KIMIA DASAR
NIM : 222311033
2022
A. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat menentukan kadar Besi
(Fe) dalam sampel bijih besi secara permanganometri.
B. Prinsip Dasar
Titrasi redoks adalah metode penentuan kuantitatif yang reaksi utamanya adalah reaksi
redoks, reaksi ini hanya dapat berlangsung jika terjadi interaksi dari senyawa/unsur/ion yang
bersifat oksidator dengan unsur/senyawa/ion bersifat reduktor. Jadi jika larutan bakunya oksidator,
maka analat harus bersifat reduktor atau sebaliknya. Oksidimetri adalah metode titrasi redoks
dengan larutan baku yang bersifat sebagai oksidator. Salah satu teknik titrasi dengan oksidimetri
adalah titasi permanganometri.
Permanganometri adalah penetapan kadar zat berdasar atas reaksi oksidasi reduksi dengan KMnO4
mengalami reduksi. Dalam suasana asam reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
D . Prosedur Praktikum
Pembekuan larutan KMnO4
1 Pipet 10 mL asam oksalat , masukkan kedalam Erlenmeyer.
2 Tambahkan 6 mL H2 SO4 , 4N panaskan pada temperatur 80-90
3 Titrasi dengan larutan KMnO4 sampai terbentuk warna rose.
4 Catat volume KMnO 4 , lakukan titrasi triplo dan hitung sebelum distandarkan.
Penetapan Sampel
1. Pipet 10 ml larutan sampel, masukkan kedalam labu Erlenmeyer .
2. Tambahkan 6 ml H2 SO4 , 4N panaskan pada temperature 80-90
3. Titrasi dengan larutan KMnO4 , sampai terbentuk warna rose .
4. Catat volume KMnO 4 , lakukan titrasi triplo .
Reaksi kimia :
5H2C2O4 + 2 KMnO4 + 3 H2SO4
→ K2SO 4 + 2 MnSO4 + 10 CO2
Reaksi kimia :
0,1 𝑁 𝑋 10 𝑀𝐿
Percobaan ke 3 = = 0,04 𝑁
21,5 𝑀𝐿
0,10 𝑁+0,08 𝑁+0,04 𝑁
Rata- rata = = 0,073 𝑁
3
Kadar sampel
(NMnO4 − x VMnO4−) xx BE Fe
% kadar = x 100%
Berat sampel (mg)
( 0,073 N x 0,5 x 18,6 )
Percobaan ke 1 = 𝑋 100 %
12.600 𝑚𝑔
= 0,005 %
(0,073 N x 0,4 x 18,6 )
Percobaan ke 2 = 𝑋 100 %
12.600 𝑚𝑔
= 0,004 %
G . PERTANYAAN
Pertanyaan Pra Lab
1. Tuliskanlah rumus kimia dan nama zat kimia yang digunakan pada praktikum ini
sesuai IUPAC!
Jawab:
H2C2O4.2H2O = Asam Oksalat dihidrat
KMnO 4 = Kalium Permanganat
H2SO4 = Asam Sulfat
2. Tuliskanlah reaksi reduksi dari KMNO4 dan hitunglah Berat Ekivalen (BE)-nya!
Jawab:
Reaksi Reduksi : MnO4 + 8H+ Mn2+ + 4H2O
Mr KMnO4 Mr KMnO4
Berat Ekivalen : = = 18,6
Ekivalen Ekivalen
M = 0,05 M
4. Jelaskanlah mengapa pada standarisasi dan penentuan kadar Fe, larutan KMNO 4
ditambahkan dengan H2 SO4 4N tidak dengan HCl?
Jawab:
Fungsi penambahan asam sulfat ini adalah untuk memberikan suasana asam. Karena
titik akhir titrasi lebih mudah diamati bila reaksi dilakukan dalam suasana asam dan
asam sulfat (H2 SO4) ini tidak bereaksi dengan titran. Penambahan asam HCl dan
HNO3 tidak diperbolehkan karena HNO3 merupakan oksidator dan HCl pada suhu
70°C akan bereaksi menjadi Cl2. Setelah penambahan asam sulfat maka larutan
natrium oksalat atau asam oksalat dipanaskan pada suhu 70°C untuk mempercepat
terjadinya reaksi antara KMnO4 dengan natrium oksalat atau asam oksalat karena
pada suhu ruangan reaksi antara keduanya berjalan lambat sehingga sulit untuk
menentukan titik akhir titrasi.
5. Bandingkanlah hasil perhitungan uji kadar Fe ini dengan kadar Fe sesuai teori yang
seharusnya!
Jawab:
Dalam praktikum kali ini larutan yang distandarisasi hanya KMnO4. Sehingga
dalam menentukan perbandingan hasil perhitungan uji kadar Fe dengan Fe pada
teori tidak bisa dilakukan.
H .LAMPIRAN
(ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM)
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati, Irma. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar. Bandung: Akademi Farmasi Bumi
Siliwangi.
Day, R dan Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.