus sebanyak 5 ml
4. Homogenkan, kemudian panaskan diatas hotplate selama ± 5 menit
5. Tambahkan 1 gr kristal amonium persulfat, homogenkan, kemudian
didihkan kembali selama 5 menit
6. Amati perubahan warna yang terjadi, jika terjadi perubahan warna
menjadi kemerahan, baca absorbansi sampel pada spektrofotometer
Perhitungan:
Diperoleh data sebagai berikut :
Ar Mn 55
 Kadar Mn= × 3,2 gr= × 3,2=1,1139
Mr KMnO4 158
1,1139
=1113,9 ppm=1000 ppm
1000
 Perhitungan pengenceran bertingkat larutan baku KMnO4
100
o 0,5 ml × =0,005 L=5 ml
1000
100
o 0,1 ml × =0,01 L=10 ml
1000
100
o 0,2 ml × =0,02 L=20 ml
1000
100
o 0,3 ml × =0,03 L=30 ml
1000
 Tabel hasil pembacaan absorbansi pengenceran bertingkat larutan baku
KMnO4 dalam panjang golombang 525 nm.

Pengenceran 5 ml 10 ml 20 ml 30 ml
Absorbansi 0,311 0,628 1,250 1,867
 Kurva kalibrasi

Pembahasan :

Berdasarkan hasil praktikum ini, didapatkan data berupa konsentrasi mangan serta
absorbansinya. Pada pengujian sampel tidak didapatkan konsentrasi mangan, karena
tidak ditemukannya perubahan warna saat pemanasan. Pada pengujian larutan
standar mangan didapatkan konsentrasi dan absorbansi setelah diuji dalam
spektrofotometer, didapatkan konsentrasi mangan seperti yang diinginkan. Dari data
percobaan tersebut maka dapat dibuat grafik hubungan antara absorbansi dan
konsentrasi mangan dari uji deret mangan.

Kesimpulan :

1. Dari pengujian sampel air didapatkan hasil negatif (tidak mengandung Mn)
karena tidak ditemukannya perubahan warna saat pemanasan.
2. Dari hasil pengenceran bertingkat larutan baku KMnO4 didapatkan
absorbansi berturut-turut 0,31; 0,628; 1,250; 1,867

Sumber :

“index.php”http://repository.poltekkessmg.ac.id//index.php?
p=fstream&fid=10519&bid=15574

https://repositori.usu.ac.id › h...PPD PENENTUAN KADAR MANGAN (Mn) DAN


TURBIDITAS.
http://repository.unimus.ac.id › ...PDF PENURUNAN KADAR MANGAN (Mn -
Repository Unimus)

Yogyakarta, 29 Oktober 2021

Tetha Aulia Salsabila


P07134120040

Anda mungkin juga menyukai