(PENENTUAN BESI)
1. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan
standarisasi dan penentuan cuplikan dengan titrasi redoks.
2. RINCIAN KERJA
Melakukan standarisasi larutan KMnO4
Menentukan kadar besi dalam larutan
3. TEORI
Titrasi redoks merupakan titrasi yang didasarkan pada reaksi oksidasi reduksi antara
analit dan titran. Titrasi redoks banyakk digunakan untuk penentuan sebagian besar
logam-logam. Indicator yang digunakan pada titrasi ini menggunakan berbagai cara
kerja. Pada titrasi yang mengguunakan KMnO4 tidak menggunakan suatu larutan
indicator, tetapi larutan KMnO4 itu sendiri dapat sebagai indicator.
Reaksi yang paling banyak digunakan adalah reaksi pada larutan yang sangat
asam, dimana permanganate berealsi dengan sangat cepat
Senyawa ini merupakan standar primer yang baik bagi permanganat dalam
larutan berasam. Dapat diperoleh dalam derajat kemurnian yang tinggi, stabil pada
pemanasan dan tidak higroskopis. Reaksi dengan permanganate agak kompleks dan
sekalipun banyak penelitian yang telah dilakukan, tetapi mekanisme yang tepat
tidak jelas. Reaksinya lambat pada suhu kamar. Oleh karena itu biasanya
dipanaskan pada suhu 60˚C. Pada kenaikan suhu, pada awalnya reaksi berjalan
lambat, tetapi kecepatan meningkat setelag ionn mangan (II) terbentuk. Mangan (II)
bertindak sebagai suatu katalis dan teaksinya dinamankan otokatalik karena katalis
dihasilkan oleh reaksinya sendiri. Ionnya mungkin mempengaruhi efek kataliknya
dengan cepat bereaksi dengan permanganate untuk membentuk mangan dari
keadaan oksidasi antara +3 dan +4 yang selanjutnya dengan cepat mengoksidasi ion
oksalat, kembali ke keadaan divalent. Adapun reaksinya adalah:
7. KESELAMATAN KERJA
Gunakan peralatan keselamatan kerja seperti sarung tangan dan masker untuk
menangani larutan asam sulfat.
8. PROSEDUR PERCOBAAN
8.1. Standarisasi Larutan KMnO
Buat Larutan 0,1 N KMnO4 250ml
Natrium oksalat dikeringkan dalam oven pada suhu 105-110˚C selama 2 jam
setelah itu didinginkan dalam desikator
Timbang Natrium Oksalat sebanyak 300mg, masukkan ke dalam
Erlenmeyer
2,5ml H2SO4 pekat dilarutkan dalam air 250ml (hati-hati)
Masukkan larutan H2SO4 tersebut ke dalam Erlenmeyer yang berisi Natrium
Oksalat. Kocok, dinginkan sampai 24 ˚C
Titrasi dengan 0,1N KMnO4 sampai volume 3,5ml. lalu dipanaskan sampai
55-60˚C dan lanjutkan titrasi setetes demi setetes hingga berubbah warna
yaitu merah muda.
Teori
gr Na 2C 2O 4
=V KMnO 4 x NKMnO 4
BE Na2 C 2 O 4
0,3 gram
=V KMnO 4 x 0,1 ek /L
134 gram/mol
2 e k /mol
0,3 gram
=V KMnO 4 x 0,1 ekL
67 gram/ek
V KMnO4 = 0,04477 L 44,77 ml
Praktik
Volume rata rata titran = 46,05 ml 46,05 x 10-3 L
gr Na 2C 2O 4
= =V KMnO 4 x NKMnO 4
BE Na2 C 2 O 4
0,3 gram
=46,05 x 10−3 L x NKMnO 4
134 gram/mol
2 ek /mol
0,3 gram
=46,05 x 10−3 L x NKMnO 4
67 gr /ek
N KMnO4 = 0,097 ek/L
Teori
berat Fe
% Fe ¿ x 100
Berat sample
0,08 gram
¿ x 100
0,4 gram
= 20 %
Praktik
Volume rata rata titran : 15,2 mL
VKMnO 4 x NKMnO 4 x BE Fe
% Fe = x 100
gr sample
1l
=
15,2ml
( 103 ml )x 0,097 ek /l x 55 , gr /ek
x 100
0,4 gram
= 20,58 %
3) Suatu sampel As2O3 seberat 0,2248gr dilarutkan dan memerlukan 44,22ml KMnO4
untuk titrasi. Hitung molaritas dan normalitasnya
Dik : gr As2O3 = 0,2248gr = 224,8mg
V KMnO4 = 44,22ml
BE As2O3 = 197,8422 mg/mek
Dit : M dan N
Jawab :
gr As 2 O3
=V KMnO4 × N KMnO4
BE As 2O 3
224,8 mg
= 44,22ml × N KMnO4
197,8422mg/mek
N KMnO4 = 0,0256mek/ml
Karena BE = BM, maka normalitas = molaritas. Jadi, molaritas KMnO4 = 0,0256
mol/L
12. ANALISA DATA
Pada praktikum titrasi redoks penentuan besi bertujuan untuk melakukan
standarisasi larutan KMnO4 dan menentukan kadar bersi dalam larutan KMnO4. Pada
praktikum ini KMnO4 sebagai oksidator yang kuat bereaksi tergantung pH larutannya.
Kami melakukan standarisasi larutan KMnO4 dahulu.
Hal pertama yang dilakukan ialah membuat 0,1m KMnO4 100ml dan mengeringkan
Na.Oksalat selama 2 jam dioven sebanyak 0,3mg. Lalu, Na.Oksalat dilarutan dalam
12,5ml H2SO4 dan air 250ml di dalam Erlenmeyer sebanyak 2 kali. Titrasikan hingga
larutan berubah warna dari ungu mrnjadi bening lalu panaskan hingga 55˚C lalu
titrasikan lagi hingga warna menjadi pink terang.
Pada penentuan kadar besi dalam larutan KMnO4 dengan analit FeSO4.7H2O.
dilarutkan ke dalam 100 ml air dengan 0,4gr.
13. KESIMPULAN
I. Standarisasi larutan KMnO4 0,1N 300mg analit, volume total = 50,9ml dan
51,3ml dengan volume rata-rata; 51,1ml
II. Di dapat hasil praktikum
Volume titran 1=50,9 ml
2=51,3 ml
Normalitas =0,0876 ek/l(praktek) 0,1n (teori)
Kesalahan= 9%
DAFTAR PUSTAKA
Bola karet
Spatula Pipet ukur
Thermometer