Pembahasan
Pada proses titrasi pengamatan ini, untuk memastikan normalitas KMnO4 digunakan
H2C2O4 sebagai zat baku primer. H2C2O4 dikatakan sebagai zat baku primer. Asam oksalat
dikatakan sebagai zat baku primer karena asam oksalat merupakan zat yang stabil, memiliki
Mr yang tinggi dan memiliki kriteria lainnya sebagai zat baru primer.
Asam oksalat dapat bereaksi dengan KMnO4 dengan reaksi :
C2O4- → 2CO2 + 2e- (x5)
MnO4- + 8H + 5e- → Mn2+ + 4H2O (x2)
_____________________________________
Kesimpulan
1. Pada praktikum ini disimpulkan bahwa percobaan dengan metode permanganometri
merupakan titrasi yang menggunakan KMnO4 sebagai titran.
2. Berdasarkan reaksi KMnO4, reaksi ini difokuskan pada reaksi reduksi dan oksidasi
dimana KMnO4 adalah pengoksidasi yang mengoksidasi H2C2O4 yang menghasilkan
reaksi :
5C2O42- + 2MnO4- + 16H → 2Mn2+ + 8H2O + 10CO2
3. Pada percobaan penentuan kadar Fe pada FeSO4 didapat kadar Fe dalam suasana dingin
yaitu 5,6311% dan kadar Fe dalam suasana panas yaitu 5,6044%.
4. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna pada titrat dari bening tidak berwarna
menjadi bening merah muda.